GAS POROSIMETER
LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
sebelum dan sesudah gas helium dialirkan ke core pada temperatur konstan yang menunjukkan
volume grain.
2. Percobaan 2
3
Sampel Vgr (cm ) P1/P2
Calibration Disk 5+1 18,819 7,292
Empty 0 11,111
3
Sampel Vgr (cm ) P1/P2
Empty 0 11,236
Percobaan 1 Percobaan 2
20 20
15 15
)
3
) ^
3 10 m
^ c 10
m ( y = -4,7148x + 53,031
c y = -4,9452x + 54,789 r
( g
r V
g 5
V 5
0
0
0 5 10 15
0 5 10 15
-5
P1/P2 P1/P2
Grafik 1 Regresi Calibration Disk Percobaan 1 Grafik 2 Regresi Calibration Disk Percobaan 2
3
Sampel Vb (cm ) P1/P2
Core P2 22,813 7,353
Core P5 0,027
Core L5 0,191
Core P1 0,174
Besar V1 dan V2 pada alat tidak diketahui sehingga diperlukan kalibrasi dan persamaan
di atas menjadi . Konstanta a dan b dapat dicari dengan regresi data percobaan
menggunakan callibration disk. Callibration disk adalah tabung pejal dari logam yang
memiliki porositas nol sehingga volume bulk=volume grain. Setelah didapat persamaan
regresi baru dapat dilakukan penghitungan volume grain core. Volume bulk callibration disk
dan core dapat dihitung dari pengukuran diameter dan tinggi menggunakan jangka sorong
. Sedangkan nilai porositas dapat dicari dengan rumus
. Porositas
yang didapat adalah porositas efektif karena gas hanya dapat mengisi ruang kosong batuan
yang saling terhubung. Gas yang digunakan adalah gas helium karena gas helium adalah gas
yang memiliki nilai kompresibilitas mendekati satu, gas mulia, berharga paling murah diantara
semua gas mulia, dan memiliki jari-jari atom terkecil diantara semua gas mulia.
Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Tidak terjadi proses kimia antara core dan gas helium.
2. Calibration Disk dan Core yang dipakai adalah tabung sempurna.
3. Temperatur ruangan, matrix cell, reference cell, dan core holder konstan.
4. Tidak ada partikel lain yang masuk ke core holder selain core/callibration disk.
5. Tekanan yang ditunjukkan alat adalah benar dan dapat dipercaya serta dicatat saat stabil.
6. Gas yang digunakan untuk percobaan adalah helium murni.
7. Pembacaan skala pada jangka sorong adalah benar dan dapat dipercaya.
Core P5 2,7
Core L5 19,1
Core P1 17,4
Pada percobaan ini dilakukan pencatatan tekanan untuk dua alat dengan callibration disk
dan core yang berbeda-beda, sehingga setiap alat memiliki persamaan regresi yang berbeda
dan tiap volume grain core dihitung berdasarkan persamaan regresi alat yang dipakai (lihat
grafik 1 dan grafik 2 pada halaman 3). Tetapi kedua persamaan memiliki karakteristik yang
sama, yaitu semakin tinggi P1/P2 maka semakin rendah Vgr karena memiliki gradien negatif.
Dengan demikian persamaan regresi serupa dengan persamaan yang diturunkan dari hukum
Boyle.
Setelah data diolah didapat nilai porositas tiap sampel core dan ditabulasi pada tabel 8.
Batuan memiliki harga porositas berkisar antara 5%-40%, sedangkan untuk batuan reservoir
6
berkisar antara 10%-20%. Core P5 memiliki porositas yang sangat rendah yaitu 2,7% dan
dalam klasifikasi porositas secara kuantitatif core P5 termasuk dalam porositas yang dapat
diabaikan (neglible). Porositas merupakan sifat batuan sehingga penyebab core tersebut
memiliki porositas rendah adalah memiliki volume pori kecil, pori yang terisolasi besar,
batuan tersemen dengan baik, dan mengalami kompaksi y
ng tinggi. Core P2, L5, dan P1 memiliki porositas yang baik menurut klasifikasi porositas
secara kuantitatif.
V. Simpulan
1. Porositas setiap sampel core: P2 19,2%, P5 2,7%, L5 19,1%, dan P1 17,4%.
2. P5 tergolong batuan yang porositasnya dapat diabaikan, sedangkan P2, L5, dan P1 tergolong
batuan yang porositasnya baik.
c. Saturasi adalah fraksi total volume pori batuan yang terisi oleh fluida (minyak, gas,
d. Resistivitas adalah ukuran ketahanan batuan untuk mengalirkan arus listrik.
e. Tekanan kapiler adalah perbedaan tekanan di antara dua campuran fluida di seluruh
antarmuka pada saat setimbang.
f. Wettabilitas adalah ukuran adhesi relaatif antara dua fluida dengan permukaan
padatan.
g. Kompresibilitas adalah ukuran perubahan volume akibat perubahan tekanan.
2. Jelaskan hubungan porositas dengan sifat petrofisik lainnya!
a. Porositas-Permeabilitas: Tidak ada hubungan spesifik diantara keduanya. Tetapi untuk
setiap jenis batuan dengan kondisi tertentu ada korelasi yang menyatakan bahwa
semakin tinggi porositas maka semakin tinggi permeabilitas. Kondisi tersebut adalah
lubang kapiler lurus dan paralel, jarak antara lubang ditutup oleh semen, dan lubang
kapiler memiliki radius sama. Hal ini ditunjukkan oleh Kozeny dengan yang
matriks lokal diantara fracture. Aliran gas pada hal ini termasuk dalam proses difusi yang
terjadi akibat adanya gradien konsentrasi. Masalah ini dimodelkan dengan konsep dual
porosity yang telah ditemukan, salah satunya adalah Warren-Root model. Model-model
yang baru terus dikembangkan dengan harapan semakin mendekati kenyataan, efisien, dan
memiliki galat yang kecil. Paper ini mencoba memodelkan sifat dual porosity pada
adsorpsi reservoir gas seperti CBM dan gas shale. Numerical solution dan semi-analytical
solution memiliki kemiripan. Asymptotic solution digunakan dengan mengabaikan
ekspansi perturbation untuk mengefisienkan perhitungan tanpa mengurangi akurasi. One
dimensional perturbation solution memberikan profil aliran. Kelemahan model baru adalah
membuat persamaan aliran menjadi lebih kompleks dan memerlukan skema numerik yang
lebih banyak.
IX. Bonus
1. Jelaskan tentang:
a. Reservoir Engineering
Reservoir engineering adalah cabang petroleum engineering yang mengaplikasikan
prinsip sains pada masalah drainase yang muncul selama pengembangan dan produksi
minyak dan gas dalam reservoir untuk mendapat nilai ekonomi yang tinggi. Reservoir
engineers bekerja dalam menghitung cadangan tersisa yang dapat diambil secara
akurat, memodelkan reservoir secara numerik, dan memikirkan pengembangan
lapangan.
b. Production Engineering
Production engineering adalah cabang petroleum engineering yang merupakan
kombinasi teknologi manufaktur dengan manajemen sains. Production engineers
bekerja dalam mencapai proses produksi yang paling lancar, bijaksana, dan ekonomis,
dan mengonsep rencana keseluruhan sistem manufaktur yang kompleks dengan
emergensi metode produksi dan sistem kontrol yang maju.
c. Drilling Engineering
Drilling engineering adalah cabang petroleum engineering yang menggunakan desain
dan mengimplementasikan prosedur tertentu untuk dapat melakukan drilling sumur
dengan aman dan ekonomis. Drilling engineers bekerja dalam bertanggung jawab
untuk memastikan biaya diminimunmkan saat mendapat informasi untuk
mengevaluasi formasi yang sedang dipenetrasi, melindungi kesehatan dan keamanan
pekerja, dan melindungi lingkungan.