Table of Contents PDF
Table of Contents PDF
BAB I ........................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN .................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 2
1.2 Indentifikasi dan Rumusan Masalah ................................................ 6
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 9
1.4 Ide 9
1.5 Tujuan dan Sasaran ......................................................................... 10
1.6 Batasan 10
1.7 Sistematika Penulisan....................................................................... 11
BAB II .................................................................................................................... 13
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 13
2.1 Penegertian Judul ............................................................................. 13
2.2 Studi Pustaka/literatur ..................................................................... 13
2.3 Aspek Legal ....................................................................................... 22
2.3.1 Elaborasi Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017 –
2045 ..................................................................................... 22
2.3.2 RTRW Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030. ..................... 23
2.3.3 RPJMD Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021..................... 23
2.4 Studi Banding Objek Sejenis ........................................................... 24
2.4.1 Pantai Leggoksono, Malang ................................................ 24
2.4.2 Gili Ketapang, Probolinggo................................................. 27
2.5 Karakter Objek................................................................................. 28
2.5.1 Karakter ............................................................................... 28
2.5.2 Objek ................................................................................... 28
2.5.3 Fungsi .................................................................................. 28
2.5.4 Karakter Objek dengan Fungsi ............................................ 28
1
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki banyak potensi alam
baik di daratan maupun di lautan. Keanekaragaman alam, flora, fauna dan,
karya cipta manusia yang memiliki nilai jual untuk dikembangkan menjadi
sebuah usaha di bidang kepariwisataan. Indonesia sebagai negara maritim
memiliki potensi perairan yang sangat melimpah. Kondisi tanah yang subur
menjadikan Indonesia sebagai pusat perhatian kelompok manusia untuk
menetap dan mengembangkan usahanya masing-masing, sedangkan potensi
perairan yang berupa lautan dan pantai merupakan salah satu obyek wisata yang
banyak digemari oleh wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki air laut
yang jernih yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966), Pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah. Adanya pariwisata mempunyai banyak manfaat antara lain mengenal
karakteristik suatu bangsa yang dikunjungi, mengenal kebudayaan, adat-
istiadat dan sekaligus dapat menikmati keindahan alam di negara tersebut.
Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara,
terutama pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada. Adanya kegiatan
pariwisata dapat menambah pemasukan dari pendapatan setiap objek wisata.
Indonesia sebagai negara yang berbentuk kepulauan sangat potensial di sektor
pariwisata. Pembangunan sektor pariwisata dapat dilakukan dengan
2
3
3
4
Pulau bawean merupakan sebuah pulau kecil dengan luas 196,27 km2,
yang berada di utara Kabupaten Gresik, terdiri dari beberapa pulau sangat kecil
dengan ketinggian daratan lebih dari 10 m di atas permukaan laut. Pulau kecil
ini berjarak sekitar 80 mil laut, dapat ditempuh dengan kapal cepat selama dua
jam perjalanan. Penduduk Pulau Bawean memiliki pekerjaan yang beragam,
antara lain sebagai petani, PNS (Pegawai Negeri Sipil), tenaga kerja Indonesia
(TKI), dan nelayan. Beberapa nelayan Pulau bawean saat ini telah bermetaforsa
juga sebagai pemandu wisata. Hal ini terjadi karena pulau Bawean memiliki
potensi yang besar sebagai daerah destinasi wisata alam. Pengunjung wisata
amam di Pulau bawean tercatat 2.520 orang dalam satu tahun, baik lokal
maupun mancanegara sehingga membutuhkan pemandu wisata dengan kualitas
dan kuantitas yang cukup. Pulau Bawean memiliki potensi wisata yang indah
dan alami. Pulau ini memiliki keindahan landscape dan bawa laut, dengan
keaneka ragaman hayati cukup baik. Destinasi wisata landscape pulau Bawean
dapat dinikmati di perbukitan teletubbies, Danau Kastoba, Air Terjun Kembar
dan Sumber Air Panas meskipun pulau ini dikelilingi air laut yang asin tetapi
ternyata terdapat sumber air tawar jernih dengan kandungan mineral tinggi .
