Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI


Dosen Pengampu: Risca Fitri Ayuni, SE., MM., MBA., CMA.

Disusun oleh:
1. Debbi Rangga Pradida (185020200111037)
2. Adinda Chesaria (185020201111003)
3. Muhammad Reykhan (185020201111005)
4. Allya Ramadhina (185020207111002)
Kelompok 2

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di seluruh dunia, perusahaan-perusahaan semakin menjadi lebih terhubung, baik
secara internal maupun eksternal dengan perusahaan lain. Apabila kita menjalankan
bisnis, maka kita akan merespons dengan cepat ketika seorang pelanggan memesan
dalam jumlah besar. Selain itu, akan merespons dengan cepat juga ketika pengiriman
dari pemasok tertunda.
Kita juga ingin mengetahui dampak dari kejadian-kejadian tersebut terhadap
setiap bagian dari bisnis dan bagaimana perusahaan berkinerja pada waktu tertentu,
terutama jika menjalankan perusahaan berskala besar. Sistem perusahaan
memberikan integrasi untuk menjadikannya tersedia sehingga kita dapat memprediksi
keunggulan yang diperoleh perusahaan tersebut.
Membangun sitem informasi yang baru merupakan salah satu jenis dari
perubahan organisasional yang direncanakan.Pengenalan dari suatu system informasi
yang baru melibatkan jauh lebih banyak dari pada perangkat keras dan perangkat
lunak yang baru. Ini juga meliputi perubahan dalam pekerjaan, keahliaan,
manajemen, dan organisasi. Ketika kita merancang suatu system informasi yang baru,
maka kita akan merancang ulang organisasi. Para pembangun system harus
memahami bagaimana suatu system akan memengaruhi proses bisnis yang spesifik
dan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut.
a. Bagaimana pengembangan sistem dan perencanaan ulang proses bisnis dan
organisasi?
b. Bagaimana tahapan pengembangan sistem?
c. Alternatif apa saja dalam pengembangan sistem?
d. Bagaimana pengembangan sistem untuk perusahaan digital

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan dari dibuatnya
makalah ini adalah
a. Mengetahui pengembangan sistem dan perencanaan ulang proses bisnis dan
organisasi
b. Mengetahui tahapan pengembangan sistem
c. Mencari Alternatif apa saja dalam pengembangan sistem
d. Mengetahui Alternatif apa saja dalam pengembangan sistem
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan sistem dan perencanaan ulang proses bisnis dan organisasi.
Teknologi informasi dapat mempromosikan variasi dari derajat perubahan
organisasional, yang berkisar dari penambahan bertahap hingga pencapain lebih
jauh2 jenis dari perubahan struktural organisasional yang di mungkinkan dengan
teknologi informasi: (1) otomatisasi, (2) rasionalisasi, (3) merancang ulang proses
bisnis, dan (4) pergeseran paradigma.
Bentuk yang paling umum dari perubahan organisasional yang di mungkinkan
dengan TI adalah otomatisasi. Penerapan yang pertama dari teknologi informasi yang
melibatkan penugasan para karyawan untuk mengerjakan tugas mereka dengan lebih
efisien dan Lebih efektif. Suatu bentuk yang lebih mendalam dari perubahan
organisasional adalah rasionalisasi prosedur. Otomatisasi sering kali mengungkapkan
kemacetan-kemacetan yang baru dalam produksi dan membuat prosedur dan
membuat pengaturan prosedur dan struktur yang telah ada menjadi semakin
merepotkan. Rasionalisai prosedur adalah pelusuran prosedur oprasional yang
standar.
Bentuk paling umum dari perubahan dalam perusahaan adalah otomatisasi dan
rasionalisasi. Strategi yang jalannya dan perubahannya relatif lamban ini
menghadirkan suatu tingkat pengembalian yang tidak terlalu besar, tetapi resikonya
kecil. Perubahan yang lebih cepat dan lebih komprehensif-seperti perancangan ulang
dan pergeseran paradigma-menghasilkan imbalan yang tinggi, tetapi mengandung
kemungkinan gagal yang cukup besar.
Rasionalisasi atas prosedur sering kali di temukan dalam program2 untuk
membuat serangkaian peningkatan kaualitas yang terus menurus dalam produk, jasa,
dan oprasional, seperti misalnya manajemen totak kualitas ( TQM ) dan six sigma.
total quality manajemen membuat pencapaian kualitas tujuan itu sendiri dan tanggung
jawab dari semua orang dan fungsi2 dalam suatu organisasi. TQM berasal dari
konsep2 yang di kembangkan oleh para ahli. Tipe perubahan organisasional yang
lebih ampuh adalah merancang ulang proses bisnis (business process redesign) yang
mana proses bisnis akan di analisi, di sederhanakan, dan di rancangulang.

