Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA DIABETIK


 

OLEH :

EVI SUSANTI
SRP19316086

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK


PROGRAM STUDI NERS
TAHAP PROFESI
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Luka Diabetik


Sub Pokok bahasan : Perawatan Luka Diabetik
Sasaran : Klien yang mengalami luka diabetik
Waktu : 20 menit
Tanggal : Jumat, 10 April 2020
Tempat : Rumah klien
Penyuluh : Evi Susanti

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang perawatan luka
diabetik, peserta penyuluhan dapat mengerti dan melaksanakan hidup sehat melalui
pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan
kematian luka diabetik dapat dicengah dapat di cengah.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan Pengertian luka diabetik
b. Menjelaskan etiologi luka diabetik
c. Menjelaskan macam-macam luka diabetik
d. Menjelaskan derajat luka diabetik
e. Menjelaskan tanda-tanda infeksi
f. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
g. Menjelaskan cara perawatan luka modern dressing
h. Menjelaskan konsep perawatan luka modern dressing

B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Luka Kaki diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling
signifikan dan merusak, dan didefinisikan sebagai kaki mengalami luka yang
berhubungan dengan neuropati dan / atau penyakit arteri perifer ekstremitas bawah.
Prevalensi ulserasi kaki diabetik pada populasi diabetes adalah 4 -10%; kondisi ini
lebih sering pada pasien yang lebih tua.
2. Etiologi
Etiologi luka diabetes meliputi neuropati, penyakit arteri, tekanan, trauma
dan kelainan bentuk kaki. Neuropati perifer diabetik, terdapat pada 60% orang
diabetik dan 80% orang diabetik dengan ulkus kaki, dapat mengalami risiko terbesar
terjadinya perlukaan kaki adalah ; penyakit mikrovaskular dan kontrol glikemik yang
kurang.
3. Macam-macam Luka Diabetik
a. Luka Diabetik Tipe Neuropati

Luka diabetik tipe neuropati adalah perlukaan yang terjadi dampak dari
penekanan yang terlalu lama dan timbul trauma karena klien tidak merasakan
sensasi pada area kaki. Ciri-ciri luka neuropati pada klien adalah dasar luka
umumnya tampak merah dan tepi luka mengalami hiperkeratosis.
b. Luka Diabetik Tipe Iskemik

Luka diabetik tipe iskemik adalah perlukaan yang terjadi karena terjadinya
penyumbatan pembuluh darah arteri. Ciri-ciri luka iskemik, luka tampak pucat,
tidak teraba denyut nadi pada area dorsal pedis, akral dingin, redahnya nilai Ankle
Brachial Index Pressure (ABIP).
c. Luka Diabetik Tipe Arterial

Luka arterial juga dikenal dengan luka iskemik adalah luka kronis yang sukar
sembuh karena menurunnya sirkulasi aliran darah ke bagian kaki karena adanya
penyumbatan arteri di kaki dapat dampak dari aterosklerosis.

d. Luka Diabetik yang mengalami Luka Venous

Luka venous adalah luka yang diakibatkan oleh inkompetensi atau tidak tepat
fungsi pada sistem katup vena di kaki. Luka venous memiliki ciri yang sangat khas
: Edema yang kuat, deposit hemosiderin (pigmentasi coklat kemerahan),
lipodermatosclerosis (adalah kondisi peradangan kronis yang ditandai dengan
fibrosis subkutan dan pengerasan kulit pada tungkai bawah). Vena superfisial
melebar dan dapat berliku, dapat teraba hangat, atrophie blanche (tampak warna
putih dan keras) ,Eksim, dan tepi luka tampak edema.

e. Luka Diabetik Dengan Trauma

Luka pada diabetik dapat terjadi karena benda asing seperti tertusuk duri, atau
benda tajam gigitan serangga, digaruk dan ataupun stress fisik dan lainnya yang
menimbulkan trauma ataupun perlukaan. Luka karena trauma ini dapat mudah
mengalami infeksi dan meluas apabila tidak segera ditangani dengan benar. Luka
diabetik karena trauma ini dari pengalaman praktik dapat terjadi di pada kedua
ekstremitas tangan dan kaki.