Wisata bahari Pulau Bawean dapat ditemui di Desa Daun, desa Tambak dan
Desa Gili Noko. Pariwisata bahari di Pulau Bawean identik dengan lokasi
snorkeling dan diving. Lokasi wisata bahari yang dimaksud berada di 19
gugusan karang yang ada di Pulau Bawean. Diketahui bahwa luasan terumbu
karang di Gugusan Pulau Bawean terdiri dari 13,6% dalam kondisi baik dan
4
5
86,4% dalam kondisi kurang baik. Ekosistem terumbu karang ini menjadi
habitat bagi 14 famili, 19 genus dan 24 spesies ikan terumbu yang ditemukan.
Keragaman jenis karang dan ikan karang ini menjadi salah satu andalan atraksi
wisata snorkeling dan diving di Pulau Bawean.
5
6
2. Sarana dan prasarana yang di miliki pulau Gili Noko saat ini masih belum
menunjang kegiatan wisata di lokasi, berikut beberapa fasilitas yang ada di
Pulau Gili Noko :
wisata;
6
7
7
8
1. Dermaga wisata;
5. Talud; dan
STANDAR FASILITAS
Gazebo 12 unit
Resort Apung 40 m2
Kios Cinderamata 16 m2
8
9
Menara Pandang 24 m2
Tabel 1.2.1
Suber : Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018
Fasilitas pendukung apa saja dan desain seperti apa yang dapat
menambah daya tarik wisatawan di pulau Gili Noko ?.
1.4 Ide
9
10
Sebagai daya dukung kelayakan tempat wisata dan kenyamanan bagi para
wisatawan.
1.6 Batasan
10
11
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang,
yang mana berisi tentang potensi perairan Indonesia yang kaya akan keragaman
hayati dan menjelaskan tentang potensi wisata yang ada pada perairan di
Indonesia lebih khususnya ke Gresik yang dapat dikembangkan sebagai sektor
pariwisata. Permasalahan yaitu merumuskan permasalahan yang ada pada
latar belakang dan memuat perkiraan penaganan yang dilakukan, tujuan dan
sasaran yaitu berisi dari jawaban permasalahan yang di temukan dalam sbu bab
sebelumnya. Batasan dan Lingkup Perencanaan berisi tentang penekanan
batasan yang hendak dilakukan berdasarkan permasalahan. Ide yaitu
keputusana/kesimpulan yang diambil guna mendasari proses desain
selanjutnya.
Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku
yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature
review yang berhubungan dengan penelitian dan beberapa aspek legel yang
berisi tentang kebijakan pemerintah kota atau daerah yang mendasari
penentuan topik penelitian dan juga berisi tenteng beberapa studi pembanding
topik penelitian yang sejenis dengan beberapa kondisi atau standarisasi yang
ada di lapangan secara relevan.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Berisi bahan pustaka atau rujukan yang dikutip dalam laporan (buku,
jurnal, dll).
LAMPIRAN
12
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengembangan secara etimologi
berasal dari kata kembang yang berarti menjadi tambah sempurna (tentang
pribadi, fikiran, pengetahuan dan sebagainya), pengembangan berart proses,
cara, perbuatan. Sedangkan menurut istilah pengembangan berarti penyusunan,
pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu kegiatan.
B. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan suatu usaha dan merupakan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan dalam melakukan atau memperlancar suatu kegiatan.
13
14
C. Pariwisata
Pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan dengan
tujuan liburan atau rekreasi. Menurut Undang-Undang, pariwisata adalah
segala macam kegiatan wisata yang dilayani oleh pemerintah, masyarakat, atau
pengusaha beserta dengan fasilitasnya.
D. Wisata Bahari
14
15
Renang, Area Bermain Anak, Area Bermain Dewasa, Area Tunggang), Ruan
Rekreasi Pasif (Area Berjemur, area Berkemah, Panggung Terbuka), Fasilitas
Pengi Il~lpan, Sarana Restaurant, Cafe, Galeri Seni, Pasar Seni.
