B. ANAMNESIS (AUTO/HETERO)
1. KELUHAN UTAMA
Nyeri leher menjalar ke kepala, pusing dan ada bunyi keceklik pada leher saat
bergerak.
Sejak 5 bulan lalu gejala pusing dan nyeri di leher mulai terasa akan tetapi
diabaikan karena hilang timbul.
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien pernah jatuh dari motor 8 bulan yang lalu sehingga kaki terasa nyeri akan
tetapi tidak ada masalah pada leher dan kepala
4. RIWAYAT PENYAKIT PENYERTA
Batu empedu (+)
Asam Urat (+)
Hipotensi (+)
5. RIWAYAT PENGOBATAN
Penggunaan obat obatan topical oles seperti hot and cream di leher dan fresh care
di kepala yang pusing
6. ANAMNESIS SISTEM
a. Kepala dan Leher
Pasien mengeluh pusing dan nyeri dari leher hingga kepala.
b. Kardiovaskular
Tidak ada keluhan, pasien tidak mengeluh nyeri dada atau jantung
berdebar-debar.
c. Respirasi
Tidak ada keluhan, pasien tidak mengeluh adanya sesak napas atau
batuk-batuk
d. Gastrointestinal
Tidak ada keluhan mual, muntah, BAB terkontrol dan lancar
e. Urogenital
Tidak ada keluhan, BAK terkontrol dan lancar.
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
f. Musculoskeletal
Pasien merasakan nyeri tekan diam dan gerak pada bagian leher hingga kepala
belakang. Keterbatasan LGS pada flexi extensi dan rotasi neck
g. Nervorum
Nyeri menjalar pada leher hingga kepala belakang
C. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN FISIK
a) TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah: 100/70 mmHg
Denyut nadi : 70x/menit
Pernapasan :15x/menit
Temperatur : 36 oc
Tinggi badan : 152 cm
Berat badan : 43kg
c) PALPASI
(Nyeri, Spasme, Suhu lokal, tonus,dll)
Terdapat nyeri tekan pada daerah paracervical
Suhu dan tonus normal
Terdapat spasme pada paracervical, levator scapula dan upper trapezius
d) PERKUSI
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
Tidak dilakukan
e) AUSKULTASI
Tidak dilakukan
f) GERAK DASAR
Gerak Aktif
Regio Neck
Fleksi : Tidak dapat menggerakkan Full ROM dan ada nyeri
Ekstensi : Tidak dapat menggerakkan Full ROM dan ada nyeri
Lateral Fleksi : Tidak dapat menggerakkan Full ROM dan ada nyeri.
Lateral Ekstensi : Tidak dapat menggerakkan Full ROM dan ada nyeri
Rotasi : Tidak dapat menggerakkan Full ROM dan ada nyeri
Gerak Pasif
Semua Gerakan pasif pada regio neck tidak full ROM dengan end feel
normal, stabilitas sendi kurang baik
Gerak Isometrik
Gerakan isometric, menunjukkan kualitas saraf baik dan kekuatan otot normal
g) KOGNITIF, INTRA-PERSONAL, INTER-PERSONAL
-Kognitif
Pasien mampu mengetahui orientasi waktu, tempat dan ruang
-Intra-Personal
Pasien mempunyai semangat yang baik untuk sembuh
-Inter-Personal
Pasien dapat berkomunikasi dan kooperatif dengan terapis dari proses awal
sampai evaluasi
Gerakan Hasil
Rotasi 50-0-65
Fleksor neck 5 5
Ekstensor neck 5 5
Lat flexor 5 5
Rotator neck 5 5
d. Tes lainnya
Tajam dan tumpul : Normal
Panas dan dingin : Normal
Kasar dan Halus : Normal
Spasme otot : (+++)
e. Tes Khusus
Compression test : (-)
Distraction test : (-)
Spurling test : (+)
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
D. UNDERLYING PROCCESS
Intervensi :
Cervical Spondyloathrosissis
UltraSound
Traumatic Degeneratif
Immobilitas neck dan
spasme otot muncul
Intervensi :
Kompresi radiks, Pusing
Traksi spinal dan ligament
Exercises
Nyeri leher dan kepala
timbul
Intervensi :
TENS
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
E. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Radicular pain , hypomobility and spasm neck e.c Spondyloathrosis Cervicalis
-Impairment
Terdapat nyeri tekan pada daerah cervical
Radicular pain dari leher ke kepala
Terdapat penurunan LGS neck semua geakan terbatas nyeri
Spasme otot paravertebrae cervical dan upper trapezius
-Functional Limitation
Pasien mengalami gangguan saat menoleh, duduk lama , menggunakan helm dalam
waktu relatif sedang, tidur miring terganggu,
-Disability
Kemandirian pasien sedang, aktifitas sosial pasien di masyarakat berkurang.
