PENDAHULUAN
1. Siswa kelas 4/5 sekolah dasar/madrasah, dan belum pernah mendapat pelatihan dokter
kecil.
2. Berprestasi di sekolah.
3. Berbadan sehat
4. Berwatak pemimpin dan bertanggungjawab.
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
7. Izin dari orangtua.
Setelah terpilih menjadi dokter kecil para siswa mempunyai tugas dan
kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hari, yaitu :
1
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat, dapat menggerakkan sesame teman siswa untuk
bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing
2. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik disekolah maupun
dirumah
3. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan
sekolah
4. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan
Bila dokter kecil diberi infrastruktur yang memadai maka dokter kecil dapat
menjadi kader kesehatan di sekolah yang dapat menjadi promoter dan motivator atas
terselenggaranya hidup sehat bagi teman-teman dan lingkungannya, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa sekolah (istiarti et all 2003, purba
2002)
Oleh karena dokter kecil diperlukan sebagai kader kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan, maka penulis melakukan pelatihan dokter kecil di SDN
Lebak Bulus 03 Pagi. Dokter kecil di Sekolah Dasar (SD) ini sudah mencapai tingkat
pendidikan kelas 6 SD yang sebentar lagi akan lulus dan keluar untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan berikutnya. Maka dibuatlah pelatihan dokter kecil untuk regenerasi
dokter kecil di SDN 03.
I.2 TUJUAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
Meningkatnya pengetahuan, sikap positif, dan keteranpilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS.
2
I.3 MANFAAT
I.3.1 MANFAAT JANGKA PENDEK
Dalam jangka pendek diharapkan dokter kecil telah memiliki pengetahuan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan diri sendiri serta
lingkungan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.5 Sasaran
Peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan
menengah dan pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama, beserta
lingkungannya.
5
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstra
kulikuler dilaksanakan antara lain berupa :
1) Kegiatan oleh peserta didik atau guru UKS, seperti :
- Kerja bakti sosial
- Lomba yang berhubungan dengan kesehatan
- Aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil/kader kesehatan remaja),
PMR, piket sekolah, dan sebagainya.
2) Bimbingan hidup bersih dan sehat.
3) Kegiatan penyuluhan kesehatan, latihan keterampilan, partisipasi, dan
pelayanan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan
Dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, meliputi :
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan
latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan.
b. Kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa
kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera agar dapat
berfungsi optimal.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka
menjadikan sekolah/perguruan agama sebagai institusi pendidikan yang dapat
menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan
kesadaran, kesanggupan, dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan
prinsip hidup sehat. Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi :
- Kegiatan bina lingkungan fisik
- Kegiatan bina lingkungan mental, sosial sehingga tercipta suasana dan
hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesame warga sekolah.
6
II.2 PROGRAM DOKTER KECIL
II.2.1 Pengertian
Dokter kecil adalah peserta didik yang memnuhi kriteria dan telat dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap
diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.
II.2.2 Kriteria
Kriteria Dokter Kecil :
1. Peserta didik kelas 4 atau kelas 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dan belum
pernah mendapatkan pelatihan Dokter Kecil.
2. Berprestasi di sekolah
3. Berbadan sehat
4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
7. Izin orangtua
7
c. Penyuluhan kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah,
antara lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin, dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P).
3. Pengenalan diri tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah, dan lingkungan sekolah.
5. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci WC, kamar mandi, tempat
sampah, dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain buku harian dokter kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala
Sekolah/Guru yang ditunjuk.
8
Sampah basah yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sisa
sayuran, daun, ranting, bangkai binatang.
c. Sampah bahaya beracun
Sampah bahaya beracun yaitu sampah yang karena sifatnya dapat membahayakan
manusia seperti sampah yang berasal dari rumah sakit, sampah nuklir.
Sarana pembuangan sampah yang sehat harus memenuhi syarat yaitu cukup
kuat, mudah dibersihkan, dan dapat menghindarkan dari jangkauan serangga dan
tikus. Oleh karena itu tempat sampah harus mempunyai tutup dan selalu dalam
keadaan tertutup. Membuang sampah sembarangan sangat tidak sehat karena dapat
menyebabkan bau tidak sedap, selain itu dapat mencemari lingkungan.
