Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Tujuan pembangunan di bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Unit sosial terkecil dalam masyarakat adalah keluarga, dimana tingkat
kesehatan ditentukan oleh masing-masing anggota keluarga. Dalam hal ini upaya utama
diarahkan kepada anggota keluarga yaitu ibu dan anak. (listiyanti et al)
Upaya pembinaan kesehatan anak usia sekolah yaitu melalui Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan Bab V bagian ke-13 pasal 45 ayat 1, bahwa: Kesehatan Sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang lebih berkualitas. Dengan demikian pembinaan kesehatan anak usia
sekolah melalui program UKS adalah salah satu strategi yang ditempuh dalam rangka
pembangunan di bidang kesehatan. Salah satu program dalam UKS adalah pembinaan
dokter kecil. (listiyanti et al) Batasan mengenai dokter kecil yang dikemukakan oleh
Departemen Kesehatan (1998) sebagai berikut: dokter kecil adalah siswa yang memenuhi
kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya. Untuk
dapat terpilih sebagai dokter kecil para siswa mempunyai kriteria-kriteria :

1. Siswa kelas 4/5 sekolah dasar/madrasah, dan belum pernah mendapat pelatihan dokter
kecil.
2. Berprestasi di sekolah.
3. Berbadan sehat
4. Berwatak pemimpin dan bertanggungjawab.
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat.
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
7. Izin dari orangtua.

Setelah terpilih menjadi dokter kecil para siswa mempunyai tugas dan
kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hari, yaitu :

1
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat, dapat menggerakkan sesame teman siswa untuk
bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing
2. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik disekolah maupun
dirumah
3. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan
sekolah
4. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan

Bila dokter kecil diberi infrastruktur yang memadai maka dokter kecil dapat
menjadi kader kesehatan di sekolah yang dapat menjadi promoter dan motivator atas
terselenggaranya hidup sehat bagi teman-teman dan lingkungannya, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa sekolah (istiarti et all 2003, purba
2002)
Oleh karena dokter kecil diperlukan sebagai kader kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan, maka penulis melakukan pelatihan dokter kecil di SDN
Lebak Bulus 03 Pagi. Dokter kecil di Sekolah Dasar (SD) ini sudah mencapai tingkat
pendidikan kelas 6 SD yang sebentar lagi akan lulus dan keluar untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan berikutnya. Maka dibuatlah pelatihan dokter kecil untuk regenerasi
dokter kecil di SDN 03.

I.2 TUJUAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
Meningkatnya pengetahuan, sikap positif, dan keteranpilan peserta didik
berkaitan dengan pelaksanaan program UKS.

I.2.2 TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti pelatihan, peserta didik dapat :
a. Memahami program UKS dan dokter kecil
b. Bersikap dan berperilaku sehat
c. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah
d. Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit
e. Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
f. Membuat laporan kegiatan dokter kecil

2
I.3 MANFAAT
I.3.1 MANFAAT JANGKA PENDEK
Dalam jangka pendek diharapkan dokter kecil telah memiliki pengetahuan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan diri sendiri serta
lingkungan.

I.3.2 MANFAAT JANGKA PANJANG


Dalam jangka panjang diharapkan dokter kecil dapat menjadi kader kesehatan
di sekolah yang handal sehingga dapat ikut serta menjaga kesehatan siswa terutama
yang berhubungan dengan kebersihan perseorangan dan kebersihan lingkungan sekolah,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa. Dokter kecil juga
diharapkan dapat mentransfer ilmu yang diperoleh mengenai kesehatan kepada rekan-
rekan lainnya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)


II.1.1 Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan
anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak berusia 6-21 tahun, yang sesuai
dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja
(6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan
sehat peserta didik yang berada di sekolah.
Dalam program UKS ini pserta didik tidak hanya berperan sebagai obyek
penerima layanan kesehatan tetapi juga sebagai subyek, bersama dengan masyarakat
sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainnya di sekolah, komite sekolah, dan
orangtua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan
lingkungan sekolah yang sehat. Oleh karena itu mereka perlu dibimbing untuk
mengenal masalah kesehatan dan kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut.
Upaya strategis dalam melibatkan peran serta aktif masyarakat sekolah adalah
melalui pendekatan “kelompok teman sebaya” yang mempersiapkan peserta didik
menjadi penggerak hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan sekolah, keluarga,
maupun masyarakat di sekitarnya.
Peserta didik yang ditentukan menjadi penggerak hidup bersih dan sehat
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat berperan
sesuai diharapkan. Untuk mencapai hasil yang optimal, perlu dilakukan pelatihan bagi
siswa sekolah menjadi kader kesehatan yang dikenal dengan istilah pelatihan “dokter
kecil”.

II.1.2 Landasan Hukum


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dilaksanakan sesuai UU RI No. 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan. Di dalam Bab V pasal 45 ayat 1 UU tersebut menyebutkan
bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat siswa dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh, dan
berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
4
II.1.3 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan serajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.

II.1.4 Tujuan Khusus


Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan
derajat kesehatan peserta didik, yang mencakup :

1. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup


bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah, rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat fisik, mental, maupun social.
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
NAPZA.

II.1.5 Sasaran
Peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan
menengah dan pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama, beserta
lingkungannya.

II.1.6 Ruang Lingkup


Ruang lingkup UKS tercermin dalam program Tri Program UKS (dikenal
dengan TRIAS UKS), yang meliputi :

1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui :


a. Kegiatan kulikuler
Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai ketentuan yang
berlaku untuk pendidikan tingkat dasar sampai dengan pendidikan tingkat
menengah termasuk pendidikan kejuruan.
b. Kegiatan ekstra kulikuler
Kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran (termasuk pada waktu libur)
yang dilakukan sekolah ataupun di luar sekolah, dengan tujuan antaralain
untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta

5
melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya. Kegiatan ekstra
kulikuler dilaksanakan antara lain berupa :
1) Kegiatan oleh peserta didik atau guru UKS, seperti :
- Kerja bakti sosial
- Lomba yang berhubungan dengan kesehatan
- Aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil/kader kesehatan remaja),
PMR, piket sekolah, dan sebagainya.
2) Bimbingan hidup bersih dan sehat.
3) Kegiatan penyuluhan kesehatan, latihan keterampilan, partisipasi, dan
pelayanan kesehatan.
2. Pelayanan kesehatan
Dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, meliputi :
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan
latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan.
b. Kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul kelainan.
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa
kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera agar dapat
berfungsi optimal.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka
menjadikan sekolah/perguruan agama sebagai institusi pendidikan yang dapat
menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan
kesadaran, kesanggupan, dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan
prinsip hidup sehat. Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi :
- Kegiatan bina lingkungan fisik
- Kegiatan bina lingkungan mental, sosial sehingga tercipta suasana dan
hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesame warga sekolah.

