Anda di halaman 1dari 60

ORGANISME PENGANGGANGGU

TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)

“PENYAKIT PADA TANAMAN KOPI”


Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.

Program Studi Proteksi Tanaman


Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
Apa yang kalian pikirkan tentang
KOPI?
ANCAMAN ORGANISME PENGANGGU TANAMAN
PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KOPI

Penyakit karat daun kopi

Penyakit bercak daun Cercospora

Penyakit jamur upas

Penyakit jamur akar coklat

Penyakit kanker belah

Penyakit rebah batang

Penyakit luka akar


PENYAKIT KART DAUN KOPI
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

Penyakit karat daun kopi disebabkan


oleh H. vastatrix yang dapat
menyerang di pembibitan sampai
tanaman dewasa.

Gejala tanaman terserang, daun yang


sakit timbul bercak kuning kemudian
berubah menjadi cokelat (lihat
gambar). Permukaan bercak pada sisi
bawah daun terdapat uredospora
seperti tepung berwarna oranye atau
jingga. Pada serangan berat pohon
tampak kekuningan, daunnya gugur
akhirnya pohon menjadi gundul.
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

BIOEKOLOGI

Patogen karat daun kopi membentuk


urediospora yang berperanan penting
dalam pembiakan dan pemencaran
(berfungsi sebagai repeating spore).

Patogen adalah parasit obligat dan


mempunyai banyak ras fisiologi

Teliospora (resting spore) jarang dibentuk,


dapat berkecambah membentuk basidium
yang menghasilkan basidiospora.

Basidiospora tidak menyebabkan infeksi


pada daun kopi
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

 Penetrasi dan infeksi patogen terjadi


melalui mulut kulit (stomata)

 Urediospora terutama dipencarkan


dan disebarkan melalui percikan air
hujan. Angin juga berperan
menyebarkan urediospora meskipun
kurang penting dibandingkan dengan
air

 Tumbuhan inang lain selain kopi belum


dilaporkan
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2090123210001050#f0010
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

KARAKTERISTIK PENYAKIT

 Penyakit karat daun kopi dapat terjadi pada bibit dan pada
pertanaman kopi di lapangan

 Pada varietas kopi yang rentan, kerusakan yang parah dapat


menyebabkan daun rontok dan pohon menjadi gundul

 Masa inkubasi patogen karat daun kopi bervariasi tergantung


ketinggian tempat dan jenis kopi (di Ijen, Jatim antara 18-26 hari)

 Kerentanan daun terhadap infeksi tergantung umur daun. Daun yang


lebih tua, lebih rentan. Pohon /cabang yang berbuah lebat dan
tanaman yang kurang baik pertumbuhannya juga lebih rentan
terhadap penyakit
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

Kopi arabica dikenal paling rentan terhadap H. vastatrix, sedangkan robusta


memiliki ketahanan lapangan yang cukup
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI

Pada bercak karat daun kopi sering


berkembang Verticillium hemileiae
yang memarasit urediospora
patogen, dan berpotensi untuk
dikembangkan sebagai agens
pengendali biologi
PENYAKIT KARAT DAUN KOPI
PENGENDALIAN PENYAKIT

• Secara kultur teknik, menjaga kesehatan


tanaman melalui pemupukan berimbang,
pemangkasan, dan pemberian naungan yang
cukup

• Penanaman varietas kopi arabika yang


tahan/toleran (misalnya lini S 795, S 1934,
USDA 62, Kartika 1 dan Kartika 2)

• Secara kimiawi, aplikasi/penyemprotan


fungisida kontak (misalnya Cupravit OB 21 0,4%
formulasi) atau fungisida sistemik (misalnya
Bayleton 250 EC 0,1%, Sumiate 2,5 WP 0,2%
formulasi)
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
Bercak daun Cercospora (Brown eye-
spot) pada kopi, dijumpai di semua
daerah penanaman kopi di seluruh dunia.

Meskipun kerusakan pada daun-daun


tidak menimbulkan kerugian yang berarti,
tetapi kerugian akan menjadi lebih besar
apabila terjadi serangan pada buah.