f. Luka Diabetik dengan Sindrom Bula


Diabetes bula sangat jarang tetapi sering pada luka diabetes mellitus. Sering
terjadi pada pria dewasa. Bula muncul secara spontan, biasanya pada dorsum dan
bagian sisi kaki. Bula dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai sentimeter.
Lesi sering bilateral. Tidak ada eritema sekitarnya. Umumnya, bula dapat sembuh
dengan sendirnya bila tidak terpaparkan dengan lingkungan eksternal dalam
beberapa hari. Bula berada pada subepidermal dan berada di zona membran basal
atas basal lamina. Dilaporkan bahwa baik trauma maupun mekanisme imun
memiliki peran dalam kejadian. Penyebab manifestasi langka ini pada diabetes
tidak diketahui secara pasti. Luka pada klien yang terjadi dengan munculnya bula
dapat mengalami infeksi meluas kalau tidak segera ditangani dengan benar.

g. Luka Diabetik dengan Furunkel (Abses)

Pada pengalaman praktik sering ditemukan klien diabetes dengan kadar gula
darah yang tinggi akan mengalami perlukaan kulit yaitu furuncle. Furuncle ini adalah
abses kulit terjadi ketika nanah mengumpul di folikel rambut, jaringan kulit, atau di
bawah kulit akibat infeksi bakteri stapiloccocus aureus. Furunkel juga dikenal sebagai
bisul, adalah infeksi menyakitkan yang terbentuk di sekitar folikel rambut dan
mengandung nanah. Furunkel dimulai sebagai benjolan merah, dan terdernes dan atau
eritema/kemarahan, nyeri, benjolan dengan cepat yang berisi nanah, dan saat tumbuh,
benjolan itu akan pecah.

4. Derajat Luka
Pada luka diabetik kita dapat mengidentifikasi derajat luka dengan menggunakan skala
Wagner.

Derajat Karakteristik luka


luka
0 Kulit utuh tanpa ada lesi terbuka
1 Luka superficial yang melibatkan jaringan (hanya kulit dan jaringan
subcutaneous)
2 Luka dengan penetrasi sampai tendon, tulang, atau kapsul persendian tapi
kurang menampakkan abses atau osteomilitis
3 Luka dalam dengan osteomilitis, abses atau pyoarthrosis
4 Adanya gangrene pada jari-jari (bagian distal kaki)
5 Adanya gangrene yang luas pada kaki

5. Tanda – tanda Infeksi


a. Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi.
Ini terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu
sehingga menimbulkan nyeri.
b. Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas.
Ini terjadi karena tubuh mengkompensasi alirah darah lebih banyak ke area yang
mengalami infeksi untuk mengirim lebih banyak antibodi dalam memerangi
antigen atau penyebab infeksi.
c. Tumor
Tumor adalah konteks gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum
dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan
mengalami pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan
aliaran darah.
d. Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena
peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna
kemerahan.
e. Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi.
Contohnya jika luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi
dengan baik seperti sulit berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan.
6. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
a. Status imunologi atau kekebalan tubuh
Peran sistem kekebalan tubuh dalam proses ini tidak hanya untuk mengenali dan
memerangi antigen baru dari luka, tetapi juga untuk proses regenerasi sel.

