Anda di halaman 1dari 5

Otot adalah sebuah jaringan dalam VII) yang, antara lain, mengendalikan Senyum di dalam Kamus Besar Bahasa

esar Bahasa kelopak mata yang tertarik bersamaan


tubuh manusia dan hewan yang ekspresi wajah. Otot-otot wajah berada Indonesia diartikan sebagai gerak tawa (Miles, 2007). Zygomaticus major
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang tepat di bawah otot-otot kulit ekpresif yang tidak bersuara untuk merupakan bagian dari kelompok otot
menggerakkan tulang. ( subkutan ) yang mengendalikan mengungkapkan rasa senang, gembira, mulut. Otot-otot mulut yang lain seperti
ekspresi wajah. suka, dan sebagainya dengan otot zygomaticus minor, risorius,
jaringan otot adalah sekumpulan sel mengembangkan bibir sedikit. levator anguli oris, dan buccinator turut
otot, miofibril dan serat otot yang The facial muscles are a group of membantu zygomaticus major untuk
merespons terhadap rangsangan dengan striated skeletal muscles supplied by senyum sebagai ekspresi wajah yang menghasilkan senyum (Drake, 2012).
mengaktifkan mekanisme kontraktil the Supplier facial nerve (cranial timbul karena adanya kontraksi pada Zygomaticus minor melekat pada
nerve VII) that, among other things, otot wajah di sekitar mulut yang bagian depan permukaan lateral tulang
jaringan otot adalah jaringan yang control facial expression. The facial membuat garis tengah bibir memanjang zygomaticum, berdampingan dengan
terdiri atas sel sel panjang yang disebut muscles are just under the skin secara horizontal, sudut mulut tertarik otot zygomaticus major. Ujung otot ini
serabut otot yang tersusun dalam ( subcutaneous ) muscles that control ke atas dan lipatan nasolabial menjadi melekat pada bibir atas tepat di sisi
susunan parallel di dalam sitoplasma facial expression. semakin jelas, mulut juga dapat sedikit medial dari sudut mulut. Kontraksinya
yang mampu berkontraksi ketika terbuka memperlihatkan gigi depan, menyebabkan bibir atas terangkat dan
dirangsang oleh impuls saraf. Katabolisme adalah lintasan celah mata menyempit serta sudut luar lipatan nasolabial semakin dalam
metabolisme yang merombak suatu mata membentuk kerutan.
muscle tissue is the tissue that (Moore, 2010 dan Drake, 2012)
substrat kompleks molekul organik
responsible for nearly all types of Risorius adalah otot yang tipis dan
menjadi komponen-komponen Fisiologi senyum
body movement. All muscle cells kecil (Watanabe, 2016). Otot ini
penyusunnya sambil melepaskan
consist of filaments containing the bekerja untuk menarik sudut mulut.
energi, pada umumnya berupa ATP.[1] Otot utama yang membentuk senyum
proteins actin and myosin, which adalah otot zygomaticus major yang Pangkal otot ini melekat pada fascia
Pada lintasan katabolisme, molekul
together enable muscles to contract. berukuran besar seperti polisakarida, masuk ke dalam modiolus di sudut otot masseter dan ujungnya melekat
There are three types of muscle lipid, asam nukleat dan protein akan mulut (Hulsey, 1967). Pangkal otot ini pada kulit di sudut mulut (Drake,
tissue in the vertebrate body: 2012). Levator anguli oris merupakan
terombak menjadi beberapa molekul melekat pada bagian belakang
skeletal, smooth, and cardiac. salah satu otot yang membentuk lipatan
yang lebih kecil seperti monosakarida, permukaan lateral tulang zygomaticum
asam lemak, nukleotida, dan asam dan bagian ujung melekat pada kulit di nasolabial. Kontraksinya ikut
otot- otot yang fungsinya untuk sudut mulut (Drake, 2012). Otot ini membantu zygomaticus major menarik
amino.
mengendalikan gerakan ekspresi pada bekerja mengangkat sudut mulut ke atassudut mulut ke atas dan memperlebar
wajah manusia, dan otot ini disebut Ekspresi wajah atau mimik adalah dan ke lateral dan melengkungkan bibir celah mulut. Pangkal otot ini melekat
facial muscle, mimetic muscle, atau hasil dari satu atau lebih gerakan atau membentuk senyuman (Hulsey, 1967). pada tulang maxilla di bawah foramen
otot wajah[8]. Otot wajah merupakan posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah Kontraksi dari otot zygomaticus major infra-orbita sedangkan ujungnya
jaringan otot tipis yang berada di dalam merupakan salah satu bentuk juga menimbulkan kerutan (crow’s melekat pada kulit di sudut mulut
kulit wajah dan dapat dibagi menjadi komunikasi nonverbal, dan dapat feet) di sudut lateral mata, mengangkat (Moore, 2010; Drake, 2012).