2. Sakit kulit
Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar kotoran, baik
yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk mandi, mencuci baju,
sehingga kotoran menempel dibadan.
3. Sakit mata
Sakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit ke mata yang salah
satunya melalui air yang kotor, baik digunakan untuk mandi atau mencuci muka.
4. Cacingan
Cacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air yang telah tercemar kotoran
manusia atau binatang.
9
5. Demam berdarah
Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah yaitu di air yang tergenang
dan jernih. Untuk mencegahnya bila ada air yang menggenang harus dialirkan
agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.
6. Kecelakaan
Kecelakaan dapat terjadi akibat pembuangan sampah yang tidak benar, sehingga
dapat membuat orang celaka atau bahkan cedera.
Gejala :
- Gatal terutama pada malam hari.
- Gatal terutama pada lipatan tangan, telapak tangan, siku, kaki, perut,
bokong.
10
- Pakaian yang digunakan oleh penderita direbus, kemudian dicuci dan
dijemur panas matahari.
- Bila ada keluarga yang menderita sama anjurkan ke sarana kesehatan.
Pencegahan :
2. Penyakit Jamur
Gejala :
- Bercak putih pada kulit, bersisik.
- Tersebar di seluruh tubuh.
- Gatal.
Pencegahan :
- Menjaga kebersihan badan, mandi setiap hari dengan air bersih dan sabun.
- Hindari kontak kulit dengan penderita.
- Hindari menggunakan pakaian bekas penderita.
Gejala :
- Demam, badan lemah.
- Sakit kepala.
- Timbul bintik-bintik kecil pada kulit berisi cairan jernih, kemerahan pada
kulit, terasa gatal.
11
- Makan makanan bergizi tinggi.
Gejala :
- Batuk berdahal selama 3 minggu atau lebih.
- Demam dan meriang selama sebulan atau lebih.
- Batuk berdahak bercampur darah.
- Nyeri dada dan sesak napas.
- Keluar keringat pada malam hari tanpa ada kegiatan.
- Nafsu makan dan berat badan menurun.
Pencegahan :
- Tutup mulut saat batuk.
- Jangan membuang dahak di sembarang tempat.
- Memberikan informasi tentang TB pada oranglain.
- Makan makanan yang bergizi.
- Imunisasi BCG.
12
Gejala :
Batuk, pilek, hidung tersumbat, panas, sakit tenggorokan, sakit kepala.
Pencegahan :
- Banyak minum air.
- Banyak makan yang mengandung vitamin C seperti sayur dan buah-buahan.
- Hindari kena hujan, asap, dan debu.
Penyebab diare :
- Infeksi kuman.
- Gangguan penyerapan makanan.
- Keracunan.
- Alergi.
- Lain-lain
Gejala :
- Sering BAB.
- Mual dan muntah.
- Kekurangan cairan tubuh menyebabkan penderita lemas, merasa haus,
mata cekung, dan kulit keriput.
13
Tindakan pada penderita :
- Segera berikan banyak minum.
- Bila tersedia oralit, berikan oralit. Selanjutnya bawa ke sarana kesehatan.
Cara menyiapkan oralit :
Cuci tangan sebelum menyiapkan. Sediakan satu gelas air matang (200ml)
dan masukkan semua bubuk oralit ke dalam air tersebut. Aduk sampai
larut.
Pencegahan :
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar.
- Buang air besar di jamban.
- Gunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
2. Demam Tifoid
Penyakit saluran cerna terutama menyerang usus halus. Kuman menular ke
manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh tinja penderita
demam tifoid.
Gejala :
- Demam terutama pada sore dan malam hari.
- Sakit kepala, pusing, nyeri otot, pegal-pegal.
- Tidak ada napsu makan, mual dan muntahm biasanya sukar buang air
besar.
- Bibir kering dan lidah tampak kotor dan ditutupi selaput putih.
Pencegahan :
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan.
- Makan makanan bersih seperti makan di tempat yang bersih, tertutup dan
tidak ada serangga, makanan matang.
3. Cacingan
Jenis cacing yang dapat ditularkan ke manusia melalui tanah adalah cacing
gelang, cacing tambang, cacing cambuk. Tempat hidup cacing-cacing ini di
14
manusia yang terinfeksi adalah di usus halus. Cara penularannya adalah telur
cacing dapat masuk ke usus halus melalui mulut (termakan) atau melalui kulit.
Gejala :
- Tidak bersemangat, konsentrasi belajar kurang.
- Perut tampak buncit.
- Perut sering sakit, nafsu makan berkurang.
- Diare disertai atau tanpa darah.
- Anemia (kurang darah).
Pencegahan :
- Menjaga kebersihan diri : mandi 2 kali sehari, menjaga kebersihan kuku,
cuci tangan, memakai alas kaki.
- Menjaga kebersihan lingkungan : buang air besar di jamban.
- Hilangkan plak dari permukaan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan
benar.
- Untuk menguatkan gigi pakailah pasta gigi yang mengandung flour.
15
- Sikatlah gigi sekurang-kurangnya 2x sehari, pagi sehabis sarapan dan malam
sebelum tidur.
- Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat kecil.
- Setiap anggota keluarga harus mempunyai 1 sikat gigi dan tidak boleh saling
meminjam karena dapat menularkan penyakit. Bila sikat gigi sudah rusak bulunya
segera diganti yang baru.
- Hindari kebiasaan makan jenis makanan yang merusak gigi (permen, coklat,
dodol, minuman bersoda, es krim, dsb), biasakan menyukai makanan yang
menyehatkan gigi (sayuran, buah, keju, susu).
- Bila gigi mulai terasa ngilu atau gusi berdarah segera periksakan ke dokter gigi.
- Periksakan kesehatan gigi secara berkala (minimal 6 bulan sekali).
- Hindari kebiasaan menggigit jari, pensil, benang, membuka tutup botol dengan
gigi.
II.7 GIZI
Guna makanan yaitu :
1. Sebagai zat pembangun
Yang termasuk dalam zat pembangun tubuh adalah kelompok protein dan mineral
yang terdapat dalam telur, tempe, tahu, daging, ikan, dan lain-lain.
16
2. Sebagai sumber tenaga
Yang termasuk sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang
terdapat dalam makanan pokok seperti nasi, tepung, roti, gula, mentega, dan lain-
lain.
3. Sebagai zat pengatur
Yang termasuk zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah berfungsi dalam
proses pencernaan, penyarapan, dan penggunaan zat gizi lainnya.
17
Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan tubuh, utamanya untuk
penglihatan. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kebutaan dan
pertumbuhan yang terhambat.
Vitamin B berperan dalam metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Vitamin B
terdapat pada beras dan kacang hijau. Kekurangan vitamin B1 ditandai dengan
berkurangnya nafsu makan. Sedangkan yang berperan dalam pembentukan sel
darah merah adalah vitamin B12. Kekurangan vitamin B dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit. Vitamin C terdapat dalam buah dan sayuran.
Vitamin D di dalam tubuh sering dalam bentuk provitamin D, yaitu vitamin D
yang belum aktif, untuk mengubah menjadi vitamin D diperlukan sinar matahari
atau UV. Kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Vitamin E dibutuhkan lebih sedikit dibanding vitamin lainnya. Vitamin E
banyak etrdapat dalam kacang kedelai. Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan
atau pemangsa radikal bebas. Vitamin K berguna dalam proses pembekuan darah.
Tujuan P3K
• Mencegah cedera bertambah parah
• Menunjang upaya penyembuhan
Peralatan P3K
• Bahan untuk membersihkan tangan misal: sabun, alkohol 70%
• Obat untuk mencuci luka, misal: air bersih, povidone iodine, rivanol
• Obat untuk mengurangi rasa nyeri, misal: paracetamol
• Bahan untuk menyadarkan, misal: minyak angin, minyak kayu putih
18
• Kapas
• Plester
• Kasa steril
• Gunting
• Pinset
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tanggal Kegiatan
III.3.2 Pelatihan
20
Pelatihan dokter kecil dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 8 April
2016, 16 April 2016, dan 25 April 2016. Pemberian materi dilakukan dengan
presentasi, tanya jawab langsung, penayangan video, dan praktek langsung.
Pada hari pertama terdapat 30 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan. Pada
hari pertama ini kegiatan dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru Penanggungjawab UKS,
beberapa guru pengajar, 2 orang dokter internship, dan siswa/i dokter kecil SDN 03.