F. PROGNOSIS
Qua at Vitam : sanam
Qua at Sanam : bonam
Qua at Fungsionam : dubia at bonam
Qua at cosmeticam : bonam
G. PROGRAM/RENCANA FISIOTERAPI
1. Tujuan treatment
a) Jangka Pendek
Mengurangi nyeri tekan dan gerak pada neck
Meningkatkan kemampuan fungsional pasien
Mengurangi pusing yang dirasakan pasien
Mengurangi spasme yang dirasakan pasien
b) Jangka Panjang
Mengembalikan kemampuan fungsional pasien secara utuh dan menyeluruh,
agar pasien dapat beraktivitas kembali normal dan tanpa ada keluhan.
2. Rencana tindakan
a) Teknologi Fisioterapi
- TENS
- Ultrasound
- Cervical Traksi
- Exercises Therapy
H. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
a) Modalitas TENS
Posisi px : Telungkup / Prone Lying Position
Posisi terapis: Di sebelah kanan px
STATUS KLINIS PROFESI FISIOTERAPI UMM
Tatalaksana : Cek alat, siapkan alat, bebaskan area bahu yang akan di terapi. Atur
arus bi-symm, Fase durasi : 260 µs, Frekuensi : 160Hz, Frekuensi
Modulasi : 65 Hz dan treatment time : 10 menit, pasang pad elektroda
1 di posterior neck kanan dan pad elektroda 1 nya lagi pada posterios
neck kiri di titik nyeri pasien dengan metoda ko-planar menggunakan
elektroda 1 channel. Jelaskan kepada px rasanya seperti tertusuk
jarum tetapi sangat halus. Naikkan intensitas secara perlahan mulai dari
paling kecil sampai toleransi px.
b) Modalitas US
Tatalaksana : Cek alat, siapkan alat, bebaskan area bahu yang akan di terapi. Pilih
transducer 1MHz, arus continous, intensitas 1.8 µs. Terapi jelaskan pada
px rasa alatnya tidak panas tetapi sedikit hangat. Taruh hot and cream
pada area terapi dan transducer, tempelkan transducer pada leher
sampai ke bahu kanan dan kiri gerakan transducer secara circular.
Lakukan selama 15 menit.
dorong/tarik kepala ke arah bahu kiri, tahan 6 detik, istirahat 6 detik, Ulangi 10
kali untuk tiap bahu.
6) Gerakan rotasi, posisi sama dengan latihan sebelumnya. Rotasikan
kepala ke kanan, tahan 6 detik, Istirahat 6 detik. Lalu rotasikan ke kiri, tahan 6
detik, istirahat 6 detik, Ulangi 10 kali untuk tiap bahu.
Proper Body Mekanik : Duduk dengan pola yang baik Tidur dengan pola yang
baik Angkat barang berat dengan posisi yang benar. Hindari gendong cucu yang
terlalu lama. Hindari mengendong cucu di pundak.
Jika di rumah tangan terasa nyeri leher, gunakan kompres hangat selama 15 menit
agar nyeri berkurang.
Kurangi atau bahkan hindari menggunakan helm yang berat
lakukan neck calliet dan stretching di rumah 2 kali sehari secara mandiri.
Rajin lah datang therapy ke RS agar perkembangan dapat dipantau dengan rutin
oleh dokter dan fisioterapis.
L. CATATAN TAMBAHAN
..................,.......................
Pembimbing
(___________________)