Dio Akmal Maulana (3201801002) 4a D3 Tsi Bab 1
Dio Akmal Maulana (3201801002) 4a D3 Tsi Bab 1
Tekuk Torsi
Lateral
Oleh : Dio Akmal Maulana Z
(3201801002) 4A/D3 TSI
STRUKTUR JEMBATAN BAJA
Sebuah balok yang memiliki kelangsingan arah lateral (samping) yang kecil akan dapat
mengalami tekuk torsi lateral dan lentur secara bersamaan ketika balok tersebut memikul
beban. Akibat beban, balok akan bertranslasi kebawah dan akibat tekuk lateral batang
akan menekuk kesamping diikuti dengan memuntirnya penampang. Ilustrasi dari kejadian
ini dapat dilihat pada gambar (11).
Akibat tekuk torsi lateral, penampang pada tengah bentang selain mengalami penurunan
(dy) juga berdeformasi lateral (dx) serta berotasi (j).
Untuk batang lentur seperti ini kuat lentur nominalnya ditentukan oleh kelangsingan
propilnya pada arah lateral dimana jari-jari inertianya (iy) terkecil. Jika penampangnya
konstan maka momen nominal tersebut dipengaruhi oleh panjang tekuk atau jarak
antara dua pengekang lateral (Lb atau L), dimana L panjang batang / bentang .
Panjang Lb ditentukan sebagai berikut,
● Perletakan sendi-rol, tanpa pengaku, Lb = L.
● Perletakan sendi-jepit, tanpa pengaku, Lb = 0,8 L.
Perletakan sendi-rol, dengan pengaku lateral ditengah bentang, Lb = 0,5 L.
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Gambar 1.11 : Tekuk torsi lateral pada balok
Kuat komponen struktur dalam memikul momen lentur
ditentukan oleh panjang bentang Lb (jarak antara
pengaku lateral), yaitu :
Lb
12.5 .(84,37500)
Cb=
2,5.(84,37500) + 3.(82,03125) + 4.(84,37500) + 3.(82,03125)
Momen nominal
• Kesimpulan :
Mn = 937,50 kN.m’.
Lendutan
Gelagar/Balok Lentur.
• Syarat Lendutan.
Lendutan pada gelagar/balok lentur, SNI 03-1729-2002 menetapkan batas-
batas lendutan untuk keadaan kemampuan-layan batas harus sesuai
dengan struktur, fungsi penggunaan, sifat pembebanan, serta elemen-
elemen yang didukung oleh struktur tersebut. Batas lendutan
maksimum diberikan dalam Tabel 6.4-1, seperti terlihat pada tabel
berikut,
Tabel 1. 7 : Batas lendutan maksimum1
Rencana Dimensi.
- Tinjauan terhadap modulus penampang elastis,
𝑀𝑢𝑥 𝑀𝑢𝑦
+ ≤ ɸ𝑏 . 𝑓𝑦
𝑠𝑥 𝑠𝑦
Dimana,
Sx = 8 Sy ; fb = 0,90 ; fy = 210 MPa.
Mux = 30847,9 kg.cm’ = 3084790 N.mm
Muy = 15149,8 kg.cm’ = 1514980 N.mm.
(3084790) + 8 . (1514980) ≤ (0,90).(210)
Sx Sx
(Memenuhi) (Memenuhi)
Badan Badan
1680 1680 1680 1680
= = 115.9 = = 115.9
𝑓𝑦 210 𝑓𝑦 210
{h – (2tf+2r)}/tw = {h – (2tf+2r)}/tw =
{180 – (2x10,4+2x69)}/6,9 = 21,1<115,9 {(160-(2x10,5+2x10,5)}/7,5 = 15,7<115,9
(Penampang Kompak) (Penampang Kompak)
02
KONSTANTA TORSI
2 𝑏.𝑡𝑓3 : ℎ;𝑡𝑓 .𝑡𝑤
3
𝐽=
3
h = 180 mm ; b = 82 mm ; h = 160 mm ; b = 65 mm ;
tw = 6,9 mm ; tf = 10,4 mm tw = 7,5 mm ; tf = 10,5 mm
2 (82). 10,4 3 : 180;10,4 . 6,9 3 2 (65). 10,5 3 : 160;10,5 . 7,5 3
𝐽= 𝐽=
3 3
= 80064,27 mm4 = 71187,2 mm4
03 KONSTANTA WARPING
𝐶𝑤 =
ℎ;𝑡𝑓
2
.𝑏3 .𝑡𝑓
24
180;10,4 2 . 82 3 .(10,4) 160;10,5 2 . 65 3 .(10,5)
𝐶𝑤 = 𝐶𝑤 =
24 24
= 6872509527,4 mm6 = 2685347615,2 mm6
𝑓𝐿 = 𝑓𝑦 − 𝑓𝑟 = 210 MPa − 70 MPa = 140 Mpa
𝜋 𝐸𝐺𝐽𝐴
𝑋1 =
𝑆𝑥 2
3,14 200000 . 76923,1 . 80064,27 .(2790) 3,14 200000 . 76923,1 . 71187,19 .(2400)
𝑋1= . 𝑋1 = .
161000 2 116000 2
𝑋1 = 25565,46 Mpa 𝑋1 = 31031,77 MPa.
𝑆𝑥 2 𝐶𝑤
𝑋2 = 4
𝐺𝐽 𝐼𝑦
161000 2 6872509527,4 161000 2 6872509527,4
𝑋2= 4 . . 813000 𝑋2 = 4 . .
76923,1 . 80064,27 76923,1 . 80064,27 813000