Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RUMUSAN MASALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akademik pada Mata Kuliah

“Penelitian Tindakan Kelas”

Dosen Pengampu: Bapak Enjang MA,MUd

Disusun oleh: Kelompok 2

Irma yanti (0101.1701.097)


Titin Nurazizah (0101.1701.123)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI) DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah menyelesaikan tugas
mata kuliah penelitian tindakan kelas dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan
dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Dan alhamdulilah
makalah ini terselesaikan dengan baik pada waktunya.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi pembaca sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.

Purwakata 22 maret 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................................................. i

Kata Pengantar................................................................................................................................ ii

Daftar Isi......................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN :

1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

BAB III PEMBAHASAN :

A. Ketentan masalah tindakan kelas............................................................................................. 2

1. Mengidentifikasikan Masalah.......................................................................................... 2

2. Menganalisis dan Merumuskan Masalah ....................................................................... 3

3. Perencanaan Tindakan..................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP :

Kesimpulan ..................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu jenis penelitian pendidikan yang penting untuk
difahami oleh para guru. Penelitian tindakan kelas secara langsung berkorelasi dengan upaya guru untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas kinerjanya, utamanya dalam proses pembelajaran di kelas
Banyak sekali persoalan yang dihadapi guru dalam suasana pembelajaran yang ia hadapi, yang jika
masalah tersebut tidak bisa diatasi, maka akan menghambat tujuanpembelajaran yang akan dicapai.
Untuk itulah dibutuhkan suatu penelitian pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
memperbaiki kinerjanya.

Hal-hal yang perlu dikuasai guru yaitu konsep dasar metode penelitian pendidikan yang meliputi
pengenalan penelitian tindakan, prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan pembuatan
laporan hasil penelitian tindakan kelas. Dengan demikian guru dapat menerapkan dan mengambil
manfaatnya guna membantu masalah-masalah kependidikan.Untuk itu dalam makalah ini akan kami
paparkan ketentuan masalah penelitian kelas

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ketentuan masalah penelitian tindakan kelas?

2. Bagaimana rumusan masalah penelitian tindakan kelas?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Ketentuan Masalah Penelitian Tindakan Kelas

Dalam menetapkan masalah guru apa yang akan dijadikan kajian penelitian tindakan kelas
adalah guru hendaknya memastikan adanya masalah dalam proses pembelajaran yang di lakukan di
kelas. Permasalahan yang di angkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang
dihayati oleh guru dalam praktik pembelajaran yang di kelolanya, bukan permasalah yang disarankan
apalagi di tentukan oleh pihak luar termasuk oleh dosen LPTK yang menjadi mitranya. Permasalahan
tersebut dapat berangkat atau bersumber dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi
pembelajaran, dan hasil belajar siswa.[1]

1. MENGIDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hal-hal yang telah dirumuskan Dalam proposal pendidikan, penelitian (guru)dapat
duduk bersama kembali dengan guru lain, kepala sekolah, dan pihak yang dianggap perlu terlibat dalam
pendidikan tersebut. Penelitian bisa menyodorkan pertannyaan-pertannyaan berikut ini.

a. Apa yang menjadi keprihatinan anda?

b. Mengapa anda memprihatinkan masalah tersebut?

c. Menurut anda apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi masalah tersebut?

d. Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan agar membantu membuat membuat penilaian
tentang apa yang terjadi?

e. Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?

f. Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa ysng
terjadi?

Berdasarkan jawaban para pihak yang ditanya diatas, guru dpat mengidentifikasi secara pasti
masalah yang dihadapi guru dan sekolah.Dalam mengidentifikasi masalah guru harus mampu
membedakan masalah yang bersifat individu yang dihadapi siswa dengan masalah umur atau yang
dihadapi sebagian besar siswa dalam kelas, masalah yang dapat diangkat untuk meneliti adalah masalah
yang dirasakan oleh kelas, contoh, masalah keterampilan guru, persepsi mereka terhadap siswa, dan
hal-hal lain yang dirasakan didalam kelas.
2. MENGANALISIS DAN MERUMUSKAN MASALAH

Setelah melakukan identifikasi dan memperoleh daftar masalah, guru melakukan analisis, guru
harus menyadari bahwa tidak semua masalah dapat terpecahkan. Untuk itu, beberapa keriteria masalah
yang dapat dijadikan acuan, antara lain adalah:

a. Masalah harus benar-benar penting bagi guru kelas yang bersangkutan, serta bermakna dan
bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran guru.

b. Masalah harus berada didalam jangkauan penelitian (...........)

