Tugas Print
Tugas Print
Pertanyaan :
1. Jelaskan secara lengkap apa itu pemilu !
2. Jelaskan mengapa hoax itu dilarang !
3. Apa sikapmu dalam menghadapi pemilu mendatang baik pileg maupun
pilpres ?
Jawaban :
1. Pemilu (Pemilihan Umum)
Pengertian Pemilu
Pasal 1 Nomor 1 UU No. 15 Tahun 2011 menentukan bahwa,
Pemilihan umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
Atau, secara ringkas dikemukakan oleh Harmaili Ibrahim bahwa, pemilu
merupakan suatu cara untuk menentukan wakil-wakil rakyat yang akan duduk
di badan perwakilan rakyat. Dengan demikian, pemilu pada hakikatnya
merupakan wahana untuk berkompetisi secara sehat, partisipatif, dinamis,
dan bertanggung jawab bagi Partai Politik (Parpol) dalam menyalurkan
kehendak rakyat, masyarakat, dan bangsa guna mewujudkan tujuan
bernegara.
Tujuan Pemilu
Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang pemilu-Hukum Pemilihan Umum, dapat diidentifikasi tujuan pemilu
adalah sebagai berikut:
a. Memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan/
permusyawaratan rakyat: memilih anggota-anggota DPR, DPD, dan
DPRD;
b. Membentuk pemerintahan: memilih calon presiden dan calon wakil
presiden, memilih calon wakil kepala daerah;
c. Melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan;
d. Mempertahankan keutuhan negara;
e. Menegakkan kedaulatan rakyat;
f. Mencapai tujuan negara.
Fungsi Pemilu
J. Kristiadi mengemukakan fungsi pemilu adalah sebagai berikut:
a. Institusi dan instrumen untuk mengendalikan konflik-konflik kepentingan
yang terjadi dalam masyarakat.
b. Sarana untuk pergantian pemerintahan secara wajar dan damai.
c. Untuk membangun basis legitimasi politik konstitusional.
d. Untuk mengetahui tingkat kedewasaan dan kemantapan budaya politik
nasional.
e. Untuk memperoleh banyak informasi tentang berbagai kebijakan dan
permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara dalam mewujudkan
kesejahteraan warganya.
Makna Pemilu
a. Perspektif tujuan: sebagai pemindahan konflik dari masyarakat ke
perwakilan politik agar integrasi masyarakat tetap terjamin.
b. Perspektif tingkat perkembangan negara: sebagai alat untuk
membenarkan rezim yang berkuasa.
c. Perspektif demokrasi liberal: sebagai upaya untuk meyakinkan dan
melibatkan individu dalam proses politik.
Sistem Pemilu
a. Sistem Distrik
Satu wilayah (satu distrik pemilihan) memilih satu wakil tunggal (single-
member constituency) atas dasar suara terbanyak. Suara lawan yang
kalah dianggap hilang.
b. Sistem Proporsional
Satu wilayah (daerah pemilihan) memilih beberapa wakil (multi-member
constituency), yang jumlahnya ditentukan berdasarkan rasio, misalnya 1 :
400.000. Artinya 1 wakil dipilih oleh 400.000 pemilih.
c. Sistem Campuran (Distrik-Proporsional)
1. Menggabungkan dua sistem sekaligus (distrik dan proporsional).
2. Setengah dari anggota parlemen dipilih melalui sistem distrik dan
setengahnya lagi dipilih melalui proporsional.
3. Ada keterwakilan sekaligus kesatuan geografis.
Asas Pemilu
1. Langsung: rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan
suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati nurani, tanpa
perantara.
2. Umum: pemilahan yang bersifat umum mengandung makna menjamin
kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara, tanpa
diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
kedaerahan, dan status sosial.
3. Bebas: setiap warga negara memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihannya dalam pelaksanaan pemilihan umum, tanpa adanya unsur
paksaan dari pihak manapun.
4. Rahasia: dalam memberikan suaranya pemilih dijamin bahwa pilihannya
tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun.
5. Jujur: dalam penyelenggaraan pemilu, penyelenggara pemilu, aparat
pemerintah, peserta pemilu, dan pihak lainnya harus bersikap dan
bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
6. Adil: dalam penyelenggaraan pemilu, setiap peserta pemilu mendapatkan
peralatan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
Manfaat Pemilu
Pemilu merupakan implementasi perwujudan kedaulatan rakyat.
Asumsi demokrasi adalah kedaulatan terletak di tangan rakyat. Karena rakyat
yang berdaulat itu tidak bisa memerintah secara langsung, maka melalui
pemilu rakyat dapat menentukan wakil-wakilnya dan para wakil rakyat
tersebut akan menentukan siapa yang akan memegang tampuk
pemerintahan.
Jenis pemilu
a. Pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD.
b. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
c. Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Tahapan Pemilu
a. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.
b. Pendaftaran dan penetapan peserta pemilu.
c. Penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan.
d. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.
e. Masa kampanye.
f. Masa tenang.
g. Pemungutan dan penghitungan jumlah suara.
h. Penetapan hasil pemilu.
i. Pengucapan sumpah/ janji.
2. Hoax adalah informasi palsu atau berita yang sebenarnya bisa berisi fakta
namun telah direkayasa. Pada saat ini kata-kata hoax semakin sering
digunakan untuk menyikapi sebuah berita yang tidak mengandung fakta (fake
news). Alasan mengapa hoax itu dilarang adalah karena hoax merupakan
suatu informasi yang tidak pasti kebenarannya tanpa ditelusuri terlebih
dahulu. Adanya informasi hoax tentunya akan memberikan dampak yang
berbahaya bagi masyarakat, terutama yang aktif dalam menggunakan sosial
media. Adanya informasi hoax akan dengan sangat mudah mempengaruhi
emosi seseorang untuk terpengaruh dengan informasi hoax yang ada.
Masyarakat yang telah terpengaruh dengan adanya informasi-informasi hoax
akan lebih mudah terprovokasi, mudah dalam melontarkan ujaran kebencian
dan terjadinya fitnah-memfitnah, sehingga akan banyak pihak yang akan
merasa dirugikan dari adanya informasi hoax. Bagi pihak-pihak yang
melakukan penyebaran informasi yang bersifat hoax dapat dikenakan KUHP,
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE). Undang-Undang No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan
Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran kebencian telah
menyebabkan terjadinya konflik sosial.
3. Sikap saya dalam menghadapi pemilu mendatang baik pileg maupun pilpres
adalah dengan tetap bersikap tenang, tidak mudah terprovokasi dengan
berita-berita yang saling menjatuhkan antar kandidat. Tidak mudah
terpengaruh untuk mendukung salah satu kandidat, karena setiap orang
sudah memiliki pilihannya masing-masing. Menolak keras adanya money
politic and black campaign, karena hal tersebut hanya akan merugikan
banyak pihak. Bagi siapapun kandidat yang tepilih nantinya, harapan saya
adalah kandidat tersebut dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang
lebih baik lagi. Baik dari segi tatanan pemerintahnnya, kehidupan sosial,
budaya, dan perekonomian masyarakatnya, mampu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang menyangkut penggunaan fasilitas umum
seperti perbaikan jalan raya di daerah terpencil, memperbaiki akses internet
untuk daerah terpencil, serta mampu mengatasi permasalahan korupsi yang
semakin merajarela di kalangan politisi maupun masyarakat.
TUGAS PENDIDIKAN AGAMA
Pertanyaan :
1. Jelaskan secara lengkap apa itu dosa !
2. Jelaskan makna Yohanes 3:16 !
3. Apa kamu yakin bahwa kamu pasti selamat/ masuk sorga ?
Jawaban :
1. Dosa
Pengertian Dosa Menurut Hindu
Dosa dalam Agama Hindu diartikan sebagai karma buruk karena
kebodohan, dimana kebodohan merupakan akar dari kejahatan. Dosa
menimbulkan penderitaan, dan dosa pula yang mengantarkan atma ke dalam
lingkaran kelahiran dan kematian. Dosa jugalah yang menyebabkan atma
mendapat kehidupan di neraka dan mendapat badan yang tidak sempurna
bila bereinkarnasi kembali.
Pada prinsipnya, kitab suci Hindu tidak ada yang menyebut mengenai
dosa. Yang ada hanyalah hukum karma, yaitu hukum sebab-akibat. Kitab suci
Veda mengartikan dosa dengan cara berhati-hati dan sangat mendalam.