beberapa area menyampaikan keadaan emosi dari pipi, menggelembungkan kulit di Buccinator merupakan otot berbentuk
seseorang kepada orang yang bawah mata (kantung mata), persegi panjang yang terletak di antara
Otot - otot wajah adalah sekelompok tulang maxilla dan mandibula dan
mengamatinya. menurunkan alis mata, dan
otot kerangka lurik yang dipasok memiliki empat berkas otot, yaitu
mempersempit celah mata akibat
oleh saraf wajah Pemasok (saraf kranial
berkas yang berjalan dari maxilla, dimple (lesung pipi) pada banyak sedih atau pasif. Tonus otot orbicularis mulut, dan bagian depan lidah,
berkas yang berjalan dari individu (Moore, 2010). oculi yang mengelilingi mata juga akan keseluruhan wajah, kecuali pada daerah
raphepterygomandibula, berkas yang hilang sehingga kelopak mata bawah sekitar sudut mandibula, kornea dan
berjalan dari mandibula, dan berkas Otot-otot wajah, termasuk di dalamnya akan jatuh, hal ini menyebabkan air konjungtiva. Kelumpuhan dari otot-otot
tambahan (berkas inferior) yang juga otot mimik, seluruhnya dipersarafi oleh mata tidak dapat membasahi mastikasi (pengunyah) juga akan
berjalan dari mandibula (Watanabe, saraf otak ke tujuh yaitu saraf facialis . permukaan kornea sehingga kornea terjadi. Infeksi virus Herpes zoster
2016). Ujung otot ini melekat pada Saraf ini keluar dari fossa cranii rentan cedera. Jika cedera saraf facialis dapat mengenai ganglion saraf
sudut mulut, bagian dari modiolus dan posterior melalui meatus acusticus ini menyebabkan otot buccinator trigeminus dan menyebabkan terjadinya
pada otot orbicularis oris. Buccinator internus. Saraf ini kemudian berjalan di melemah atau lumpuh, maka saat trigeminal neuralgia, yaitu gangguan
aktif saat tersenyum dan berfungsi tulang temporal dan mengeluarkan mengunyah makanan akan menumpuk pada cabang saraf trigeminus yang
menjaga pip tetap tegang sehingga beberapa cabang lalu berjalan keluar pada bagian vestibulum sehingga ditandai dengan rasa nyeri yang tajam
mencegah pipi terlipat dan cedera saat melalui foramen stylomastoideus. membutuhkan bantuan jari untuk dirasakan pada daerah yang terkena.
mengunyah (Moore, 2010; Drake, Selanjutnya saraf facialis akan berjalan mengembalikan posisi makanan Nyeri dirasakan selama 15 menit atau
2012). Otot zygomaticus major, levator ke permukaan dalam kelenjar parotis kembali ke dalam rongga mulut. Bila lebih. Nyeri dapat sangat hebat
anguli oris, risorius, dan buccinator lalu terbagi menjadi dua divisi, yaitu otot sphincter dan dilator ikut cedera, sehingga menyebabkan otot wajah
serta beberapa kelompok otot mulut divisi temporofacial (untuk wajah maka sudut mulut akan jatuh dan berkedut (gerakan tic), dan pada
lainnya memiliki ujung otot yang bagian atas) dan divisi cervicofacial tertarik ke arah sisi wajah yang sehat. beberapa kasus, rasa nyeri pada
masuk ke dalam modiolus (Moore, (untuk wajah bagian bawah). Kedua Hal ini menyebabkan air liur mengalir trigeminal neuralgia dapat
2010). Modiolus merupakan struktur divisi akan mengeluarkan lima cabang keluar. Kelemahan otot-otot bibir juga memengaruhi kondisi psikis pasien,
otot yang menyilang antara otot (ramus) yang akan mempersarafi otot- mengakibatkan gangguan bicara, tidak mengarah ke depresi hingga keinginan
orbicularis oris dan otot penggerak otot wajah, yaitu ramus temporal, dapat meniup atau bersiul (Moore, untuk bunuh diri (Moore, 2010).