2.2 Perancangan Ulang Proses Bisnis


Manajemen proses bisnis (businesss process management-BPM) menyediakan
berbagai macam alat bantu dan metodoligi untuk menganalisis proses yang telah ada,
merancang proses yang baru, dan mengoptimalkan proses2 tersebut. BPM tidak
pernah dimasukkan karena proses peningkatan memerlukan perubahan yang terus-
menerus. Perusahaan yang menjalankan manajemen proses bisnis harus melalui
langkah-langkah berikut ini :
1. Mengidentifikasikan proses untuk perubahan : Ketika sistem-sistem
digunakan untuk memperkuat model bisnis atau proses bisnis yang salah,
maka bisnis dapat menjadi lebih efisien ketika melakukan apa yang
seharusnya tidak dilakukan. Sebagai hasilnya, perusahaan menjadi rentan
terhadap para pesaing yang telah menemukan model bisnis yang tepat. Biaya
dan waktu yang cukup besar juga dikeluarkan untuk meningkatjan proses
bisnis yang memiliki dampak yang kecil terhadap keseluruhan kinerja dan
pendatan perusahaan. Para manajer perlu menetukan proses bisnis apakah
yang paling penting dan bagaimana meningkatkan proses ini akan membantu
kinerja bisnis.
2. Menganalisis proses-proses yang telah ada: proses bisnis yang telah ada akan
dibuat model dan didokumentasikan, mencatat input, output, sumber daya,
dan urutan aktivitas. Tim yang merancang proses akan mengidentifikasikan
langkah2 yang redundan, tugas2 yang memerlukan banyak kertas, kemacetan,
dan ketidakefisienan lainnya.
3. Merancang proses yang baru: ketika proses yang ada dipetakan dan diukur
dalam hal waktu dan biaya, maka tim yang merancang proses akan berusaha
untuk meningkatkan proses dengan merancang yang baru. Proses baru yang
menjadi lebih efisen akan didokumentasikan dan dibuat model untik
perbandingan dengan proses yang lama.
4. Mengimplementasikan proses yang baru: ketika proses yang baru telah
seluruhnya di modelkan dan dianalisis, maka harus diterjemahkan ke dalam
suatu rangkaian prosedur prosedur yang baru dan aturan kerja. Sistem
informasi yang baru atau peningkatan dari sistem yang telah ada harus
diimplementasikan untuk mendukung proses perancangan ulang. Proses yang
baru dan sistem pendukung akan diluncurkan ke dalam organisasi bisnis.
Sebagaimana bisnis mulai menggunakan proses tersebut, maka permasalahan
menjadi terselesaikan dan teratasi. Para karyawan bekerja dengan proses yang
merekomendasikan peningkatan.
5. Pengukuran yang terus menerus: ketika suatu proses telah diimplementasikan
dan dioptimalkan, maka perlu diukur secara terus-menerus. Karena proses
dapat memburuk dari waktu ke waktu seiring dengan para karyawan
menerapkan metode yang lama, atau mereka akan kehilangan keefektifan
bisnis mengalami perubahan lainnya.

BPM merupakan tantangan. Para eksekutif melaporkan bahwa hambatan


tunggal yang terbesar untuk melakukan perubahan proses bisnis dengan berhasil
adalah budaya organisasional. Para karyawan tidak menyukai rutinitas yang tidak
dikenalnya dan sering kali berusaha melawan perubahan. Hal ini merupakan proyek
yang sangat nyata di mana perubahan organisasional sangat ambisius dan besar
pengaruhnya. Mengelola perubahan tidaklah sesederhana itu atau bukan pula
berdasarkan intuisi, dan perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan proses secara
ekstensif yang memerlukan suatu strategi manajemen perubahan yang tepat