6
II.2 PROGRAM DOKTER KECIL
II.2.1 Pengertian
Dokter kecil adalah peserta didik yang memnuhi kriteria dan telat dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap
diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.

II.2.2 Kriteria
Kriteria Dokter Kecil :
1. Peserta didik kelas 4 atau kelas 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dan belum
pernah mendapatkan pelatihan Dokter Kecil.
2. Berprestasi di sekolah
3. Berbadan sehat
4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
7. Izin orangtua

II.2.3 Tugas dan Kewajiban Dokter Kecil


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Dapat menggerakan sesame teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan
usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain : Pekan
kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan
Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.

II.2.4 Kegiatan Dokter Kecil


1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran TB dan BB.

7
c. Penyuluhan kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah,
antara lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin, dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P).
3. Pengenalan diri tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah, dan lingkungan sekolah.
5. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci WC, kamar mandi, tempat
sampah, dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang
Nyamuk).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain buku harian dokter kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala
Sekolah/Guru yang ditunjuk.

II.3 KESEHATAN LINGKUNGAN DAN DIRI


II.3.1 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah semua benda baik benda hidup maupun benda mati yang
berada disekitar individu/manusia termasuk perilakunya.
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung manusia menjadi sehat
dan meningkatkan produktivitas. Lingkungan yang sehat dapat dilihat dari tanda-
tandanya yang bersih dan rapi.

II.3.2 Pengertian Sampah


Sampah adalah semua benda padat yang karena sifatnya tidak dimanfaatkan
lagi, tidak termasuk kotoran manusia.

II.3.3 Jenis-jenis Sampah


a. Sampah kering
Sampah kering yaitu sampah yang tidak mudah membusuk atau terurai
sepertigelas, besi, plastic.
b. Sampah basah

8
Sampah basah yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sisa
sayuran, daun, ranting, bangkai binatang.
c. Sampah bahaya beracun
Sampah bahaya beracun yaitu sampah yang karena sifatnya dapat membahayakan
manusia seperti sampah yang berasal dari rumah sakit, sampah nuklir.

Di dalam sampah banyak terdapat kuman atau bakteri. Kuman/bakteri tersebut


ada yang membahayakan kesehatan manusia. Sampah juga menarik perhatian
serangga dan tikus untuk mencari makan, sehingga sampah dapat menjadi sumber
penularan penyakit.

Sarana pembuangan sampah yang sehat harus memenuhi syarat yaitu cukup
kuat, mudah dibersihkan, dan dapat menghindarkan dari jangkauan serangga dan
tikus. Oleh karena itu tempat sampah harus mempunyai tutup dan selalu dalam
keadaan tertutup. Membuang sampah sembarangan sangat tidak sehat karena dapat
menyebabkan bau tidak sedap, selain itu dapat mencemari lingkungan.

II.3.4 Penyakit yang Berhubungan dengan Sampah

1. Sakit perut atau diare


Disebabkan karena mengkonsumsi makanan atau minum air yang telah tercemar
kotoran dari sampah.

2. Sakit kulit
Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar kotoran, baik
yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk mandi, mencuci baju,
sehingga kotoran menempel dibadan.

3. Sakit mata
Sakit mata disebabkan oleh masuknya kuman penyakit ke mata yang salah
satunya melalui air yang kotor, baik digunakan untuk mandi atau mencuci muka.

4. Cacingan
Cacingan dapat terjadi karena mengkonsumsi air yang telah tercemar kotoran
manusia atau binatang.

9
5. Demam berdarah
Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah yaitu di air yang tergenang
dan jernih. Untuk mencegahnya bila ada air yang menggenang harus dialirkan
agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat tersebut.

6. Kecelakaan
Kecelakaan dapat terjadi akibat pembuangan sampah yang tidak benar, sehingga
dapat membuat orang celaka atau bahkan cedera.

II.4 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


Perilaku bersih dan sehat dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
1. Menjaga kebersihan kulit
2. Menjaga kebersihan kuku
3. Memelihara kebersihan rambut
4. Memelihara kebersihan dan kesehatan mata
5. Memelihara kebersihan gigi dan mulut
6. Memakai pakaian yang bersih dan rapi

II.5 PENYAKIT MENULAR


II.5.1 Penyakit Kulit
1. Skabies
Penyakit yang disebabkan oleh kutu yang menyebabkan bintik kemerahan atau
berisi cairan dan sering terjadi di lipatan kaki, telapak tangan, siku, ketiak, lutut,
bokong

Gejala :
- Gatal terutama pada malam hari.
- Gatal terutama pada lipatan tangan, telapak tangan, siku, kaki, perut,
bokong.

Tindakan pada penderita :

- Dirujuk ke sarana kesehatan (puskesmas) untuk mendapatkan pengobatan.


- Penderita mandi dengan bersih dan dikeringkan, sebelum mengoleskan
obat dari petugas kesehatan.

10
- Pakaian yang digunakan oleh penderita direbus, kemudian dicuci dan
dijemur panas matahari.
- Bila ada keluarga yang menderita sama anjurkan ke sarana kesehatan.

Pencegahan :

- Menjaga kebersihan kulit, mandi.


- Hindari kontak dengan penderita.
- Hindari menggunakan barang (baju, handuk) yang digunakan oleh
penderita.

2. Penyakit Jamur
Gejala :
- Bercak putih pada kulit, bersisik.
- Tersebar di seluruh tubuh.
- Gatal.

Pencegahan :
- Menjaga kebersihan badan, mandi setiap hari dengan air bersih dan sabun.
- Hindari kontak kulit dengan penderita.
- Hindari menggunakan pakaian bekas penderita.

3. Cacar Air (Varisela)


Penyakit infeksi yang sangat menular disebabkan oleh virus varisela.

Gejala :
- Demam, badan lemah.
- Sakit kepala.
- Timbul bintik-bintik kecil pada kulit berisi cairan jernih, kemerahan pada
kulit, terasa gatal.

Tindakan pada penderita :

- Penderita dianjurkan untuk istirahat di rumah, tidak masuk sekolah untuk


menghindari penularan penyakit.
- Dianjurkan ke sarana kesehatan.

11
- Makan makanan bergizi tinggi.

II.5.2 Penyakit Tuberculosis (TB)


Pengertian :
Penyakit TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Kuman tersebut dapat menyerang bagian-bagian tubuh
kita seperti paru, tulang, sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak, dan lain-lain.

Gejala :
- Batuk berdahal selama 3 minggu atau lebih.
- Demam dan meriang selama sebulan atau lebih.
- Batuk berdahak bercampur darah.
- Nyeri dada dan sesak napas.
- Keluar keringat pada malam hari tanpa ada kegiatan.
- Nafsu makan dan berat badan menurun.

Pencegahan :
- Tutup mulut saat batuk.
- Jangan membuang dahak di sembarang tempat.
- Memberikan informasi tentang TB pada oranglain.
- Makan makanan yang bergizi.
- Imunisasi BCG.

Tindakan pada penderita :


- Bila menemukan penderita batuk berdahak lebih dari 3 minggu segera rujuk ke
sarana kesehatan untuk pemeriksaan lanjut.
- Minum obat secara teratur selama 6 bulan.
- Tutup mulut saat batuk.
- Tidak buang dahak di sembarang tempat.

II.5.3 Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


ISPA adalah infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran
napas mulai dari hidung-alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah,
pleura).

12
Gejala :
Batuk, pilek, hidung tersumbat, panas, sakit tenggorokan, sakit kepala.

Tindakan pada penderita :


- Istirahat dan minum yang cukup.
- Makan makanan bergizi.
- Bila panas, obati dengan obat penurun panas.
- Bila bersin dan batuk, tutup mulut dengan sapu tangan.
- Bila memburuk atau tidak sembuh, bila ada napas cepat atau kesulitan bernapas
segera bawa ke sarana kesehatan.

Pencegahan :
- Banyak minum air.
- Banyak makan yang mengandung vitamin C seperti sayur dan buah-buahan.
- Hindari kena hujan, asap, dan debu.

II.5.4 Penyakit Pada Saluran Pencernaan


1. Diare
Pengertian :
Diare adalah buang air besar lembek/cair dan frekuensi lebih dari 3 kali.

Penyebab diare :
- Infeksi kuman.
- Gangguan penyerapan makanan.
- Keracunan.
- Alergi.
- Lain-lain

Gejala :
- Sering BAB.
- Mual dan muntah.
- Kekurangan cairan tubuh menyebabkan penderita lemas, merasa haus,
mata cekung, dan kulit keriput.

13
Tindakan pada penderita :
- Segera berikan banyak minum.
- Bila tersedia oralit, berikan oralit. Selanjutnya bawa ke sarana kesehatan.
Cara menyiapkan oralit :
Cuci tangan sebelum menyiapkan. Sediakan satu gelas air matang (200ml)
dan masukkan semua bubuk oralit ke dalam air tersebut. Aduk sampai
larut.

Pencegahan :
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar.
- Buang air besar di jamban.
- Gunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari.

2. Demam Tifoid
Penyakit saluran cerna terutama menyerang usus halus. Kuman menular ke
manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh tinja penderita
demam tifoid.

Gejala :
- Demam terutama pada sore dan malam hari.
- Sakit kepala, pusing, nyeri otot, pegal-pegal.
- Tidak ada napsu makan, mual dan muntahm biasanya sukar buang air
besar.
- Bibir kering dan lidah tampak kotor dan ditutupi selaput putih.

Pencegahan :
- Meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan.
- Makan makanan bersih seperti makan di tempat yang bersih, tertutup dan
tidak ada serangga, makanan matang.

3. Cacingan
Jenis cacing yang dapat ditularkan ke manusia melalui tanah adalah cacing
gelang, cacing tambang, cacing cambuk. Tempat hidup cacing-cacing ini di

14
manusia yang terinfeksi adalah di usus halus. Cara penularannya adalah telur
cacing dapat masuk ke usus halus melalui mulut (termakan) atau melalui kulit.

Gejala :
- Tidak bersemangat, konsentrasi belajar kurang.
- Perut tampak buncit.
- Perut sering sakit, nafsu makan berkurang.
- Diare disertai atau tanpa darah.
- Anemia (kurang darah).

Pencegahan :
- Menjaga kebersihan diri : mandi 2 kali sehari, menjaga kebersihan kuku,
cuci tangan, memakai alas kaki.
- Menjaga kebersihan lingkungan : buang air besar di jamban.

II.6 KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita adalah gigi berlubang dan gusi
berdarah. Rongga mulut setiap hari penuh dengan bakteri dan sisa makanan sehingga
bakteri dapat tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang
lengket dan tidak berwarna yang disebut plak.
Bila makan makanan/minuman yang mengandung gula dan lengket (permen,
coklat, sirup, dsb) aka nada sisa makanan yang menempel pada gigi dan gusi. Sisa
makanan bergula tersebut akan diubah bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan
lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang
menempel di gusi akan menyebabkan peradangan yaitu gusi menjadi bengkak dan
mudah berdarah.
Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang
gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan peradangan gusi menjadi lebih parah.
Bagaimana cara mencegahnya?

- Hilangkan plak dari permukaan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan
benar.
- Untuk menguatkan gigi pakailah pasta gigi yang mengandung flour.

15
- Sikatlah gigi sekurang-kurangnya 2x sehari, pagi sehabis sarapan dan malam
sebelum tidur.
- Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat kecil.
- Setiap anggota keluarga harus mempunyai 1 sikat gigi dan tidak boleh saling
meminjam karena dapat menularkan penyakit. Bila sikat gigi sudah rusak bulunya
segera diganti yang baru.
- Hindari kebiasaan makan jenis makanan yang merusak gigi (permen, coklat,
dodol, minuman bersoda, es krim, dsb), biasakan menyukai makanan yang
menyehatkan gigi (sayuran, buah, keju, susu).
- Bila gigi mulai terasa ngilu atau gusi berdarah segera periksakan ke dokter gigi.
- Periksakan kesehatan gigi secara berkala (minimal 6 bulan sekali).
- Hindari kebiasaan menggigit jari, pensil, benang, membuka tutup botol dengan
gigi.

Cara menyikat gigi yang benar :


- Menyiapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flour.
- Berkumur sebelum dan sesudah menyikat gigi.
- Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau
memutar selama ±2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi).
Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi.
- Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang
sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah.
- Untuk permukaan dalam gigi rahang/bawah depan, bersihkan gigi dengan
miringkan sikat gigi.
- Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan
pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
- Berkumurlah setelah menyikat gigi cukup 1 kali agar sisa flour masih ada di gigi.
- Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.

II.7 GIZI
Guna makanan yaitu :
1. Sebagai zat pembangun
Yang termasuk dalam zat pembangun tubuh adalah kelompok protein dan mineral
yang terdapat dalam telur, tempe, tahu, daging, ikan, dan lain-lain.

16
2. Sebagai sumber tenaga
Yang termasuk sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang
terdapat dalam makanan pokok seperti nasi, tepung, roti, gula, mentega, dan lain-
lain.
3. Sebagai zat pengatur
Yang termasuk zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah berfungsi dalam
proses pencernaan, penyarapan, dan penggunaan zat gizi lainnya.

Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat gizi, yaitu :


1. Karbohidrat
Sebagai makanan pokok menghasilkan tenaga yang satuannya kalori. Satu gram
karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori. Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk
bekerja, bernapas, dan lain-lain. Karbohidrat ini dapat diibaratkan seperti bahan
bakar bensin yang merupakan sumber tenaga untuk menjalankan kendaraan.
2. Protein
Banyak terdapat dalam lauk pauk, protein nabati seperti tahu, tempe, kacang
kedelai, dan kacang-kacangan lain. Protein hewani seperti daging, telur, ikan, dan
lain-lain. 1 gram protein menghasilkan 4 kalori.
3. Lemak
Banyak terdapat dalam lauk pauk seperti daging dan minyak. 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori.
4. Mineral
Banyak terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya Fe (zat besi) terdapat
pada sayur bayam, kangkung, dan sayuran hijau lainnya. Fe berperan dalam
pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe ditandai dengan gejala cepat
pusing, konsentrasi belajar berkurang. Contoh mineral lainnya yaitu Ca (kalsium)
berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi.
Selain itu masih banyak jenis mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti
Phospor (P), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Natrium (Na), Kalium (K), dan lain-
lain.
5. Vitamin
Zat ini terdapat banyak dalam semua bahan makanan terutama dalam sayuran dan
buah-buahan segar.

17
Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan tubuh, utamanya untuk
penglihatan. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kebutaan dan
pertumbuhan yang terhambat.
Vitamin B berperan dalam metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Vitamin B
terdapat pada beras dan kacang hijau. Kekurangan vitamin B1 ditandai dengan
berkurangnya nafsu makan. Sedangkan yang berperan dalam pembentukan sel
darah merah adalah vitamin B12. Kekurangan vitamin B dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan penyakit. Vitamin C terdapat dalam buah dan sayuran.
Vitamin D di dalam tubuh sering dalam bentuk provitamin D, yaitu vitamin D
yang belum aktif, untuk mengubah menjadi vitamin D diperlukan sinar matahari
atau UV. Kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Vitamin E dibutuhkan lebih sedikit dibanding vitamin lainnya. Vitamin E
banyak etrdapat dalam kacang kedelai. Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan
atau pemangsa radikal bebas. Vitamin K berguna dalam proses pembekuan darah.

II.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


Pengertian
Memberikan pertolongan secara cepat dan tepat pada korban.

Tujuan P3K
• Mencegah cedera bertambah parah
• Menunjang upaya penyembuhan

Peralatan P3K
• Bahan untuk membersihkan tangan misal: sabun, alkohol 70%
• Obat untuk mencuci luka, misal: air bersih, povidone iodine, rivanol
• Obat untuk mengurangi rasa nyeri, misal: paracetamol
• Bahan untuk menyadarkan, misal: minyak angin, minyak kayu putih

Alat minimal P3K


• Pembalut gulung
• Pembalut segitiga

18
• Kapas
• Plester
• Kasa steril
• Gunting
• Pinset

Penanganan pada luka lecet


1. Dibersihkan luka dengan air bersih atau air mengalir
2. Bersihkan dengan betadine
3. Membersihkan dengan menggunakan kassa bersih, di bersihkan searah dari arah
dalam keluar
4. Tutup luka dengan kassa bersih
5. Plester

Penanganan pada mimisan


1. Duduk di kursi
2. Posisi kepala menunduk
3. Jepit hidung 5-10 menit, bernafas lewat mulut
4. Kompres es

Penanganan pada pingsan


• Dibawa ketempat yang teduh dan aman. Jangan dikerumuni
• Tidurkan kepala lebih rendah dari badan, lalu kepala dimiringkan
• Baju /celana dilonggarkan
Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam keadaan miring agar muntahnya
tidak masuk ke paru-paru

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III. 1 SASARAN KEGIATAN


Pada kegiatan pelatihan dokter kecil ini memiliki sasaran kegiatan yaitu
perwakilan siswa/i SDN 03 kelas 3 dan 4 sejumlah 30 orang. Siswa/i yang telah
terpilih berdasarkan kriteria dokter kecil.

III.2 LOKASI DAN WAKTU


Kegiatan pelatihan dokter kecil ini dilakukan di SDN 03.
Tempat pelatihan : ruang kelas dan lapangan SDN 03.
Waktu pelaksanaan : bulan April 2016
Jam pelaksanaan : 12.00-14.00

Tanggal Kegiatan

8 April 2016 Materi I (PHBS, kebersihan gigi dan mulut,


penyakit menular dan tidak menular)

16 April 2016 Materi II (P3K)

25 April 2016 Materi III (NAPZA)

III.3 BENTUK KEGIATAN


III.3.1 Perencanaan
Sebelum kegiatan dilaksanakan, penulis melakukan diskusi kepada dokter
pendamping dan Kepala Puskesmas mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan
dan waktu pelaksanaan kegiatan. Setelah rencana terbentuk, perwakilan dari
Puskesmas Kelurahan Lebak Bulus melakukan diskusi dengan pihak sekolah SDN 03,
dalam hal ini adalah Kepala Sekolah dan Guru Penanggungjawab UKS mengenai
kegiatan yang akan dilakukan dan waktu pelaksanaan.

III.3.2 Pelatihan

20
Pelatihan dokter kecil dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 8 April
2016, 16 April 2016, dan 25 April 2016. Pemberian materi dilakukan dengan
presentasi, tanya jawab langsung, penayangan video, dan praktek langsung.
Pada hari pertama terdapat 30 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan. Pada
hari pertama ini kegiatan dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru Penanggungjawab UKS,
beberapa guru pengajar, 2 orang dokter internship, dan siswa/i dokter kecil SDN 03.
Kegiatan yang dilakukan hari pertama ini adalah pretest, pemberian materi tentang
PHBS, kesehatan gigi dan mulut, penyakit menular dan tidak menular, kebersihan
lingkungan.
Pada hari kedua terdapat 29 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan. Pada hari
kedua dilakukan pemberian materi mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) dan praktek langsung, serta mengulang sedikit tentang materi hari pertama.
Pada hari ketiga terdapat 28 orang siswa/i yang mengikuti pelatihan dokter
kecil. Pada hari ketiga dilakukan pemberian materi mengenai Narkotika, Psikotropika,
dan Zat Aditif lainnya (NAPZA). Dilakukan pula pengulangan sedikit materi hari
kedua, games tentang materi yang sudah diberikan, dan posttest.

III.3.3 Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dibagi menjadi evaluasi jangka pendek dan evaluasi
jangka panjang. Untuk evaluasi jangka pendek dilakukan dengan pretest pada hari
pertama sebelum pelatihan dimulai dan posttest pada hari terakhir sesudah pelatihan.
Nilai pre test dan post test dibandingkan. Praktek langsung satu persatu siswa/i dokter
kecil setelah diberikan materi pelatihan.
Evaluasi jangka panjang dilakukan dengan pemantauan jadwal sikat gigi
siswa/i.

III.4 PELAKSANAAN KEGIATAN


III.4.1 Pelatihan Hari Pertama
Pelatihan hari pertama dihadiri oleh Kepala Sekolah, Bu Niken selaku guru
penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar SDN 03, dokter internsip (dr. Eunike
Diah Purwanti dan dr. Vita Noveryn), serta siswa/i yang terpilih menjadi dokter kecil
SDN 03. Kegiatan diawali dengan pemberian pre test, dimana pre test tersebut
diambil dari buku panduan pelatihan dokter kecil. Setelah itu, penjelasan materi

21
dengan media presentasi, tanya jawab, dan praktek langsung. Materi yang diberikan
adalah :

- Kebersihan lingkungan dan diri


- Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
- Makanan sehat dan gizi seimbang
- Kesehatan gigi dan mulut
- Penyakit menular dan tidak menular
Di akhir pertemuan hari pertama siswa/i dokter kecil diberikan jadwal gigi
sehat yaitu jadwal sikat gigi minimal 2 kali sehari, disertai tanggal dan tanda tangan
orangtua.

III.4.2 Pelatihan Hari Kedua


Pada pelatihan kedua dihadiri oleh Bu Niken selaku guru penanggungjawab
UKS dan dokter internsip (dr. Eunike Diah Purwanti, dr. Dian Risky, dr. Muhammad
Jaka, dan dr. Muhammad Fadly). Kegiatan diawali dengan mengulang sedikit materi
hari pertama, kemudian diberikan materi tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) meliputi :

- Pengertian P3K
- Tujuan P3K
- Peralatan P3K
- Pencegahan kecelakaan dan luka
- Penanganan luka lecet
- Penanganan mimisan
- Penanganan pada kondisi pingsan

Penjelasan materi diberikan dengan presentasi dan tanya jawab langsung.


Pengenalan langsung pada peralatan P3K, siswa/i diminta untuk menjelaskan ulang
tentang peralatan P3K, siswa/i juga diminta untuk mempraktekkan langsung cara
penanganan luka dengan peralatan P3K yang sudah tersedia. Setelah itu, siswa/i
dokter kecil dibagi 2 kelompok kecil untuk praktek di lapangan mengenai penanganan
luka dengan bebat dan verban.

22
III.4.3 Pelatihan Hari Ketiga
Pelatihan hari ketiga dihadiri oleh Bu Niken sebagai guru penanggungjawab
UKS dan dokter internsip (dr. Eunike Diah Purwanti, dr. Vita Noveryn, dan dr. Dian
Risky). Kegiatan awal pada hari ketiga adalah mengulang materi hari kedua.
Kemudian penjelasan materi hari ketiga adalah tentang NAPZA meliputi :

- Pengertian narkoba
- Pengertian NAPZA
- Jenis-jenis NAPZA
- Bahaya dan akibat penggunaan NAPZA
- Pencegahan
Setelah selesai materi, siswa/i dokter kecil SDN 03 dibagi menjadi 3
kelompok kecil yang kemudian dilakukan games pengetahuan tentang materi hari
pertama sampai hari ketiga. Setelah selesai, seluruh siswa/i dokter kecil mengerjakan
post test dan mengumpulkan jadwal gigi sehat yang merupakan jadwal sikat gigi
siswa/i.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 DATA SOSIO DEMOGRAFIS SEKOLAH


SDN Lebak Bulus 03 Pagi terletak di Jl. Pertanian No. 58, Lebak Bulus, Cilandak,
Jakarta Selatan. Terdapat 12 kelas dimana kelas 1 sampai 6 masing-masing terdiri dari 2
kelas yaitu A dan B.

IV.2 DOKTER KECIL


Daftar nama dokter kecil SDN Lebak Bulus 03 Pagi :

NAMA KELAS

Caroline Novratilopa Saragi III A

Fina Nailatul Izha III A

Riri Ardina Pasya Widodo III A

Nadya Shafwah Salsabilah III A

Alya Sarah Salima III A

Taranita Putri M. Gultom III B

Raudina Rabiatul Adawiyah III B

Delviana Putri Rahmayani III B

Natasya Khayla Awani III B

Nabila Ferja P. III B

Faalih Purnama Allam IV A

Fani Zuelfa Renaldhi IV A

Hilmi Auralizan IV A

Luthfi Baihaqi IV A

Nurrizal Achmad Sobari IV A

Elvina Ramadhani IV A

24
Faiza Aulia IV A

Nailah Dhiya Hanifah IV A

Suci Nabila IV A

Ulfiana Safitri IV A

Muhammad Rizki Juniarto IV B

Muhammad Reihan Fauzan IV B

Diaz Ramdhansyah Saputra IV B

Muhammad Rizki IV B

Muhammad Naufal Rizki IV B

Satriviensha Nazliandirasti IV B

Aisyah Sinta Putri IV B

Gita Amelia IV B

Nur Halizah Dalfin IV B

Shafiyah Meivi Nufaisah IV B

IV.3 EVALUASI
IV.3.1 Evaluasi Jangka Pendek
Evaluasi jangka pendek dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre test
dan post test. Soal yang diberikan sebanyak 20 soal. Komposisi pertanyaan pre test
dan post test adalah sebagai berikut :
1-2 : kebersihan diri dan lingkungan
3-5 : kebersihan gigi dan mulut
6-7 : P3K
8-9 : penyakit menular dan tidak menular
9-13 : gizi makanan
14 : kebersihan diri dan lingkungan
15-20 : NAPZA

Hasil pre test dan post test

25
NAMA PRE TEST POST TEST

26
SM 50 60

AS 35 70

SN 40 50

NHD 40 60

HA 40 60

LB 80 85

NAS 80 90

NSS 20 60

MNR 40 50

UAS 60 60

DPR 30 60

ASS 35 70

FPA 60 80

NKA 30 70

RRA 30 50

TPM 25 50

FZR 75 80

RAP 30 50

MR 50 70

GA 70 65

CWS 30 60

DRS 35 50

FA 80 80

MRF 50 70

NFP 25 50

SN 80 75

NDH 60 80

ER 55 70

MRJ 50 70

27
FNI 30 60

70

60

50

40

30

20

10

0
1 test
Pre Post2 test
Diagram hasil nilai rata-rata pre test dan post test
Rata-rata nilai pre test siswa/i dokter kecil adalah 47,2. Dari 20 pertanyaan pre
test yang diberikan, siswa/i dokter kecil paling banyak menjawab salah pada
pertanyaan nomor 16 dan 18 yaitu materi tentang NAPZA. Maka pada saat pemberian
materi dokter kecil, lebih ditekankan pada pemberian materi NAPZA. Setelah
diberikan materi selama 3 kali pertemuan dan diberikan post test pada akhir
pertemuan, rata-rata nilai post test siswa/i dokter kecil meningkat menjadi 66.
Pertanyaan untuk kuesioner diambil dari buku panduan materi dokter kecil.
Tata bahasa yang digunakan dalam kuesioner tersebut pun terbilang sulit dipahami
oleh siswa/i tersebut, terlihat bahwa banyak siswa/i dokter kecil yang bertanya
mengenai maksud dari pertanyaan kuesioner tersebut, dan hasil nilai rata-rata
kuesioner yang belum begitu bagus sekalipun sudah mengalami peningkatan nilai.
Sedangkan, apabila siswa/i dokter kecil diberikan pertanyaan lisan atau berupa games
materi dokter kecil yang dilakukan setelah pemberian materi, sebagian besar siswa/i
dokter kecil dapat menjawab benar dengan atusias yang baik.
Begitu pula dengan metode praktek langsung setelah pemberian materi,
siswa/i dokter kecil terlihat sangat antusias mengikuti, aktif, dan masing-masing siswa
dapat melakukan dengan benar.
Adapun pemberian materi dokter kecil dilakukan dengan presentasi
menggunakan slide, dimana isi slide dibuat menarik dengan tidak terlalu banyak

28
tulisan. Materi dokter kecil diberikan pula dengan menggunakan alat peraga sehingga
siswa/i dapat lebih mengerti. Selain itu, ditayangkan pula video yang terkait dengan
materi dokter kecil.

Kelebihan :

- Kuesioner dapat menjadi salah satu metode yang digunakan untuk evaluasi
pengetahuan siswa/i dokter kecil.
- Pemberian materi dengan presentasi, penayangan video terkait materi,
menggunakan alat peraga, dan tanya jawab langsung serta praktek langsung akan
lebih mudah dipahami oleh siswa/i dokter kecil.
- Antusias siswa/i dalam mengikuti pelatihan dokter kecil terbilang baik, dapat
terlihat bahwa siswa/i dokter kecil semangat menjalani pelatihan, mendengarkan
pemberian materi dengan baik, serta antusias dalam tanya jawab dan aktif dalam
praktek langsung materi dokter kecil.

Kekurangan :

- Tata bahasa dalam kuesioner masih sulit dipahami oleh siswa/i peserta pelatihan
dokter kecil. Masih banyak siswa/i yang bertanya mengenai maksud dari
pertanyaan kuesioner tersebut.
- Durasi waktu yang diberikan pihak sekolah untuk pelatihan dokter kecil terbilang
singkat, maksimal waktu yang diberikan hanya 2 jam setiap pelatihan selama 3
kali pertemuan. Sehingga materi yang diberikan kurang detail dan kurang
maksimal.

IV.3.2 Evaluasi Jangka Panjang


Evaluasi jangka panjang pada siswa/i dokter kecil dengan memberikan jadwal
gigi sehat, yaitu salah satu metode yang digunakan untuk pemantauan rutin jadwal
sikat gigi setiap hari yang akan ditanda tangan orangtua siswa/i dokter kecil setelah
melakukan sikat gigi dirumah minimal 2 kali sehari. Seperti yang diketahui bahwa
anak usia Sekolah Dasar (SD) sangat gemar jajan terutama makan makanan manis
yang dapat merusak gigi dan malas untuk menyikat gigi. Hal ini dapat berdampak
pada kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, pemantauan jadwal sikat gigi perlu
dilakukan. Jadwal sikat gigi dibuat sejak hari pertama pelatihan (8 April 2016) sampai

29
hari terakhir pelatihan (25 April 2016). Berikut adalah contoh format jadwal gigi
sehat siswa/i dokter kecil SDN 03 :

Nama:
Kelas :

TANGGAL PAGI MALAM

8 April 2016 (diisi tanda tangan orangtua)

9 April 2016

10 April 2016

Contoh format jadwal gigi sehat

Kelebihan :

- Format jadwal gigi sehat efektif digunakan untuk pemantauan jadwal sikat gigi,
karena siswa/i juga dipantau oleh orangtua dirumah mengenai jadwal sikat gigi
setiap harinya.
- Guru SDN 03 ingin mencontoh format gigi sehat untuk pemantauan jadwal sikat
gigi guna menjaga kebersihan gigi dan mulut tidak hanya untuk siswa/i dokter
kecil, namun akan digunakan untuk seluruh siswa/i SDN Lebak Bulus 03 Pagi.

Kekurangan :

- Masih ada siswa/i yang tidak lengkap mengisi jadwal gigi sehat. Dapat terlihat
bahwa masih terdapat siswa/i yang malas menyikat gigi setiap hari.

IV.4 EVALUASI KEHADIRAN


Pada pertemuan pertama pelatihan dihadiri oleh Kepala Sekolah SDN Lebak
Bulus 03 Pagi, Bu Niken selaku guru penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar
SDN Lebak Bulus 03 Pagi, dan dokter internsip (dr. Eunike, dr. Vita) serta siswa/i
dokter kecil sejumlah 30 orang sebagai peserta pelatihan dokter kecil.

30
Pada pertemuan kedua pelatihan, dihadiri oleh Bu Niken selaku guru
penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar SDN Lebak Bulus 03 Pagi, dan dokter
internsip (dr. Eunike, dr. Dian, dr. Jaka, dan dr. Fadly) serta siswa/i dokter kecil
sejumlah 29 orang sebagai peserta pelatihan dokter kecil. 1 orang siswa/i peserta dokter
kecil tidak mengikuti pelatihan absen sekolah karena sakit.
Pada pertemuan ketiga pelatihan, dihadiri oleh Bu Niken selaku guru
penanggungjawab UKS, beberapa guru pengajar SDN Lebak Bulus 03 Pagi, dan dokter
internsip (dr. Eunike, dr. Dian, dan dr. Vita) serta siswa/i dokter kecil sejumlah 28
orang sebagai peserta pelatihan dokter kecil. 2 orang siswa/i peserta dokter kecil tidak
mengikuti pelatihan absen sekolah karena sakit.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN

 Program pelatihan dokter kecil perlu dilakukan untuk membentuk kader-kader


kesehatan untuk membantu dalam menjaga dan meningkatan kesadaran akan
kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.
 Metode yang digunakan dalam penyampaian materi berupa presentasi dengan slide
yang menarik, alat peraga, penayangan video terkait materi, dan tanya jawab lisan
serta praktek langsung mengenai materi pelatihan sudah cukup baik dan efektif,
terlihat dari antusias siswa/i dokter kecil selama mengikuti pelatihan dan hasil tanya
jawab siswa yang sebagian besar benar. Peningkatan pengetahuan siswa/i pun terlihat
dari hasil nilai rata-rata pre test dan post test yang meningkat. Namun minimal durasi
waktu penyampaian menjadi salah satu kendala, sehingga materi yang disampaikan
kurang detail dan maksimal.
 Metode jadwal gigi sehat digunakan oleh sekolah sebagai acuan pemantauan jadwal
sikat gigi bagi seluruh siswa/i SDN Lebak Bulus 03 Pagi.

31
V.2 SARAN

 Perlunya durasi waktu penyampaian materi yang lebih lama agar materi pelatihan
dokter kecil dapat disampaikan maksimal.
 Pertanyaan dalam kuesioner perlu dikaji ulang, melihat bahwa tata bahasa yang
digunakan untuk pertanyaan terbilang cukup sulit dimengerti bagi siswa/i peserta
pelatihan dokter kecil.
 Perlu dibuat buku semacam KMS Sekolah Dasar untuk pemantauan jadwal gigi sehat,
ditambah pemantauan status gizi yang dapat dilihat dari minimal tinggi badan dan
berat badan siswa/i.

DAFTAR PUSTAKA

1. Listiyani. 2009. Peningkatan Keterampilan Dokter Kecil Sebagai Upaya Memajukan


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Madrasah Ibtida’iyah Matholi’ul Falah Desa
Buko Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Surakarta: UMS Fakultas Ilmu
Kesehatan.

2. Istiarti T, Emmy R, Priyadi N. 2003. Pemberdayaan Masyarakat. Semarang: Bagian


Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP

3. Sarlito. 1979. Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: UI Press.

4. WISE. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Sekolah Dasar Panduan Pelatihan Dokter
Kecil. Jakarta: Care International Indonesia

32
5. Direktorat Bina Kesehatan Anak. 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta:
Direktoral Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian
Kesehatan RI.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto-foto Kegiatan

33
Lampiran 2. Kuesioner

PRETEST DAN POST TEST DOKTER KECIL SDN 03

NAMA:
KELAS :

1. Apa saja yang termasuk dalam kebersihan diri :


a. Mandi
b. Mencuci tangan
c. Sikat gigi
d. Semua diatas benar

2. Tidak mencuci tangan dengan bersih dapat mengakibatkan :


a. Diare
b. Cacingan
c. Sakit kulit, gatal-gatal
d. Semua diatas benar

34
3. Memelihara kesehatan gigi dapat dilakukan dengan :
a. Menyikat gigi sekurang-kurangnya 2x sehari
b. Menghindari makanan permen dan coklat
c. Memeriksakan gigi ke dokter gigi/puskesmas setiap 6 bulan
d. Semua jawaban benar