Masalah harus dirumuskan secara jelas agar menyingkap beberapa faktor penyebab utama sehingga
memungkinkan alternatif memecahkannya. Apa bila masalah utama tidak dapat ditemukan pemecahan
tidak akan mendalam dan hanya permukaannya yang terselesaikan.

Analisis masalah mencakup sejumlah tugas yang perlu diselesaikan, yaitu:

1. Menggunakan dasar landasan ilmiah untuk memahami sifat masalah yang pokok

2. Mengubah perspektif guru, meskipun kadang-kadang hal tersebut melawan individu atau
sekelompok guru yang tidak bersedia melakukan perubaha. Untuk mengubah kebiasaan yang
sudah mapan, peneliti perlu memberikan dorongan kepada guru untuk melakukan penelitian
sesuai dengan prosedur serta membantu mereka guna memmiliki sikap ilmiah apa yang mereka
tetapkan sendiri.

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan masalah penelitian
tindakan kelas:

a. Banyaknya masalah yang dihadapi guru

Seriap hari, guru banyak mengadapi masalah seakan-akan masalah tersebut tidak ada putusnya.
Oleh karena itu, guru yang tidak dapat menemukan masalah untuk PRK sungguh ironis. Merenunglah
sejenak, atau berbicaralah dengan teman sejawat, guru akan segera menemukan kembali seribu satu
masalah yang telah merepotkannya selama ini.

b. Tiga kelompok masalah pembelajaran

Masalah pembelajaran dapat digolongkan menjadi tiga aspek, yaitu

1. pengorganisasian materi pelajaran

2. penyampaian materi pelajaran dan

3. pengelolaan kelas.

Jika berpikir bahwa pembahasan suatu topik dari segi sejarah dan geografis secara bersama-
sama akan lebih bermaknabagi siswa dari pada pembahasan secara sendiri-sendiri, guru sedang
berhadapan dengan masalah penyampaian materi, jika suka dengan masalah metode dan media, guru
sedang berhadapan masalah dengan penyampaian materi. Apabila menginginkan kerja kelompok antara
siswa berjalan lebih efektif, guru berhadapan dengan masalah pengelolaan kelas, jangan terikat dengan
hanya satu kategori sebab kategori lain mungkin mempunyai masalah yang lebih penting.

c. Masalah yang berada di bawah kendali guru

Jika yakin bahwa ketiadaan buku yang menyebabkan siswa sukar membaca kembali materi
pelajaran dan mengerjakan Pr di rumah, guru tidak perlu melakukan PTK. Untuk meningkatkan belajar
siswa, di rumah. Dengan memberikan buku, masalah tersebut akan terpecahkan, hal tersebut diluar
kemampuan guru. Dengan kata lain, yakinkan bahwa masalah yang akan dipecahkan cukup layak
(feasible) berada didalam wilayah pembelajaran, yang dikuasai. Contoh masalah lain yang berada diluar
kemampuan guru adalah kebiasaan kelas karena sekolah berada didekat jalan raya.

d. Masalah yang terlalu besar

Nilai UN yang tetap rendah dari tahun ke tahun merupakan masalah yang terlalu besar untuk
dipecahkan melalui PTK. Apabila untuk PTK individual yang cakupannya hanya kelas. Faktor yang
memengaruhi nilai UN sangat kompleks mencangkup seluruh sistem pendidikan. Pilihlah masalah yang
sekirannya mampu untuk dipecahkan.

e. Masalah yang terlalu kecil

Masalah yang terlalu kecil, baik dari segi pengaruhnya terhadap pembelajaran secara
keseluruhan maupun jumlah siswa yang terlibat sebaiknya dipertimbangkan kembali, terutama jika
penilaian dibiayai oleh pihak lain. Sangat lambatnya dua orang siswa dalam mengikuti pelajaran, misal
termasuk masalah kecil karena hanya menyangkut dua orang siswa, sementara masih banyak masalah
lain yang mennyangkut kepentiangan sebagai besar siswa.