Kegiatan yang dilakukan hari pertama ini adalah pretest, pemberian materi tentang
PHBS, kesehatan gigi dan mulut, penyakit menular dan tidak menular, kebersihan
lingkungan.
Pada hari kedua terdapat 29 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan. Pada hari
kedua dilakukan pemberian materi mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) dan praktek langsung, serta mengulang sedikit tentang materi hari pertama.
Pada hari ketiga terdapat 28 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan dokter
kecil. Pada hari ketiga dilakukan pemberian materi mengenai Narkotika, Psikotropika,
dan Zat Aditif lainnya (NAPZA). Dilakukan pula pengulangan sedikit materi hari
kedua, games tentang materi yang sudah diberikan, dan posttest.
III.3.3 Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dibagi menjadi evaluasi jangka pendek dan evaluasi
jangka panjang. Untuk evaluasi jangka pendek dilakukan dengan pretest pada hari
pertama sebelum pelatihan dimulai dan posttest pada hari terakhir sesudah pelatihan.
Nilai pre test dan post test dibandingkan. Praktek langsung satu persatu siswa/i dokter
kecil setelah diberikan materi pelatihan.
Evaluasi jangka panjang dilakukan dengan pemantauan jadwal sikat gigi
siswa/i.
21
dengan media presentasi, tanya jawab, dan praktek langsung. Materi yang diberikan
adalah :
- Pengertian P3K
- Tujuan P3K
- Peralatan P3K
- Pencegahan kecelakaan dan luka
- Penanganan luka lecet
- Penanganan mimisan
- Penanganan pada kondisi pingsan
22
III.4.3 Pelatihan Hari Ketiga
Pelatihan hari ketiga dihadiri oleh Bu Niken sebagai guru penanggungjawab
UKS dan dokter internsip (dr. Eunike Diah Purwanti, dr. Vita Noveryn, dan dr. Dian
Risky). Kegiatan awal pada hari ketiga adalah mengulang materi hari kedua.
Kemudian penjelasan materi hari ketiga adalah tentang NAPZA meliputi :
- Pengertian narkoba
- Pengertian NAPZA
- Jenis-jenis NAPZA
- Bahaya dan akibat penggunaan NAPZA
- Pencegahan
Setelah selesai materi, siswa/i dokter kecil SDN 03 dibagi menjadi 3
kelompok kecil yang kemudian dilakukan games pengetahuan tentang materi hari
pertama sampai hari ketiga. Setelah selesai, seluruh siswa/i dokter kecil mengerjakan
post test dan mengumpulkan jadwal gigi sehat yang merupakan jadwal sikat gigi
siswa/i.
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
NAMA KELAS
Hilmi Auralizan IV A
Luthfi Baihaqi IV A
Elvina Ramadhani IV A
24
Faiza Aulia IV A
Suci Nabila IV A
Ulfiana Safitri IV A
Muhammad Rizki IV B
Satriviensha Nazliandirasti IV B
Gita Amelia IV B
IV.3 EVALUASI
IV.3.1 Evaluasi Jangka Pendek
Evaluasi jangka pendek dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre test
dan post test. Soal yang diberikan sebanyak 20 soal. Komposisi pertanyaan pre test
dan post test adalah sebagai berikut :
1-2 : kebersihan diri dan lingkungan
3-5 : kebersihan gigi dan mulut
6-7 : P3K
8-9 : penyakit menular dan tidak menular
9-13 : gizi makanan
14 : kebersihan diri dan lingkungan
15-20 : NAPZA
25
NAMA PRE TEST POST TEST
26
SM 50 60
AS 35 70
SN 40 50
NHD 40 60
HA 40 60
LB 80 85
NAS 80 90
NSS 20 60
MNR 40 50
UAS 60 60
DPR 30 60
ASS 35 70
FPA 60 80
NKA 30 70
RRA 30 50
TPM 25 50
FZR 75 80
RAP 30 50
MR 50 70
GA 70 65
CWS 30 60
DRS 35 50
FA 80 80
MRF 50 70
NFP 25 50
SN 80 75
NDH 60 80
ER 55 70
MRJ 50 70
27
FNI 30 60
70
60
50
40
30
20
10
0
1 test
Pre Post2 test
Diagram hasil nilai rata-rata pre test dan post test
Rata-rata nilai pre test siswa/i dokter kecil adalah 47,2. Dari 20 pertanyaan pre
test yang diberikan, siswa/i dokter kecil paling banyak menjawab salah pada
pertanyaan nomor 16 dan 18 yaitu materi tentang NAPZA. Maka pada saat pemberian
materi dokter kecil, lebih ditekankan pada pemberian materi NAPZA. Setelah
diberikan materi selama 3 kali pertemuan dan diberikan post test pada akhir
pertemuan, rata-rata nilai post test siswa/i dokter kecil meningkat menjadi 66.
