NIM : 171810201033
Kelas : Pengantar Ilmu Lingkungan B
Dosen :
Tugas Rangkuman
A. Pengertian Bumi
C. Lapisan Tanah
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah yang
secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses
pembentukannya dan juga merupakan bagian besar yang menutupi daratan di bumi dan
sangat berguna bagi kehidupan mahluk di atasnya.. Ketika usia tanah meningkat,
lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk diamati. Tanah merupakan salah satu
komponen abiotik pada permukaan bumi. Fungsi tanah menjadi sangat penting karena
tanah menyediakan unsur hara, seperti mineral, bahan organik, air, dan udara bagi
tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Definisi tanah sangat luas, sehingga
untuk mempelajarinya para ahli telah melakukan pembedaan ilmu tanah secara
Pedologi dan Edafologi. Ada berbagai jenis tanah di bumi dan masing-masing memiliki
karakteristik yang unik mulai dari warna, tekstur, struktur dan kandungan mineralnya.
Kedalaman tanah juga bervariasi. Jenis tanah di daerah memengaruhi terhadap jenis
vegetasi yang bisa tumbuh. Tanah terbentuk secara perlahan-lahan dari batuan induknya
kemudian terkikis dan hancur menjadi butiran-butiran di dekat permukaan bumi. Bahan
organik kemudian bercampur dengan bahan anorganik membentuk tanah. Terdapat
enam lapisan tanah atau horizon yang membentuk, berikut penjelasannya:
6 Lapisan Tanah atau Horizon
1) Horizon O
Horizon O merupakan lapisan tanah
paling atas dan merupakan lapisan
organik dan sangat tipis ketebalannya
dan juga merupakan lapisan tanah yang
subur. Lapisan ini terdiri atas bagian-
bagian yang masih utuh dan sebagiannya lagi telah terdekomposisi. Horizon O
Merupakan horizon organik yang mengandung bahan organik lebih dari 20% pada
seluruh penampang tanah. Ada 2 jenis horizon O yaitu : a) Horizon O1, dimana
bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan sisa-sisa
organik yang belum terombak, b) Horizon O2, dimana bentuk asli sisa-sisa tanaman
dan organisme tidak terlihat lagi dan merupakan campuran rombakan bahan
organik.
2) Horizon A
Lapisan ini berada di bawah horison O dan di atas horison E. Benih-benih tanaman
dan akar-akar tumbuhan terlihat pada lapisan ini. Lapisan ini mempunyai ciri
berwarna gelap yang terdiri dari humus dan campuran partikel mineral. Bahan
organik akan terhumifikasi dan bercampur dengan bahan mineral, sehingga akan
memperlihatkan konsistensi struktur yang berbeda dengan horizon yang berada
langsung dibawahnya. Di lapangan, horizon A akan terlihat jelas karena berwarna
lebih gelap daripada warna horizon yang berada dibawahnya. Horizon A juga
disebut sebagai horizon eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis horizon A, antara lain:
Horizon A1: Horizon ini merupakan horizon percampuran antara bahan
organik dan mineral sehingga pada lapisan ini akan terlihat berwarna
kelam/gelap (dark). Keterdapatan bahan organik pada lapisan ini berwujud
partikel yang berdiri sendiri atau bahan organik yang menyelimuti bahan
mineral.
Horizon A2: horizon ini dikenal juga sebagai horizon ”eluviasi” atau lapisan
yang mengalami pencucian secara maksimal. Kation bahan organik dan
bahan mineral yang mengalami pencucian dan tertinggal merupakan
komponen yang resisten (seperti silika) dan kasar, sehingga pada lapisan ini
ditandai dengan warna tanah yang pucat/terang/cerah.
Horizon A3: Horizon ini merupakan zona peralihan horizon A ke horizon B
atau ke horizon C, mempunyai ciri warna tanah yang mendekati horizon A2.
3) Horizon E
Horison E adalah horison berupa lapisan eluviasi yang berwarna terang. Lapisan
tanah ini berpasir, serta sedikit mengandung mineral dan tanah liat karena
rembesan air yang menembus masuk ke tanah. Ciri utamanya ialah terjadi proses
penghilangan lempung alumina silikat, Fe, Al, atau kombinasi ketiganya. Horizon
ini dapat berada langsung di bawah horizon O atau horizon A. Apabila berada
dibawah horizon A, maka horizon ini terbedakan menurut warnanya yang lebih
mudah dan kandungan bahan organik lebih sedikit daripada horizon A. Horizon ini
merupakan horizon yang telah mengalami proses pencucian (eluviasi) yang sangat
intensif sehingga kadar bahan organik tanah, lempung silikat, Fe, dan Al menjadi
rendah. Akan tetapi, kadar pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral
resisten lainnya akan tinggi, sehingga lapisan ini akan berwarna agak terang.
4) Horizon B
Horizon B adalah horizon "illuvial" atau biasa disebut juga dengan horizon
pengendapan, dimana merupakan zona akumulasi dari bahan-bahan yang tercuci
(perembesan air) dari horizon diatasnya. Lapisan ini hanya mengandung sedikit
lempung dan partikel mineral.
5) Horizon C
Horizon C disebut juga lapisan regolith. Lapisan ini dicirikan oleh masih adanya
fragmen (pecahan) lapukan batuan asal. Akar tanaman sulit menembus lapisan ini,
sehingga lapisan ini hanya mengandung sedikit bahan organik. Horizon C terdiri
atas campuran bahan lapukan batuan dan mineral. Dalam konteks endapan
"allochtonous" (endapan yang diangkut dari tempat lain), horizon C tidak
terkorelasi dengan tanah yang ada diatasnya. Horizon C digolongkan sebagai bahan
induk tanah yang hanya terkait dengan endapan "autochtonous" (terbentuk
setempat).
4) Horizon R/Horizon D
Horizon R atau biasa disebut juga horizon D adalah lapisan paling bawah dalam
suatu profil tanah. Horizon R tersusun atas batuan dasar yang keras, yang dapat
dikatakan masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Sifat keras, kompak, dan
tersementasi dari batuan dasar ini merupakan ciri utama dari horizon R.
Batugamping, basalt, granit, dan batupasir adalah contoh batuan penyusun lapisan
ini. Lapisan ini cukup kompak, sehingga apabila hanya menggunakan sekop akan
sulit untuk digali.