KEBIJAKAN
Kriteria Pelaksana
1. Tulis anamnesa pasien
2. Sebutkan riwayat penyakit terkait
3. Sebutkan riwayat alergi obat (bila ada)
4. Sebutkan riwayat pemakaian obat
5. Tulis tanda-tanda vital
6. Tulis tinggi badan dan berat badan pasien
PROSEDUR
7. Tulis hasil pemerikasaan fisik yang telah digunakan
8. Sebutkan rencana fasilitasi anastesi/sedasi yang akan diberikan
9. Sebutkan rencana penggunaan anastesi/sedasi pasca operasi
10. Beri tanda tangan dokter anastesi
11. Formulir ini diisi pada saat visit pra anastesi
12. Formulir pengisian lembar pengkajian pra anestesi ada diRM.
19A
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
Obat akan diberikan melalui infus
Sedasi Ringan
Pasien akan mengantuk tetapi mempunyai respon normal akan
rangsangan verbal dan tetap mempertahankan potensi akan
jalan nafas
Sedasi Sedang
PROSEDUR
Pasien akan mengantuk tetapi masih mempunyai respon terhadap
verbal dan rangsangan nyeri ringan
Sedasi dalam
Pasien mengantuk, tidur dan tidak mudah dibangunkan tapi masih
memiliki respon nyeri berulang
UNIT TERKAIT
Kamar operasi
ANESTESI SPINAL ATAU EPIDURAL
KEBIJAKAN
Pasien diberi penjelasan bahwa:
Akan disuntik dipunggung bisa posisi tidur, miring kiri/ kanan atau
duduk
Kaki akan merasa kesemutan, lemas sementara,tidak bisa
PROSEDUR digerakan sementara selama 3 jam
Bila diperintah angkat kaki ternyata tidak bisa digerakan berarti
sudah bisa operasi dimulai
Tidak boleh angkat kepala selama 24 jam, boleh miring kanan / kiri
KEBIJAKAN
Kriteria pelaksanaan:
1. Pemantauan adekuatnya jalan napas dan ventilasi selama
anestesi:
A. Bila tersedia : ventilasi dapat dimonitor secara kuantitatif
dengan pemantauan dan tidal CO2
PROSEDUR B. Pada keadaan ventilasi dikendalikan dengan mesin anestesi,
bila tersedia, hidupkan alarm untuk mendeteksi adanya
kebocoran sistem pernapasan
C. Pasien yang menjalani fasilitasi anestesi regional atau MAC
adekuat tidaknya ventilasi diamati melalui tanda klinis
kualitatif seperti yang disebutkan terdahu
PEMANTAUAN SELAMA ANESTESI
KEBIJAKAN
Persiapan
Alat –alat dan jarum untuk anastesi lokal
Obat anastesi
Alat dan obat anastesi
Alat monitor fungsi vital
PROSEDUR Pelaksanaan
1. Obat yang digunakan adalah lidocain 2% atau dengan
lidocain kombinasi
2. Obat disuntikan infiltrasi pada sekitar daerah operasi
Tindakan operasi dilakukan apabila pasien sudah tidak merasakan
nyeri pada daerah operasi
UNIT TERKAIT Kamar operasi, rawat inap, IGD, poliklinik, kamar bersalin
PEMBERIAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
KEBIJAKAN
1. Kriteria persiapan alat dan obat
1. Alat medis habis pakai (spuit, swab alkohol,dll)
PROSEDUR 2. Alat resusitasi
3. Alat intubasi
PEMBERIAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
4. Sumber oxygen
5. Alat monitor pasien
6. Obat-obat sedasi
7. Obat-obat resusitasi
2. Kriteria pelaksana
RS. BHY BJM 1. Pasien dalam posisi berbaring
Jl. A. Yani Km. 3,5 2. Pasang alat pemantau atau monitor
PROSEDUR
Telp. (0511) 3256528
Fax. (0511) 3251306 3. Berikan /suntikan obat sedasi melalui infus
www.rsbhy-bjm.co.id 4. Berikan O2 melalui canule / sungkup
5. Awasi pola nafas pasien
6. Pantau denyut nadi dan tekanan darah
7. Penilaian kesadaran dengan menggunakan aldret scor
8. Dokumentasikan lengkap dilembar rekam medis
KEBIJAKAN
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS. BHY BJM
2/2
Jl. A. Yani Km. 3,5
Telp. (0511) 3256528
Fax. (0511) 3251306
www.rsbhy-bjm.co.id