SAP Luka Diabetik, Evi Susanti
SAP Luka Diabetik, Evi Susanti
OLEH :
EVI SUSANTI
SRP19316086
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang perawatan luka
diabetik, peserta penyuluhan dapat mengerti dan melaksanakan hidup sehat melalui
pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan
kematian luka diabetik dapat dicengah dapat di cengah.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta penyuluhan mampu :
a. Menjelaskan Pengertian luka diabetik
b. Menjelaskan etiologi luka diabetik
c. Menjelaskan macam-macam luka diabetik
d. Menjelaskan derajat luka diabetik
e. Menjelaskan tanda-tanda infeksi
f. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
g. Menjelaskan cara perawatan luka modern dressing
h. Menjelaskan konsep perawatan luka modern dressing
B. Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Luka Kaki diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling
signifikan dan merusak, dan didefinisikan sebagai kaki mengalami luka yang
berhubungan dengan neuropati dan / atau penyakit arteri perifer ekstremitas bawah.
Prevalensi ulserasi kaki diabetik pada populasi diabetes adalah 4 -10%; kondisi ini
lebih sering pada pasien yang lebih tua.
2. Etiologi
Etiologi luka diabetes meliputi neuropati, penyakit arteri, tekanan, trauma
dan kelainan bentuk kaki. Neuropati perifer diabetik, terdapat pada 60% orang
diabetik dan 80% orang diabetik dengan ulkus kaki, dapat mengalami risiko terbesar
terjadinya perlukaan kaki adalah ; penyakit mikrovaskular dan kontrol glikemik yang
kurang.
3. Macam-macam Luka Diabetik
a. Luka Diabetik Tipe Neuropati
Luka diabetik tipe neuropati adalah perlukaan yang terjadi dampak dari
penekanan yang terlalu lama dan timbul trauma karena klien tidak merasakan
sensasi pada area kaki. Ciri-ciri luka neuropati pada klien adalah dasar luka
umumnya tampak merah dan tepi luka mengalami hiperkeratosis.
b. Luka Diabetik Tipe Iskemik
Luka diabetik tipe iskemik adalah perlukaan yang terjadi karena terjadinya
penyumbatan pembuluh darah arteri. Ciri-ciri luka iskemik, luka tampak pucat,
tidak teraba denyut nadi pada area dorsal pedis, akral dingin, redahnya nilai Ankle
Brachial Index Pressure (ABIP).
c. Luka Diabetik Tipe Arterial
Luka arterial juga dikenal dengan luka iskemik adalah luka kronis yang sukar
sembuh karena menurunnya sirkulasi aliran darah ke bagian kaki karena adanya
penyumbatan arteri di kaki dapat dampak dari aterosklerosis.
Luka venous adalah luka yang diakibatkan oleh inkompetensi atau tidak tepat
fungsi pada sistem katup vena di kaki. Luka venous memiliki ciri yang sangat khas
: Edema yang kuat, deposit hemosiderin (pigmentasi coklat kemerahan),
lipodermatosclerosis (adalah kondisi peradangan kronis yang ditandai dengan
fibrosis subkutan dan pengerasan kulit pada tungkai bawah). Vena superfisial
melebar dan dapat berliku, dapat teraba hangat, atrophie blanche (tampak warna
putih dan keras) ,Eksim, dan tepi luka tampak edema.
Luka pada diabetik dapat terjadi karena benda asing seperti tertusuk duri, atau
benda tajam gigitan serangga, digaruk dan ataupun stress fisik dan lainnya yang
menimbulkan trauma ataupun perlukaan. Luka karena trauma ini dapat mudah
mengalami infeksi dan meluas apabila tidak segera ditangani dengan benar. Luka
diabetik karena trauma ini dari pengalaman praktik dapat terjadi di pada kedua
ekstremitas tangan dan kaki.
Pada pengalaman praktik sering ditemukan klien diabetes dengan kadar gula
darah yang tinggi akan mengalami perlukaan kulit yaitu furuncle. Furuncle ini adalah
abses kulit terjadi ketika nanah mengumpul di folikel rambut, jaringan kulit, atau di
bawah kulit akibat infeksi bakteri stapiloccocus aureus. Furunkel juga dikenal sebagai
bisul, adalah infeksi menyakitkan yang terbentuk di sekitar folikel rambut dan
mengandung nanah. Furunkel dimulai sebagai benjolan merah, dan terdernes dan atau
eritema/kemarahan, nyeri, benjolan dengan cepat yang berisi nanah, dan saat tumbuh,
benjolan itu akan pecah.
4. Derajat Luka
Pada luka diabetik kita dapat mengidentifikasi derajat luka dengan menggunakan skala
Wagner.
b. Luka kering
Menggunakan jenis dressing yang memberi kelembapan
1) Hidrogel
2) Antimicrobial Dressing with hidrogel
3) Tulle Dressing
c. Luka lembab
Menggunakan jenis dressing yang menjaga kelembapan
1) Hidrocolloid
2) Transparent Dressing
C. Kegiatan Pemberian Pembelajaran
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Langkah – langkah kegiatan
No Tahapan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
.
1 Pembukaan 1. Salam Pembuka 1. Menjawab salam 5 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3. Maksud dan 3. Mendengarkan
Tujuan 4. Menyetujui
4. 4.Kontrak waktu, 5. Menyatakan siap
tempat dan topik.
5. Kesiapan
2 Pelaksanaan 1. 1. Menyamakan 1 1. Menjawab sesuai 10 menit
persepsi. dengan pengetahuan
2. Menjelaskan 2. 2.Memperhatikan dan
definisi , etiologi, mendengarkan.
macam-macam
luka diabetik, .
derajat luka,
tanda-tanda
infeksi, faktor
yang
mempengaruhi
luka
3. Menjelaskan
cara perawatan
luka modern
dressing
4. Menjelaskan
konsep perawatan
luka modern
D. Media
Video
E. Materi Evaluasi
1. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan
2. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
3. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
F. Hasil Evaluasi
1. 75% peserta dapat menjelaskan pengertian Luka Diabetik
2. 75% peserta dapat menjelaskan etiologi Luka Diabetik
3. 75% peserta dapat menjelaskan macam-macam Luka Diabetik
4. 75% peserta dapat menjelaskan derajat Luka Diabetik
5. 75% peserta dapat menjelaskan tanda-tanda infeksi
6. 75% peserta dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
7. 75% peserta dapat menjelaskan cara perawatan luka modern dressing
DAFTAR PUSTAKA