2.3 Ikhtisar Dari Pengembangan Sistem


Sistem informasi yang baru merupakan suatu hasil dari proses pemecahan
permasalahan organisasional. Suaru sistem informasi yang baru dibangun sebagai
suatu pemecahan bagi beberapa tipe permasalahan atau serangkaian permasalahan
yang organisasi pandang sedang mereka hadapi. Permasalahan dapat merupakan
salah satu yang mana para manjer dan para karyawan menyadari Sistem informasi
yang baru merupakan suatu hasil dari proses pemecahan permasalahan
organisasional. Suatu system informasi yang baru dibangun sebagai suatu pemecahan
bagi beberapa tipe permasalahn atau serangkaian permasalahan yang organisasi
pandang sedang mereka hadapi. Permasalahan dapat merupakan salah satu yang mana
para manajer dan para karyawan menyadari bahwa organisasi tidak berjalan sebaik
yang diharapkan, atau bahwa organisasi harus memanfaatkan keuntungan dari
peluang yang baru untuk dapat mengerjakan dengan lebih berhasil.
Aktivitas-aktivitas yang masuk ke dalam menghasilkan suatu pemecahan
sistem informasi terhadap permasalahan atau peluang organisasional dinamakan
pengembangan sistem (system development). Pengembangan sistem merupakan jenis
permasalahan yang terstruktur yang di pecahkan dengan aktivitas-aktivitas yang
berbeda. Aktivitas tersebut terdiri atas analisis sistem, desain sistem, pemorogaman,
pengujian, konversi, serta produksi dan pemeliharaan.

Produksi
analisis
dan
sistem
pem eliharan

desain
Konversi
sistem

Pengujian Pemrogram an
2.4 Analisis Sistem
Analisis system adalah analisis suatu permasalahan yang mana suatu
perusahaan berusaha untuk memecahkannya dengan system informasi.analisis
system terdiri atas menentukan permasalahan,mengidentifikasi penyebab-
penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang
harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.
Analisis sistem menciptakan sebuah peta petunjukjalan dari organisasi yang
telah ada dan system,mengidentifikasi para pemilik dan para pengguna data yang
utama sejalan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang dimilki. Analisis
system kemudian merinci permasalahan dari system yang telah ada. Analisis sistem
juga meliputi studi kelayakan untuk menentukan apakah suatu solusi layak ataukah
tidak,atau dapat dicapai,dari sudut pandang financial,teknikal, dan organisasional.
Kebutuhan informasi dari suatu system yang baru melibatkan
mengidentifikasi siapa yang memerlukan informasi,dimana,kapan,dan
bagaimana.analisis kebutuhan secara hati-hatimenetukan sasaran dari system yang
baru atau system yang dimodifikasi dan mengembangkan gambaran fungsi secara
terperinci yang mana system yang baru harus mengajarkannya.Analisis kebutuhan
yang gagal merupakan penyebab dari kegagalan system dan biaya pengembangan
system yang besar.suatu system yang dirancang disekitar penetapan kebutuhan yang
salah maka harus dibuang karna kinerja yang buruk atau yang memelurkan untuk
menjalani modifikasi yang besar.

2.5 Desain Sistem


Desain system memperlihatkan bagaimana system akan memenuhi sasaran
ini, desain dari suatu system adalah keseluruhan rencana atau model bagi system
tersebut,seperti denah gedung atau rumah,ini terdiri atas semua spesifikasi yang
memberikan bentuk dan struktur dari system tersebut.
Perancang sistem merincikan spesifikasi system yang akan menjalankan
fungsi yang diidentifikasi dalam analisis system. Spesifikasi-spesifikasi tersebut akan
menangani semua komponen manajerial,organisasional,dan teknologikaldari solusi
system. Kebutuhan informasi pengguna mendorong upaya untuk membangun system
secara keseluruhan.para pengguna harus memliki kendali yang memadai atas proses
desain untuk memastikan bahwa system akan mencerminkan prioritas bisnis mereka
dan kebutuhan informasi, bukan bias dari staf teknikal.