f. Masalah yang cukup besar dan setrategis

Kesulitan siswa memahami bacaan cecara cepat merupakan contoh yang cukup besar dan
setrategis karena diperluakn untuk sebagai besar mata pelajaran. Semua siswa memerlukan
keterampilan itu, dan dampaknya terhadap proses belajar siswa cukup besar. Sukarnya siswa
berkosentrasi dan mengikuti pelajaran, dan ketidaktahuhan siiswa tentang meta belajar (belajar
bagaimana belajar) merupakan contoh lain dari masalah yang cukup besar dan setrategis. Dengan
demikian, pemecahan masalah akan memberi manfaat yang besar dan jelas.[5]

g. Masalah yang disenangi

Guru harus merasa memiliki dan senag terhadap masalah yang diteliti. Hal tersebut
diindikasikan dengan rasa penasarannya terhadap masalah tersebut dan keinginan segera tahu hasil-
hasil perlakuan yang diberikan
h. Masalah yang real dan problematik

Jangan mencari masalah karena hanyak karena ingin mempunyai masalah yang berbeda dengan
orang lain. Pilihlah masalah yang real, ada dalam pekerjaan sehari-hari dan memang problematik
(memerlukan pemecahan, dan jika ditunda dapat negatifnya cukup besar.

Dalam PTK analisis masalah harus dilakukan secara hati-hati dan dan cermat. Sebab,
keberhasilan analisis masalah akan menentukan keberhasilan keseluruhan profesi PTK. Jika PTK berhasil
dilakukan dan bermanfaat bagi guru dan sekolah, keberhasilan ini akan menjadi motivasi guru kelas
untuk meneruskan dan temuan-temuan PTK-nya akan menarik bagi guru lain.

3. PERENCANAAN TINDAKAN KELAS

A. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

Dilihat dari sudut lain alternatif tindakan perbaikan juga dapat dilihat sebagai hipotesis dalam
arti mengindikasikan dugaan mengenai perubahan dalam arti perbaikan yang bakal terjadi jika suatu
tindakan di lakukan. Misalnya kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kta atau
istilah serapan, perbendaharaan akan meningkatkan dengan rata-rata 10% setiap bulannya. Dari contoh
itu, hipotesis tinakan merupakan tindakan yang di duga akan dapat memecahkan masalah yang ingin di
atasi dengan penyelenggaraan PTK.

Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan hipotesis formal. Jika hipotesis
penelitian formal menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau menyatakan
adanya perbedaaan antara dua kelompok atau lebih, maka hipotesis tindakan tidak mengatakan
demikian, tetapi mengatakan percaya tindakan kita akan merupakan suatu solusi yang dapat
memecahkan permasalahan yang di teliti sebagai contoh lain, pelibatan orang tua dalam merencanakan
kegiatan akademik sekolah akan dapat meningkatkan perhatian mereka terhadap penyelesaian tugas
siswa di rumah. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, sebagai peneliti guru dapat
melakukan:

1. Kajian teori di bidang pembelajaran pendidikan.

2. Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahannya.

3. Diskusi engan rekan-rekan sejawat, pakar pendidikan, penelitian lain, dan sebagainya.

4. Kajian pendapat dan saran pakar pendidik khususnya yang di tuangkan dalam bentuk program.

5. Merefleksikan pengalamannya sendiri sebagai guru.

Langkah-langkah memiliki tindakan perbaikan yang akan di implementasikan yaitu antara lain:

a. Pilih alternatif tindakan serta prosedur implementasi yang dinila paling menjanjikan hasil
optimal namun masih tetap ada dalam jangkauan kemampuan guru untuk melakukannya dalam
kondisi dan situasi sekolah yang aktual.
b. pikiran dengan seksama perubahan-perubahan (perbaikan) yang secara implinsip an di janjikan
melalui hipotesis tindakan itu, baik yang berupa proses dan hasil belajar siswa maupun teknik
mengajar guru.

c. Analisis kelayakan hipotesis tindakan Untuk melakukan tindakan agar menghasilkan dampak
atau hasil sebagaimana yang di harapkan perlukan kajian mengenai kelayakan hipotesis
tindakan terlebih dahulu.