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan


C. coffeicola yang dapat muncul di
pembibitan sampai tanaman dewasa
serta menyerang buah kopi. Daun yang
sakit timbul bercak berwarna kuning
yang tepinya dikelilingi halo (lingkaran)
berwarna kuning.
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
GEJALA

 Bercak-bercak bulat pada daun,


berwarna coklat kemerah-merahan
atau coklat tua, berbatas jelas, tepi
bercak dikelilingi halo warna kuning

 Bercak yang tua pusatnya berwarna


putih kelabu, sering tertutup dengan
serbuk hitam yang terdiri dari konidium
patogen

 Bercak Cercospora lebih jelas dilihat


dari sisi atas daun (berbeda dengan
bercak karat yang tampak dari sisi
bawah daun)
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA

Penyakit ini umumnya dijumpai


dipertanaman yang kurang mendapat
pemeliharaan.

Penyebaran penyakit dibantu oleh


keadaan lingkungan yang lembab dan
pola tanam yang kurang baik.

Penyebaran penyakit melalui spora


yang terbawa angin dan aliran air hujan
serta alat-alat pertanian.
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA

Bercak pada buah, apabila


jaringannya membusuk bisa
sampai ke biji sehingga warna
biji menjadi tidak bagus dan
kualitas menurun
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
BIOEKOLOGI

• Konidium C. coffeicola berbentuk gada,


bersekat 2-5 dan ukurannya ada yang
pendek dan ada yang panjang

• C. coffeicola merupakan stadia


imperfek dari patogen ini, dan stadia
sempurnanya (perfect stage) adalah
Mycosphaerella coffeicola

• Serangan Cercospora pada daun-daun


didukung oleh kelembapan udara yang
tinggi, dan sering terjadi pada musim
hujan
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA

• Serangan patogen bercak daun


Cercospora yang parah dapat
menyebabkan rontoknya daun

• Penyakit umumnya banyak


terjadi di kebun dataran rendah
yang lengas tanahnya kurang,
kekurangan hara, dan yang
pohon pelindungnya juga kurang
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA

PENILAIAN
KEPARAHAN PENYAKIT
PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA
PENGENDALIAN

 Secara kultur teknik, pemberian naungan yang cukup, pemupukan


berimbang, dan mengurangi kelembapan kebun melalui
pemangkasan dan pengendalian gulma

 Secara kimiawi, aplikasi/ penyemprotan Bavistin 50 WP 0,2 %,


Cupravit OB 21 0,35 %, Dithane M 45 80 WP 0,2 %, Delsene MX 200
0,2 % formulasi
PENYAKIT JAMUR UPAS
PENYAKIT JAMUR UPAS

• Jamur upas (pink disease) mempunyai arti yang penting terutama di


daerah-daerah yang basah.

• Infeksi penyakit mula-mula terjadi pada percabangan, atau sisi bawah


cabang dan ranting yang kondisinya lebih lembap daripada di tempat
yang lain.
PENYAKIT JAMUR UPAS
PATOGEN
Upasia salmonicolor
(dulu dikenal sebagai Cortisium salmonicolor)

GEJALA
Gejala dibedakan ke dalam empat stadia:
• Stadium rumah labah-labah, pada stadium ini miselium fungi yang tipis
mengkilat seperti sutera/perak tampak terbentuk pada
cabang/ranting yang terinfeksi (patogen belum masuk ke dalam kulit)

• Stadium bongkol, pada stadium ini terbentuk gumpalan-gumpalan hifa


di depan lenti sel sebelum patogen melakukan penetrasi ke dalam
jaringan tanaman
PENYAKIT JAMUR UPAS
GEJALA (lanjutan)
• Stadium corticium, terbentuk kerak
berwarna merah jambu/pink dan kerak
tersebut terdiri dari lapisan basidium
(setiap basidium menghasilkan empat
basidiospora). Kulit di bawah kerak
membusuk

• Stadium necator, pada stadium ini telah


berkembang dan membentuk piknidium
berwarna merah dalam jumlah banyak
PENYAKIT JAMUR UPAS
PENYAKIT JAMUR UPAS
BIOEKOLOGI

• Patogen jamur upas bersifat polifag. Selain pada kopi,


patogen tersebut dapat pula menyerang karet, teh, kakao,
kina, jeruk, mangga, nangka, jati, apel, kelengkeng, dan
melinjo

• Sumber infeksi bagi tanaman adalah tanaman pupuk hijau


(misalnya Tephrosia candida) yang sangat rentan terhadap
jamur upas
PENYAKIT JAMUR UPAS

Perkembangan penyakit didukung oleh kelembapan kebun


yang tinggi

Penyakit banyak terjadi di daerah yang curah hujannya agak


tinggi, di kebun-kebun yang pohon pelindungnya terlalu
lebat dan kurang pemangkasannya
PENYAKIT AKAR COKELAT
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

Penyakit akar cokelat merupakan penyakit


terpenting pada tanaman kopi.

Selain di Indonesia penyakit juga diketahui


di beberapa negara yaitu Malaysia, Sri
lanka, India, Filipina, dan Afrika (Barat &
Timur).

Patogen:
Fomes noxius, sinonim dari Fomes
lamaoensis atau Phellinus lamaensis
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

GEJALA

• Gejala khas penyakit ini, bagian akar


yang terserang terutama akar
tunggang tertutup oleh kerak yang
terdiri atas butir-butir tanah yang
melekat sangat kuat (tidak mudah
lepas meskipun dicuci dan disikat)

• Di antara butir-butir tanah yang


menjadi kerak terlihat jaringan
jamur berwarna coklat tua sampai
coklat kehitam-hitaman
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

GEJALA (lanjutan)

• Kayu akar yang sakit menjadi busuk


kering dan lunak, serta terdapat garis-
garis coklat gambir yang terdiri atas
miselium jamur

• Tanaman yang sakit daun-daunnya


menguning, layu, dan kemudian rontok
(Gejala ini tidak khas)
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

BIOEKOLOGI

• Jamur akar coklat memiliki miselium


warna coklat jernih/coklat gambir
(ketika masih muda) dan menjadi
coklat tua (setelah tua)

• Tubuh buah jamur bentuknya mirip


kuku kuda tipis, keras, berwarna
coklat dengan zone-zone
pertumbuhan yang sepusat tapi
jarang terbentuk. Biasanya dibentuk
pada pangkal batang dari pohon yang
mengalami serangan lanjut
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

• Basidiospora Fomes berbentuk bulat tidak berwarna, spora ini


mempunyai arti penting dalam memperbanyak sumber infeksi.
Spora yang jatuh pada tunggul-tunggul pohon bekas ditebang
dapat berkembang dan mengadakan penetrasi ke dalam akar, dan
dari tempat ini patogen dapat menular ke tanaman sehat melalui
kontak akar

• Jamur akar coklat dapat menyerang tanaman selain kopi yaitu


karet, teh, kakao, kelapa sawit, kelapa, kina, kapuk, kapas, nangka,
dadap, kapur barus, kluwih, lamtoro, kayu manis, Cassia sp., dan
Albizzia sp.

• Patogen akar coklat dapat bertahan lama di dalam tanah dengan


memanfaatkan sisa-sisa akar dari tunggul pohon-pohon yang
ditebang sebagai persediaan makanannya
PENYAKIT JAMUR AKAR COKELAT

KARAKTERISTIK PENYAKIT

• Penularan penyakit akar coklat dari tanaman sakit ke


tanaman sehat terjadi karena adanya kontak akar,
dan penularan berlangsung sangat lambat

• Pada tanaman sakit perkembangan penyakit sangat


lambat, sehingga jika tanaman menunjukkan gejala
biasanya perkembangan penyakit sudah lanjut dan
tanaman tidak dapat ditolong lagi
PENYAKIT KANKER BELAH
PENYAKIT KANKER BELAH

Kanker belah (kanker celah/penyakit


sobek) banyak terdapat di kebun kopi
arabika di lereng utara dan barat dataran
tinggi Ijen, yaitu pada kebun-kebun
dengan ketinggian 1300-1600 m

Patogen: Armillaria sp.(identik dengan


Armillaria fuscipes pada tanaman teh dan
A. mellea)
Symptoms and signs of Armillaria
infection of Theobroma cacao. (a)
Cracking of bark at the base of an
infected tree, (b) bark and cambium
lesion, together with white
fungal/mycelium fan after removal of
bark, (c) cracking of the xylem and
mycelial fans in xylem of infected tree,
(d) white mycelial mat and gum
production in the stem, (e) basidiomes
(mushrooms) of a typical Armillaria sp.
in Cameroon found on a native tree
species, (f) white mycelial mats in an
infected and dead T. cacao root, and (g)
typical Armillaria sp. rhizomorphs on
the base of an infected tree
PENYAKIT KANKER BELAH

