Buffer dapat di defenisikan sebagai campuran asam/basa lemah
dengan garamnya. Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH
larutan saat ditambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer adalah parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk mempertahankan pH. Keefektifan larutan bufer, bergantung pada jumlah asam dan basa konjugasi yang menyusun bufer tersebut. Semakin besar jumlahnya, semakin besar kapasitas bufernya.Pengaturan asam basa dapat ditinjau dari persamaan Henderson-Hasselbalch. Jika suatu asam dititrasi dan disosiasi HA dapat diabaikan. Seterusnya, konsentrasi A- yang dinyatakan dengan (A-) meningkat sebanding dengan jumlah basa kuat yang ditambahkan dan karenanya juga sebanding dengan garam yang terbentuk.Hal ini dapat ditulis :pH = pKa + log10 ([A-])/([HA]) pH = pKa + log10 ([garam])/([asam])Bila garam netral yang ditambahkan ke dalam buffer, kekuatan ionik larutan meningkat dan akibatnya koefisien aktivitas ion berkurang. Hal in juga harus dipertimbangkan bahwa garam ditambahkan dapat berinterkasi dengan spesies buffer. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa BSA mengikat kemampuan ion tergantung pada ion tertentu, bersih biaya BSA dan pH adalah [14,15]
Keseimbangan asam basa sebenarnya mengacu pada pengaturan
ketat konsentrasi ion hidrogen bebas di dalam cairan tubuh. Tanda [ ] yang mengelilingi simbol kimia mengacu pada konsentrasi zat kimia yang bersangkutan. Dengan demikian [H+] menunjukan konsentrasi hidrogen.
Asam adalah sekelompok zat yang mengandung hidrogen yang
mengalami disosiasi, atau terpisah (terurai), apabila berada dalam larutan untuk menghasilkan H+ bebas dan anion. Banyak zat (misalnya karbohidrat) yang mengandung hidrogen, tetapi tidak digolongkan sebagai asam karena hidrogen terikat erat di dalam struktur molekul mereka dan tidak pernah dilepaskan sebagai H + bebas.
Asam kuat mengalami kecenderungan lebih besar mengalami
disosiasi di larutan daripada asam lemah; yaitu persentase molekul asam kuat yang terurai menjadi H+ bebas dan anion lebih besar HCL adalah contoh asam kuat, terurai menjadi H + dan CL- apabila dilarutkan dalam air. Pada asam yang lebih lemah, misalnya asam karbonat (H2CO3) hanya sebagian molekul yang terurai dalam H + dan HCO3-. Moekul HCO3 lainnya terus utuh. Karena hanya ion hidrogen bebas yang berperan menyebabkan keasaman suatu larutan, asam karbonat merupakan asam yang lebih lemah dibandingkan asam klorida karena asam karbonat tidak mengahsilkan ion hidrogen bebas per jumlah molekul asam yang terdapat dalam laruta sebanyak yang dihasilkan asam klorida. Tingkat disosiasi asam selalu konstan yaitu ion berada dalam larutan, proposi molekul asam tertentu yang menghasilkan H + bebas selalu tetap, dengan sebagian lain tetap utuh (tidak terurai). Derajad disosiasi yang konstan bagi asam tertentu dinyatakan sebagai konstanta disosiasi
Derajat keasaman pH dan kapasitas buffer saliva ditentukan oleh
susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam saliva terutama ditentukan oleh susunan bikarbonat, karena susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva dan berasal dari kelenjar saliva. Derajat keasaman saliva dalam keadaan normal antara 5,6–7,0 dengan rata-rata pH 6,7. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan ada pH saliva antara lain18 rata-rata kecepatan aliran saliva, mikroorganisme rongga mulut, dan kapasitas buffer saliva