Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ardian T.

J Sitanggang
NIM : 2018 67 065
Kelas : Akuntansi A

ETIKA PROFESIONAL

Review Kasus Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen dengan


Perusahaan Enron

Pada Tahun 2001 terungkap kasus penyalahgunaan Etika Profesi Akuntansi


pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur Andersen, bahwa terdapat hutang
perusahaan Enron yang tidak dilaporkan yang menyebabkan nilai investasi dan laba
yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Oleh sebab itu, Enron
mendaftarkan kebangruktannya di Amerika Serikat pada tanggal 2 Desember 2001
dan pada Eropa pada tanggang 30 November 2001.
Perusahaan Enron merupakan “Houston Natural Gas” . Sebelum
terungkapnya kebangkrutan Enron, KAP Andersen mempertahankan Enron sebagai
klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan serta penghancuran
dokumen atas kebangkrutan Enron. Kronologisnya pada tanggang 12 oktober 2001,
KAP Andersen menerima perintah dari para pengacara Enron untuk memusnakan
seluruh materi audit kecuali berkas-berkas paling dasar yang mengakibat Enron
menyatakan bahwa periode pelaporan keuangan tersebut, perusahaan
mendapatkan laba bersih sebesar $ 393 juta akan tetapi pada periode tersebut
perusahaan Enron mengalami kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh
perusahaan kosong yang didirikan oleh Enron.
KAP Arthur Andersen menghadapi berbagai tuntutan di pengadilan.
Diperkirakan tak kurang dari 32$ miliar harus disediakan untuk membayarkan
kepada pemegang saham Enron yang merasa dirugikan atas kinerjanya auditnya
yang tidak benar. Terlebih lagi ratusan mantan karyawan Andersen yang juga
marah melayang gugatan kepada Andersen.

Menurut prinsip-prinsip kode etik AICPA, KAP Arthur Andersen


melanggar prinsip-prinsip, antara lain :
1. Tanggung Jawab : KAP Andersen telah menyalahgunakan
tanggung jawabnya sebagai professional, hal itu dapat terlihat dari
keterlibatannya dalam laporan Audit perusahaan Enron yang di
manipulasi sekian rupa.
2. Kepentingan Publik : KAP Andersen bertindak sedemikian rupa
untuk kepentingan pribadi/KAP bukan untuk demi melayani
kepentingan public, serta tidak menunjukan komitmen atas
profesionalismenya.
3. Integritas : Setelah ikut terlibat dalam kasus Enron, KAP
Andersen tidak dapat kepercayaan dari public serta mengalami
gugatan-gugatan akan profesionalisme mereka.
4. Due Care : KAP Andersen tidak mengikuti standar-standar
etika dan teknis profesi, menyebakan kerugian besar bagi Andersen
baik dari segi Financial maupun tingkat kepercayaan dimata public,
sehingga penyebab pembubaran KAP Arthur Andersen.

Sanksi untuk KAP Arthur Andersen


1. Denda sebesar 32$ Miliar kepada pemegang Saham di
perusahaan Enron
2. Melanggar hokum, menyebabkan kredibilitas KAP Arthur
Andersen hancur

Tindakan pencegahan
Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang
memberikan jasa non-audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini
adalah sejumlah jasa non-audit yang dilarang :
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi system informasi keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Opini fairness
5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6. Broker, dealer, dan penasihat investasi.
Opini Pribadi
Seharusnya sebagai Kantor Akuntansi Publik yang sudah
pernah termasuk BIG 5, KAP Arthur Andersen tidak
menyalahgunakan profesionalitasnya untuk kepintingan pribadi atau
perusahaan, oleh karena itu banyak pihak dirugikan dari pihak klien
dan internal perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai