Anda di halaman 1dari 6

Nama : Suliska

Nim : 030309781

UPBJJ-UT JAMBI

Tugas 1 Ekonomi Moneter

1. Sebutkan empat fungsi uang ?

a. Uang sebagai alat tukar-menukar (medium of exchange). Dalam sistem pertukaran


barter, uang mensyaratkan adanya double coincidence. Dengan adanya “uang” yang
diterima secara umum sebagai alat tukar, maka syarat double coincidence tersebut
menjadi tidak relevan lagi.
b. Uang sebagai satuan nilai (measure of value). Dalam fungsinya uang sebagai satuan
pengukur nilai, maka setiap barang yang dipertukarkan dapat dinilai dengan satuan uang
tertentu. Uang dipakai untuk menunjukkan nilai berbagai macam barang dan jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa. Sebagai alat satuan
hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran barang.
c. Uang sebagai standar atau ukuran pembayaran yang tertunda (standard for deferred
payments).
d. Uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan (store of value and store of wealth).
Sebagai penyimpan nilai atau kekayaan, uang digunakan untuk mengalihkan daya beli
dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima
sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa
mendatang.

Sumber : ESPA4227/MODUL 1 Hal. 1.11

2. Jelaskan proses penciptaan uang beredar ?

Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal pencetakan uang beredar. Pandangan pertama,
berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh Otoritas Moneter atau Bank
Sentral. Sedang pandangan kedua berpendapat bahwa selain Otoritas Moneter, lembaga
lain seperti bank umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan besarnya jumlah uang
beredar.

Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar (JUB) sepenuhnya ditentukan oleh
Otoritas Moneter. Hal ini berarti bahwa jumlah uang beredar bersifat otonom, yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah uang beredar menurut
pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang primer. Walaupun besarnya jumlah uang
primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga (i) pasar uang, akan tetapi jumlah uang
primer tersebut dipengaruhi oleh kebijakan Otoritas Moneter dalam menentukan
instrumeninstrumen ”Bank Indonesia Rate/BI Rate” yang akan menjadi sinyal suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan besarnya Giro Wajib Minimum (minimum reserve
requirement; GWM) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Karena besarnya jumlah uang
beredar ditentukan secara otonom oleh Otoritas Moneter, maka bentuk kurva penawaran
uang (Ms) adalah vertical.

Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan oleh Otoritas
Moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian, yang
mempengaruhi jumlah uang beredar selain dipengaruhi oleh instrumen-instrumen yang
bersifat otonom yang dilakukan Otoritas Moneter, juga dipengaruhi oleh kebijakan bank
umum dalam menentukan tingkat bunga pasar uang.

Sumber ESPA4227/Modul 1 Hal 1.22 – 1.23

3. Sebutkan fungsi bank umum ?

1. Penciptaan Uang
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
5. Penyimpanan Barang-barang Berharga
6. Pemberian Jasa-jasa Lainnya

Sumber ESPA4227/Modul 2 Hal 2.5 – 2.6

4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank?

1. Lembaga Pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung
dari masyarakat. Sedangkan perusahaan pembiayaan (finance company) adalah badan
usaha yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang
usaha lembaga pembiayaan. Bidang usaha lembaga pembiayaan pada awalnya,
sebagaimana diatur dalam Keppres No. 61 tahun 1988 adalah sebagai berikut :
a. sewa guna usaha (leasing)
b. modal ventura (venture capital)
c. anjak piutang (factoring)
d. pembiayaan konsumen (consumer finance)
e. kartu kredit (credit card)
f. perdagangan surat berharga (securities company)

2. Perusahaan Asuransi

Usaha perasuransian di Indonesia diatur dengan Undang-undang No. 2 tahun 1992.


Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih di mana pihak penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan. Sebelum ada undang-undang tersebut, kegiatan
perasuransian di Indonesia hanya diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan dan
ordonantie op het levensverzkering (Staatsblad 1941 No. 101)
Jenis usaha perasuransian yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Usaha asuransi terdiri atas: asuransi kerugian (risk insurance), asuransi jiwa (life
insurance), dan reasuransi (reinsurance).
b. Usaha penunjang asuransi terdiri atas: pialang asuransi, pialang reasuransi, penilai
kerugian, konsultan aktuaria, agen asuransi.

3. Dana Pensiun

Dana pensiun (pension funds) adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun diatur dalam Undang-
Undang Nomor. 11 Tahun 1992. Penyelenggaraan suatu program pensiun oleh pemberi
kerja bersifat sukarela, artinya didasarkan pada asas kebebasan untuk membentuk atau
tidak membentuk. Jenis dana pensiun terdiri atas dana pensiun pemberi kerja dan Dana
Pensiun Lembaga Keuangan. Sedangkan program pensiun yang dapat dijalankan bagi
setiap dana pensiun adalah Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat
Pasti. Pembentukan Dana Pensiun harus memenuhi beberapa asas, yaitu asas:
a. keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya
b. penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
c. pembinaan dan pengawasan
d. penundaan manfaat

4. Reksadana

Menurut Undang-undang nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, reksadana atau
investment fund atau mutual funds adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi. Dari definisi tersebut terdapat tiga unsur penting
dalam reksadana yaitu adanya kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, investasi
dalam bentuk portofolio efek dan manajer investasi sebagai pengelola dana. Dalam hal
ini manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan mengelola dana.

5. Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan modal ventura pada awalnya merupakan bagian dari bidang usaha lembaga
pembiayaan sebagaimana diatur dalam Kepres Nomor 61 tahun 1988 dan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 1251 tahun 1988. Namun mengingat usaha modal ventura
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan usaha lembaga pembiayaan lainnya,
maka sejak tahun 1993, kegiatan usaha modal ventura dilakukan secara terpisah dari
bidang usaha pembiayaan. Bersamaan dengan itu untuk memasyarakatkan modal
ventura maka di setiap ibu kota propinsi didirikan perusahaan modal ventura daerah.
Selain lebih memasyarakatkan modal ventura, tujuan yang diharapkan adalah agar
sector usaha terutama usaha kecil di daerah-daerah dapat lebih dekat dengan sumber-
sumber pembiayaan dan menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.

6. Perusahaan Penjamin

Perusahaan penjamin merupakan kegiatan usaha yang relatif baru dalam lingkup
lembaga keuangan bukan bank. Perusahaan penjamin didirikan dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.017/1996 tanggal 30 Juli 1996. Fungsi perusahaan
penjaminan dalam proses intermediasi perbankan sampai saat ini dapat dikatakan masih
sangat terbatas dan relatif belum signifikan. Bidang usaha perusahaan penjaminan
adalah melakukan kegiatan dalam bentuk pemberian jasa penjaminan untuk
menanggung pembayaran kewajiban keuangan terjamin, apabila terjamin tidak dapat
memenuhi kewajiban perikatannya kepada penerima jaminan yang timbul dari transaksi
kredit, sewa
guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan pembiayaan dengan pola bagi
hasil serta pembelian barang secara angsuran.

Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi penjaminan adalah:


a. terjamin adalah pihak yang memperoleh penjaminan dari perusahaan penjaminan
b. penerima jaminan adalah pihak yang berhak menerima pembayaran dari perusahaan
penjaminan, apabila terjamin tidak dapat memenuhi kewajiban perikatannya
c. perusahaan penjamin adalah badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
kegiatan usaha pokoknya melakukan usaha penjaminan

Sumber ESPA4227/Modul 2 Hal 2.16 – 2.21

5. Sebutkan dan jelaskan tiga motif teori permintaan uang menurut Keynes ?

1. Permintaan Uang untuk Transaksi

Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat


pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan memegang
uang kas untuk transaksi.

2. Permintaan Uang untuk Jaga-jaga

Keynes menganalisis teori permintaan uang Klasik lebih jauh dari sekedar untuk
transaksi. Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan
yang tak terduga (unexpected need). Tersedianya uang di tangan untuk jaga-jaga
memberikan rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga (unexpected bill)
misalnya untuk biaya pengobatan dan perbaikan secara tibatiba (Mishkin, 2007).

3. Permintaan Uang untuk Spekulasi

Sejauh ini telah dibicarakan dua motif permintaan uang Keynes dan nampaknya tidak
jauh berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh ekonom Klasik yang mengatakan
bahwa tingkat pendapatan merupakan faktor yang dominan bagi masyarakat untuk
memegang uang. Kontribusi penting Keynes dalam teori ekonomi moneter adalah
konsepnya mengenai permintaan uang untuk tujuan spekulasi. Keynes berpendapat
bahwa orang berminat memegang uang “to satisfy the object of securing profit from
knowing better than the market what the future will bring forth”. Dengan demikian
tujuan permintaan uang ini terutama untuk mendapatkan keuntungan.

Sumber ESPA4227/Modul 3 Hal 3.8 – 3.10

6. Jelaskan perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permitaan uang
Friedman

Teori permintaan uang klasik adalah untuk transaksi dan jaga-jaga, sedangkan Friedman
menyatakan bahwa teori kuantitas adalah teori tentang permintaan uang bukan teori
tentang penentuan produk, pendapatan maupun harga uang merupakan salah satu bentuk
kekayaan yang produktif sehingga dapat dikaitkan sebagai teori tentang modal (capital
theory).

Sumber ESPA4227/Modul 3 Hal 3.2 dan 3.18

7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang ?

Banyak faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran uang, antara lain tingkat
bunga, tingkat inflasi, pendapatan nasional serta nilai tukar (Boediono, 2000).

1. Tingkat Bunga

Tingkat bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Tingginya tingkat bunga menyebabkan biaya produksi meningkat yang
pada gilirannya menyebabkan dunia usaha menjadi lesu. Ketika suku bunga menurun, maka
masyarakat akan cenderung mengambil uangnya di bank untuk diinvestasikan kepada sektor
riil yang lebih menghasilkan. Sehingga jumlah uang yang beredar meningkat.

2. Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi yang meningkat mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan dalam kegiatan
transaksi perekonomian juga meningkat, sehingga nantinya jumlah uang yang beredar pula
meningkat. Demikian pula sebaliknya. Akan tetapi ketika tingkat inflasi yang terjadi itu tinggi
dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan
tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.

3. Pendapatan Nasional

Bila pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah yang
yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha
(melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).

4. Nilai Tukar Rupiah


Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar,
sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik
dan nilai rupiah pun akan meningkat.

Sumber ESPA4227/Modul 4 Hal 4.12

8. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ?

a. Currency Ratio (c)


Tinggi atau rendahnya currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku
masyarakat dalam menentukan pilihan diantara memegang uang kartal maupun
uang giral.

b. Time and Saving Deposit Ratia (t)


Besar kecilnya nilai time deposit ratio pada umumnya dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat dalam memilih antara memegang uang giral ataupun uang kuasi.

c. Reserve Ratio (r)


Dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan, jumlah uang tunai yang
digunakan sebagai cadangan keseluruhannya sangatlah sulit untuk dihitung.
Penyebabnya adalah karena jumlah cadangan uang tersebut terdiri atas dua
komponen yakni komponen dengan jumlah uang tetap dan komponen lain yang
beruoa kelebihan dari uang tetap.

Sumber ESPA4227/Modul 4 Hal 4.19 – 4.24

Anda mungkin juga menyukai