Anda di halaman 1dari 9

 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I

GAS POROSIMETER

Nama : AARON LISANDRIO


NIM : 12210049
Shift : Jumat I
Tanggal Praktikum : 9 Maret 2012
Tanggal Penyerahan : 16 Maret 2012
Dosen : Prof. Ir. Pudji Permadi M.Sc., Ph.D
Asisten : 1. Mochamad Luthfan 12208001
2. Theodorus Gunawan 12208005
3. Gany Gunawan 12208032

LABORATORIUM PETROFISIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2011

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 1/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

I.  Prinsip Percobaan


Menentukan porositas core dengan cara mengukur diameter dan tinggi core menggunakan
  jangka sorong yang menunjukkan volume bulk dan mencatat tekanan pada gas porosimeter

sebelum dan sesudah gas helium dialirkan ke core pada temperatur konstan yang menunjukkan
volume grain.

II.  Data Percobaan


1.  Percobaan 1

Sampel Diameter (cm) Tinggi (cm) P1 (psig) P2 (psig)


Calibration Disk 5+1 2,55 3,17+0,515 99,9 13,7

Calibration Disk 3 2,55 1,27 100,1 10,3


Empty 0 0 100 9

Core P2 2,59 4,33 100 13,6

Core P5 2,6 3,91 100 14,3

Tabel 1 Data Percobaan 1

2.  Percobaan 2

Sampel Diameter (cm) Tinggi (cm) P1 (psig) P2 (psig)


Calibration Disk 5+1 2,55 3,27+0,32 100 13,6

Calibration Disk 3 2,55 1,26 100 10,1

Empty 0 0 100 8,9

Core L5 2,695 3,925 100 13,5

Core P1 2,69 3,69 100 13,2

Tabel 2 Data Percobaan 2

III.  Pengolahan Data


1.  Penentuan Volume Grain Calibration Disk 
Vgr calibration disk= Vb karena calibration disk mempunyai porositas nol.
Hitung Vgr calibration disk 5+1
            
2.  Penentuan Perbandingan Tekanan Calibration Disk 
Hitung P1/P2 calibration disk 5+1

     
 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 2/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

3
Sampel Vgr (cm ) P1/P2
Calibration Disk 5+1 18,819 7,292

Calibration Disk 3 6,486 9,718

Empty 0 11,111

Tabel 3 Volume Grain dan P1/P2 Calibration Disk Percobaan 1

3
Sampel Vgr (cm ) P1/P2

Calibration Disk 5+1 18,334 7,353

Calibration Disk 3 6,435 9,901

Empty 0 11,236

Tabel 4 Volume Grain dan P1/P2 Calibration Disk Percobaan 2

3.  Penentuan Persamaan Regresi

Percobaan 1 Percobaan 2
20 20

15 15
    )
   3
    )    ^
   3 10    m
   ^    c 10
   m     ( y = -4,7148x + 53,031
   c y = -4,9452x + 54,789    r
    (    g
   r    V
   g 5
   V 5

0
0
0 5 10 15
0 5 10 15
-5
P1/P2 P1/P2

Grafik 1 Regresi Calibration Disk Percobaan 1 Grafik 2 Regresi Calibration Disk Percobaan 2

4.  Penentuan Volume Bulk Core


Hitung Vb core P2
         

5.  Penentuan Perbandingan Tekanan Core


Hitung P1/P2 core P2

     
 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 3/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

3
Sampel Vb (cm ) P1/P2
Core P2 22,813 7,353

Core P5 20,759 6,993

Core L5 22,390 7,407

Core P1 20,971 7,576

Tabel 5 Volume Bulk dan P1/P2 Core

6.  Penentuan Volume Grain Core


Hitung Vgr Core P2
  
 
             
Hitung Vgr Core P5

            

Hitung Vgr Core L5

            

Hitung Vgr Core P1
 
              
3 3
Sampel Vb (cm ) Vgr (cm )

Core P2 22,813 18,427

Core P5 20,759 20,207

Core L5 22,390 18,108

Core P1 20,971 17,312

Tabel 6 Volume Bulk dan P1/P2 Core

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 4/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

