Disusun Oleh
Kelompok 9:
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Allah SWT penulis ucapkan atas nikmat yang telah diberikan kepada
penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam sistematika
penyusunannya maupun isinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun masih
sangat penulis harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah yang selanjutnya.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAULUAN..............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................2
2.1 Konsep Keperawatan Komunitas.................................................................................................2
1. Definisi........................................................................................................................................2
2. Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA...............2
3. Falsafah Keperawatan Komunitas................................................................................................3
4. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas................................................................................5
5. Sasaran.........................................................................................................................................6
6. Strategi.........................................................................................................................................7
7. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas.........................................................................................7
8. Peran Perawat Komunitas............................................................................................................9
2.2 Konsep Keperawatan Agregat...................................................................................................12
1. Definisi.....................................................................................................................................12
2. Batasan Usia............................................................................................................................12
3. Batasan Memasuki Masa Dewasa.........................................................................................13
4. Usia Dewasa Sebagai Kelompok Risiko..............................................................................14
5. Masalah Kesehatan yang Sering Dijumpai Pada Usia Dewasa.........................................15
6. Penyebab Kematian................................................................................................................16
7. Peran Perawat dalam Keperawatan Komunitas pada Usia Dewasa.................................17
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas Agregat Dewasa.......................................................19
1. Pengkajian.................................................................................................................................19
2. Analisa dan diagnosa keperawatan komunitas...........................................................................22
3. Perencanaan...............................................................................................................................23
4. Pelaksanaan (Implementasi)......................................................................................................25
5. Evaluasi.....................................................................................................................................26
BAB III PENGEMBANGAN INSTRUMEN ATAU KISI-KISI..............................................................27
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................34
ii
1.1 Kesimpulan................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................35
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk memahami:
1. Untuk memahami konsep komunitas
2. Untuk memahai konsep agregat dewasa
3. Untuk memahami konsep asuhan keperawatan komunitas agregat dewasa
4. Untuk memahami pengembangan instrument berdasarkan teori communityas partner
1
BAB II
KONSEP TEORI
1. Definisi
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
2
3. Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan
manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat
khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh
semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus
ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
3
UnitPelayanan Dasar.
MANUSIA
KESEHATAN
(SEHAT-SAKIT)
LINGKUNGAN
(Physic,Biologic, Psychologist,
Social, Cultural, Dan Spiritual.
4
2) Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak
dari keberhasilan mengatasi stressor.
3) Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat
biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4) Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan
primer, sekunder dan tersier. Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan :
tujuan, sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat dalam hal:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
c) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.
d) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
e) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
f) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
g) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
h) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita
serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
5
j) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
5. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.
a. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai
masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh
suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental maupun sosial.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
c. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap
masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
i Ibu hamil
ii Bayi baru lahir
iii Balita
iv Anak usia sekolah
v Usia lanjut
6
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
i Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
ii Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
i Wanita tuna susila
ii Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
iii Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
i Panti wredha
ii Panti asuhan
iii Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
iv Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu
kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat
merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat
akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial, kebudayaan,
perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
6. Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :
a. Proses kelompok.
b. Pendidikan kesehatan.
c. Kerja sama (partnership).
7
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif
dan resosialitatif.
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks.
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan:
a) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
c) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d) Perawatan payudara
e) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
8
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang maupun kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang
mungkin dilakukan oleh perawat.
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma
dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan
menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya
membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat
dimengerti.
9
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
10
f) Peran sebagai kolaborasi/coordinator
h) Peran manejerial
Manajemen berarti : suatu proses yang merupakan kegiatan-kegiatan yang
sistematik, manajemen adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan.
Tugas- tugas manejer adala sebagai:
i Pengambil keputusan
ii Pemikul tanggung jawab
iii Mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
iv Pemikir konseptual
v Bekerjasama dengan dan melalui orang lain
vi Mediator, politikus dan diploma.
11
dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi dan lainya).
c) Fungsi Interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik dalm
keperawatan maupun kesehatan.
1. Definisi
Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan individu setelah
masa remaja. Pengertian masa remaja dari sisi biologis dapat diartikan sebagai suatu
periode dalam kehidupan inividu yang ditandai dengan pencapaian kematangan
tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi.
Masa dewasa sering disebut adult, yaitu masa dimana usia sudah berkisar ke angka
diatas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang penuh tantangan, perhargaan
dan krisis.
Selain itu masa dimana mempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa dunia
perkarieran, masa mempersiapkan keturunan dan masa usia matang, masa penentu
kehidupan, dan prestasi kerja dimasyarakat, masa yang merasa kuat dalam hal fisik,
masa energik, masa kebal, masa jaya dan masa merasakan hasil perjuangan.
