Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR SEJARAH

DISUSUN OLEH :

ADAM – 01 – XII TKGSP 2

SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN)

SEMARANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya makalah yang berjudul “Konsep Dasar Sejarah”.

Kita berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman


serta ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup
memperbaiki bentuk makalah menjadi makalah yang miliki wawasan yang
luas dan lebih baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami


percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat berharap saran dan kritik yang membangun, dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 9 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB 1...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
BAB 2...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................3
A. Flowchart.......................................................................................................................3
B. Urutan materi bahasan.................................................................................................4
1. Pengertian sejarah......................................................................................................4
2. Konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah.....................................................4
3. Cara berfikir kronologis dalam mempelajari sejarah..................................................6
4. Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah....................................................6
5. Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah....................................................7
6. Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah..................................................7
BAB 3...........................................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................8
A. Kesimpulan....................................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata


syajaratun, yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini
adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang
sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu
Sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnya ilmu
sejarah itu memiliki arti yang cangkupannya dapat lebih luas karena
berhubungan dengan kejadian masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat
dari segi ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi,
antropologi,antropologi budaya, psikologi, geografi, dan ilmu
ekonomi.Sehingga sejarah dan ilmu-ilmu sosial saling berkaitan dalam
pembahasannya sesuai kajian dan objek yang dipelajari. Semakin luasnya,
mengkaji ilmu sejarah ini diharapkan dapat membuat wawasan akan
semakin luas tentang pengertian dan ruang lingkup sejarah, metode dan
ilmu bantu sejarah, tujuan dan kegunaan sejarah, sejarah perkembangan
sejarah, hubungan ilmu sejarah dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, konsep-
sonsep sejarah, dan teori-teori sejarah.
B. Tujuan

1. Mengetahui tentang pengertian sejarah


2. Mengetahui tentang konsep manusia, ruang, dan waktu dalam
sejarah
3. Mengetahui tentang cara berfikir kronologis dalam mempelajari
sejarah
4. Mengetahui tentang cara berfikir diakronik dalam mempelajari
sejarah
5. Mengetahui tentang cara berfikir sinkronik dalam mempelajari
sejarah
6. Mengetahui tentang konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah

1
C. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sejarah?


2. Apa yang dimaksud konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah?
3. Bagaimanakah cara berfikir kronologis dalam mempelajari sejarah?
4. Bagaimanakah cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah?
5. Bagaimanakah cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah?
6. Apa yang dimaksud konsep perubahan dan keberlanjutan dalam
sejarah?

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Flowchart

Konsep Dasar
Sejarah

Manusia Ruang Waktu

Berfikir Berfikir Berfikir


Kronologis Sinkronik Diakronik

Perubahan dan
Keberlanjutan

3
B. Urutan materi bahasan

1. Pengertian sejarah

Istilah sejarah berasal dari bahasa arab yakni syajarotun yang


memliki arti pohon kayu.pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu
kejadian,perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu hal dalam suatu
kesinambungan. Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri
makhluk, baik yang hidup dan yang tidak hidup, tiap fenomena di alam
raya ini. Hugiono dan P.K Poerwananta (1987:9) mendefinisikan sejarah
sebagai berikut” Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa
masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan
waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan
difahami.” Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat
mengkonsepkan “Sejarah sebagai berbagai bentuk penggambaran
pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan pada sisi lain Ephrain
Fischoff (Fairchild, H.P dkk:1982: 141) mengemukakan “ Sejarah adalah
riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan
menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.”
Bardasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci
dalam pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa
peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut.
Secara singkat srjarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau
tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya.

2. Konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan


maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas
udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer
terbawah yang memengaruhi permukaan bumi.

4
Berbagai organisme dan makhluk hidup juga merupakan bagian dari
ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan
unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi

Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak berdiri sendiri,
tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa pada ruang yang lainnya.
Selain terikat oleh ruang, suatu gejala peristiwa juga terikat oleh waktu. Dalam
sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu
dan berkembangnya hingga saat ini.

Contoh :

a. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa tengah, 21 April


1879.
b. Pemilukada di Sumatera Selatan diselenggarakan tanggal 6
Juni 2013.
Jika diperhatikan, dua contoh di atas terdiri dari unsur yaitu tempat
(ruang) dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami tempat (ruang) dan
waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.

Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yakni makna


denotatif dan makna konotatif. Makna waktu secara denotatif adalah
merupakan satu kesatuan: detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad,
dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waktu
sebagai suatu konsep. Ruang (dimensi spasial) merupakan tempat terjadinya
berbagai peristiwa alam maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam
proses perjalanan waktu. Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam
peristiwa sosial dan peristiwa sejarah. Dengan demikian ketiga konsep
tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang
tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya.

Berdasarkan dimensi waktu, suatu peristiwa merupakan sebuah


proses. Artinya, peristiwa tersebut mengalami perubahan sejalan dengan
waktu. Waktu itu ada dan terus berjalan (continuity). Dengan kata lain, sejarah

5
manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu
sejak zaman dulu, sekarang, dan waktu yang akan datang.

Manusia Hidup dan Beraktivitas dalam Ruang dan Waktu,


apabila kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia,
dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak
tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada.
Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-
menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam
kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan,
lahir, bayi dan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan
tersebut menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia.

3. Cara berfikir kronologis dalam mempelajari sejarah

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai


dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah dapat membantu
merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara
tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah
dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.

4. Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Menurut Galtung, sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata


diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan
chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi
terbatas dalam ruang.

Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan


ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah
mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu
dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
Contoh:

6
1.    Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
2.  Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
3.  Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
4.  Gerakan Zionisme 1897-1948

5. Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah

Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.

Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu


sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu
pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat
kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat
ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.
Contoh: satu mungkin menggunakan pendekatan sinkronis untuk menggambarkan
keadaan ekonomi  di Indonesia pada suatu waktu tertentu, menganalisis struktur
dan fungsi ekonomi hanya pada keadaan tertentu dan pada di saat itu.

6. Konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah

Selain membahas manusia/masyarakat, sejarah juga melihat hal yang lain


yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Konsep waktu
dalam ilmu sejarah meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan,
pengulangan, dan perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam
kehidupan bermasyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu
ke bentuk yang lain. Masyarakat berkembang dari masyarakat primitif sampai
modern.
Kesinambungan terjadi apabila suatu masyarakat baru hanya mengadopsi
lembaga-lembaga lama. Sementara itu disebubiasat pengulangan apabila peristiwa
yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi di masa berikutnya. Sedangkan
dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara
besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya
pengaruh dari luar.

7
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian sejarah yang setelah dilihat secara umum dari para ahli ialah
memiliki makna sebagai cerita, atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada
masa lalu. Dilihat dari pengertiannya tersebut, maka sejarah dapat dibagi tiga
yaitu, Sejarah sebagai Peristiwa, adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat
manusia di masa lampau, Sejarah sebagai Ilmu Sejarah dikategorikan sebagai ilmu
karena dalam sejarah pun memiliki “batang tubuh keilmuan” (the body of
knowledge), metodologi yang spesifik,dan Sejarah sebagai cerita merupakan
sesuatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan

Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun


hanya sebagian. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan
permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi
permukaan bumi. Waktu (dimensi temporal) memiliki dua makna yakni makna
denotatif dan makna konotatif. Makna waktu secara denotatif adalah merupakan
satu kesatuan: detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya.
Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai suatu konsep.
Apabila kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia,
dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh
seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan
bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh
dan berkembang.

8
B. Saran

Terkadang kita sering bosan dengan pelajaran sejarah, mengapa itu bisa
terjadi? Alasannya pun beragam, ada yang beranggapan bahwa materinya terlalu
banyak dan membosankan, dll.

Kita tidak boleh seperti itu, alangkah baiknya kita berusaha menghargai
sejarah yakni asal muasal kehidupan manusia, dengan menghilangkan presepsi
bahwa sejarah itu membosankan.

DAFTAR PUSTAKA

https://sugionosejarah.wordpress.com/2013/12/03/kosep-berpikir-kronologi-
diakronik-sinkronik-ruang-dan-waktu-dalam-sejarah/

Anda mungkin juga menyukai