4. Pasta gigi yang mengandung flour berguna untuk :


a. Melindungi dari kuman
b. Melindungi gigi dari plak
c. Melindungi gigi dari rasa dingin/panas
d. Membuat gigi menjadi lebih kuat

5. Sikat gigi yang baik adalah harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Bulu sikat halus
b. Permukaan bulu sikat datar
c. Kepala sikat kecil
d. Semua jawaban benar

6. Tindakan yang dapat dilakukan pada korban kecelakaan dilakukan agar :


a. Mengurangi/menghentikan perdarahan
b. Membatasi pergerakan
c. Semua jawaban salah
d. Semua jawaban benar

7. Tindakan yang dapat dilakukan dokter kecil bagi teman yang jatuh dengan luka lecet
yaitu :
a. Luka diberdihkan dengan air bersih/air hangat, lalu diberikan povidon
iodine/betadin
b. Luka langsung dibersihkan dengan mercuchurom, lalu ditutup dengan kasa steril
c. Luka dicuci dengan air bersih, lalu ditutup dengan plester
d. Semua jawaban salah

8. Cacingan dapat dicegah dengan :


a. Selalu memakai alas kaki waktu bermain, dan buang air besar di jamban
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan
c. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah buang air besar
d. Semua jawaban benar

9. Untuk menjaga kesehatan mata, kebiasaan yang benar adalah, kecuali :


a. Duduk dengan sikap tegap seaktu membaca
b. Sinar lampu cukup terang waktu membaca
c. Sinar yang disorotkan langsung ke buku bacaan

35
d. Buku bacaan terletak 40cm dari mata

10. Untuk dapat beraktivitas dengan baik setiap orang/anak harus makan dengan cukup.
Guna makanan bagi tubuh manusia sebagai :
a. Zat pengatur, zat tenaga, dan zat penggerak
b. Zat pembangun, zat tenaga, dan zat penggerak
c. Zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
d. Zat tumbuh, zat pengatur

11. Makanan yang mengandung vitamin dan mineral :


a. Buah-buahan dan sayuran
b. Kacang-kacangan
c. Sayuran
d. Buah-buahan

12. Makanan yang termasuk zat pembangun :


a. Buah-buahan dan sayuran
b. Kacang-kacangan, telur, dan ikan
c. Sayur-sayuran
d. Mie, nasi, dan gandum

13. Nasi, kentang, roti, termasuk jenis kandungan :


a. Karbohidrat
b. Protein
c. Mineral
d. Kalsium

14. Pengelolaan sampah yang tidak benar akan berakibat antara lain :
a. Halaman rumah/sekolah menjadi kotor
b. Menjadi sarang lalat, tikus, kecoa
c. Dapat menyebabkan kecelakaan
d. Semua jawaban benar

15. Napza adalah


a. Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik buatan
(sintesis) atau semi buatan (semi sintesis)
b. Zat yang menyebabkan perubahan fungsi tubuh dan stuktur tubuh
c. Dapat menyebabkan ketergantungan
d. Semua diatas benar
16. Napza adalah singkatan dari :
a. Narkoba, Psikotropika, dan Zat aktif lainnya
b. Narkoba, Psikotropika, dan Zat aditif lainnya
c. Narkoba, Psikotropika, dan Zat racun lainnya
d. Semua salah

36
17. Psikotropika adalah
a. Zat atau obat yang berasal dari alam maupun buatan
b. Zat yang mempengaruhi susunan saraf pusat
c. Zat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku
d. Semua diatas benar

18. Bahaya/dampak penggunaan rokok menyebabkan gangguan fisik adalah


a. Gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan
b. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
c. Gangguan pada otak
d. Semua diatas benar

19. Bahaya penggunaan NAPZA adalah :


a. Gangguan pada system saraf yaitu kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan saraf tepi
b. Gangguan jantung, pembuluh darah, dan gangguan pada kulit
c. Memburuknya kehidupan social karena ketagihan pemakai NAPZA
d. Semua diatas benar

20. Cara pencegahan penggunaan NAPZA :


a. Hindarilah pergaulan dengan teman atau lingkungan yang tercemar NAPZA
b. Berani mengatakan tidak terhadap ajakan teman untuk menggunakan jenis
NAPZA
c. Aktif dalam kegiatan kegiatan yang positif dan baik
d. Semua diatas benar

Lampiran 3. Form Absensi

NAMA KELAS 8/4/2016 16/4/2016 25/4/2016

Caroline Novratilopa Saragi III A

Fina Nailatul Izha III A

Riri Ardina Pasya Widodo III A

Nadya Shafwah Salsabilah III A

Alya Sarah Salima III A

Taranita Putri M. Gultom III B

Raudina Rabiatul Adawiyah III B

Delviana Putri Rahmayani III B

Natasya Khayla Awani III B

37
Nabila Ferja P. III B

Faalih Purnama Allam IV A

Fani Zuelfa Renaldhi IV A

Hilmi Auralizan IV A

Luthfi Baihaqi IV A

Nurrizal Achmad Sobari IV A

Elvina Ramadhani IV A

Faiza Aulia IV A

Nailah Dhiya Hanifah IV A

Suci Nabila IV A

Ulfiana Safitri IV A

Muhammad Rizki Juniarto IV B

Muhammad Reihan Fauzan IV B

Diaz Ramdhansyah Saputra IV B

Muhammad Rizki IV B

Muhammad Naufal Rizki IV B

Satriviensha Nazliandirasti IV B

Aisyah Sinta Putri IV B

Gita Amelia IV B

Nur Halizah Dalfin IV B

Shafiyah Meivi Nufaisah IV B

Lampiran 4. Surat Keterangan Pelatihan Dokter Kecil

SURAT KETERANGAN

Surat Keterangan ini diberikan kepada :

38
Caroline Novratilopa Saragi

Yang telah mengikuti kegiatan

PELATIHAN DOKTER KECIL


Tanggal 8, 16, dan 25 April 2016

Dokter Pendamping Kepala Puskesmas


Pelatihan Dokter Kecil Kelurahan Lebak Bulus

dr. Lita Ratnasari drg. Lusy Nityasia


NIP. 196907292002122004 NIP. 195802021989032001

39

Anda mungkin juga menyukai