Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN

“BATUAN ALAM”

DISUSUN OLEH:

NAMA : ADE PUTRA AKBAR


KELAS : 1C D3 TKJJ
NIM : 312 19 052

PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
            Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan
lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit
bumi yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat
diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa
daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda
materi penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.
           Batuan adalah salah satu elemen pembentuk bumi. Bumi memiliki berbagai
macam batuan. setiap batuan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat
tersebut dipakai manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seperti batu granit
bermanfaat sebagai bahan bangunan, batu marmer untuk interior rumah, serta
berlian sebagai salah satu batu mahal di bumi. selain batu tersebut, terdapat batu
alam yang banyak di pakai untuk kebutuhan interior bangunan.

1.2.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membatasi dengan hanya mengkaji
masalah - masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan batuan Alam?
2. Apakah yang dimaksud dengan batuan beku, sedimen, dan metamorf?
3. Bagaimana batuan beku, sedimen dan metamorf terbentuk?
4. Bagaimana siklus batuan beku, sedimen dan metemorf?
5. Apa Syarat Batuan Alam sebagai bahan konstruksi?

1.3.        Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa itu batuan alam
2. Menjelaskan apa itu batuan beku, sedimen dan mmetamorf
3. Menjelaskan bagaimana proses terbentuknya batuan beku, sedimen dan metamorf
4. Menjelaskan siklus batuan beku, sedimen dan metamorf
5. Menjelaskan syarat batuan alam sebagai bahan konstruksi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Batu Alam
Pengertian batu alam adalah batuan yang berasal dari alam, dan
biasa dipakai sebagai bagian dari konstruksi bangunan. Batu ini bisa
dipakai sebagai fondasi rumah, bagian dari interior, atau bagian dari
eksterior. Semua jenis batuan adalah batu alam, akan tetapi tidak semua
jenis dapat dipakai untuk kebutuhan konstruksi, atau hiasan di suatu
bangunan. Batuan yang dipakai biasanya memiliki karakteristik yang kuat.
Selain itu keindahan serta corak dari batuan tersebut juga menjadi hal yang
menjadi penilaian. Batu alam sendiri terbagi menjadi 3 macam yaitu batu
alam untuk konstruksi, batu alam untuk media, dan batu alam mulia.
1. Batu alam untuk konstruksi adalah batu alam yang biasa dipakai
sebagai fondasi sebuah bangunan. Selain batuan ini memiliki ciri yang
kuat sehingga mampu menopang bangunan.
2. Batu alam untuk media adalah batu alam yang dipakai sebagai bagian
dari interior dan eksterior sebuah bangunan. Batu alam ini memiliki corak
dan nilai seni yang tinggi.
3. Batu alam mulia adalah batu alam yang biasa dipakai sebagai perhiasan.
Batu alam ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, serta memiliki nilai
seni yang tinggi pula.
Selain itu, batu alam yang digunakan sebagai bagian dari sebuah
bangunan dibedakan menjadi tiga, yaitu batu tempel, batu tabur atau batu
sikat, dan batu bentukan.
1. Batu alam tempel adalah batu alam yang berbentuk pipih. Dalam
pemakaiannya, batu alam ini ditempel di tempat yang dinginkan. Batu
alam ini biasa dijadikan hiasan dinding, atau lantai bangunan.
2. Batu tabur atau batu sikat adalh batuan yang berukuran kecil. Batuan ini
berdiameter antara 0,5 hingga 3 centimeter. Batuan ini dipasang dengan
cara di taburkan, lalu direkatkan. Batuan ini biasa dijadikan lantai pada
halaman atau hiasan koran. Di beberapa taman, batu ini dapat dipakai
sebagai terapi untuk kaki.
3. Batu bentukan adalah batu yang dibentuk sesuai kebutuhan manusia. Batu
ini dapat dibentuk menajdi meja, kursi, patung, atau interior rumah
lainnya.

