Anda di halaman 1dari 6

Nama : Surya rahman

Kelas :B
NPM : 1814201110073
KELOMPOK : 4 (Cidera karena diri sendiri)

RESUME MATERI KELOMPOK 1 (Gangguan Deperesi Mayor)


Gangguan depresi mayor, didiagnosis berdasarkan pada munculnya satu atau lebih episode
depresi mayor tanpa adanya riwayat episode manic-manic (berhubungan dengan maniac,
seperti dalam fase manic dari gangguan bipolar). Atau hypomanic (mengacu pada keadaan
maniac) yang lebih ringan atau kegirangan). Dalam episode depresi mayor, orang tersebut
mengalami salah satu diantara mood depresi (merasa sedih, putus asa, atau terpuruk). Atau
kehilangan minat rasa senang dalam semua atau berbagai aktifitas untuk periode waktu paing
sedikit dua minggu.

Gejala Klinis
Gejala depresi pada setiap orang berbeda-beda, hal ini tergantung pada berat atau ringannya
gejala:
1. Gejala emosi ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk menikmati kesenangan,
kehilangan minat, kegiatan hobi yang biasa dikerjakan, tampak sedih, pesimis, tidak
ada rasa percaya diri, merasa tidak berharga, perasaan cemas yang berlebihan, merasa
bersalah yang tidak realistis, dan berhalusinasi
2. Gejala fisik yang biasa muncul adalah kelelahan, nyeri (terutama sakit kepala),
gangguan tidur (sulit tidur, terbangun dimalam hari), gangguan nafsu makan, keluhan
pada sistem pencernaan, keluhan pada sistem kardiovaskular (terutama palpitasi) dan
hilangnya gairal seksual
3. Gejala intelektual atau kogniitif, meliputi : penurunan kemampuan untuk
berkonsentrasi, ingatan yang lemah terhadap kejadian yang baru terjadi, kebingungan
dan ketidakyakinan.
4. Gejala psikomotorik yang biasanya muncul yaitu, retardasi psikomotorik
(perlambatan gerakan fisik, proses berpikir, dan bicara) atau agitasi psikomotor
RESUME MATERI KELOMPOK 2 (Penggunaan Alkohol)
Alkohol adalah senyawa seperti air yang satu hidrogennya diganti oleh rantai atau cincin
hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan alkana yang
jumlah atom C nya sama. Hal ini disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan
hidrogen.
Konsep ketergantungan obat meliputi ketergantungan perilaku dan ketergantungan fisik.
Ketergantungan perilaku menekan pada aktifitas mencari-cari zat sedangkan ketergantungan
fisik menekankan efek fisiologis dari penggunaan zat berulang.

Etiologi Penggunaan Alkohol


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang mengalami kecanduan alkohol. Faktor-
faktor tersebut antara lain:
 faktor psikologis,
 sosial,
 genetik.

Sindroma Putus Zat (withdrawal)

- Kejang berhubungan dengan putus zat alkohol, sedatefhipnotik.


- Gangguan persepsi (halusinasi) berhubungan dengan putus zat alkohol, sedatif hipnotik.
- Gangguan proses berpikir (waham) berhubungan dengan putus zat alkohol, sedative
hipnotik.
- Gangguan tidur (insomnia, hypersomnia) berhubungan dengan putus zat alkohol,
sedative hipnotik, opioida, MDMA (ekstasi)
- Gangguan rasa nyaman (mual,muntah ) berhubungan dengan putus zat alkohol, sedative
hipnotik, opioida.
- Gangguan rasa nyaman (nyeri sendi, otot, tulang ) berhubungan dengan putus zat
opioida.
- Gangguan efektif (depresi) berhubungan dengan putus zat MDMA (ekstasi).
- Perilaku manipulative berhubungan dengan putus zat opioida.
- Terputusnya program perawatan (melarikan diri, pulang paksa) berhubungan dengan
kurangnya system dukungan keluarga.
- Cemas (keluarga) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dalam merawat pasien
ketergantungan zat adiktif.
- Potensial gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan putus zat
opioida.
RESUME MATERI KELOMPOK 3 (Schizofrenia)
Skizofrenia termasuk dalam salah satu gangguan mental yang disebut psikis. Pasien
psikotik tidak dapat mengenali atau tidak memiliki kontak dengan realitas. Berikut
merupakan beberapa gejala psikotik yang utama:
1. Delusi (Waham)
2. Halusinasi
3. Disorganized Speech (Pembicaraan Kacau)
4. Dizorganized Behaviour (Tingkah laku kacau)
5. Simtom-simtom Negatif
Ada beberapa tipe skizofrenia masing-masing memiliki kekhasan
tersendiri dalam gejala-gejala yang diperlihatkan dan tampaknya
memiliki perjalanan penyakit yang berbeda-beda.
1. Skizofrenia tipe Paranoid
Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah adanya waham yang
mencolok atau halusinasi auditorik dalam konteks terdapatnya
fungsi kognitif afek atau relative masih terjaga.
2. Skizofrenia tipe disorganized
Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pemibicaraan
kacau, tingkah laku kacau dan afek yang datar atau inappropriate.
Pembicaraan yang kacau dapat disertai kekonyolan dan tertawa
yang tidak erat berkaitan dengan isi pembicaraan.
3. Skizofrenia tipe katatonik
Ciri utama pada skizofrenia tipe katatonik adalah gangguan pada
psikomotor yang dapat yang dapat meliputi ketidakbergerakan
motoric (motoric immobility)
Aktivitas motor yang berlebihan, negativism yang ekstrim, mutism
(sama sekali tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerakan-gerakan
yang tidak terkendali, echolalia (mengulang ucapan orang lain) atau
echopraxia (mengikuti tingkah laku orang lain).
4. Skizofrenia tipe undifferentiated
Sejenis skizofrenia di mana gejala-gejala yang muncul sulit untuk
digolongkan pada tipe skizofrenia tertentu.
5. Skizofrenia tipe residual
Diagnosa skizofrenia tipe residual diberikan bilamana pernah ada
paling tidak satu kali episode skizofrenia, tetapi gambaran klinis
saat ini tanpa simtom positif yang menonjol.