Pertanyaan untuk kuesioner diambil dari buku panduan materi dokter kecil.
Tata bahasa yang digunakan dalam kuesioner tersebut pun terbilang sulit dipahami
oleh siswa/i tersebut, terlihat bahwa banyak siswa/i dokter kecil yang bertanya
mengenai maksud dari pertanyaan kuesioner tersebut, dan hasil nilai rata-rata
kuesioner yang belum begitu bagus sekalipun sudah mengalami peningkatan nilai.
Sedangkan, apabila siswa/i dokter kecil diberikan pertanyaan lisan atau berupa games
materi dokter kecil yang dilakukan setelah pemberian materi, sebagian besar siswa/i
dokter kecil dapat menjawab benar dengan atusias yang baik.
Begitu pula dengan metode praktek langsung setelah pemberian materi,
siswa/i dokter kecil terlihat sangat antusias mengikuti, aktif, dan masing-masing siswa
dapat melakukan dengan benar.
Adapun pemberian materi dokter kecil dilakukan dengan presentasi
menggunakan slide, dimana isi slide dibuat menarik dengan tidak terlalu banyak
28
tulisan. Materi dokter kecil diberikan pula dengan menggunakan alat peraga sehingga
siswa/i dapat lebih mengerti. Selain itu, ditayangkan pula video yang terkait dengan
materi dokter kecil.
Kelebihan :
- Kuesioner dapat menjadi salah satu metode yang digunakan untuk evaluasi
pengetahuan siswa/i dokter kecil.
- Pemberian materi dengan presentasi, penayangan video terkait materi,
menggunakan alat peraga, dan tanya jawab langsung serta praktek langsung akan
lebih mudah dipahami oleh siswa/i dokter kecil.
- Antusias siswa/i dalam mengikuti pelatihan dokter kecil terbilang baik, dapat
terlihat bahwa siswa/i dokter kecil semangat menjalani pelatihan, mendengarkan
pemberian materi dengan baik, serta antusias dalam tanya jawab dan aktif dalam
praktek langsung materi dokter kecil.
Kekurangan :
- Tata bahasa dalam kuesioner masih sulit dipahami oleh siswa/i peserta pelatihan
dokter kecil. Masih banyak siswa/i yang bertanya mengenai maksud dari
pertanyaan kuesioner tersebut.
- Durasi waktu yang diberikan pihak sekolah untuk pelatihan dokter kecil terbilang
singkat, maksimal waktu yang diberikan hanya 2 jam setiap pelatihan selama 3
kali pertemuan. Sehingga materi yang diberikan kurang detail dan kurang
maksimal.
29
hari terakhir pelatihan (25 April 2016). Berikut adalah contoh format jadwal gigi
sehat siswa/i dokter kecil SDN 03 :
Nama:
Kelas :
9 April 2016
10 April 2016
Kelebihan :
- Format jadwal gigi sehat efektif digunakan untuk pemantauan jadwal sikat gigi,
karena siswa/i juga dipantau oleh orangtua dirumah mengenai jadwal sikat gigi
setiap harinya.
- Guru SDN 03 ingin mencontoh format gigi sehat untuk pemantauan jadwal sikat
gigi guna menjaga kebersihan gigi dan mulut tidak hanya untuk siswa/i dokter
kecil, namun akan digunakan untuk seluruh siswa/i SDN Lebak Bulus 03 Pagi.
Kekurangan :
- Masih ada siswa/i yang tidak lengkap mengisi jadwal gigi sehat. Dapat terlihat
bahwa masih terdapat siswa/i yang malas menyikat gigi setiap hari.
