Anda di halaman 1dari 8

Fisika Lingkungan: Cahaya

FISIKA CAHAYA
untuk mengetahui besarnya cahaya yang dibutuhkan oleh mata maka diperlukan suatu
besaran. besaran- besaran yang diperlukan dalam pencahayaan buatan diantaranya yaitu :
1. intensitas cahaya,
2. sudut ruang,
3. energi cahaya,
4. arus cahaya/fluks cahaya,
5. kuat penerangan dan
6. luminansi

A. Intensitas cahaya
Dalam fotometri, intensitas cahaya adalah ukuran kekuatan panjang gelombang-tertimbang
yang dipancarkan oleh sumber cahaya dalam arah tertentu per sudut kesatuan yang solid,
berdasarkan fungsi luminositas, model standar dari sensitivitas mata manusia. Satuan SI dari
intensitas cahaya adalah candela (cd), sebuah unit dasar SI.
Fotometri berkaitan dengan pengukuran cahaya tampak seperti yang dirasakan oleh mata
manusia. Mata manusia hanya dapat melihat cahaya dalam spektrum terlihat dan memiliki
kepekaan yang berbeda terhadap cahaya panjang gelombang yang berbeda dalam spektrum.
Ketika diadaptasi untuk kondisi terang (visi photopic), mata yang paling sensitif terhadap
cahaya kuning kehijauan pada 555 nm. Cahaya dengan intensitas radiasi yang sama pada
panjang gelombang lain memiliki intensitas yang lebih rendah cahaya. Kurva yang mengukur
respon mata manusia terhadap cahaya adalah standar yang ditetapkan, yang dikenal sebagai
fungsi luminositas. Kurva ini, dilambangkan V (λ) atau \ overline {y} (\ lambda), didasarkan
pada rata-rata data eksperimen yang sangat berbeda dari para ilmuwan menggunakan teknik
pengukuran yang berbeda. Misalnya, respon diukur dari mata untuk sinar ungu bervariasi
dengan faktor sepuluh.
Intensitas cahaya tidak harus bingung dengan unit lain fotometrik, fluks bercahaya, yang
merupakan daya keseluruhan dirasakan dipancarkan ke segala arah. Intensitas cahaya adalah
kekuatan yang dirasakan setiap sudut kesatuan yang solid. Intensitas cahaya juga tidak sama
dengan intensitas bercahaya, kuantitas fisik yang sesuai tujuan yang digunakan dalam ilmu
pengukuran radiometri.
Intensitas cahaya monokromatik pada panjang gelombang λ adalah:

di mana
Iv intensitas cahaya dalam satuan Candela,
I intensitas radian dalam unit W/sr,
fungsi intesitas standar.
Intensitas cahaya total untuk semua panjang gelombang menjadi:

B. sudut ruang
sudut ruang merupakan besaran tambahan dalam sistem internasional(SI). dalam sistem
international sudut ruang memiliki simbol sr dengan satuan steradian
dalam pencahayaan buatan sudut ruang memiliki simbol Δω. sudut ruang dan fluks cahaya
memiliki hubungan yaitu sudut ruang berbanding lurus dengan intensitas cahaya dan fluks
cahaya. persamaan itu dapat di tulis dengan persamaan:
ΔF = I Δω
Berhubung I adalah dalam candela dan Δω dalam steradian, maka:
1 lm = (1 cd)(1 sr) atau 1 cd = 1 lm/sr.

C. energi cahaya
Dalam fotometri, energi cahaya adalah energi dirasakan cahaya. Ini kadang-kadang juga
disebut kuantitas cahaya.
Cahaya energi tidak sama dengan energi radiasi, kuantitas fisik yang sesuai tujuan. Hal ini
karena mata manusia hanya dapat melihat cahaya dalam spektrum terlihat dan memiliki
kepekaan yang berbeda terhadap cahaya panjang gelombang yang berbeda dalam spektrum.
Ketika diadaptasi untuk kondisi terang (visi photopic), mata yang paling sensitif terhadap
cahaya pada panjang gelombang 555 nm. Cahaya dengan kekuatan yang sama pada panjang
gelombang lebih panjang atau lebih pendek memiliki energi lebih rendah bercahaya. dalam
satuan internasional (SI) energi cahaya memiliki simbol Qv dan meiliki satuan lumen second
(lms).