7.  Penentuan Porositas Core


Hitung porositas Core P2
     
    
 
Sampel Porositas
Core P2 0,192

Core P5 0,027

Core L5 0,191

Core P1 0,174

Tabel 7 Data Porositas Core 

IV.  Analisis dan Pembahasan


Di dalam mempelajari batuan ada tujuh sifat petrofisika, yaitu porositas, permeabilitas,
saturasi, resistivitas, tekanan kapiler, wettabilitas, dan kompresibilitas. Pada praktikum ini
dibahas mengenai salah satu metode untuk menentukan porositas batuan. Alat yang digunakan
TM
adalah gas porosimeter (PORG-200 ) untuk menentukan volume grain dan jangka sorong
untuk menentukan volume bulk core. Gas porosimeter menggunakan prinsip hukum Boyle
yaitu PV=konstan. Cara kerja alat adalah mengukur tekanan sebelum (P1) dan sesudah (P2)
reference cell (cell 1) terhubung dengan matrix cell (cell 2). Gas helium yang digunakan akan
mengisi ruang kosong core sehingga didapat hubungan antara P1, P2, dan volume grain core.

Kondisi 1: P1&V1 Kondisi 2: P2&V2


V1= volume reference cell V2=V1+Vm-Vgr
Vm= volume matrix cell
Vgr= volume grain
     
    (     ) 

     
    

        

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 5/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

Besar V1 dan V2 pada alat tidak diketahui sehingga diperlukan kalibrasi dan persamaan

di atas menjadi      . Konstanta a dan b dapat dicari dengan regresi data percobaan

menggunakan callibration disk. Callibration disk adalah tabung pejal dari logam yang
memiliki porositas nol sehingga volume bulk=volume grain. Setelah didapat persamaan
regresi baru dapat dilakukan penghitungan volume grain core. Volume bulk callibration disk 
dan core dapat dihitung dari pengukuran diameter dan tinggi menggunakan jangka sorong
 
   . Sedangkan nilai porositas dapat dicari dengan rumus   
. Porositas

yang didapat adalah porositas efektif karena gas hanya dapat mengisi ruang kosong batuan
yang saling terhubung. Gas yang digunakan adalah gas helium karena gas helium adalah gas
yang memiliki nilai kompresibilitas mendekati satu, gas mulia, berharga paling murah diantara

semua gas mulia, dan memiliki jari-jari atom terkecil diantara semua gas mulia.
Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1.  Tidak terjadi proses kimia antara core dan gas helium.
2.  Calibration Disk dan Core yang dipakai adalah tabung sempurna.
3.  Temperatur ruangan, matrix cell, reference cell, dan core holder konstan.
4.  Tidak ada partikel lain yang masuk ke core holder selain core/callibration disk.
5.  Tekanan yang ditunjukkan alat adalah benar dan dapat dipercaya serta dicatat saat stabil.
6.  Gas yang digunakan untuk percobaan adalah helium murni.
7.  Pembacaan skala pada jangka sorong adalah benar dan dapat dipercaya.

Sampel Porositas (%)


Core P2 19,2

Core P5 2,7

Core L5 19,1

Core P1 17,4

Tabel 8 Data Porositas Core 

Pada percobaan ini dilakukan pencatatan tekanan untuk dua alat dengan callibration disk 
dan core yang berbeda-beda, sehingga setiap alat memiliki persamaan regresi yang berbeda
dan tiap volume grain core dihitung berdasarkan persamaan regresi alat yang dipakai (lihat
grafik 1 dan grafik 2 pada halaman 3). Tetapi kedua persamaan memiliki karakteristik yang
sama, yaitu semakin tinggi P1/P2 maka semakin rendah Vgr karena memiliki gradien negatif.
Dengan demikian persamaan regresi serupa dengan persamaan yang diturunkan dari hukum
Boyle.
Setelah data diolah didapat nilai porositas tiap sampel core dan ditabulasi pada tabel 8.
Batuan memiliki harga porositas berkisar antara 5%-40%, sedangkan untuk batuan reservoir
6