B. Macam- Macam Batu Alam


Batuan yang ada di bumi dibagi menjadi 3 jenis batuan berdasarkan proses
pembentukannya. Antara lain batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Setiap batuan ini memiliki berbagai jenis batu- batuan. akan
tetapi tidak semua batuan ini dapat dipakai sebagai bagian dari konstruksi
sebuah bangunan. Batu alam yang di pakai sebagai bagian dari konstruksi
adalah batuan yang memiliki kekuatan atau batuan yang memiliki nilai
seni yang tinggi. Berikut ini macam- macam batu alam di lihat dari proses
pembentukannya.
1. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terjadi akibat pembekuan magma . Magma
adalah cairan panas yang berada di dalam bumi. Magma yang ada di dalam bumi,
bergerak akibat adanya tekanan panas yang ada di dalam bumi. Magma ini
bergerak ke atas untuk mencari tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Dalam
prosesnya, magma akan mengalami pendinginan dan membeku.

Akibatnya pembekuan ini, terciptalah batuan beku. Batuan beku terdiri dari dua
jenis, yaitu batuan beku dalam dan batuan beku luar. Batuan beku dalam adalah
batuan beku yang pendinginannya berada di dalam bumi. sedangkan batuan beku
luar adalah batuan yang pendinginannya berada di permukaan bumi. batuan beku
dalam disebut juga batuan instrusi atau platonik. Sedangkan batuan beku luar
disebut sebagai batuan vulkanis. Tidak semua batuan beku dapat dipakai sebagai
bagian dari konstruksi bangunan. Batuan beku yang biasa di pakai sebagai bagian
dari konstruksi rumah antara lain:

1. Batu Andesit: batu ini biasa di pakai dalam candi. Batu ini berwarna abu-
abu dan bisa dipakai sebagai pengeras jalan.
2. Batu Lavastone: batu ini adalah batu candi yang berwarna merah hati.
Batu ini banyak ditemukan di daerah Cirebon. Batu ini sering dipakai sebagai
penghias pagar.

2. Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses sedimentasi. Proses ini
berasal  dari materi sedimen yang mengendap dan mengeras menjadi batu- batuan.
batuan sedimen berasal dari pelapukan batuan beku yang terbawa oleh angin, air,
atau gletser. Pelapukan ini lalu mengendap bersama materi lainnya, seperti pasir,
kerikir, dan sisa- sisa pelapukan makhluk hidup. Materi yang mengendap ini lalu
mengeras, dan menjadi batuan sedimen. Beberapa batuan sedimen yang dipakai
sebagai batu alam adalah:

1. Limestone: batu ini adalah batu yang menjadi asal mula terbentuknya batu
marmer. Batu ini memiliki tekstur yang unik, dan biasa dipakai sebagai lantai atau
perabotan rumah tangga.
2. Sandstone: batu ini memiliki tekstur yang hampir mirip dengan limestone.
Yang membedakan adalah strukturnya yang lebih keras. Di indonesia batu ini
sering disebut sebagai batu palimanan.
3. Konglomerat: adalah batuan sedimen yang memiliki berbagai macam
warna. Warna yang dimiliki oleh batu ini, membuat batu konglomerat sering
dipakai sebagai bagian dari interior rumah.

3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terjadi akibat adanya tekanan dan panas
akibat adanya proses metamorfosis. Batuan metamorf terbentuk melalui proses
kristalisasi batuan beku, yang mnyebabkan terjadinya perubahan partikel.

Hal ini menyebabkan terjadinya rekristalisasi. Batuan metamorf paling banyak di


pakai dalam bidang konstruksi dan interior. Karena batuan jenis ini memiliki
karakter yang unik akibat penggabungan dari berbagai macam batuan. beberapa
batuan metamorf yang sering digunakan sebagai bau alam adalah:

1. Marmer: batu ini memiliki karakter serta corak yang unik. Batu ini biasa
dipakai sebagai lantai atau hiasan rumah.
2. Templek: batu ini sangat mudah dibentuk menjadi lempengan yang tipis.
Batu ini biasa dijadikan hiasan dinding pada taman, atau lantai untuk di pinggir
kolam. Batu ini sangat tipis, sehingga bisa di tempel dimana saja.
3. Koral sungai: batu ini lebih dikenal dengan batu kali.
4. Koral laut: adalah batuan yang ada di sekitar laut. Batu ini memiliki
karakteristik yang sama dengan koral sungai. Hanya saja warna dari batu ini lebih
bervariasi.