D. arus cahaya/fluks cahaya


Fluks cahaya; besaran fluks cahaya dinotasikan dengan simbol (Φ), adalah kelompok berkas
cahaya yang dipancarkan suatu sumber cahaya setiap satudetik. Fluks cahaya diukur dalam
satuan lumen. Sebagai contoh lampu halogen 500 watt/220 Volt mengeluarkan cahaya
sebanyak 9500 lumen, lampu merkuri fluorescen 125 watt/220 volt mengeluarkan fluks
cahaya sebanyak 5800 lumen. Umumnya lampu-lampu listrik dengan ukuran watttertentu,
menghasilkan jumlah fluks cahaya tertentu. Perbandingan antara jumlah fluks cahaya yang
dihasilkan dan jumlah watt yang diserap rangkaian lampu disebut efficiency cahaya lampu
tersebut. Sebagai contoh lampu fluorescent dengan nomor kode warna 54 memiliki efficiency
69 (lumen/watt), lampu fluorescent dengan nomor kode warna 83 memiliki efficiency 96
(lumen/watt). Selanjutnya perbandingan antara fluks cahaya yang dipancarkan armatur lampu
dan jumlah fluks cahaya yang dipancarkan lampunya sendiri disebut light output ratio atau
disingkat LOR armatur lampu tersebut. Nilai LOR biasanya dicantumkan pada katalog. Jadi
armatur dengan nilai LOR tertentu akan memancarkan sejumlah fluks cahaya tertentu pada
bidang kerja.

E. kuat penerangan
kuat penerangan merupakan banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan. Jika
fluks sebesar ΔF tiba pada permukaan ΔA, maka intensitas penerangan di tempat itu adalah:
E = (ΔF)/( ΔA)
Kalau permukaan A diterangi fluks F secara merata, intensitas penerangan E = F/A. Satuan E
ialah lm/m2 atau luks (lx), atau lm/ft2 (1 lm/ft2 = 1 ft candle = 10,76 lx).
Kekuatan penerangan sebesar-besarnya suatu permukaan akan terjadi bila fluks cahaya jatuh
secara tegak lurus permukaan, karena dalam keadaan demikian fluks maksimum tiba pada
permukaan. Jika permukaan tidak tegak lurus fluks, tetapi normal permukaan membentuk
sudut θ dengan arah fluks, maka tidak semua fluks akan menerangi permukaan itu melainkan:
E = Emakscos θ
Secara singkat, terangnya sumber cahaya yang kelihatan dinyatakan oleh intensitas pancaran
cahaya I. suatu berkas cahaya dari sumber itu, jumlah dinyatakan oleh fluks F. suatu berkas
cahaya yang pada sebuah bidang akan meneranginya; fluks yang jatuh pada satuan luas dari
suatu bidang disebut iluminansi E di mana E=F/A.
Fluks cahaya yang keluar dari sumber titik isotropic tidak tergantung pada arah pandang, dan
menembus permukaan bola yang berpusat pada sumber titik itu, secara tegak lurus. Intensitas
penerangan pada setiap titik permukaan bola itu adalah:
E = F/A = (4πĪ)/( 4πr2)

Saat ini dengan Android dapat melakukan pengukuran kuat penerangan misalnya
menggunakan Lux Light Meter

Tugas Praktikum:
1. Instal pada Andaroid anda aplikasi di atas
2. Lakukanlah pengkuran kuat penerangan di beberapa tempat: a. Ruang kelas yang
dirasa penerangannnya nyaman b. Ruang kelas dengan penerangan yang kurang
nyaman, dan c. Ruang kelas dengan penerangan yang tidak nyaman.
Catatan:
a. Lakukan kalibrasi sebelum melakukan pengkuran (untuk caranya carilah
informasi dengan mellakukan googling)
b. Cobalah pengukuran dengan 4 android yang berbeda (lakukan pemotretan dengan
android ke-5, untuk melihat hasil pengukuran pada waktu yang sama dan tempat
yang sama).
c. Periksalah dari ke-4-nya, pilihlah salah satu android dari minimal 3 android yang
menunjukkan hasil pengukuran yang relative sama. Android terpilih itulah yang
digunakan untuk melakukan praktikum yang dilaporkan.