Ketika seseorang mencuri barang milik orang lain, orang itu tidak dikatakan
melakukan dosa, tetapi ia melakukan dosa seperti itu disebabkan karena
ketidaktahuannya akan kebenaran bahwa mengambil barang milik orang lain
adalah perbuatan yang salah dan diliputi kebodohan maya.
Penyebab Dosa
Seseorang melakukan karma buruk karena kebodohan. Kebodohan adalah
ilusi atau maya. Dunia adalah maya, yang berarti bahwa dunia ini selalu
berubah dari apa yang sekarang menjadi sesuatu yang lain tanpa henti.
Agama Hindu mengenal adanya dualitas dalam dunia, benar dan salah, baik
dan buruk, asli dan palsu, yang semuanya ditimbulkan oleh maya. Maya
membuat kita lupa kepada jati diri dan hakikat kita yang sebenarnya. Jadi,
mayalah yang membuat kita melakukan dosa. Khayal atau maya muncul
akibat kekaburan batin serta keterikatan. Adapun ciri-ciri kekaburan batin
antara lain:
a. Terikat pada tubuh.
b. Percaya pada kehidupan jagat yang berubah-ubah (maya).
c. Jiwa mengabaikan dan melupakan sifat sejatinya sebagai kesadaran
murni tanpa dualitas dosa khusus. Dosa khusus yang dimaksud adalah
dosa yang timbul karena situasi tertentu dan dilakukan oleh orang-orang
tertentu (dosa akibat peperangan, dosa oleh anak-anak, dan dosa dalam
upacara korban suci).
2. Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16
Dunia
“Dunia” disini mencakup seluruh ciptaan (Roma 8:19-22; Kolose 1:20). Kasih
Allah tidak terbatas pada satu bangsa atau satu golongan agama tertentu.
Mengaruniakan
Allah “mengaruniakan” Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa di atas
kayu salib. Perdamaian mengalir dari hati Allah sendiri yang penuh kasih.
Korban Kristus bukan sesuatu tindakan yang terpaksa dilakukan oleh Allah
(Roma 8:32; Yohanes 4:10).
Tunggal
Frasa “yang tunggal” diterjemahkan dari bahasa Yunani ton monogenē, di
mana kata benda asalnya “monogenés” berarti “satu-satunya, unik”, secara
khusus dalam konteks “anak tunggal”.
Percaya
“Percaya” mengandung tiga unsur utama:
(a) Keyakinan yang kokoh bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan satu-
satunya Juruselamat umat manusia yang hilang;
(b) Persekutuan yang menyangkal diri dan ketaatan kepada Kristus
(bandingkan Yohanes 15:1-10; terutama Yohanes 15:4; Yohanes 14:21);
(c) Kepercayaan penuh di dalam Kristus bahwa Ia mampu dan bersedia
menuntun seseorang hingga mencapai keselamatan kekal dan
persekutuan dengan Allah di sorga.
Binasa
“Binasa” merupakan kata yag sering dilupakan dalam ayat Yohanes 3:16 ini.
Kata ini tidak menunjuk kepada kematian jasmani, tetapi kepada hukuman
kekal yang begitu mengerikan.
Hidup kekal
“Hidup kekal” adalah karunia yang dianugerahkan Allah kepada seseorang
pada saat orang itu dilahirkan kembali. Karena bentuk katanya adalah masa
sekarang, maka artinya “kehidupan kekal” sudah dijalani “sekarang ini juga”,
bukan masih menunggu pada masa depan. “Kekal” bukan saja mengacu
kepada “keabadian” dari segi waktu tetapi juga kepada kualitas kehidupan ini;
suatu jenis kehidupan yang ilahi, kehidupan yang membebaskan orang
beriman dari kuasa dosa dan Iblis serta meniadakan yang duniawi di dalam
diri orang itu supaya ia dapat mengenal Allah (bandingkan Yohanes 8:34-36;
Yohanes 17:3).
3. Keyakinan untuk masuk sorga
Sebagai permulaan kita harus mengerti masalah yang menghadang
kita dari Surga. Masalahnya adalah bahwa khodrat berdosa kita sedang
menghalangi kita mempunyai hubungan dengan Allah. Kita adalah pendosa
dalam khodrat dan dalam pilihan. "Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Kita tidak dapat
menyelamatkan diri kita sendiri. "Sebab karena kasih karunia kamu
diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu
bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus
2:8-9). Sebenarnya kita patut mati dan dikirim ke neraka, "sebab upah dosa
ialah maut" (Roma 6:23).
