A. Klasifikasi Batuan Karbonat
A. Klasifikasi Batuan Karbonat
a. Calcirudite, yaitu batugamping yang ukuran butirnya lebih besar daripada pasir
(>2 mm).
b. Calcarenite, yaitu batugamping yang ukuran butirnya sama dengan pasir (1/16
– 2 mm).
c. Calcilutite, yaitu batugamping yang ukuran butirnya lebih kecil dari pasir
(<1/16 mm).
batugamping kristalin.
Parameter utama yang dipakai pada klasifikasi ini adalah tekstur deposisi. Folk
dengan pelet, yaitu: a) fosil:pellet > 3:1 �� biogenic rock, b) fossil:pellet < 3:1
Aturan penamaan batuan adalah sebagai berikut: kata pertama adalah jenis
allochemyang dominan dan kata kedua adalah jenis orthochemyang dominan,
contoh: intrasparite, biomicrite, dll.
deposisinya, yaitu:
lebih dalam. Pada lingkungan laut yang dalam jarang terbentuk endapan karbonat,
kecuali merupakan hasil jatuhan dari plankton yang mensekresikan kalsium
karbonat
dan hidup di air permukaan. Terumbu merupakan salah satu sumber produksi
endapan karbonat di paparan atau cekungan di luar paparan. Terumbu adalah suatu
timbulan karbonat yang dibentuk oleh pertumbuhan organisme yang insitu,
mempunyai potensi untuk berdiri tegar dan membenrtuk struktur topografi yang
tahan gelombang. James (1979) membagi fasies terumbu masa kini secara
fisiografi menjadi 3 macam:
Fasies ini tersusun oleh batugamping yang masif dan tidak berlapis.
Berdasarkan litologi dan biota penyusunnya, fasies ini dapa dibagi menjadi 4 sub-
fasies yaitu:
Fasies ini disebut juga fasies lagoondan meliputi zona laut dangkal (< 30m)
dan tidak berhubungan dengan laut terbuka. Kondisi airnya tenang, sirkulasi air
terbatas, dan banyak biota penggali yang hidup di dasar. Litologi berupa
packetone, wackestone dan mudstone dan banyak dijumpai struktur jejak dan
bioturbasi, baik horizontal maupun vertikal.
c. Porositas dan proses diagenesa
permeabilitas
lebih besar, atau dapat juga malahan akan mengurangi porositas jika terjadi
- Retakan (fracturing) dikarenakan adanya breksiasi, sesar atau kekar yang akan
meningkatkan permeabilitas