F. Bawean
Bawean adalah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 120 kilometer
sebelah utara Gresik. Secara administratif, pulau ini termasuk ke dalam wilayah
Kabupaten Gresik. Pulau ini terdiri atas dua kecamatan, yaitu Kecamatan
Sangkapura dan Kecamatan Tambak. Penduduknya berjumlah sekitar 107.000
jiwa dengan mayoritas suku Bawean serta perpaduan beberapa suku dari Jawa,
Madura, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra yang turut mempengaruhi budaya
dan bahasanya. Mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan dan
petani serta pekerja rantauan di Malaysia dan Singapura. Orang Bawean ada
pula yang menetap di Australia dan Vietnam.
Bahasa yang banyak dituturkan di pulau ini adalah bahasa Bawean yang
mirip dengan bahasa Madura. Kata Bawean berasal dari bahasa Sanskerta, yang
berarti ada sinar matahari. Menurut legenda, sekitar tahun 1350, sekelompok
15
16
pelaut dari Kerajaan Majapahit terjebak badai di Laut Jawa dan akhirnya
terdampar di Pulau Bawean pada saat matahari terbit.
Dalam kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa pulau ini bernama
Buwun sedangkan dalam catatan Serat Praniti Wakya Jangka Jaya Baya
penduduk Bawean bermula pada tahun 8 Saka di mana sebelumnya pulau ini
tidak berpenghuni, Pemerintah Koloni Belanda dan Eropa pada abad 18
menamakan pulau ini dengan sebutan Lubeck,Baviaan,Bovian,Lobok, Awal
abad ke-16 tepatnya pada tahun 1501 agama Islam masuk ke Bawean yang
dibawa oleh Sayyid Maulana Ahmad Sidik atau yang dikenal dengan nama
Maulana Umar Mas'ud atau Pangeran Perigi sekaligus menjalankan tata
pemerintahan di Pulau Bawean selanjutnya Pulau Bawean di pimpin oleh
keturunan Umar Masud seperti Purbonegoro, Cokrokusumo dan seterusnya
hingga yang terakhir Raden Ahmad Pashai. Pada tahun 1870-1879 Pulau
Bawean menjadi Asistent Resident Afdeeling dibawah Resident Soerabaya
pada masa inilah Pulau Bawean di bagi menjadi dua kecamatan yaitu
kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak yang di pimpin oleh seorang
Wedana dengan Wedana terakhir bernama Mas Adi Koesoema ( 1899-1903).
Bawean sering disebut juga Pulau Putri karena banyak laki-laki muda
yang merantau ke pulau Jawa atau ke luar negeri. Orang Bawean yang merantau
ke Malaysia dan Singapura membentuk perkampungan di sana. Di negeri jiran
masyarakat Bawean dikenal dengan istilah orang Boyan. Banyak juga para
perantau ini yang berhasil dan menjadi orang terkenal di Indonesia, Malaysia
maupun Singapura.
Dalam legenda Pulau Putri, Pulau Bawean merupakan tempat
berlabuhnya keluarga dari Kerajaan Campa yang akan menuju Pulau Jawa.
Mereka berlabuh dikarenakan Putri raja tersebut sakit. Dan, konon, putri raja
tersebut meninggal di bawean. Untuk menghormati sang putri, pulau tersebut
dinamakan Pulau Putri. Sampai sekarang ini makamnya masih ada tepatnya
berada di desa Kumalasa yang dikenal sebagai makam jujuk Campa.
16
17
17
18
merupakan warisan dari seorang ulama wanita yang pernah menetap di desa itu,
yaitu waliyah Zainab, yang masih keturunan Sunan Ampel.