Allah adalah kudus dan adil dan harus menghukum dosa, namun Ia
juga mengasihi kita dan menyediakan pengampunan-Nya kita dari dosa.
Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes
14:6). Yesus mati bagi kita di atas kayu salib: "Sebab juga Kristus telah mati
sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak
benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah" (1 Petrus 3:18a). Yesus
dibangkitkan dari kematian: "Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita" (Roma 4:25).
Percayalah dalam Tuhan Yesus Kristus dan Anda akan diselamatkan
(Kisah 16:31). "Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-
Nya" (Yohanes 1:12). Anda dapat menerima kehidupan kekal sebagai
anugerah gratis. "Karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita" (Roma 6:23). Anda dapat mengalami hidup yang penuh, yang
bermakna sekarang juga. Yesus berkata, "Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yohanes
10:10). Anda dapat menghabiskan kekekalan bersama Yesus di Surga,
karena Ia telah berjanji: "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu
ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada"
(Yohanes 14:3).
Menurut Agama Hindu
a. Pandangan Hindu Mengenai Konsep Sorga dan Neraka
Banyak umat Hindu beranggapan bahwa di dalam ajaran Hindu tidak
ada dan tidak dikenal konsep mengenai Sorga dan Neraka mengingat
konsep dalam Panca Sraddha (lima keyakinan) umat Hindu mempercayai
adanya Punarbawa (reinkarnasi). Sorga dan Neraka dalam pandangan
Hindu sangat jarang diperbincangkan, karena agama Hindu kerap hanya
dipahami meyakini hukum kharmapala dan mempercayai reinkarnasi atau
kehidupan kembali setelah kematian, sehingga banyak orang meyakini
bahwa Hindu tak mengenal Sorga dan Neraka.
Sesungguhnya konsep Sorga dan Neraka ada dalam ajaran Hindu.
Namun ia bukan tujuan akhir dari kehidupan manusia, sehingga bagi
orang Hindu tujuan akhir adalah bukan masuk Sorga, melainkan Moksha
atau bersatunya jiwa (Atman) dengan Sang Maha Pencipta (Brahman).
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa dapat mendefinisikan freight manajemen dan mengetahui status, aspek
dan jenis freight dan usahanya dalam bisnis logistik.
Pembahasan:
1.1 Pendahuluan
Pada zaman dahulu, orang-orang yang memerlukan barang-barang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dapat melakukan kegiatan barter untuk
mendapatkan barang yang diinginkannya. Barter merupakan suatu kegiatan
melakukan tukar-menukar barang dari lokasi tempat tinggal masyarakat yang
berbeda. Contohnya adalah seseorang yang tinggal di pesisir pantai membutuhkan
sayur dan buah-buahan untuk dikonsumsi sehari-hari, namun di tempat tinggal
mereka tidak ada barang tersebut. Adapula orang yang tinggal di wilayah
pegunungan, mereka membutuhkan ikan dan garam untuk dikonsumsi sehari-hari,
namun di wilayah tempat tinggal mereka tidak ada barang tersebut. Jadi, untuk
dapat memenuhi kebutuhan antara kedua pihak tersebut mereka dapat melakukan
barter atau pertukaran barang untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Saat dan setelah terjadinya pertukaran barang tersebut, tentunya diperlukan
suatu usaha untuk memindahkan barang-barang tersebut ke tempat sipemilik
barang yang baru. Pada saat itu, barang-barang tersebut dibawa dengan cara
digotong, dipanggul, maupun mengusung barang. Namun seiring dengan
meningkatnya kecerdasan masyarakat dan munculnya uang sebagai alat transaksi
yang sah, maka kegiatan pengangkutan barang menjadi semakin lebih modern.
Misalnya, orang yang melakukan pembelian barang dari luar negeri dapat
menggunakan sarana transportasi udara dan transportasi laut untuk membawa
barang yang dibelinya di luar negeri. Penggunaan alat transportasi udara akan
memerlukan ongkos yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan alat
transportasi laut karena waktunya yang singkat. Jika barang yang dibeli tidak
digunakan dalam waktu yang cepat, maka si pembeli dapat menggunakan jasa
transportasi laut karena ongkosnya yang lebih murah meskipun memakan waktu
yang cukup lama. Pemilik atau pembeli barang juga dapat meminta nasihat kepada
forwarder karena forwarder telah mengetahui dengan baik mengenai jalur-jalur
angkutan yang akan dipergunakan untuk mengirim barang seperti yang
dikehendaki pemilik atau pembeli barang.