2.6 Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem


Langkah-langkah yang tersisa dalam proses pengembangan system akan
menerjemahkan spesifikasi solusi yang diterapkan dalam analisis system dan
merancangnya kedalam system informasi yang dapat beroperasional dengan
sepenuhnya. Hal ini mencakup dalam langkah-langkah yang terdiri atas
pemograman,pengujian,konversi,produksi dan pemeliharaan.
a. Pemograman
Dalam tahap pemograman spesifikasi system dipersiapkan selama tahap
perancangan diterjemahkan dalam perangkat lunak kode program saat ini, banyak
organisasi yang tidak lagi yang mengerjakan pemograman mereka sendiri untuk
system-sistem yang baru, malahan mereka membeli perangkat-perangkat lunak
yang memenuhi kebutuhan akan suatu system yang baru dari sumber-sumber
eksternal seperti misalnya paket perangkat lunak dari pemasoknya yang
komersial, layanan perangkat lunak dari penyedia layanan aplikasi, atau
melakukan perusahaan alih daya yang mengembangkan aplikasi perangkat lunak
khusus bagi klien mereka.
b. Pengujian
Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan
apakah system memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian system
informasi dapat dibagi kedalam 3 tipe aktivitas: pengujian unit, pengujian system,
dan pengujian penerimaan. Pengujian unit terdiri atas menguji atas tiap-tiap
program secara terpisah dalam system.tujuan dari pengujian seperti ini adalah
untuk menjamin bahwa program-program telah bebas dari kesalahan,tetapi tujuan
ini secara realistis adalah mustahil.pengujian harus dipandang bukannya sebagai
sarana untuk menempatkan kesalahan-kesalahan dalam program-program, tetapi
menitik beratkan pada menemukan semua cara untuk membuat suatu program
gagal. Ketika mereka menunjuk dengan tepat,maka permasalahan dapat
diperbaiki.
c. Konversi
Konversi merupakan suatu proses perubahan dari system yang lama menuju
system yang baru,empat strategi utama konversi yang dapat dilakukan: strategi
parallel,strategi pemangkasan langsung,strategi penelitian percobaan,dan strategi
pendakatan secara bertahap. Dalam suatu strategi parallel baik system yang lama
maupun penggantiannya yang potensial dijalankan bersama-sama pada suatu
waktu hingga setiap orang meyakini salah satu fungsi yang baru dengan benar.hal
ini merupakan pendekatan konversi yang paling aman karena dalam hal terjadinya
kesalahan atau gangguan dalam pemrosesan,maka system yang lama masih dapat
digunakan sebagai cadangan,namun pendekatan ini sangat mahal,dan staf
tambahan atau sumber daya akan diperlukan untuk menjalankan system
tambahan.
d. Produksi dan Pemeliharaan
Setelah system yang baru dipasang dan konversi telah terselesaikan,maka
system dikatakan berada dalam produksi.dalam tahap ini, system akan dikaji
ulang oleh para pengguna dan para spesialis teknikal untuk menentukan seberapa
baik ini telah memenuhi tujuan awalnya dan untuk memutuskan apakah terdapat
perbaikan atau modifikasi yang diperintahkan.

2.7 Pemodelan Dan Perancangan Sistem: Metodologi Terstruktur Dan


Metodologi Berorientasi Objek
Terdapat metodologi alternative untuk membuat model dan merancang
system. Metodologi yang terstruktur dan pengembangan yang berorientasi pada
objek merupakan yang paling penting.
a. Metodologi Terstruktur
Metologi ini telah digunakan untuk mendokumentasi,menganalisis,dan
merancang system informasi sejak tahun 1970-an terstruktur mengacu pada
kenyataan bahwa teknik-teknik yang dilakukan adalah tahap demi tahap,dengn
tiap tahap dibangun pada yang sebelumnya. Metodologi yang terstruktur arahnya
dari atas ke bawah,maju dari yang tertinggi,level yang paling abstrak menuju
level rincian yang terendah-dari yang umum menjadi yang spesifik.
b. Pengembangan Berorientasi Objek
Metode terstruktur yang bermamfaat bagi proses permodelan,tetapi tidak
dapat menangani permodelan data dengan baik,mereka juga memperlakukan data
dan proses sebagai entitas yang terpisah secara logis,sedangkan dalam dunia nyata
pemisahan tersebut terlihat tidak lazim. Konversi permodelan yang berbeda
digunakan untuk analisis dan untuk desain. Pengembangan berorientasi objek
menangani permasalahan tersebut. Pengembangan yang berorientasi pada objek
menggunakan objek sebagai unit dasar dari analisis system dan desain.
c. Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer
Rekayasa ulang perangkat lunak berbantu computer menyediakan
peralatan perangkat lunak untuk mengotomatisasi metodologi yang baru
dijelaskan untuk mengurangi jumlah kerja repetitive yang harus dilakukan oleh
pemogram. System-sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas
teknologinya dan dari masalah perusahaan yang dipecahkannya.sejumlah
pendekatanpengembangan system telah dikembangkan untuk menangani dengan
perbedaan-perbedaan ini.