18
19
19
20
pedagang tekstil dan bahan makanan yang menjadi agen perusahaan pelayaran
yang dikelola dengan kongsi Cina untuk jalur Surabaya - Bawean -
Banjarmasin - Singapura meminjamkan modal kepada orang Bawean yang
hendak merantau. Mereka membayar kembali pinjamannya setelah tiba di
tempat tujuan dan telah mempunyai pekerjaan. Sistem pinjam modal ini
menarik banyak penduduk Bawean untuk merantau sehingga kapal sebelumnya
mengangkut penumpang dan barang, berubah fungsi menjadi kapal
penumpang. Pada masa perang kemerdekaan tahun 40-an ketika Jepang
menduduki Indonesia pelayaran yang singgah ke Pulau Bawean mengalami
gangguan. kegiatan merantau kembali menggunakan kapal layar tradisional
yang berasal dari Madura dan Bugis.
Ada beberapa jenis kebudayaan yang ada di Bawean yang mana
kebudayaan ini tetap di lestarikan sebagai salah satu pedoman, beberapa
kebudayaan yang ada di bawean :
1. Kercengan
Kercengan biasanya dipersembahkan sewaktu acara Perkawinan.
Masyarakat Madura menyebut nama kercengan dengan Hadrah. Penari
berbaris sebaris atau dua baris. Pemain kompang dan penyanyi duduk di
barisan belakang. Lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu salawat
kepada Nabi Muhammad SAW. Pemain kercengan terdiri dari laki-laki
dan perempuan.
2. Cukur Jambul
Bayi yang telah genap usianya 40 hari mengikuti acara bercukur
jambul. Adat ini sama seperti adat orang Melayu dan Jawa. Bacaan
berzanji bersama paluan kompang merayakan bayi yang akan dicukur
kepalanya.
20
21
3. Pencak Bawean
Pencak Bawean sering ditampilkan dalam acara hari besar seperti hari
kemerdekan 17 agustus maupun acara perkawinan orang bawean. Pencak
Bawean mengutamakan keindahan langkah dengan memainkan pedang.
4. Dikker
Alunan puji-pujian dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW disertai
dengan permainan terbang.
5. Mandiling
Sejenis tari-tarian disertai dengan pantun.
G. Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Ibu kotanya adalah Gresik. Kabupaten Gresik memiliki luas 1.191,25 km².
Wilayah Kabupaten Gresik juga mencakup Pulau Bawean, yang berada 150 km
lepas pantai Laut Jawa. Kabupaten Gresik berbatasan dengan Kota Surabaya
dan Selat Madura di sebelah timur, Kabupaten Lamongan di sebelah barat, Laut
Jawa di sebelah utara, serta Kota Sidoarjo dan Mojokerto di sebelah selatan.
Gresik dikenal sebagai kota tempat berdirinya pabrik semen pertama dan
perusahaan semen terbesar di Indonesia, yaitu Semen Gresik. Bersama dengan
Sidoarjo, Gresik merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan
termasuk dalam kawasan Gerbang kertosusila.
21
22
2.3.1 Elaborasi Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) tahun 2017 – 2045
Gambar 2.31
Sumber : Bagan RIRN tahun 2017-2045
22
23
4.1.3.2 Pariwisata;
e. Destinasi Pariwisata, Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif.
23
24
24
25
kanan dan kiri jalan. Sekitar lima kilometer menjelang masuk Desa Purwodadi
kondisi jalan mulai rusak, namun sejumlah jalan ada yang sudah dicor hingga
ke bibir pantai. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan perkebunan
cengkeh dengan pohonnya yang tinggi sampai 15 meter. Hal itu tidak
mengherankan karena Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh
terbesar di Malang Raya.
25
26
sehingga terlihat begitu indah. Airnya jernih, bersih, dan sangat dingin. Kita
bisa berenang atau mandi di air terjun ini.
26
27
1. Pos Jaga pintu masuk dan keluar kendaraan, pos jaga ini juga
melayani tiket masuk ke area wisata.
Gili Ketapang adalah sebuah desa dan pulau kecil di Selat Madura,
tepatnya 8 km di lepas pantai utara Probolinggo. Secara administratif, pulau ini
termasuk wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa
Timur.
27
28
2.5.1 Karakter
Karakter dalam arsitektur adalah sebuah pencapaian bentuk dan ruang
yang di peroleh dari segenap pikiran, prilaku dan tabiat atau kebiasaan manusia
terhadap lingkungan sekitar untuk membedakan yang satu dengan yang lain.
2.5.2 Objek
Objek dalam arsitektur adalah sebuah bentuk atau ruang yang di ciptakan
dan di peroleh dari hasil pemikiran dan perencanaan.
2.5.3 Fungsi
Fungsi kegiatan utama pada wisata bahari pulau Gili Noko adalah wisata
bawah laut yaitu snorkeling untuk menikmati indahnya terumbu karang dan
ragam jenis ikan yang hidup di sekitar pulau.
28
29
2. Kios Cinderamata
3. Dive Center
29
30
1. Resort apung
2. Panggung kesenian/pertunjukan
4. Tempat Ibadah
Fungsi dari Ruang ganti dan toilet adalah untuk berganti pakaian dan
tempat membersikan tubuh setelah ataupun sebelum melakukan kegiatan.
30
31
Fungsi dari Gazebo adalah sebagai tempat istirahat sejenak dan sebagai
tempat berteduh.
Fungsi dari jalur pejalan kaki dalah untuk pembeda antara jalan khusus
pejalan kaki dan kendaraan. Key word :Standar fasilitas pariwisata.
31
32
BAB III
METODE PEMBAHASAN
3.1 Alur Pemikiran
Pemahaman
Umum Khusus
- Pengertian
- Studi Litelatur
- Studi Banding
Karakter Pelaku Karakter Lokasi
Karakter Objek
Konsep Dasar
Konsep Transformasi
Arsitektural
Desain
32
33
33
34
BAB IV
4.1.2 Batasan
34
35
Tabel 4.1.2
Sumber : Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga.
Pulаu Gili Noko mеrupаkаn sаlаh sаtu gugusаn pulаu yаng tеrlеtаk di Pulаu
Bаwеаn yаng sеcаrа аdministrаtif mаsih tеrmаsuk dаlаm wilаyаh Kаbupаtеn Grеsik.
Sеcаrа gеogrаfis kеpulаuаn Bаwеаn tеrlеtаk аntаrа 112 45’ Bujur Timur dаn 5 45’
Lintаng Sеlаtаn. Luаs wilаyаh sеbеsаr 196,27 Km². kеpulаuаn Bаwеаn tеrdiri dаri 2
35
36
Gambar 4.2.1
Sumber: Wikipedia
Pulаu Gili аdаlаh sаlаh sаtu pulаu yаng pаling luаs dаn bеrpеnghuni di sеkitаr
Pulаu Bаwеаn. Pulаu Gili tеrmаsuk dаlаm wilаyаh Dеsа Sidogеdungbаtu Kеcаmаtаn
Sаngkаpurа dеngаn jаrаk 10 KM dаri Pеlаbuhаn Sаngkаpurа. Pulаu ini mеrupаkаn
36
37
bаgiаn dаri Pulаu Bаwеаn yаng luаsnyа kurаng lеbih 50.000 m2 sеkitаr 800 jiwа.
Gambar 4.2.2
Sumber : Google Earth
37
38
Gambar 4.2.1
Sumber: Obervasi Penulis 2019
38
39
Gambar 4.2.2
Sumber: Obervasi Penulis 2019
Perahu wisata dapat menampung 10 orang dalam sekali perjalanan dengan tarif Rp.
50.000,- per-orang. Untuk bisa naik perahu wisata dapat memesan di dermaga yang
berada di pelabuhan sangkapura. Dapat di lihat di gambar 4.2.3
39
40
Gambar 4.2.3
Sumber: Obervasi Penulis 2019
Terdapat pula 2 toilet dengan kapasitas 12 orang, toilet ini kurang maksimal
dalam fungsional karena bahan yang di gunakan mudah korosi. Dapat di lihat
digambar 4.2.4
Gambar 4.2.4
Sumber: Obervasi Penulis 2019
40
41
Gambar 4.2.5
Sumber: Obervasi Penulis 2019
4.3.1 Pelaku
Pelaku adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
kegiatan atau aktivitas di suatu tempat untuk seuatu kepentingan tertentu.