bibir dan berakhir pada batas lateral ramus zygomatical, ramus buccal, 2010). Berbeda dengan otot wajah yang
sudut mulut. Modiolus adalah massa ramus marginal mandibular, dan ramus menerima persarafan motorik dari saraf PEMBENTUKAN ATP
padat, tebal, berotot yang dibentuk oleh cervical. Otot-otot komponen senyum facialis, kulit wajah menerima
Reaksi glikolisis
jalinan serat otot yang terkonvergensi mendapat persarafan dari ramus persarafan sensoris dari saraf otak ke
ke arah sudut mulut dengan otot zygomatical (mempersarafi area di lima, yaitu saraf trigeminus. Saraf ini Rangkaian I
zygomaticus mayor, levator anguli oris, bawah mata, area di lateral hidung, dan terbagi menjadi tiga divisi utama yaitu
depressor anguli oris, risorius, bibir atas) dan ramus buccal saraf ophthalmicus (V1), saraf Berlangsung di dalam sitoplasma
buccinator, dan orbicularis oris dalam (mempersarafi bagian depan kelenjar maxillaris (V2), dan saraf mandibularis (dalam kondisi anaerob). Yang diawali:
arah vertikal dan horizontal. Modiolus parotis, otot pipi, bibir atas, dan sudut (V3) sebelum meninggalkan fossa
memegang peranan penting dalam mulut) (Drake, 2015). Cedera pada cranii media. Masing-masing divisi Molekul glukosa menjadi glukosa-6-
ekspresi wajah seperti ekspresi sedih saraf facialis atau cabang-cabangnya berjalan keluar rongga tengkorak untuk fosfat (membutuhkan (-1) energy dari
dan ekspresi bahagia serta akan menyebabkan kelumpuhan otot- mempersarafi kulit wajah (Drake, ATP dan melepas 1 P)  glukosa-6-
pembentukan lipatan nasolabial (Hee- otot wajah, baik sebagian atau 2015). Cedera pada saraf trigeminus fosfat mendapat tambahan 1 P 
Jin, 2015). Modiolus ini juga keseluruhan pada sisi yang cedera menyebabkan keadaan anesthesia menjadi fruktosa-6-fosfat  menjadi
bertanggung jawab atas timbulnya (Bell’s palsy). Sisi wajah yang cedera (matirasa) pada setengah bagian depan fruktosa 1,6 fosfat (membutuhkan (-1)
akan mengendur dan ekspresi wajah kulit kepala, membran mukosa hidung, energy dari ATP yang melepas 1 P).
akan terganggu sehingga wajah terlihat
Jadi untuk mengubah glukosa menjadi Energi hasil akhir bersih : 2 Sebelum proses transport elektron, 8 Jika Asam Piruvat sudah terbentuk dan
fruktosa 1,6 fosfat, energi yang ATP pasang atom hydrogen akan diikat oleh bertemu dengan Oksigen  Reaksi
dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. NAD dan FAD menjadi NADH dan Fosforilasi Oksidatif dimulai.
Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat masuk Dekarboksilasi oksidatif FADH. Dalam rantai transport elektron,
ke mitokondria dan mengalami lisis molekul tadi akan mengalami reaksi Hasil : 36 ATP
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi
(pecah) menjadi dehidroksikaseton oksidasi-reduksi yang berlangsung
mengubah asam piruvat yang beratom 3 2. Respirasi Anaerob
fosfat dan fosfogliseraldehid. secara berantai dengan zat perantara
C menjadi senyawa baru yang beratom
seperti H2O. Respirasi anaerob merupakan respirasi
Rangkaian II 2 C.
yang tidak menggunakan oksigen
Untuk 1 molekul NADH2 yang masuk
Reaksi Glikolisis (membutuhkan Reaksi ini berlangsung di inti sebagai penerima akhir pada saat
ke dalam rantai, dihasilkan 3 molekul
oksigen) berlangsung di dalam membrane mitokondria. pembentukan ATP. Respirasi anaerob
ATP. Untuk 1 FADH2, dihasilkan 2
mitokondria. Molekul juga menggunakan glukosa sebagai
Piruvat + NAD+ + koenzim A molekul ATP.
