Sistem Kontruksi Kapal
Sistem Kontruksi Kapal
Suatu kapal dapat seluruhnya dibuat dengan sistem melintang, atau hanya bagian-
bagian tertentu saja (misalnya kamar mesin dan/atau cerukceruk) yang dibuat dengan
sistem melintang sedangkan bagian utamanya dengan sistem membujur atau
kombinasi; atau seluruhnya dibuat dengan sistem membujur.
Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran kapal (dalam
hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang),
jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya..
Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan
sistem melintang atau membujur dapat dilihat pada panelpanel pelatnya (panel pelat
adalah bidang pelat yang dibatasi oleh penumpu-penumpunya). Jika sisi-sisi panjang
panel-panel pelat berada pada posisi muka-belakang (sesuai arah hadap kapal) maka
sistem yang dipakai pada bagian yang bersangkutan adalah sistem melintang,
sebaliknya jika sisi-sisi pendek berada pada posisi muka-belakang maka sistem yang
dipakai adalah sistem membujur. Sistem kombinasi diartikan bahwa alas dan geladak
dibuat dengan sistem membujur sedangkan sisisisi kapal dibuat dengan sistem
melintang.
Rangkaian ini hanya ditiadakan apabila pada tempat yang sama telah dipasang sekat
melintang atau rangkaian lain, yaitu gading-gading besar.
Gading-gading besar (web frame) adalah gading-gading yang mempunyai bilah (web)
yang sangat besar (dibandingkan bilah gadinggading utama). Gading-gading besar ini
dihubungkan pula ujung-ujungnya dengan balok geladak yang mempunyai bilah yang
juga besar (web beam).
a. Pada alas : penumpu tengah (center girder) dan penumpu samping (side girder).
Penumpu tengah adalah pelat yang dipasang vertical memanjang kapal tepat pada
bidang paruh (center line). Dalam alas ganda tinggi penumpu tengah ini merupakan
tinggi alas ganda. Dalam alas tunggal penumpu alas ini dinamakan juga “keeleon”
(luas dalam). Penumpu alas ini memotong wrang-wrang tepat pada bidang paruh.
Penumpu samping (side girder, atau side keelson) juga merupakan pelat vertikal yang
dipasang membujur pada alas. Penumpu samping ini dipasang di sebelah penumpu
tengah. Suatu kapal dapat memiliki satu atau lebih penumpu samping, tergantung
lebarnya, pada setiap sisi; dapat juga tidak memiliki penumpu samping. Jarak
penumpu samping terhadap penumpu tengah, jarak satu sama lain dan jaraknya
terhadap sisi kapal dibatasi maksimum sekitar 1,8 m – 3,5 m.
b. Pada sisi : santa sisi (side stringer). Santa sisi pada umumnya hanya dipasang pada
tempat- tempat tertentu (terutama di dalam ceruk dan kamar mesin), dapat juga di
dalam ruang muat, tergantung kebutuhan setempat. Jarak antara (spacing) senta-senta
sisi demikian ini tergantung kebutuhan, tetapi di dalam kamar mesin dan ceruk-ceruk
dibatasi minimum 2,6 m (Biro Klasifikasi Indonesia)