Pelaku yang ada pada wisata bahari Pulau Gili Noko ini adalah para pengunjung
yang di bagi menjadi 2 jenis yaitu wisatawan domestik dan wisatawan
mancanegara.
Pelaku utama adalah para wisatawan mancanegara dan wisatawan
domestik. Wisatawan Mancanegara diantaranya adalah Singapura, Rusia,
Belanda, Cina, Malaysia, Jerman, Amerika dan Korea Selatan.
41
42
4.3.2 Karakter
Karakter orang
Singapura seperti karakter orang
Cina modern.
Disiplin, walaupun
orangnya kecil tetapi tegas dan
berkomitment tinggi.
Wisatawan Singapura
Suka judi, club, dan
suka belanja.
42
43
Individualistis dan
mandiri, tidak menyukai
perjalanan berkelompok atau
grup,lebih menyukai perjalanan
sendiri.
Hangat, Sopan,
mempunyai tingkah laku yang
baik dan menjaga hubungan
Wisatawan Rusia persahabatan.
Tertarik budaya
tradisional dan karakteristiknya
menyukai pantai serta alam yang
indah.
Perhatian sekali
terhadap kesehatan dan sanitasi,
khususnya makanan dan
minuman.
43
44
Banyak
bicara/cerewet/ramah sekali dan
perbincangan perlu ada timbal
balik.
Wisatawan Cina
Lebih menyukai
bahasa sendiri daripada Bahasa
inggris.
Suka bergerombol
dalam satu kelompok ramai-
ramai.
44
45
Selalu berpikir
ekonomis.
Mudah ditangani
dalam perjalanan, tetapi harus
disiplin, lebih banyak
persamaanya dengan orang
Wisatawan Malaysia Indonesia sesama Melayu dan
kedekatan kesamaan agamanya.
Fasilitas dan
akomodasi cukup sederhana.
Sopan, terbuka,
memiliki tingkah laku yang baik,
Wisatawan Jerman mengomentari langsung setiap
pengalaman mereka.
45
46
Keingintahuannya
tinggi terhadap sesuatu, bahkan
sampai mendetail.
Tertarik pada
kebudayaan tradisional,upacara
keagamaan, tarian,tempat
sejarah,pemandangan yang indah
dan suka membandingkan
kebudayaan. tradisional satu
dengan yang lainnya.
Menyukai
pemandangan alam yang indah,
termasuk pantai dan tertarik
dengan bentuk perkembangan
yang terjadi
Wisatawan Amerika
Tidak menyukai
perjalanan kaki jauh suka
46
47
Bersahabat, sopan,
bertingkah laku baik, sedikit
formal, jujur, terbuka langsung
dalam mengekspresikan
pendapat dan reaksi tentang apa
saja tanpa memandang perbedaan
status
Menerima dan
menyukai fasilitas dan pelayanan
yang sederhana, murah meriah,
seadanya dan sering pindah-
pindah dengan melakukan
perjalanan sendiri
Menyukai kebudayaan
desa dan aktivitas pantai yang
tradisional serta aktivitas dunia
malam seperti diskotik
Melakukan perjalanan
kelompok dan sangat takut kalau
lepas dari grupnya.
Wisatawan Korea Selatan
Suka belanja kerajinan
tangan, barang tradisional.
47
48
Bersahabat, sopan,
Wisatawan Indonesia
bertingkah laku baik.
Menerima dan
menyukai fasilitas dan pelayanan
yang sederhana, murah
meriah,seadanya dan sering
pindah-pindah dengan
melakukan perjalanan kelompok
(rombongan).
Tabel 4.3.1
Suber : Blogsport
48
49
Pariwisata
Aksebilitas
Lokasi cukup mudah dijangkau oleh kendaraan wisata yang berupa perahu yang
dapat di akses melalui dermaga wisata Sangkapura, jarak tempuh dari dermaga
wisata ± 30 menit untuk sampai ke lokasi.
Asri
Kondisi pantai sangat bersih, pasir pantai berwarna putih bersiah dengan
kondisi permukaan air laut yang cukup tenang dan dangkal sehingga ragam
ikan hisa dapat terlihat degan mudah.