30
Pada pertemuan kedua pelatihan, dihadiri oleh Bu Niken selaku guru
penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar SDN Lebak Bulus 03 Pagi, dan dokter
internsip (dr. Eunike, dr. Dian, dr. Jaka, dan dr. Fadly) serta siswa/i dokter kecil
sejumlah 29 orang sebagai peserta pelatihan dokter kecil. 1 orang siswa/i peserta dokter
kecil tidak mengikuti pelatihan absen sekolah karena sakit.
Pada pertemuan ketiga pelatihan, dihadiri oleh Bu Niken selaku guru
penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar SDN Lebak Bulus 03 Pagi, dan dokter
internsip (dr. Eunike, dr. Dian, dan dr. Vita) serta siswa/i dokter kecil sejumlah 28
orang sebagai peserta pelatihan dokter kecil. 2 orang siswa/i peserta dokter kecil tidak
mengikuti pelatihan absen sekolah karena sakit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
31
V.2 SARAN
Perlunya durasi waktu penyampaian materi yang lebih lama agar materi pelatihan
dokter kecil dapat disampaikan maksimal.
Pertanyaan dalam kuesioner perlu dikaji ulang, melihat bahwa tata bahasa yang
digunakan untuk pertanyaan terbilang cukup sulit dimengerti bagi siswa/i peserta
pelatihan dokter kecil.
Perlu dibuat buku semacam KMS Sekolah Dasar untuk pemantauan jadwal gigi sehat,
ditambah pemantauan status gizi yang dapat dilihat dari minimal tinggi badan dan
berat badan siswa/i.
DAFTAR PUSTAKA
4. WISE. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Sekolah Dasar Panduan Pelatihan Dokter
Kecil. Jakarta: Care International Indonesia
32
5. Direktorat Bina Kesehatan Anak. 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta:
Direktoral Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian
Kesehatan RI.
LAMPIRAN
33
Lampiran 2. Kuesioner
NAMA:
KELAS :
34
3. Memelihara kesehatan gigi dapat dilakukan dengan :
a. Menyikat gigi sekurang-kurangnya 2x sehari
b. Menghindari makanan permen dan coklat
c. Memeriksakan gigi ke dokter gigi/puskesmas setiap 6 bulan
d. Semua jawaban benar
5. Sikat gigi yang baik adalah harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Bulu sikat halus
b. Permukaan bulu sikat datar
c. Kepala sikat kecil
d. Semua jawaban benar
7. Tindakan yang dapat dilakukan dokter kecil bagi teman yang jatuh dengan luka lecet
yaitu :
a. Luka diberdihkan dengan air bersih/air hangat, lalu diberikan povidon
iodine/betadin
b. Luka langsung dibersihkan dengan mercuchurom, lalu ditutup dengan kasa steril
c. Luka dicuci dengan air bersih, lalu ditutup dengan plester
d. Semua jawaban salah
35
d. Buku bacaan terletak 40cm dari mata
10. Untuk dapat beraktivitas dengan baik setiap orang/anak harus makan dengan cukup.
Guna makanan bagi tubuh manusia sebagai :
a. Zat pengatur, zat tenaga, dan zat penggerak
b. Zat pembangun, zat tenaga, dan zat penggerak
c. Zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
d. Zat tumbuh, zat pengatur
14. Pengelolaan sampah yang tidak benar akan berakibat antara lain :
a. Halaman rumah/sekolah menjadi kotor
b. Menjadi sarang lalat, tikus, kecoa
c. Dapat menyebabkan kecelakaan
d. Semua jawaban benar
36
17. Psikotropika adalah
a. Zat atau obat yang berasal dari alam maupun buatan
b. Zat yang mempengaruhi susunan saraf pusat
c. Zat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku
d. Semua diatas benar
37
Nabila Ferja P. III B
Hilmi Auralizan IV A
Luthfi Baihaqi IV A
Elvina Ramadhani IV A
Faiza Aulia IV A
Suci Nabila IV A
Ulfiana Safitri IV A
Muhammad Rizki IV B
Satriviensha Nazliandirasti IV B
Gita Amelia IV B
SURAT KETERANGAN
38
Caroline Novratilopa Saragi
39