RESUME MATERI KELOMPOK 5 (Biopolor Disorder)


Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang
yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa mania dan
depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana
hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang
berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa
pola atau waktu yang pasti
Tanda dan gejala

Gangguan bipolar dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda. Gejala
bervariasi dalam pola mereka, keparahan, dan frekuensi. Beberapa orang lebih rentan
terhadap baik mania atau depresi, sementara yang lain bergantian sama antara dua jenis
episode. Gangguan suasana hati sering terjadi pada seseorang, sementara yang lain hanya
mengalami sedikit selama seumur hidup.

Ada empat jenis episode suasana hati pada penderita gangguan bipolar, yakni mania,
hipomania, depresi, dan episode campuran. Setiap jenis episode suasana hati gangguan
bipolar memiliki gejala yang unik.

Tanda dan gejala mania


 Gembira berlebihan.
 Mudah tersinggung sehingga mudah marah.
 Merasa dirinya sangat penting.
 Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain.
 Penuh ide dan semangat baru.
 Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya.
 Mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengarnya.
 Nafsu seksual meningkat.
 Menyusun rencana yang tidak masuk akal.
 Sangat aktif dan bergerak sangat cepat.
Tanda dan gejala hipomania
Hipomania adalah bentuk kurang parah dari mania. Orang-orang dalam keadaan
hipomanik merasa gembira, energik, dan produktif, tetapi mereka mampu meneruskan
kehidupan sehari-hari dan tidak pernah kehilangan kontak dengan realitas. Untuk yang
lain, mungkin tampak seolah-olah orang dengan hipomania hanyalah dalam suasana hati
yang luar biasa baik. Namun, hipomania dapat menghasilkan keputusan yang buruk yang
membahayakan hubungan, karier, dan reputasi. Selain itu, hipomania sering meningkat
menjadi mania penuh dan terkadang dapat diikuti oleh episode depresi berat.

Tahap hipomania mirip dengan mania, perbedaannya adalah penderita yang berada
pada tahap ini merasa lebih tenang seakan-akan telah kembali normal serta tidak
mengalami halusinasi dan delusi. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat
seperti kebahagiaan biasa, tapi membawa risiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala
dari tahap hipomania pada gangguan bipolar adalah sebagai berikut:

 Bersemangat dan penuh energi dengan munculnya kreativitas.


 Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
 Penurunan kebutuhan untuk tidur.

Tanda dan gejala episode campuran


Merupakan gangguan bipolar campuran dari kedua fitur gejala mania atau hipomania dan
depresi. Tanda-tanda umum episode campuran termasuk depresi dikombinasikan dengan
agitasi, iritabilitas, kegelisahan, insomnia, distractibility, dan layangan pikiran (flight of
idea). Kombinasi energi tinggi dan rendah membuat suasana hati penderita berisiko
tinggi untuk bunuh diri. Dalam konteks gangguan bipolar, episode campuran (mixed
state) adalah suatu kondisi di saat tahap mania dan depresi terjadi bersamaan.

Beberapa jenis gangguan bipolar


 Gangguan Bipolar I: Setidaknya terjadi satu kejadian kegembiraan berlebihan
(manik).[1]
 Gangguan Bipolar II: Tidak ada kejadian kegembiraan berlebihan, tetapi setidaknya
ada satu kejadian Hypomania, dan setidaknya satu kejadian kesedihan berlebihan
(major depressive).[2]
 Cyclothymia: Seperti halnya gangguan bipolar II, tetapi depresinya tidak dapat
dikategorikan sebagai kesedihan berlebihan.[3]
 Unipolar : gejala yang diperlihatkan hanya satu gejala depresi saja. Sedangkan pada
bipolar 1 dan 2 sama-sama memiliki episode manik dan depresi. Namun perbedaan
terletak pada maniknya.

Anda mungkin juga menyukai