Laporan tugas praktikum


1. Laporan perkelompok (maskimum 5 orang/perkelompok) berupa printout terjilid
sederhana tetapi rapih.
2. Laporan perorang melalui Submit pada jendela Creat di Schoology dengan cera
mengetikkan langsung!
3. Format Laporan:
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN KUAT PENERANGAN
Menggunakan Andoid dengan Aplikasi Doggo Apps Lux Light Meter

Nama: ……………………….. NIM ………………………..


Anggota Kelompok Praktikum
Nama NIM
…………………………….. …………………………….
…………………………….. …………………………….
…………………………….. …………………………….
Judul Praktikum:
………………………………………………………………………………………..
Tujuan Praktikum:
1. Mengukur nilai kuat penerangan pada tempat-tempat yang dirasa penerangannya:
tidak nyaman, kurang nyaman, dan nyaman.
2. Menentukan 3 rentang nilai kuat penerangan yang dirasa tidak nyaman, kurang
nyaman, dan nyaman.

Dasar Teoritik:
………………………………………………………………………………………….
Prosedur Kalibrasi:
………………………………………………………………………………………….
Alat dan Bahan Praktikum:
………………………………………………………………………………………….
Prosedur Praktikum:
1. Prosedur memilih android untuk praktikum:
……………………………………………………………………………………..
2. Prosedur Pengukuran Kuat Penerangan:
……………………………………………………………………………………..

Data Hasil Pengukuran


1. Potret hasil pengukuran kuat penerangan menggunakan 4 android secara serempak
di tempat dan waktu yang sama, sebagai berikut.
……………………………………………………………………………………..
2. Hasil pembacaan kuat penerangan menggunakan 4 android secara serempak di
tempat dan waktu yang sama, sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Pengukuran Kuat Penerangan dengan 4 Android secara serempak di


tempat dan waktu yang sama.

Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan (Lux)


Merek Seri
Kuat
Android Android min avg max
Penerangan

Android terpilih untuk praktikum adalah:


merek ………………… seri ………………….
3. Titik pengkuran kuat penerangan di masing-masing kelas, pada titik 1, 2, 3, 4, dan
5 sebagai berikut.

1 4

2 5
4. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang tidak nyaman
penerangannya:
a. Potret hasil pengukuran titik 1:
…………………………………………………………………………………..
b. Potret hasil pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
c. Potret hasil pengukuran titik 3:
…………………………………………………………………………………..
d. Potret hasil pengukuran titik 4:
…………………………………………………………………………………..
e. Potret pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
Tabel 2. pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang tidak nyaman
penerangannya:
Titik Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan (Lux)
Pengukura Kuat
min avg max
n Penerangan
1
2
3
4
5
Rata-rata

5. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang kurang nyaman
penerangannya:
f. Potret hasil pengukuran titik 1:
…………………………………………………………………………………..
g. Potret hasil pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
h. Potret hasil pengukuran titik 3:
…………………………………………………………………………………..
i. Potret hasil pengukuran titik 4:
…………………………………………………………………………………..
j. Potret pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
Tabel 3. pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang kurang
nyaman penerangannya:
Titik Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan (Lux)
Pengukura Kuat
min avg max
n Penerangan
1
2
3
4
5
Rata-rata
6. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang nyaman
penerangannya:
k. Potret hasil pengukuran titik 1:
…………………………………………………………………………………..
l. Potret hasil pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
m. Potret hasil pengukuran titik 3:
…………………………………………………………………………………..
n. Potret hasil pengukuran titik 4:
…………………………………………………………………………………..
o. Potret pengukuran titik 2:
…………………………………………………………………………………..
Tabel 3. pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk kelas yang nyaman
penerangannya:
Titik Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan (Lux)
Pengukura Kuat
min avg max
n Penerangan
1
2
3
4
5
Rata-rata

