Modul 2
Modul 2
Elektromagnetika
Elektromagnetisme
Elektromagnetisme adalah fisika tentang medan elektromagnetik: sebuah bidang dalam fisika,
yang mempelajari ruang, yang terdiri dari medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat
diproduksi oleh muatan listrik statik, dan memberikan kenaikan pada gaya listrik, yang
menyebabkan listrik statik dan membuat aliran arus listrik dalam konduktor listrik. Medan
magnetik dapat diproduksi oleh gerakan muatan listrik, superti arus listrik yang mengalir
sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada gaya magnetik yang dihubungkan dengan
magnet. Istilah elektromagnetisme” berasal dari kenyataan bahwa medan listrik dan magnet
adalah saling “berpelintiran”, dan, dalam banyak kondisi, tidak mungkin untuk memisahkan
keduanya. Contohnya, perubahan dalam medan magnet memberikan kenaikan ke medan listrik;
ini adalah fenomena dari induksi elektromagnetik, yang merupakan dasar dari operasi generator
listrik, motor induksi, dan transformer.
Gelombang elektromagnetik
Eksperimen Penemuan Gelombang Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan
merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya
tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi
elektromagnetik disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan
hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang
radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke
telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi
hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori
Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti
gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan
elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan
gelombang.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Waktu
kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik
dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang
elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai gelombang,
dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Kalau
dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing
mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck
−34
E = Hν, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 J·s — dan ν
adalah frekuensi gelombang.
Electromagnetic Research
Maxwell Review
Sekitar abad ke 19, Maxwell menyatakan persamaan nya yang cukup mengejutkan dunia Fisika.
Salah satunya menyatakan adanya gelombang elektromagnetik. Namun, saat itu belum dapat
dibuktikan. Karna itu, Heinrich Hertz mencoba untuk membuktikan keberadaan gelombang
elektromagnetik itu.
Secara teori, Hertz menyadari bahwa gelombang elektromagnetik yang dinyatakan Maxwell
merupakan gabungan dari gelombang listrik dan gelombang magnetik secara saling tegak lurus.
Begitu pula dengan arah geraknya. Karena gelombang tersebut mengantung gelombang listrik,
maka Hertz mencoba membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik tersebut melalui
keberadaan gelombang listriknya yang diradiasikan oleh rangkaian pemancar.
Hertz mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan bantuan trafo untuk
memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai penampung muatannya. Karena ada arus pergeseran
pada gap pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang elektromagnetik yang akan dipancarkan.
Karena secara teori, dari percikan yang muncul akan dihasilkan gelombang elektromagnetik.
Alhasil, pada rangkaian loop penerima yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa
diberikan sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada gap-nya. Ini
membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu benda.yang akhirnya terhantarkan
ke loop. Karena merasa belum puas, Hertz mencoba untuk menghitung frekuensi pada loop.
Ternyata frekuensi yang dihasilkan sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada
loop berasal dari pemancar itu sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell. Percobaan Hertz ini juga memicu penemuan telegram tanpa kabel dan
radio oleh Marconi. Rangkaian ini ada dalam kaca quartz untuk menghindari sinar UV.
Macam Gelombang Elektromagnetik
a. Gelombang Radio
Gelombang radio adalah gelombang yang memiliki frekuensi paling kecil yang mana frekuensi
maksimalnya 109Hertz. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan terbanyak dalam komunikasi,
penelitian luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai,
membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan
memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
b. Gelombang Mikro
Frekuensi gelombang ini berkisar antara 109hertz sampai 3.1011hertz Penggunaannya terutama
dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem
PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target dan
refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah
Tropical Rainfall Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur
radiasi microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik
atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan ntensitas hujan.
c. Sinar Inframerah
Sinar Inframerah banyak digunakan dibidang kedokteran, seperti menghambat sel kanker. Selain
itu, juga digunakan di bidang industri, dan astronomi. Seperti pemrotetan bumi oleh satelit.
Selain itu juga digunakan untuk mempelajari struktur molekul menggunakan Spektroskop
Inframerah.
d. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet digunakan untuk pengenalan unsur suatu bahan dengan teknik spektroskopi,
Sinar ultraviolet mampu merubah pro vitamin D menjadi vitamin D.
e. Sinar-X
Dalam bidang kedokteran, sinar-X digunakan untuk memotret bagian dalam tubuh, seperti tulang
yang patah. Dalam bidang industri sinar-X digunakan untuk menemukan cacat pada bungkus
logam. Pada bidang seni sinar-X digunakan untuk melihat bagian dalam patung. Dan dalam
bidang fisika untuk mempelajari difraksi pada struktur atom suatu bahan.
f. Sinar Gamma
Dalam pengontrolan, sinar ini dapat digunakan untuk membunuh sel kanker, serta mensterilkan
peralatan rumah sakit. Seperti sinar-X, sinar gamma juga bisa digunakan untuk meneliti cacat
pada logam.
Sinar kosmis tidak termasuk gelombang elektromagnetik; panjang gelombang lebih kecil dari
0,0001 nm.
Sinar dengan panjang gelombang besar, yaitu gelombang radio dan infra merah, mempunyai
frekuensi dan tingkat energi yang lebih rendah. Sinar dengan panjang gelombang kecil, ultra
violet, sinar x atau sinar rontgen, dan sinar gamma, mempunyai frekuensi dan tingkat energi
yang lebih tinggi.
Sifat Gelombang Elektromagnetik
Sistem FM lebih unggul daripada AM karena FM dapat mengurangi desau akibat kelistrikan
diudara, walaupun jangkauannya terbatas sekali.
1. Osilasi listrik.
4. Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam à menghasilkan sinar
X (digunakan untuk rontgen).
Panjang gelombang dikalikan dengan frekuensi ialah kecepatan cahaya: 300 Mm/s, yaitu 300
MmHz
Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz
Panjang gelombang dikalikan dengan energy per foton adalah 1.24 μeVm
Spektrum elektromagnetik dapat dibagi dalam beberapa daerah yang terentang dari sinar gamma
gelombang pendek berenergi tinggi sampai pada gelombang mikro dan gelombang radio dengan
panjang gelombang sangat panjang. Pembagian ini sebenarnya tidak begitu tegas dan tumbuh
dari penggunaan praktis yang secara historis berasal dari berbagai macam metode deteksi.
Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam
elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (di atas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (λ ≥ 0,5 mm). Istilah “spektrum
optik” juga masih digunakan secara luas dalam merujuk spektrum elektromagnetik, walaupun
sebenarnya hanya mencakup sebagian rentang panjang gelombang saja (320 – 700 nm) .