d. Siklus Hidup Sistem Tradisional


Siklus adalah metode pengembangan system informasi yang paling tua.
Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun system,
membagi pengembangan system menjadi tahapan-tahapan yang formal.
Metodologi siklus hidup membagi tenaga kerja dengan sangat formal,antara
pengguna akhir dan spesialis system informasi.spesialis teknis,seperti analisis
system dan pemogram bertanggung jawab atas pekerjaan analisis
system,perancangan,dan implementasi pengguna akhir terbatas hanya
memberikan kebutuhan informasinya dan menilai hasil pekerjaan staf
teknis.Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan pencatatan, banyak
sekali dokumen yang dibuat selama suatu proyek system berjalan.

2.8 Pendekatan Alternatif Pembangunan Sistem


Sistem-sitem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas`teknologinya dari masalah
perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk menangani dengan perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini
menjelaskan meetode-metode alternatif berikut: siklus hidup sistem tradisional,
pembuatan prototipe, paket aplikasi perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna
akhir, dan alih daya.
Siklus Hidup Sistem Tradisional
Siklus hidup sistem (systems life cycle) adalah metode pengembangan sistem
informasi yang palingtua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap
untuk membangun sistem, membagi pengembangan sistem menjadi tahapan-
tahapan yang formal.Para spesialis pengembangan sistem mempunyai pendapat
berbeda tentang bagaimana membagi tahapan pengembangan sistem, tetapi
mereka secara umum bersesuaian dengan tahapan-tahapan pengembangan sistem
yang baru saja dijelaskan.
Siklus hidup sistem masih digunakan untuk pengembangan sistem yang besar
dan rumit yang membutuhkan keperluan analisis yang tepat dan formal,
spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya, dan kendali yang ketat atas proses-
prosesnya. Namun, pendekatan siklus hidup sistem membutuhkan biaya besar,
memakan banyak waktu, dan tidak fleksibel.

2.9 Pembuataan Prototipe


Pembuatan prototipe (prototyping) terdiri dari membangun suatu sistem percobaan
dengan cepat dan tidak mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi.
Dengan berinteraksi dengan prototipe, maka para pengguna dapat memperoleh
gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe didukung
oleh para pengguna yang dapat digunakan sebagai suatu contoh untuk menciptakan
sistem final.
Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem
yang sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal
saja.Setelah beroperasi, prototipe akan lebih jauh di perhalus hingga cocok sekali
dengan kebutuhan penggunanya.Ketika rancangannya telah difinalisasi, prototipe
dapat dikonversi menjadi sisitem produksi yang jauh lebih baik.
Tahap-Tahap Dalam Pembuatan Prototipe
Empat tahapan model proses membuat prototipe,yang terdiri atas tahap-tahap berikut:
Tahap 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang sistem
(biasanya spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna
untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguna.
Tahap 2: mengembangkan prototipe awal. Perancang sistem menciptakan suatu
prototipe yang bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat bantu
untuk menghasilkan perangkat lunak dengan segera.
Tahap 3: menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja sama dengan
sistem untuk menentukan seberapa baik prototipe dalam memenuhi
kebutuhannya dan untuk memberikan saran-saran untuk meningkatkan
prototipe.
Tahap 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem mencatat semua
perubahan yang diminta oleh pengguna dan menyempurnakan prototipe
sesuai dengan yang diminta. Setelah prototipe direvisi, siklusnya kembali
ke langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulangi hingga penggunanya merasa puas.

2.9 Pengembangan Oleh Pengguna Akhir


Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan
sedikit bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena
ini disebut pengembangan oleh pengguna akhir (end-user development). Secara
keseluruhan, sistem pengembangan oleh pengguna akhir dapat diselesaikan lebih
cepat daripada yang dikembangkan dengan siklus hidup sistem yang konvensional.
Dengan memberikan kemampuan kepada para pengguna untuk menentukan
kebutuhan bisnis mereka sendiri, pengumpulan kebutuhan menjadi lebih baik, dan
tingkat keterlibatan pengguna menjadi lebih tinggi, dan mereka jadi lebih puas
dengan sistemnya