C. Siklus Batuan Alam

Sebelum masuk ke dalam penjelasan mengenai proses atau siklus  batuan,


alangkah lebih baik apabila kita mengetahui apa itu siklus batuan terlebih dahulu.
Siklus batuan merupakan sebuah siklus yang menggambarkan batuan dari awal
atau sebelum terbentu (berupa magma), kemudian mengalami modifikasi,
kemudian transportasi, dekomposisi, hingga berupah menjadi jenis batuan lain
dan kembali berubah menjadi magma kembali, dan begitu seterusnya.
Seperti layaknya proses terjadinya hujan, batu pun juga demikian. Setidaknya ada
beberapa proses dari siklus batuan ini. Proses atau siklus ini melibatkan tiga
pokok jenis batuan, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Ketiga jenis batuan ini ternyata terjadi dalam satu siklus yang sama, dengan kata
lain ketiga batuan ini terbentuk saling beriringan. Berikut ini dijelaskan mengenai
proses siklus batuan.

1. Magma mengalami kristalisasi

Terjadinya batuan pertama kali diawali oleh adanya magma. Magma ini
merupakan bahan pokok pembentuk batuan. Terbentuknya batuan pertama kali
karena diawali oleh adanya magma yang mengalami proses kristalisasi. Magma
ini tidak terdapat di semua area bumi, sebagian besar magma terbentuk di
sepanjang batas lempeng bumi. Kemudian magma yang yang membeku akan
membentuk sebuh kristal atau mineral (hal ini dinamakan kristalisasi). Magma
yang membentuk kristal ini sma seperti air yang didinginkan menjadi es.  Magma
yang mengkristal ini akan banyak ditemukan pada gunung berapi yang mengalami
erupsi. Magma yang keluar dari dalam gunung akan membeku setelah sampai ke
permukaan bumi .

Magma yang membeku ini akan membentuk sebuah jenis batuan, yakni batuan
beku. Magma yang membekunya setelah sampai di permukaa bumi akan
membentuk batuan beku yang jenisnya ekstrusif. Sementara magma yang
membeku namun belum sampai ke permukaan bumi ini membentuk sebuah
batuan jenis intrusif. Namun, semua batuan yang dibentuk karena adanya
pembekuan magma disebut dengan batuan beku.

2. Mengalami pengangkatan dan pelapukan

Kemudian batuan- batuan beku yang telah terbentuk tadi lama- kelamaan akan
mengalami proses pelapukan. Batuan yang mengalami proses pelapukan paling
cepat terutama adalah batuan yang membeku di permukaan bumi (batuan
ekstrusif). Batuan ini lebih cepat mengalami proses pelapukan karena terpapar
secara langsung oleh cuaca di bumi dan juga atmosfer bumi, sehingga
pelapukannya lebih cepat daripada yang berada di bawah permukaan bumi.

Meskipun demikian, bukan berarti batuan yang berada di permukaan bumi ini
tidak bisa mengalami pelapukan. Batuan yang berada di bawah permukaan tanah
tetap bisa mengalami pelapukan, namun harus mengalami proses pengangkatan ke
permukaan tanah terlebih dahulu. Batuan yang berada di bawah permukaan bumi
harus terangkat ke permukaan bumi melalui proses tektonik, kemudian lapisan
batuan yang berada di atasnya harus hilang terlebih dahulu oleh proses erosi.
Setelah berada di permukaan bumi inilah proses pelapukan batuan dimulai.

Pelapukan yang terjadi pada batuan ini dapat terjadi karena adanya beberapa
reaksi fisik dan kimia yang dapat disebabkan oleh interaksi udara, air, maupun
organisme tertentu. Setelah batuan menjadi lapuk karena angin, air, es, gletser
ataupun yang lainnya, maka akan menjadi material sedimen melalui sebuah proses
yang disebut erosi.

3. Mengalami erosi

Setelah mengalami proses pengangkatan dan pelapukan, maka proses yang


selanjutnya adalah erosi. Dalam proses erosi ini yang paling banyak berperan
adalah air. Air yang mengalir misalnya dari sungai merupakan salah satu hal yang
paling sepat menyebabkan proses erosi ini terjadi. Arus dari air ini pula yang akan
mengangkut material- baterial pelapukan batu menuju ke tempat lain. Selain air,
ada pula yang mengangkut meterial- material lainnya yakni angin ataupun gletser.