fosfogliseraldehid yang mengalami substrat. Respirasi anaerob sering
asetilko A + NADH + CO2
reaksi fosforilasi (penambahan gugus Hasil bersih dari respirasi keseluruhan disebut juga fermentasi. Ada 2 macam
fosfat) dan dalam waktu yang fermentasi :
Merupakan reaksi irreversible. Hasil adalah :
bersamaan, juga terjadi reaksi akhir dari proses DO ini adalah a. Fermentasi alkohol
dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang asetilkoenzim A, CO2, dan 2 NADH. 1) Energi ATP berasal dari 10 NADH2
ditangkap oleh akseptor hidrogen, yaitu selama 3 kali = 3 x (2+2+6) = 34
Fermentasi alkohol biasanya dilakukan
koenzim NAD. Dengan lepasnya 2 Siklus krebs
2) Energi ATP berasaldari 2 NADH2 oleh ragi dan bakteri yang banyak
atom H, fosfogliseraldehid  menjadi digunakan dalam pembuatan bir dan
selama 2 kali = 2 x 2 = 4
2×1,3-asam difosfogliseral  menjadi Siklus krebs adalah reaksi pemecahan anggur. Pada Fermentasi alkohol,
2×3-asam fosfogliseral yang glukosa. Terjadi di matriks
3) Dibutuhkan 2 energi ATP pada piruvat diubah menjadi etanol dalam
menghasilkan (+2) energi ATP. mitokondria. Siklus krebs
dekarboksilasi oksidatif = -2 dua langkah. Langkah pertama
menghasilkan senyawa yang memiliki
menghidrolisis piruvat dengan molekul
2×3-asam fosfogliseral tersebut  3 gugus karboksil, maka disebut juga Jadi keseluruhan dihasilkan 34 energi
air sehingga melepaskan
menjadi 2 x asam piruvat  reaksi asam trikarboksilat. ATP karbondioksida dari piruvat dan
menghasilkan (+2) energi ATP + H2O
Hasil bersih dari siklus krebs adalah 2 c. mengubahnya menjadi asetaldehida
(sebagai hasil sisa). PERAN ATP
ATP, 4 CO2, dan 8 pasang atom H berkarbon dua. Dalam langkah kedua,
Jadi, energy hasil akhir bersih untuk yang akan digunakan pada system 1. Respirasi Aerob asetaldehida direduksi oleh NADH
mengubah glukosa menjadi 2 x asam transport elektron. Untuk tiap 1 menjadi etanol sehingga meregenerasi
piruvat, adalah: molekul glukosa. Karena DO Glukosa dalam darah/Glikogen yang pasokan NAD+ yang dibutuhkan untuk
menghasilkan 2 molekul asetil koenzim tersimpan  Gukolisis  Asam glikolisis.
Energi yang dibutuhkan Tahap I : (-2) A, maka hasil bersih dari siklus krebs Piruvat dan 4 ATP (2 ATP dibebaskan
b. Fermentasi asam laktat
ATP harus dikalikan 2 untuk tiap hasil dari dan 2 ATP digunakan dalam proses
dekarboksilasi oksidatif. Hidrolisis)
Energi yang dihasilkan Tahap II : (+4) Fermentasi asam laktat banyak
ATP dilakukan oleh fungi dan bakteri
Transpor elektron
tertentu digunakan dalam industri susu nettonya terbentukdua NADH dan dua o Contoh klasik adalah apabila tropomiosin dan aktin), aktin dapat
untuk membuat keju dan yogurt. ATP, tetapi reaksi anaerob tidak pada atlit lari cepat, untuk pemenuhan diakses dan kepala S-1 miosin
Aseton dan methanol merupakan memecah glukosa menjadi CO2 dan air energi yang cepat dan segera untuk lari menemukannya, mengikatnya, dan
beberapa produk samping fermentasi sepenuhnya, dan jalur anaerob tidak cepat, sel otot atlit tersebut melakukan membentuk kompleks aktin – miosin –
mikroba jenis lain yang penting secara menghasilkan energi ATP lagi selain fermentasi laktat. ADP – P.
komersil. Dalam fermentasi asam yang hasil tahap glikolisis.
laktat, piruvat direduksi langsung oleh o Jalur fermentasi alkohol, adalah 3. Pembentukan kompleks ini
NADH untuk membentuk laktat o Tahap terakhir atau finalnya jalur lain respirasi anaerob. mendorong pembebasan P, yang
sebagai produk limbahnya, tanpa hanya menghasilkan koenzim NAD+ memicu power stroke. Hal ini diikuti
yang penting untuk proses jalur o Dalam jalur ini masing-masing oleh perubahan konformasi mencolok
melepaskan CO2. Pada sel otot
anaerob. molekul pirivat hasil tahap glikolisis di kepala miosin dalam kaitannya
manusia, fermentasi asam laktat
disusun menjadi senyawa intermedier dengan ekornya, yang menarik aktin
dilakukan apabila suplay oksigen tubuh
o Hasil energi jalur anaerob yang disebut asetildehid. sekitar 10 nm ke arah pusat sarkomer.