49
50
Tema
Laut
&
Pantai
50
51
Aquatic dalam bahasa latin berarti air dan dalam artian secara umum adalah
suatu atau hal yang bertautan dengan air. Reflection berarti refleksi artian secara
umum cerminan ; gambaran
51
52
52
53
Tabel 4.6.1
Sumber : Internet
53
4.6.2 Kebutuhan Ruang
Besaran Jumlah Sirkulasi Luas
Jenis Fasilitas Kebutuhan Ruang Kapasitas
m² Ruang % m²
Lobby 100 1.05 1 30% 136.50
Ruang Pelayanan 1 2.00 5 25% 12.50
Ruang Informasi 1 2.00 3 20% 7.20
Ruang Tunggu 200 1.05 1 30% 273.00
Ruang Administrasi 10 2.00 1 25% 25.00
Pusat Informasi Wisata (TIC)
Ruang Penyewaan Kapal 5 1.50 1 25% 9.38
Ruang Servis 3 2.00 1 25% 7.50
Toilet 1 2.50 3 25% 9.38
Ruang Penyimpanan 8.00 1 20% 9.60
Total 490.05
Ruang Pameran 100 1.05 1 25% 131.25
Kasir 2 10.00 2 10% 44.00
Kios Cindramata
Gudang Penyimpanan 8.00 1 20% 9.60
Total 184.85
Dermaga Wisata Dermaga Wisata 100 5.00 1 40% 700.00
1
1
2
2
3
Tabel 4.6.2
Sumber : Asumsi Penulis
3
4.6.3 Kebutuhan Ruang
Tabel 4.6.3
Sumber : Observasi penulis 2019
1
Tabel 4.6.3
Sumber : Observasi penulis 2019
1
2
Luas : 50.000 m2
Dеsа : Sidogеdungbаtu
Kеcаmаtаn : Sаngkаpurа
Gmbar 4.7.1
Sumber : Observasi penulis 2019
2
3
4.7.2 Pencapaian
Untuk mencapai ke lokasi dapat menggunakan perahu dengan jarak tempuh 30 menit
dari dermaga wisata. Perahu yang digunakan untuk menyebrang dari dermaga wisata
Pulau Baewan ke dermaga Pulau Gili Noko dapat menampung 10 sampai dengan 15
penumpang.
Gmbar 4.7.2
Sumber : Observasi penulis 2019
Gmbar 4.7.3
3
4
Gmbar 4.7.4
Sumber : Observasi penulis 2019
Untuk kondisi topografi di Pulau Gili Noko ber kontur untuk pulau Gili memiliki
kontur tertinggi ± 68 meter dari permukaan air laut dan untuk Pulau Noko memiliki
kontur dengan ketinggian ± 10 meter dari permukaan air laut.
4
5
DAFTAR PUSTAKA
- https://media.neliti.com/media/publications/136445-ID-peran-
pemerintah-daerah-dalam-pengembang.pdf
- http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id
- https://gresikkab.go.id/media/RPJMD
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gresik
- http://digilib.unila.ac.id/3047/13/BAB%20II.pdf
- https://ihategreenjello.com/pesona-keindahan-wisata-pulau-noko/
- https://duniapengetahuan2627.blogspot.com/2013/02/definisi-
perancangan-adalah.html
- https://www.bangsaonline.com/berita/51574/pemkab-dan-dprd-
gresik-sepakat-kembangkan-objek-wisata-bawean
- https://surabaya.tribunnews.com/2016/08/26/menilik-indahnya-gili-
noko-pulau-eksotis-di-ujung-bawean
- https://www.jawapos.com/surabaya/24/06/2019/optimalisasi-wisata-
pulau-bawean-bangun-rumah-apung-di-gili-noko/
- Peraturan-menteri-pariwisata-Republik –ndonesia-Nomor-3-tahun-
2018.
https://aryandikaputera.blogspot.com/2016/09/jenis-dan-karakter-
wisatawan-domestik.html