GEJALA
 Daun-daun tanaman menguning, layu, dan akhirnya gugur serta terjadi kematian
cabang-cabang

 Pada pangkal batang dan akar tunggang terjadi celah-celah memanjang yang
masuk dalam ke dalam kayu

 Apabila celah dibuka, tampak bahwa dinding celah dilapisi jaringan jamur yang
rapat, berwarna putih, seperti bulu, dan berbau jamur yg khas

 Kayu menjadi lunak, busuk kering, dan terdapat banyak garis coklat kehitam-
hitaman

 Pada akar-akar tanaman terdapat rizomorf yang berwarna coklat tua sampai coklat
kehitam-hitaman

 Sebagian besar dari akar-akar busuk dan mati, dan sebelum mati sering pohon
membentuk banyak akar adventif baru yang tampak sehat
PENYAKIT KANKER BELAH
PENYAKIT KANKER BELAH

 Patogen kanker belah membentuk


rizomorf yang berperan dalam
penularan melalui kontak antara
akar sakit dengan yang sehat

 Tubuh buah patogen belum


diketahui, tetapi diduga patogen
dapat dipencarkan dengan
basidiospora

 Selain menyerang kopi, patogen


juga menyerang dadap, lamtoro,
dan akasia
PENYAKIT REBAH BATANG
PENYAKIT REBAH BATANG

GEJALA
 Penyakit rebah batang dapat terjadi pada
bibit yang masih dalam stadium serdadu,
stadium kepel, atau yang sudah berdaun
beberapa pasang tetapi batangnya masih
lunak

 Pada pangkal batang yang sakit mula-mula


terjadi bercak memar, kemudian busuk yang
akhirnya mengering sehingga
batang/pangkal batang tampak berlekuk

 Pada bibit yang batangnya sudah mengeras


dapat terjadi hambatan pertumbuhan,
sedangkan pada stadium serdadu dan
stadium kepel menyebabkan kematian bibit
PENYAKIT REBAH BATANG

BIOEKOLOGI Patogen: Rhizoctonia solani

 R. solani dicirikan memiliki miselia


berwarna putih yang kemudian akan
berubah menjadi kecoklat-coklatan,
dengan percabangan hifa tegak lurus
(membentuk sudut siku-siku)

 Patogen membentuk sklerotia yang


bentuknya tidak teratur sebagai spora
dorman dan mampu bertahan di dalam
tanah

 Perkembangan penyakit didukung


kelembapan yang tinggi
PENYAKIT REBAH BATANG

Pengukuran penyakit dapat dilakukan dengan menentukan :

 Kejadian penyakit (KP) atau insiden penyakit (Diseases insidence), dan

 Intensitas penyakit (IP) yang menggambarkan tingkat keparahan


penyakit (Diseases severity) yang berbeda pada bagian tanaman

 KP diartikan sebagai proporsi tanaman-tanaman yang terkena penyakit


dalam suatu populasi tanaman tertentu, tanpa memperhitungkan
berat atau ringannya tingkat serangan

 IP diartikan sebagai proporsi area tanaman yang rusak atau


menunjukkan gejala akibat serangan patogen dalam satu tanaman (IP
menentukan tingkat serangan pertanaman dalam populasi)
PENYAKIT REBAH BATANG
PENYAKIT KARENA NEMATODA
PENYAKIT KARENA NEMATODA

Pratylenchus coffeae adalah jenis


nematoda endoparasit yang
berpindah-pindah. Daur hidup P.
coffeae sekitar 45 hari.

Tanaman kopi yang terserang


kelihatan kerdil, daun menguning dan
gugur. Pertumbuhan cabang-cabang
primer terhambat sehingga
menghasilkan sedikit bunga, buah
prematur dan banyak yang kosong.
Bagian akar serabut membusuk dan
putus sehingga habis. Pada serangan
berat tanaman akhirnya mati.
PENYAKIT KARENA NEMATODA

Luka Pada Akar


PENYAKIT KARENA NEMATODA

Anda mungkin juga menyukai