a. Implementasi suatu PTK akan berhasil, hanya apabila didukung oleh kemampuan dan
komitmen guru yang merupakan aktornya. Dipihak lain, sebaimana telah di kemukan
untuk pelaksaan PTK kadang-kadang memang masih di perlukan peningkatan
kemampuan guru melaui berbagi bentuk pelatihan sebagi komponen penunjang.
Selanjutnya selain persyaratan kemampuan, keberhasilan pelaksanaan PTK juga di
tentukan oleh adanya komitmen guru yang merasa tergugah untuk melakukan tindakan
perbaikan. Dengan kata lain PTK dilakukan bukan karena di tugaskan oleh atasan atau di
dorong oleh keingininan untuk memperoleh imbalan finansial.

b. Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan baik dari segi fisik, psikologis, dan sosial
budaya maupun etik. Dengan kata lain PTK seyogyanya tidak dilaksanakan apabila
diduga akan berdampak merugikan siswa.

c. Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau disekolah juga perlu
diperhitungkan sebab pelaksanaan PTK denga mudah dapat tersabutase oleh
kekurangan dukungan fasilitas penyelenggaraan. Oleh karena itu, demi keberhasilan PTK
maka guru dan mitrannya i tuntut untuk dapat mengusahakan fasilitas an sarana yang
ditentukan.[9]

d. Selain kemampuan siswa sebagai perorangan, keberhasilan PTK juga sangat tergantung
pada iklim belajar di kelas atau sekolah namun pertimbangan ini tentu tiak apat di
artikan sebagai kecenderuangan sebagai untuk mempertahankan setatus quwo.
Dengan kata lain perbaikan iklim belajar kelas dan di sekolah memang justru dapat
dijadikan sebagai salah satu sasaran PTK. Karna sekolah merupakan sebuah organisasi,
maka iklim kerja sekolah juga menentukan keberhasilan penyelenggaraan PTK dengan
kata lain dukungan ari kepala sekolah serta rekan sejawat guru dapat memperbesar
peluang keberhasilan PTK. Selain itu semua tim PTK juga perlu membahas secara
mendalam tentang kemungkinan konsekuensi alasa dilakukannya tindakan yang harus
diantisipasi demikian pula kemungkinan timbulnya masalah baru dengan adanya
tindakan ikelas. Atas dasar pertimbangan diatas maka peneliti dapat secara lebih cermat
menyusun rencana yang akan dilakukan.[10]

B. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas

Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab
setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah harus dirinci sehingga tidak terlalu umum hanya
menanyakan apakah dengan metode diskusi partisipasif minat siswa terhadap pelajaran menjadi tinggi,
tetapi harus dipisah-pisah, yaitu bagaimana proses, bagaimana situasi, dan bagaimana hasilnya.

Dari contoh tadi, rumusan masalahnya menjadi:

1) Apakah diskusi partisipatif ini dapat mendorong siswa untuk belajar lebih bersemangat?

2) Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam memikirkan giliran berbicara dan melaporkan hasil
diskusinya?

3) Apakah siswa dapat menguasai materi dengan baik setelah mengikuti pembelajaran dengan
metode diskusi partisipatif?

4) Bagaimana persepsi dan kesan siswa terhadap metode diskusi partisipatif?


BAB III

KESIMPULAN

1. Ketentuan Masalah Penelitian Tindakan Kelas

a. Mengidentifikasikan Masalah

b. Menganalisis dan Merumuskan Masalah

c. Perencanaan Tindakan

d. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan

e. Analisis kelayakan hipotesis tindakan

2. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah
tindakan selesai dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009.

Ermalinda, Penelitian Tindakan Kelas. Babdung: Alfabeta. 2014.

Mahmud, Metode penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. 2011.

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Wiriatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakaan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005.

[1] Ermalinda, iPenelitian Tindakan Kelas ( Babdung: Alfabeta, 2014), 105-106.

[2] Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 61.

[3] Mahmud, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2011), 212-213.

[4] Ibid., 214.

[5] Ibid., 215

[6] Ibid,.

[7] Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakaan Kelas ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),
56.

[8] Ermalinda, iPenelitian Tindakan Kelas, 109.

[9] Ibid., 111

[10] Ibid,.112.

[11] Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 36-37

Anda mungkin juga menyukai