Analisis data hasil pengkuran


1. Kelas yang tidak nyaman kuat penerangannya:
Nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang tidak
nyaman penerangannya adalah ……………. Lux
Nilai kuat penerangan tertinggi dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang tidak
nyaman penerangannya adalah ……………. Lux
Secara keseluruhan Rata-rata Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan adalah:
Rata-rata min: ……………. Lux
Rata-rata avg: ……………. Lux
Rata-rata max: …………… Lux
Rata-rata Kuat Penerangan: ……………. Lux

2. Kelas yang kurang nyaman kuat penerangannya:


Nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang kurang
nyaman penerangannya adalah ……………. Lux
Nilai kuat penerangan tertinggi dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang kurang
nyaman penerangannya adalah ……………. Lux
Secara keseluruhan Rata-rata Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan adalah:
Rata-rata min: ……………. Lux
Rata-rata avg: ……………. Lux
Rata-rata max: …………… Lux
Rata-rata Kuat Penerangan: ……………. Lux
3. Kelas yang nyaman kuat penerangannya:
Nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang nyaman
penerangannya adalah ……………. Lux
Nilai kuat penerangan tertinggi dari ke-5 titik pengkuran pada kelas yang nyaman
penerangannya adalah ……………. Lux
Secara keseluruhan Rata-rata Nilai Hasil Ukur Kuat Penerangan adalah:
Rata-rata min: ……………. Lux
Rata-rata avg: ……………. Lux
Rata-rata max: …………… Lux
Rata-rata Kuat Penerangan: ……………. Lux

Kesimpulan:
1. Pengkuran dilakukan di kelas-kelas ………………………. (ketikkan alamat tempat)
pada hari ……………. Tanggal ………………… pukul ……………………
2. Kelas yang tidak nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai kuat penerangan
………… Lux hingga ………………. Lux
3. Kelas yang kurang nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai kuat
penerangan ………… Lux hingga ………………. Lux
4. Kelas yang nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai kuat penerangan
………… Lux hingga ………………. Lux

Daftar Pustaka:

F. Iluminansi
Iluminansi adalah ukuran fotometrik dari intensitas cahaya per satuan luas perjalanan cahaya
dalam arah tertentu. Ini menggambarkan jumlah cahaya yang melewati atau dipancarkan dari
wilayah tertentu, dan jatuh dalam sudut yang solid yang diberikan. Satuan SI untuk
pencahayaan adalah candela per meter persegi (cd/m2). Sebuah istilah non-SI untuk unit yang
sama adalah “nit”. Unit CGS luminance adalah stilb, yang sama dengan satu sentimeter per
candela persegi atau 10 kcd/m2.
Luminance sering digunakan untuk menggambarkan emisi atau refleksi dari datar,
permukaan difus. Luminance menunjukkan berapa banyak daya bercahaya akan dirasakan
oleh mata melihat permukaan dari sudut pandang tertentu. Luminance demikian merupakan
indikator seberapa terang permukaan akan muncul. Dalam hal ini, sudut yang solid yang
menarik adalah sudut padat subtended oleh pupil mata. Luminance digunakan dalam industri
video untuk menandai kecerahan display. Sebuah layar komputer khas memancarkan antara
50 dan 300 cd/m2. Matahari memiliki pencahayaan sekitar 1,6 × 109 cd/m2 di siang hari. [1]
Luminance adalah invarian dalam optik geometris. Ini berarti bahwa untuk sistem optik yang
ideal, pencahayaan pada output adalah sama dengan pencahayaan masukan. Untuk nyata,
pasif, sistem optik, pencahayaan output paling sama dengan input. Sebagai contoh, jika Anda
membentuk gambar demagnified dengan lensa, kekuatan cahaya terkonsentrasi ke area yang
lebih kecil, yang berarti bahwa penerangan lebih tinggi di gambar. Cahaya pada bidang
gambar, bagaimanapun, mengisi sudut yang solid yang lebih besar sehingga pencahayaan
keluar harus sama dengan asumsi tidak ada kerugian pada lensa. Gambar tidak pernah bisa
“terang” daripada sumber.
rumus :
Lv adalah pencahayaan (cd/m2),
F adalah fluks cahaya atau kekuasaan bercahaya (lm)
 adalah sudut antara permukaan normal dan arah tertentu
A adalah luas permukaan (m2
 adalah sudut ruang

Anda mungkin juga menyukai