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 6/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

berkisar antara 10%-20%. Core P5 memiliki porositas yang sangat rendah yaitu 2,7% dan
dalam klasifikasi porositas secara kuantitatif core P5 termasuk dalam porositas yang dapat
diabaikan (neglible). Porositas merupakan sifat batuan sehingga penyebab core tersebut

memiliki porositas rendah adalah memiliki volume pori kecil, pori yang terisolasi besar,
batuan tersemen dengan baik, dan mengalami kompaksi y
ng tinggi. Core P2, L5, dan P1 memiliki porositas yang baik menurut klasifikasi porositas
secara kuantitatif.

V.  Simpulan
1.  Porositas setiap sampel core: P2 19,2%, P5 2,7%, L5 19,1%, dan P1 17,4%. 
2.  P5 tergolong batuan yang porositasnya dapat diabaikan, sedangkan P2, L5, dan P1 tergolong
batuan yang porositasnya baik. 

VI.  Kesan dan Pesan


Saat tes awal saya sudah siap karena telah bertanya kelompok lain dan mempelajari tugas
pendahuluan, tetapi ternyata masih banyak pertanyaan yang tidak bisa saya jawab karena tidak 
tahu sama sekali. Soal yang diberikan sangat menekankan pentingnya porositas dan segala hal
yang berhubungan dengannya. Saat tes alat saya mengalami kesulitan karena setiap fungsi,
cara kerja, dan cara memakai alat ditanyakan dengan detail. Namun dengan begitu saya jadi
paham dan dapat menghindari kecelakaan dalam percobaan. Pesan yang dapat saya sampaikan
 jangan terlalu lama untuk tes awal.

VII.  Daftar Pustaka


Tiab, Jebbar & Donaldson, Erle C.,”Petrophysics: Theory and Practice of Measuring
Reservoir Rock and Fluid Transport Properties ”, Gulf Profesional Publishing, 2004.
Modul Praktikum Petrofisika Semester II/2011-2012.
http://geounhas06.wordpress.com/minyak-dan-gas-bumi/porositas-dan-
permeabilitas/ 
http://www.spec2000.net/09-corepore.htm 

VIII.  Jawaban Pertanyaan


1.  Jelaskan tujuh sifat petrofisik! 
a.  Porositas adalah fraksi ruang kosong batuan terhadap volume bulk batuan.
 
   , Vb=volume bulk, Vgr=volume grain, Vp=volume pori
b.  Permeabilitas adalah ukuran kemudahan fluida mengalir melewati batuan.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 7/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

c.  Saturasi adalah fraksi total volume pori batuan yang terisi oleh fluida (minyak, gas,

atau air).   , So=saturasi minyak, Vo=volume minyak dalam pori


d.  Resistivitas adalah ukuran ketahanan batuan untuk mengalirkan arus listrik.
e.  Tekanan kapiler adalah perbedaan tekanan di antara dua campuran fluida di seluruh
antarmuka pada saat setimbang.
f.  Wettabilitas adalah ukuran adhesi relaatif antara dua fluida dengan permukaan
padatan.
g.  Kompresibilitas adalah ukuran perubahan volume akibat perubahan tekanan.
2.  Jelaskan hubungan porositas dengan sifat petrofisik lainnya! 
a.  Porositas-Permeabilitas: Tidak ada hubungan spesifik diantara keduanya. Tetapi untuk 

setiap jenis batuan dengan kondisi tertentu ada korelasi yang menyatakan bahwa
semakin tinggi porositas maka semakin tinggi permeabilitas. Kondisi tersebut adalah
lubang kapiler lurus dan paralel, jarak antara lubang ditutup oleh semen, dan lubang

kapiler memiliki radius sama. Hal ini ditunjukkan oleh Kozeny dengan    yang

diturunkan dari persamaan Poiseuille’s equation. k=permeabilitas dan  =porositas. 


b.  Porositas-Resistivitas: Semakin besar porositas maka semakin kecil faktor resistivitas

batuan dalam kondisi saturated    . 


 
c. Porositas-Tekanan kapiler: Semakin besar porositas maka semakin kecil capillary
  
number untuk gradien tekanan tertentu    . 
 