kurang. Laktat yang terakumulasi
memang kecil, tetapi itu cukup untuk Ini adalah power stroke (kayuhan
sebagai produk limbah dapat
organisme sel tunggal anaerob. Bahkan o Bila molekul asetildehid ini
bertenaga). Miosin sekarang dikatakan
menyebabkan otot letih dan nyeri,
dalam kondisi stress jalur anaerob juga menerima hidrogen dan elektron dari berada dalam keadaan energi terendah
namun secara perlahan diangkut oleh NADH, maka akan diubah menjadi
terbukti cukup menyediakan energi yang ditunjukkan sebagai aktin –
darah ke hati untuk diubah kembali
yang diperlukan bagi sel hewan yang etanol, yaitu produk akhir jalur ini. miosin.
menjadi piruvat.
terdedah dalam kondisi anaerob atau
o Yeast, organisme sel tunggal
Respirasi Anaerob kekurangan oksigen. 4. Molekul ATP lain mengikat
eukariot fungi menggunakan jalur
kepala S-1 dan membentuk kompleks
o Jalur anaerob atau jalur o fermentasi laktat, yaitu tahapan anaerob fermentasi alkohol ini. aktin – miosin – ATP.
fermentasi yaitu jalur metabolisme utama reaksi penghasil energi yang
Proses – proses biokimia utama selama
yang tidak membutuhkan oksigen disebut fermentasi laktat, piruvat yang 5. Miosin ATP memiliki afinitas
satu siklus kontraksi dan relaksasi otot
terbentuk selama tahap pertama rendah terhadap aktin sehingga aktin
dapat disajikan dalam 5 tahap, yaitu :
o Organisme yang menggunakan glikolisis, menerima hidrogen dan terlepas. Langkah terakhir ini
jalur fermentasi adalah sel apa saja elektron dari NADH, dan menyebabkan 1. Dalam fase relaksasi kontraksi merupakan relaksasi dan bergantung
yang terdedah dalam kondisi piruvat diubah menjadi molekul laktat. otot, kepala S-1 pada miosin pada pengikatan ATP dengan kompleks
kekurangan atau bahkan tanpa oksigen, menghidrolisis ATP menjadi ADP dan aktin – miosin.
bisa bakteri, protista lain yang hidup o Seringkali molekul laktat
P, tetapi produk – produk ini tetap
dalam perut hewan, makanan kaleng, disebut asam laktat. terikat. Kompleks ADP-P-miosin yang
Fungsi dari enzim ATPase
bahkan sel otot kita melakukan jalur
o Jalur fermentasi laktat umum terbentuk telah mengalami penguatan ATPase mengaktifkan kepala
anaerob ini. dan disebut konformasi berenergi
pada jalur anaerob ini. myosin. Bagian lain dari kepala myosin
tinggi. yang penting dalam kontraksi otot
o Glikolisis juga adalah tahap
o Beberapa sel hewan juga dapat adalah fungsi dari enzim ATPase.
pertama reaksi jalur anaerob. 2. Ketika kontraksi otot
melakukan fermentasi laktat untuk Enzim ini membuat kepala myosin
distimulasi (melalui proses yang
o Dalam anaerob, glukosa juga memperoleh energi ATP dengan cepat. untuk membebaskan ATP dan
melibatkan Ca2+ , troponin,
dipecah menjadi dua molekul piruvat, menggunakan energi yang diperoleh
dari energi tinggi ATP berupa ikatan
fosfat untuk memberi energi dalam
proses kontraksi.
Fungsi Kreatin Fosfat
Sumber pertama untuk memasok ATP
tambahan ketika olahraga dimulai.
Karena hanya satu reaksi enzimatik
yang berperan dalam pemindahan
energy ini maka ATP dapat dibentuk
dengan cepat dengan menggunakan
keratin fosfat.
Dampak Kekurangan ATP
• Osteoporosis, kekurangan ATP
dalam tubuh sehingga mengakibatkan
tubuh memproduksi phyrophospate
yang bersifat merusak sel.
Phyrophosphate ini diikat oleh Ca
sehingga menjadi netral. Namun, hal ini
berakibat buruh pada pertumbuhan
tulang karena Ca yang seharusnya
didepositkan untuk tulang tetapi
digunakan untuk mengikat
phyrophospate sehingga tulang menjadi
mudah rapuh (Osteophorosis).
• Kelebihan oksigen di dalam sel.
Saat makan tubuh membutuhkan
oksigen dalam jumlah banyak sebagai
zat pembakar. Karena ATP yang ingin
dibakar ini kurang,otomatis oksigen
berlebih. Kelebihan oksigen ini akan
menjadi radikal bebas yang merusak
sel,sehingga memudahkan terjadinya
berbagai penyakit degeneratif. Seperti
kencing manis, asam urat dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai