Sejak Kapan Gereja Disebut Gereja Katolik
Sejak Kapan Gereja Disebut Gereja Katolik
Katolik?
katolisitas.org/sejak-kapan-gereja-disebut-gereja-katolik/
Istilah ‘katolik‘ merupakan istilah yang sudah ada sejak abad awal, yaitu sejak
zaman Santo Polycarpus (murid Rasul Yohanes) untuk menggambarkan iman
Kristiani, ((Disarikan dari New Catholic Encyclopedia, Buku ke-3 (The Catholic
University of America, Washington, DC, copyright 1967, reprinted 1981), hal.
261)) bahkan pada jaman para rasul, sebagaimana dicatat dalam Kitab Suci.
Kis 9:31 menuliskan asal mula kata Gereja Katolik (katholikos) yang berasal
dari kata “Ekklesia Katha Holos“. Ayatnya berbunyi, “Selama beberapa waktu
jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai.
Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin
bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.” (Kis 9:31).
Di sini kata “Katha holos atau katholikos; dalam bahasa Indonesia adalah
jemaat/ umat Seluruh/ Universal atau Gereja Katolik, sehingga kalau ingin
diterjemahkan secara konsisten, maka Kis 9:31, bunyinya adalah, “Selama
beberapa waktu Gereja Katolik di Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam
keadaan damai. Gereja itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan.
Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh
Kudus.”
Namun nama ‘Gereja Katolik’ baru resmi digunakan pada awal abad ke-2
(tahun 107), ketika Santo Ignatius dari Antiokhia menjelaskan dalam suratnya
kepada jemaat di Smyrna 8, untuk menyatakan bahwa Gereja Katolik adalah
Gereja satu-satunya yang didirikan Yesus Kristus, untuk membedakannya
dari para heretik pada saat itu -yang juga mengaku sebagai jemaat Kristen-
yang menolak bahwa Yesus adalah Allah yang sungguh-sungguh menjelma
menjadi manusia. Ajaran sesat itu adalah heresi/
bidaah Docetisme dan Gnosticisme. Dengan surat tersebut, St. Ignatius
mengajarkan tentang hirarki Gereja, imam, dan Ekaristi yang bertujuan untuk
menunjukkan kesatuan Gereja dan kesetiaan Gereja kepada ajaran yang
diajarkan oleh Kristus. Demikian penggalan kalimatnya, “…Di mana uskup
berada, maka di sana pula umat berada, sama seperti di mana ada Yesus
Kristus, maka di sana juga ada Gereja Katolik….” ((St. Ignatius of Antioch, Letter
to the Smyrnaeans, 8)). Sejak saat itu Gereja Katolik memiliki arti yang kurang
lebih sama dengan yang kita ketahui sekarang, bahwa Gereja Katolik adalah
Gereja universal di bawah pimpinan para uskup yang mengajarkan doktrin
yang lengkap, sesuai dengan yang diajarkan Kristus.