3.  Jelaskan kegunaan porositas di lapangan! 
Porositas digunakan untuk menentukan initial oil in place karena IOIP memiliki rumus
    , As=Luas reservoir, h=tebal formasi, =porositas, Soi=initial oil
saturation. Porositas digunakan untuk menentukan besaran petrofisik lain sehingga dapat
diketahui profil batuan dan metoda yang dapat digunakan untuk mengatur laju alir fluida
dari reservoir ke permukaan. Hal ini dikembangkan sampai menghitung keekonomisan dan
efisiensi dari eksploitasi lapangan migas. 
4.  Buatlah ringkasan paper tentang Initial Oil In Place, Dual Porosity, atau Logging! 
Judul: A dual-porosity model for gas reservoir flow incorporating adsorption behaviour — 
part I. Theoretical development and asymptotic analyses
Penulis: Meng Lu & Luke D. Connell
Ringkasan: Paper ini membahas tentang formula model dual porosity yang secara akurat
menyajikan kopel diantara fracture skala besar dan micropore. Aliran gas pada formasi
geologi seperti batubara atau batuan yang secara alam memiliki fracture melibatkan dua
proses migrasi yang berbeda, yang satu terkait dengan skala besar jaringan terdistribusi
dari fracture alami, dan yang lainnya berasosiasi dengan struktur pori yang baik dari blok 
8

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 8/9


 

5/14/2018 La pora n Modul 1 Aa ron - slide pdf.c om

matriks lokal diantara fracture. Aliran gas pada hal ini termasuk dalam proses difusi yang
terjadi akibat adanya gradien konsentrasi. Masalah ini dimodelkan dengan konsep dual
porosity yang telah ditemukan, salah satunya adalah Warren-Root model. Model-model

yang baru terus dikembangkan dengan harapan semakin mendekati kenyataan, efisien, dan
memiliki galat yang kecil. Paper ini mencoba memodelkan sifat dual porosity pada
adsorpsi reservoir gas seperti CBM dan gas shale. Numerical solution dan semi-analytical
solution memiliki kemiripan. Asymptotic solution digunakan dengan mengabaikan
ekspansi perturbation untuk mengefisienkan perhitungan tanpa mengurangi akurasi. One
dimensional perturbation solution memberikan profil aliran. Kelemahan model baru adalah
membuat persamaan aliran menjadi lebih kompleks dan memerlukan skema numerik yang
lebih banyak. 

IX.  Bonus
1.  Jelaskan tentang:
a.  Reservoir Engineering
Reservoir engineering adalah cabang petroleum engineering yang mengaplikasikan
prinsip sains pada masalah drainase yang muncul selama pengembangan dan produksi
minyak dan gas dalam reservoir untuk mendapat nilai ekonomi yang tinggi. Reservoir
engineers bekerja dalam menghitung cadangan tersisa yang dapat diambil secara
akurat, memodelkan reservoir secara numerik, dan memikirkan pengembangan
lapangan.
b.  Production Engineering
Production engineering adalah cabang petroleum engineering yang merupakan
kombinasi teknologi manufaktur dengan manajemen sains. Production engineers
bekerja dalam mencapai proses produksi yang paling lancar, bijaksana, dan ekonomis,
dan mengonsep rencana keseluruhan sistem manufaktur yang kompleks dengan
emergensi metode produksi dan sistem kontrol yang maju.
c.  Drilling Engineering
Drilling engineering adalah cabang petroleum engineering yang menggunakan desain
dan mengimplementasikan prosedur tertentu untuk dapat melakukan drilling sumur
dengan aman dan ekonomis. Drilling engineers bekerja dalam bertanggung jawab
untuk memastikan biaya diminimunmkan saat mendapat informasi untuk 
mengevaluasi formasi yang sedang dipenetrasi, melindungi kesehatan dan keamanan
pekerja, dan melindungi lingkungan.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-modul-1-a a ron 9/9

Anda mungkin juga menyukai