4. Pengendapan dan pembentukan batuan sedimen

Material- material dari pelapukan batuan beku yang telah terangkut oleh air,
angin, ataupun gletser, lama kelamaan akan mengendap di suatu tempat dan kan
berjumlah semakin banyak. Karena semakin banyak batuan yang mengendap ini,
akibatnya semakin lama akan semakin mengeras dan mengeras . Karena proses
pengerasan inilah membentuk terjadinya batuan yang disebut dengan batuan
sedimen.

Penjelasan yang ilmiah mengenai pembentukan batuan sedimen yang lebih ilmiah,
dalam material sedimen muda akan mengubur endapan yang lebih lama (tua).
Kemudian tekanan yang dihasilkan akan membuat endapan lama ini menjadi
kompak. Ketika air bergerak dan masuk ke dalam material sedimen, maka mineral
kalsit dan silika yang terlarut akan terendap dan mengisi rongga antar butir yang
bertindak sebagai semen yakni merekatkan butiran sedimen antar satu dengan
yang lainnya.

5. Batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf

Batuan sedimen banyak terdapat di bawah permukaan bumi. Batuan beku intrusif
juga berada di bawah permukaan bumi. Ketika batu yang berada di di bawah
permukaan bumi ini tidak tersingkap ke atas permukaan bumi ketika proses
pengangkatan, maka batuan tersebut akan terkubur lebih dalam lagi. Semakin
dalam terkubur, maka akan semakin besar kemungkinan untuk terpapar suhu dan
juga tekanan tinggi yang dihasilkan oleh kompresi tektonik dan energi panas yang
berasal dari dalam bumi, yang pada akhirnya dapat mengubah batuan tersebut.
Batuan yang telah berubah di bawah permukaan bumi akibat paparan suhu,
tekanan, dan juga kontak magma ini disebut dengan batuan metamorf atau
malihan.
6. Batuan metamorf atau malihan berubah lagi menjadi magma

Setelah batuan menjadi batuan malihan atau metamorf, lama kelamaan batuan
metamorf atau malihan ini akan berubah menjadi magma kemballi. Dan dari
magma inilah proses terjadinya batu bisa terjadi kembali.Syarat Batuan Sebagai
bahan konstruksi

D. Syarat Batuan sebagai Bahan Konstruksi

1. Strength (kekuatan/daya tekan)


2. Hardness (kekerasan) and workability (kemudahan pengerjaan)
[workability: sifat-sifat adukan beton atau mortar yang
ditentukan olehkemudahan dalam pencampuran, pengangkutan,
pengecoran, pemadatan, dan finishing atau workability adalah susah tidaknya
suatu beton untuk dicampur, diaduk, dicor, dandipadatkan)
3. Color and fabric (warna dan kemas)
4. Porosity and texture (porositas dan tekstur)
5. Durability kind of rock (daya tahan batuan/keawetan)
[Merupakan kemampuan beton untuk bertahan tanpa terjadi korosi dalam jangka
waktu yang direncanakan]
6. Extration method

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Batuan adalah salah satu elemen pembentuk bumi. Bumi memiliki
berbagai macam batuan. Setiap batuan memiliki manfaat bagi
kehidupan manusia.
Batu Alam adalah batuan yang berasal dari alam, dan biasa dipakai
sebagai bagian dari konstruksi bangunan.
Macam-macam batu alam:
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Siklus batuan merupakan sebuah siklus yang menggambarkan
batuan dari awal atau sebelum terbentu (berupa magma), kemudian
mengalami modifikasi, kemudian transportasi, dekomposisi, hingga
berupah menjadi jenis batuan lain dan kembali berubah menjadi
magma kembali, dan begitu seterusnya.
Syarat batuan alam sebagai bahan konstruksi
 Strength
 Hardness and workability
 Color and fabric
 Porosity and Texture
 Durability kind of rock
 Extration method

Anda mungkin juga menyukai