b. Kadar gula darah


Peningkatan luka darah akibat hambatan sekresi insulin, seperti pada penderita
diabetes melitus, juga menyebabkan nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel,
akibatnya terjadi penurunan protein dan kalori tubuh.
c. Pencucian luka
Dengan dilakukan pencucian luka, jumlah bakteri didalam luka akan berkurang,
sehingga jumlah eksudat yang dihasilkan bakteri akan berkurang.
d. Nutrisi
Nutrisi memainkan peran tertentu dalam penyembuhan luka. Misalnya vitamin C
sangat penting untuk sintesis kolagen, vitamin A meningkatkan epitelisasi, dan
seng (zinc) diperlukan untuk mitosis sel dan proliferasi sel.
e. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung dengan pertumbuhan atau kematangan usia
seseorang. Namun selanjutnya proses penuaan dapat menurunkan sistem
perbaikan sel sehingga dengan memperlambat proses penyembuhan luka.
f. Kadar albumin darah
Albumin sangat berperan untuk mencegah edema, albumin berperan besar dalam
penentuan tekanan onkotik plasma darah
7. Perawatan modern dressing
a. Cleansing (Mencuci Luka)
Bertujuan untuk menurunkan jumlah bakteri dan membersihkan dari sisa balutan
lama, serta debridemen jaringan nekrotik atau membuang jaringan dari sel yang
mati dari permukaan luka.
b. Debridement (Membuang Jaringan)
Menghilangkan jaringan mati juga membersihkan kotoran yang berasal dari luar
yang termasuk benda asing bagi tubuh.
4 metode debridement :
1) Debridement Otolitik
Otolisis menggunakan enzim tubuh dan pelembab untuk rehidrasi,
melembutkan dan akhirnya melisiskan jaringan nekrotik.
2) Debridement Enzymatik
Debridement enzimatik meliputi penggunaan salep topikal untuk merangsang
debridement, seperti kolagenase. Seperti otolisis, debridement enzimatik
dilakukan setelah debridement surgical atau debridement otolitik dan
mekanikal.
3) Debridement Mekanik
Dilakukan dengan menggunakan balutan seperti anyaman yang melekat pada
luka. Lapisan luar dari luka mengering dan melekat pada balutan anyaman.
4) Debridement Surgikal
Debridement surgikal adalah pengangkatan jaringan avital dengan
menggunakan skalpel, gunting atau instrument tajam lain. Debridement
surgikal merupakan standar perawatan untuk mengangkat jaringan nekrotik.
c. Dressing (Balutan)
Pemilihan balutan luka ini adalah untuk membuang jaringan mati, benda asing
atau partikel dari luka.
Jenis modern dressing :
1) Hydrogel
Berfungsi menciptakan lingkungan luka tetap lembab, melunakkan serta
menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan sehat, yang
kemudian terserap ke dalam struktur gel dan terbuang bersama pembalut.
2) Ca Alginat
Kandungan Ca-nya dapat membantu menghentikan pendarahan.
3) Hidrokolid
Mampu melindungi dari kontaminasi air dan bakteri, dapat digunakan untuk
balutan primer dan sekunder.
8. Konsep Perawatan Luka Modern Dressing
Konsep perawatan luka modern adalah perawatan luka dengan menciptakan
kondisi lembab pada luka sehingga dapat membantu proses epitelisasi dan
penyembuhan luka.
a. Luka basah
Menggunakan jenis dressing yang menyerap cairan
1) Absorbent Dressing
2) Antimicrobal Dressing
3) Calcium Alginate
4) Foam Dressing

b. Luka kering
Menggunakan jenis dressing yang memberi kelembapan
1) Hidrogel
2) Antimicrobial Dressing with hidrogel
3) Tulle Dressing
c. Luka lembab
Menggunakan jenis dressing yang menjaga kelembapan
1) Hidrocolloid
2) Transparent Dressing
C. Kegiatan Pemberian Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Langkah – langkah kegiatan
No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
.
1 Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab salam 5 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan 3. Mendengarkan
Tujuan 4. Menyetujui
4. 4.Kontrak waktu, 5. Menyatakan siap
tempat  dan topik.
5. Kesiapan
2 Pelaksanaan 1. 1. Menyamakan 1 1. Menjawab sesuai 10 menit
persepsi. dengan pengetahuan
2. Menjelaskan 2. 2.Memperhatikan dan
definisi , etiologi, mendengarkan.
macam-macam
luka diabetik, .
derajat luka,
tanda-tanda
infeksi, faktor
yang
mempengaruhi
luka
3. Menjelaskan
cara perawatan
luka modern
dressing
4. Menjelaskan
konsep perawatan
luka modern

3 Penutup 1. Evaluasi 1 1. Mendengarkan 5 menit


2. Kesimpulan kesimpulan.
3 3. Rencana tindak 2 2. Memperhatikan
lanjut tindak lanjut.
4. Salam Penutup 3 3. Menjawab salam.

D. Media
Video
E. Materi Evaluasi
1. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan
2.   Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
3. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
F. Hasil Evaluasi
1. 75%  peserta dapat menjelaskan pengertian Luka Diabetik
2. 75% peserta dapat menjelaskan etiologi Luka Diabetik
3.  75%  peserta dapat menjelaskan macam-macam Luka Diabetik
4.  75%  peserta dapat menjelaskan derajat Luka Diabetik
5. 75%  peserta dapat menjelaskan tanda-tanda infeksi
6. 75% peserta dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
7. 75% peserta dapat menjelaskan cara perawatan luka modern dressing

DAFTAR PUSTAKA

Kartika, R. W. (2015). Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing.


Suriadi. Asuhan Keperawatan Klien dengan Luka Kaki Diabetik ( DFU).
 

Anda mungkin juga menyukai