Pada sisi lain sebenarnya pemilik barang dapat melakukan sendiri kegiatan
pengiriman barang agar sampai ke tempat tujuan yang hendak dituju. Namun para
pemilik barang tersebut memiliki pemikiran lain, bahwa jika barang tersebut
dikirim oleh forwarder maka si pemilik barang akan terlepas dari beberapa
masalah mengenai barang produksi yang siap untuk dipasarkan tersebut. Adapun
permasalahan-permasalahan yang dimaksud adalah:
a. Memikirkan bagaimana sistem kemasan atas barangnya yang terbaik,
agar ekonomis dan efisien.
b. Untuk mengangkut hasil produksinya ke pelabuhan harus berhubungan
dengan pemilik usaha angkutan darat (kereta api dan truck).
c. Di pelabuhan harus mencari EMKL (khusus di Indonesia) untuk
mengurus penyelesaian dokumen muatan dan sebagainya.
d. Mencari perusahaan bongkar dan muat (stevedoring) dan pelayaran
yang baik di pelabuhan agar hasil produksinya tersebut dapat dimuat
ke kapal dan dikirim kepada penerima di luar negeri.
e. Menghubungi perusahaan asuransi untuk mengurangi resiko kerugian
yang mungkin akan dideritanya di kemudian hari.
1.5 Jenis-Jenis Freight Forwarding
Dalam menjalankan kegiatan opersionalnya sehari-hari, Freight
Forwarding dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Atas dasar operasional
b. Atas dasar sarana angkutan
SHIPPER 1
SHIPPER 2 SHIPPING LINE CONSIGNEE/ BUYER
SHIPPER 3
SHIPPER 1 BUYER A
FREIGHT FREIGHT
SHIPPER 2 FORWARDI SHIPPING LINE FORWARDI BUYER B
SHIPPER 3 NG NG
BUYER C
SHIPPER 1 BANGKOK
FREIGHT FREIGHT
SHIPPER 2 FORWARDI SHIPPING LINE FORWARDI HONGKONG
SHIPPER 3 NG NG
OSAKA
4. Freight Rate
Freight Rate adalah sejumlah uang yang diminta
perusahaan pelayaran, sebagai balas jasa atas pengangkutan
muatan. Perlu dibedakan antara ongkos angkut Charter
Party (Charter Party Freight Rate) dan ongkos angkut biasa
(Bill of Lading Freight Rate). Ongkos angkut Charter Party
didasarkan atas perjanjian yang dibuat antara penyewa dan
pemilik kapal yang jumlahnya didasarkan pada banyak
muatan yang diangkut atau lamanya kapal sewa. Sedangkan
ongkos angkut B/L Freight Rate dihitung atas dasar tiga
macam cara, yaitu:
a. Dihitung berdasarkan berat muatan
b. Dihitung berdasarkan volume muatan
c. Dihitung berdasarkan harga muatan
5. Sistem Tarif
Dalam sistem tarif dikenal beberapa jenis tarif,
diantaranya adalah:
a. Based Rate
Tarif yang berlaku antara pelabuhan utama (base port)
yang disinggahi secara langsung.
b. Class Rate
Tarif yang dikenakan pada muatan yang memiliki sifat
dan jenis yang sama dan dikelompokkan dalam satu
kelas.
c. Commodity Rate
Tarif yang dikenakan untuk setiap jenis komoditi.
d. Valuation Scale
Digunakan untuk menghitung tarif yang didasarkan
pada harga barang per ton/m3.
e. Lump sum Freight
Tarif yang dihitung berdasarkan pada unit atau sejumlah
unit tertentu.
f. Ad Valorem
Tarif yang dihitung berdasarkan pada persentase
tertentu atau harga barang yang berkisar antara 2-3%
dan biasa dikenakan pada barang bernilai tinggi.
g. Minimum Freight
Tarif minimum yang harus dibayar per B/L oleh pemilik
muatan dan jumlahnya bukan berdasarkan ton/m3.
h. Additional Freight (Surcharges)
Tarif tambahan yang dikenakan untuk muatan yang
memiliki volume atau berat yang melebihi normal
sehingga memerlukan peralatan bongkar muat khusus.