2.10 Pengembangan Aplikasi Untuk Perusahaan Digital


Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat menambahkan,
mengubah, dan menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangat cepat
untukm menanggapi peluang-peluang yang baru,meliputi kebuituhan untuk
menyediakan aplikasi bagi platform mobile. Perusahaan mulai menggunakan proses
pengembangan yang lebih cepat, lebih informal yang menyediakan solusi dengan
cepat.Sebagai tambahan menggunakan paket perangkat lunak dan para penyedia
layanan eksternal, para pebisnis sangat bergantung pada teknik siklus yang cepat,
seperti misalnya pengembangan aplikasi yang cepat, desain aplikasi bersama,
pengembangan yag cerdas, dan komponen perangkat lunak yang dapat digunakan
kembali yang terstandardisasi yang dapat dirakit ke dalam seperangkat jasa yang
lengkap bagi e-commerce dan e-business.
 Pengembanga Aplikasi Cepat (RAD)
Istilah pengembangan aplikasi cepat (rapid aplication development-RAD)
digunakan untuk menggambarkan proses pembuatan sistem yang dapat
dilangsungkan dalam waktu yang sangat singkat. RAD dapat mencakup
penggunaan pemrograman visual dan perangkat lainnya untuk membuat
antarmuka grafis bagi pengguna, pembuatan prototipe iteratif dari elemen-elemen
sistem yang terpenting, otomatisasi pembuatan kode program, dan kerja sama erat
antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi.
Pengembangan yang gesit menitikberatkan pada pengiriman peranmgkat
lunak kerja yang cepat dengan membagi suatu proyek yang besar ke dalam
serangkaian subproyek yang kecil yang diselesaikan dalam suatu periode waktu
yang pendek dengan menggunakan umpan balik yang berulang dan terus-
menerus.Tiap-tiap proyek yang kecil dikerjakan oleh sebuah tim seakan-akan ini
merupakan suatu proyek yang utuh, meliputi perencanaan, analisis kebutuhan,
desain, pengodean, pengujian, dan dokumentasi.Metode yang gesit menekankan
pada komunikasi berhadapan muka atas dokumen-dokumen yang tertulis,
mendorong orang untuk bekerja sama dan mengambil keputusan dengan cepat
dan lebih efektif.
 Pengembangan Berbasis Komponen Dan Layanan Web
Untuk pembuatan perangkat lunak yang lebih capat, kelompok-kelompok objek telah
dirakit untuk menyediakan komponen perangkat lunak untuk fungsi-fungsi yang
umum, seperti antarmuka grafis bagi pengguna atau fungsi pemesanan online yang
dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis berskala besar. Pendekatan
terhadap pengembangan perangkat lunak ini disebut pengembangan berbasis
komponen (component-based development), yang membuat sistem dapat dibuat
dengan merakit dan mengintegrasikan komponen-komponen perangkat lunak yang
tersedia. Perusahaan-perusahaan menggunakan pengembangan berbasis komponen
untuk membuat aplikasi e-commerce dengan menggabungkan komponen-komponen
yang tersedia secara komersial untuk program shopping cart (kereta belanja),
autentikasi pengguna, mesin pencarian, dan katalog, dengan potongan-potongan
peranti lunak untuk kebutuhan bisnis mereka tersendiri.
 Layanan Web Dan Komputasi Berorientasi Layanan
Selain untuk mendukung integrasi internal dan eksternal dari sistem, layanan web
dapat digunakan sebagai perangkat pembuatan aplikasi sistem informasi baru dan
perbaikan sistem yang ada.Layanan web dapat membuat komponen-komponen
perangkat lunak yang dapat diimplementsikan melalui internet dan menyediakan
fungsi-fungsi baru untuk sistem perusahaan yang sudah ada, atau membuat sistem
baru yang menghubungkan sistem suatu perusahaan dengan sistem lainnya.Karena
layanan perangkat lunak ini menggunakan standar yang universal, maka biayanya
lebih rendah dan layanannya lebih mudah untuk disusun bersama daripada
komponen-komponen yang sifatnya kepemilikan.
Layanan web dapat menjalankan fungsi-fungsi tertentu dengan cara mereka
sendiri, dan mereka juga dapat mengikutsertakan layanan web lainnya untuk
menyelesaikan transaksi-transaksi yang lebih rumit, seperti misalnya memeriksa
kredit, pengadaan, atau memesan produk-produk.
 Pengembangan Aplikasi Mobile
Mengembangkan aplikasi bagi platform mobile cukup berbeda dari pengembangan
untuk PC dan layar mereka yang jauh lebih besar.Aplikasi mobile perlu dioptimalkan
untuk suatu tugas tertentu yang mereka yang laksanakan,mereka tidak berusaha untuk
melaksanakan trlalu banyak tugas, dan mereka akan dirancang untuk kegunannya.
Ketika situs web yang sepenuhnya diciptakan bagi desktop disusutkan
menjadi ukuran layar smartphone, sulit bagi pengguna untuk menavigasi melalui
situs. Pengguna harus secara terus-menerus memperbesar dan memperkecil gambar
serta menggulir untuk menemukan bahan material yang relevan. Oleh karenanya,
perusahaan biasanya merancang situs web secara spesifik bagi antarmuka mobile dan
menciptakan banyak situs mobile untuk memenuhi kebutuhan dari smartphone,
tablet, dan browser desktop.
Salah satu solusi terhadap permasalahan memiliki tiga situs web yang
berbeda adalah menggunakan desain web yang bersifat responsif. Desain web
responsif (resposive web design) memungkinkan situs web untuk secara otomatis
mengubah tata letak sesuai dangan resolusi layar dari pengunjung, apakah
menggunakan desktop, tablet, atau smatphone.Sebagaimana pengguna akan beralih
dari labtop-nya menjadi ipad, iphone, atau Android genggam, maka situs web akan
secara otomatis mengakomodasi perubahan resolusi dan besaran gambar. Hal ini
menghilangkan kebutuhan akan desain yang terpisah dan kerja pengembangan untuk
setiap perangkat yang baru.
BAB III
KESIMPULAN