2. Batasan Usia
a. Pembagian masa dewasa menurut Depkes tahun 2009
a) Dewasa awal berkisar antara 26 sampai 35 tahun,
b) Dewasa akhir berkisar antara 36 sampai 45 tahun.
c. Secara Umum
12
a) Masa Dewasa Awal
Tahap pertama sampai kelima sudah dilalui maka setiap individu akan memasuki
jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal atau muda yang berusia sekitar 20-30
tahun . Masa Dewasa Awal (Young Adulthood )ditandai adanya kecenderungan
intimacy – isolation . kalau pada masa sebelumnya , individu memiliki ikatan yang
kuat dengan kelompok sebaya , namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai
longgar . mereka sudah mulai selektif ,dia membina hubungan yang intim hanya
dengan orang-orang tertentu yang sepaham . jadi pada tahap ini timbul dorongan
untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu , dan kurang
akrab atau renggang dengan yang lainnya .
13
3. Batasan Memasuki Masa Dewasa
Seseorang dapat dikatakan telah dewasa jika telah atau sedang mengalami hal
berikut:
a. Segi Hukum
Jika seseorang itu telah dapat di tuntut tanggung jawabnya atas apa yang
diperbuatnya
b. Segi Pendidikan
Bila seseorang mencapai kematangan secara kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil ajar atau latihan
c. Segi Biologis
Bila diartikan suatu keadaan pertumbuhan dalam ukuran tubuh dan mencapai
kekuatan maksimal serta siap berreproduksi
d. Segi Psikologis
Bila ditinjau dari status keadaan dewasa telah megalami kematangan.
Peran orang dewasa (usia produktif) di masyarakat menjadi sangat urgent sesuai
dengan tugas perkembangan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh
yang besar pada taraf kesehatan di lingkungan tempat tinggalnya. Jumlah yang
mendominasi di masyarakat juga menjadi sebuah alas an yang tepat untuk
14
menjadikan kelompok khusus usia produktif mendapatkan perhatian lebih dalam
asuhan keperawatan di komunitas.
c) Hipertensi
Berdasarkan data dari Riskesdas Litbang (2013), hipertensi di Indonesia
merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar
25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangkabelitung 30,9%, di ikuti Kalimantan
Selatan 30,8%, Kalimantan Timur 29,6%, Jawa Barat 29,4%, Gorontalo 29,4%
(Kemenkes RI 2014).
e) Cancer
15
Secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk di Indonesia tahun
2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.
f) Diabetes Militus
Pada tahun 2015 sebanyak 415 juta orang dewasa dengan diabetes, terjadi
kenaikan 4x lipat dari 108 juta ditahun 1980 an. Pada tahun 2040 diperkirakan
jumlah nya akan menjadi 642 juta. Hampir 80% orang diabetes terdapat dinegara
berpenghasilan rendah dan menengah.
g) Obesitas
Prevalensi obesitas (indeks massa tubuh diatas 27,0) usia diatas 18 tahun pada
2007 sebesar 10,5% . pada tahun 2013 14,8%. Dan pada tahun 2018 21,8%.
Angka tersebut lebih besar dibanding prevalensi berat badan lebih (indeks massa
tubuh 25,0 sampai kirang dari 27,0) yang mencapai 8,6% pada 2007, 11,5%
pada 2013, dan 13,6% pada tahun 2018
6. Penyebab Kematian
Yang belum dapat diselesaikan oleh sistem perawatan kesehatan:
a. Panyakit jantung dan stroke
b. Hiperkolesterolimea
c. Hipertensi
d. Diabetes Militus
e. Tipe keperibadian A
f. Riwayat keluarga
g. Kurang olahraga
h. Merokok
i. Kanker
j. Paparan matahari
k. Radiasi
l. Kecelakaan kerja
m. Polusi air, udara
n. Pola diet
o. Alkohol
16
p. Keturunan
17
b) Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan kelompok
dewasa, menetapkan penyedia pelayanan untuk kelompok dewasa.
c) Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok
dewasa, menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi potensial
kasus penyakit dan resiko pada kelompok dewasa
d) Case manager
Mengindentifikasi kebutuhan kelompok dewasa, merancang rencana keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan kelompok dewasa, mengawasi pelaksanaan pelayanan
dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e) Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok dewasa
dimasyarakat dan diinstasi formal, memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f) Konselor
Membantu kelompok dewasa mengindentifikasi masalah dan solusi alternatif
serta membantu mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
g) Peneliti
h) Care Giver
18
Mengkaji status kesehatan komunitas kelompok dewasa, menetapkan diagnose
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan dan melaksanakan
rencana tindakan serta mengevaluasi hasil intervensi.
i) Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok dewasa,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus kelompok dewasa
terhadap pengambilan keputusan, mempersiapkan kelompok dewasa untuk
mandiri.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat ditentukan.
a. pengumpulan data
19
sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Kegiatan
pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a) data inti
ii data demografi
b) Subsistem
i. lingkungan fisik
Catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau,
binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan
iklim.
20
tradisional/pengobatan alternatif.
iii. ekonomi
Catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju
dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah
pemberian bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran,
rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan.
vi. Komunikasi
catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi
formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah terdapat
surat kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang biasanya
digunakan untuk berkumpul.
vii. Pendidikan
catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal,
reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan
kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat.
