Anda di halaman 1dari 5

HAL-HAL POKOK PENERAPAN BERPIKIR KRITIS DALAM

KEPERAWATAN
PUTRI LEONY HASIBUAN/181101058
Putrileony1@gmail.com

Abstrak
Berpikir merupakan suatu proses yang mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan
persepsi serta konsep dasar yang terdiri dari konsep berpikir yang berhubungan dengan proses
belajar sedangkan kritis merupakan sudut pandang. Dalam Berpikir kritis dalam keperawatan
dipelajari karakteristik, sikap dan standar berpikir kritis, analisis, pertanyaan kritis, pengambilan
keputusan dan kreatifitas dalam berpikir kritis. Seorang perawat harus mengetahui apa saja yang
harus diperhatikan agar proses berpikir kritis tersebut data berjalan secara baik dalam
melakukan asuhan keperawatan.

Kata kunci: berpikir kritis, asuhan keperawatan, interaksi

1. Latar belakang
Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen dasar dalam tugas
keprofesionalan dan kualitas asuhan keperawatan. Berfikir kritis jaminan yang terbaik
bagi perawat mencapai sukses dalam berbagai aktifitas. Berfikir kritis perlu bagi
perawat sebagai penerapan profesionalisme, pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis
dalam memberikan askep.
Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang baik. Perawat setiap
hari mengambil keputusan, menggunakan keterampilan berfikir seperti enggunakan
pengetahuan dari berbagai sumbjek dan lingkungannya, menangani perubahan yang
berasal dari stressor lingkungan, serta penting membuat keputusan.
Cara agar menjadi perawat yang berpikir kritis ialah dengan mengetahui apa saja
hal yang harus dimiliki perawat agar asuhan keperawatan dapat berjalan dengan baik.

2. Tujuan
Tujuan dari berpikir kritis ini ialah agar para perawat dapat menjalankan proses
keperawatan berdasarkan hal-hal pokok yang harus sesuai dengan cara seseorang
berpikir kritis. Untuk mempermudah proses berpikir kritis maka seorang perawat perlu
paham dengan hal tersebut.
3. Metode
Metode dalam penelitian ini iala dengan pengumpulan data dari berbagai sumber
seperti buku, jurnal, ebook, dan lain-lain.

4. Hasil
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah perawat akan mampu menjadi
perawat yang melaksanakan tugas dengan baik dan berpikir kritis serta juga tau
bagaimana untuk mengaplikasikan berpikir kritis dalam lingkungan kerja berdasarkan
hal-hal pokok dalam menerapkan berpikir kritis tersebut.

5. Pembahasan
Terdapat 4 hal pokok dalam penerapan berfikir kritis dalam keperawatan:
A. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
Pada saat melakukan pendokumentasian, perawat harus menggunakan bahasa
secara verbal maupun nonverbal dalam mengekspresikan idea, pikiran, informasi, fakta,
perasan, keyakinan, dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi lain ataupun
secara nonverbal. Dalam hal ini penggunaan bahasa yang reflektif dibutuhkan dalan
berpikir kritis.
Terdapat 5 macam penggunaan bahasa dalam berfikir kritis :
1. Memberikan informasi yang dapat diklarifikasi (informative use of language)
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap (expressive use of language)
3. Melaksanakan perencanan keperawatan atau ide-ide dalam tindakan keperawatan
(directive use of language)
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari informasi, mengekspresikan keraguan
dan keheranan (interrogative use of language)
5. Mengekspresikan pengandaian (conditional use of language) 

B. Argumentasi dalam keperawatan


Konsep berfikir dalam keperawatan menurut Badman (1998) :
1. Berhubungan dengan situasi perdebatan atau pertengkaran (dalam bahasa sehari-hari)
2. Debat tentang suatu isu
3. Upaya untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk berbuat suatu dalam
rangka merubah perilaku sehat
4. Berhubungan dengan bentuk penjelasan yang rasional dimana memerlukan
serangkaian alasan perlunya suatu keyakinan dan pengambilan keputusan atau tindakan.

C. Pengambilan keputusan
Dalam praktek keperawatan sehari-hari, perawat selalu dihadapkan pada situasi
dimana harus mengambil keputusan dengan tepat. Hal ini dapat terjadi dalam interaksi
teman sejawat profesi lain dan terutama dalam penyelesaian masalah manajemen di
ruangan.

D. Penerapan proses keperawatan


Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
a. Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam pengumpulan data
berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data menggunakan ilmu-ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan: tahap menentukan masalah dan argumen yang
rasional, dan juga tahap pengambilan keputusan yang paling kritis.
c. Perencanaan keperawatan: menggunakan pengetahuan untuk mengembangkan hasil
yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa ilmu yang dimiliki untuk memilih
tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan: pelaksanaan tindakan keperawatan adalkah keterampilan
dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan tingkat keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus dapat
mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.

6. Penutup
Berpikir kritis dalam keperawatan sangatlah penting untuk keperawatan
profesional karena cara berpikir ini diperlukan untuk pemecahan masalah melalui
pendekatan holistik. Diperlukan perawat yang paham mengenai apa saja hal pokok yang
harus dimilikinya agar proses berpikir kritis tersebut dapat berjalan dalam asuhan
keperawatan.
Agar konsep berpikir kritis dalam keperawatan dapat berjalan dengan baik baik itu
untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan, serta untuk
mengidentifikasi maka perawat harus dapat mengembangkan pikiran secara rasiona,
terbuka, dan cermat.
7. Referensi
Achmad, Arief. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [online]. Tersedia:
http://researchengines.com/1007arief3.html.
Dalami, E,dkk. (2010). Etika Keperawatan. Jakarta: TIM.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
Fathi, A., & Simamora, R. H. (2009,March). Investigating nurses' coping strategies in
their workplace as an indicator of quality of nurses' life in Indonesia: a
preliminary study. In IOP conference series, Earth and Environmental Science
(Vol. 248. No. 1, p. 012031). IOP Publishing.
Muninjaya. (2011). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekijo (2010). Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, (2012). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Professional. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. (2009). Fundamental Of Nursing. 7th Ed. St. Louis, Missouri: Mosby
Elsevier.
Potter, A.P. & Perry, G.A. (2010). Fundamental of nursing. concepts, process and
practice. (7th ed). Imprint of ElsivierInc: Mosby.
Putri, Ardi. (2014). Trend dan issu keperawatan. Bogor: in Media.
Rohman, N & Wahid, S. (2009). Proses Keperawatan. Arruz Media.
Rosdahl, B. C & Kowalski, T. M. (2014). Buku Ajar Keperawatan DasarEdisi 10,Vol 1.
Suhaemi, M. (2010). Etika Keperawatan Aplikasi Pada Praktik. Jakarta: EGC.
Sumijatun, (2010). Konsep Dasar Menuju Keperawatan Profesional. Jakarta: Trans info
Media.
Taylor, Carol. (2011). Fundamentals of Nursing : The Art and Science of Nursing Care.
7th Ed. Wolters Kluwer Health: Lippincott Williams & Wilkins.
Tedjomuljo & Afifah. (2016). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang
Kode Etik Profesi dan Caring, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 19, No.
2, hal 129-136.

Anda mungkin juga menyukai