Kebutuhan informasi dari suatu system yang baru melibatkan


mengidentifikasi siapa yang memerlukan informasi,dimana,kapan,dan
bagaimana.analisis kebutuhan secara hati-hatimenetukan sasaran dari system yang
baru atau system yang dimodifikasi dan mengembangkan gambaran fungsi secara
terperinci yang mana system yang baru harus mengajarkannya.Analisis kebutuhan
yang gagal merupakan penyebab dari kegagalan system dan biaya pengembangan
system yang besar.suatu system yang dirancang disekitar penetapan kebutuhan yang
salah maka harus dibuang karna kinerja yang buruk atau yang memelurkan untuk
menjalani modifikasi yang besar.
Perusahaan mulai menggunakan proses pengembangan yang lebih cepat,
lebih informal yang menyediakan solusi dengan cepat.Sebagai tambahan
menggunakan paket perangkat lunak dan para penyedia layanan eksternal, para
pebisnis sangat bergantung pada teknik siklus yang cepat, seperti misalnya
pengembangan aplikasi yang cepat, desain aplikasi bersama, pengembangan yag
cerdas, dan komponen perangkat lunak yang dapat digunakan kembali yang
terstandardisasi yang dapat dirakit ke dalam seperangkat jasa yang lengkap bagi e-
commerce dan e-business.
KASUS

Facebook Mau Bikin Sistem Operasi Sendiri

Technologue.id, Jakarta – Keinginan raksasa teknologi Facebook untuk membuat


sistem operasi (OS) sendiri sepertinya akan segera direalisasikan. Pasalnya, Facebook
telah merekrut pengembang software yang dulunya pernah merancang OS Microsoft
Windows NT, Mark Lucovsky.
Dilansir dari TechCrunch, Lucovsky ditugaskan untuk membuat OS Facebook dari
nol. VP Hardware Facebook, Andrew ‘Boz’ Bosworth, mengatakan, “Rasanya kami
tidak bisa percaya pada marketplace atau kompetitor untuk memastikan hal tersebut.
Jadi, kita akan membuat peluang itu sendiri serta memastikan generasi masa depan
masih punya ruang untuk kami.”
Saat ini Facebook sedang di tahap eksplorasi untuk memungkinkan untuk membuat
OS sendiri, termasuk menjalin kemitraan dengan perusahaan lain atau membangun
OS kustom khusus teknologi AR. Yang mana Facebook sendiri memiliki perangkat
keras (hardware) seperti headset VR Oculus dan kacamata Augmented Reality (AR)
sebagai bagian dari divisi pengembangan.
Informasi mengenai OS Facebook sayangnya masih sedikit, tetapi laporan mencatat
bahwa perangkat Oculus dan portal Facebook sendiri masih dijalankan pada sistem
android yang dimodifikasi.

Anda mungkin juga menyukai