21
viii. Rekreasi
catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang
berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat
menggunakan waktu senggang.
b. jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari
a) data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung
melalui lisan.
b) data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
b) data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien
atau medical record. (wahit, 2005)
e. pengolahan data
a) klasifikasi data atau kategorisasi data
b) perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
c) tabulasi data
22
b) menetapkan kekuatan;
c) mengidentifikasi pola respon
komuniti;
d) mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan.
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar stresor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam masyarakat tersebut.
Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau masalah keperawatan. Diagnosa
keperawatan menurut Muecke (1995) terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik populasi
dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial.
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer, sekunder, tersier yang cocok dengan
kondisi klien (keluarga, masyarakat) yang sesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan.
Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan, pengurutan masalah
berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas (penapisan masalah), penetapan
tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.
INTERVESI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
23
Defisiensi pengetahuan b/d NOC: NIC
kurang informasi 00126 Pendidikan kesehatan (domain 3, kode :
Domain 5 (persepsi/kognisi), Pengetahuan : manajemen 5510)
kelas 4 (kognisi), hipertensi (domain 4-perilaku
. tentang kesehatan dan - Berikan pendidikan kesehatan
perilaku, kode : 1837) tentang diit hipertensi dan diit DM
Perilaku patuh : diet yang - Tekankan pentingnya pola makan
disarankan (1622) yang sehat, olahraga bagi individu,
Perilaku patuh : diet yang keluarga dan kelompok
disarankan (1622) - Rencanakan tindak lanjut jangka
panjang untuk memperkuat
Denga K.H
perilaku kesehatan atau adaptasi
terhadap gaya hidup
- Masyarakat mengetahui
kirasan normal untuk tekanan
darah sistolik dan diastolik
- Target tekanan darah
- mengetahui diet yang
dianjurkan
- Manfaat olahraga teratur
- Masyarakat selalu memakan
makanan sesuai dengan diet
yang ditentukan
- Memilih posi yang sesuai
dengan diet yang ditentukan
- Menghindari makanan dan
minuman yang tidak
diperbolehkan dalam diet
- Masyarakat melakukan
penyusuna pencapaian diet
- Memilih makanan sesuai
dengan panduan nutrisi yang
direkomendasikan
24
- Menyiapkan makanan sesuai
dengan rekomendasi diet
25
fisik
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan
Mcfarlene, 1985), yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan diaplikasikan
ke populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum dan
perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi,
imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh
kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian individu pada
tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai
ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk
mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.
26
5. Evaluasi
Evaluasi perbandingan antara status kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan. Evaluasi
terdiri dari tiga yaitu evaluasi struktur, evaluasi proses dan evaluasi hasil. Tugas dari
evaluator adalah melakukan evaluasi, menginterpretasi data sesuai dengan kriteria evaluasi,
menggunakan penemuan dari evaluasi untuk membuat keputusan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
27
BAB III
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ATAU KISI-KISI
BERDASARKAN TEORI COMMUNITY AS PARTNER
28
Jika ya, Frekuensi konsumsi
makanan diatas setiap harinya?
o Sering (lebih dari 3x dalam
seminggu)
o Sedang (1-2x dalam
seminggu)
o Jarang (1x dalam seminggu)
o Tidak pernah
29
makanan yang bersayur hijau?
o Ya
o Tidak
Jika Ya, frekuensi kunsumsi
makanan diatas setap harinya?
o Sering (lebih dari 3x dalam
seminggu)
o Sedang (1-2x dalam
seminggu)
o Jarang (1x dalam
seminggu)
o Tidak pernah
30
o Tidak pernah
Olah raga Apakah Bapak/Ibu melakukan aktivitas
berat?
o Ya
o Tidak
Jika Ya, berapa kali dalam
seminggu?
Kuesioner
o Sering (lebih dari 3x dalam
seminggu)
o Sedang (1-2x dalam
seminggu)
o Jarang (1x dalam
seminggu)
Merokok Apakah ada anggota keluarga yang
merokok?
o Ya
o Tidak
Berapa jumlah konsumsi rokok per Kuesioner
hari?
o < 5 batang
o 5-10 batang
o > 10 batang
Stress Apakah anda sering mengalami stress? Kuesioner
o Ya
31
o tidak
Tanda dan Apakah anda sering mengalami nyeri Kuesioner
gejala hipertensi kepala?
dan DM: o Selalu
Nyeri o Sering
kepala o Jarang
Nyeri o Tidak pernah
tengkuk
Telinga Apakah anda sering mengalami nyeri
berdengung tengkuk?
Mudah o Selalu
marah o Sering
Sulit tidur
o Jarang
o Tidak pernah
32
o Sering
o Jarang
o Tidak pernah
33
o Tidak
Psikomotor Apakah anda dan keluarga rutin
mengontrol tekanan darah?
o Ya, setiap… bulan… kali
o Tidak
34
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas
adalah kelompok usia dewasa yang tergolong kelompok berisiko (at
risk ) terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak
sehat.
35
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori buku 1. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas pengantar dan teori buku 2. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv
Sagung Seto : Jakarta.
Craven, R. F dan Hirnle, C. J. 2000. Fundamental of Nursing: Human, Health and function. Edisi
3. Phiadelphia: lippincott
36
37