Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU PROMOSI KESEHATAN

ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)

Dosen Pengampu :

Sahli, M.Kep

Disusun Oleh :

Vanesa Qusna

2018200024

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN DI WONOSOBO JAWA TENGAH

TAHUN 2019
SATUAN AJARAN PEMBELAJARAN

NO Diagnosa: Hipertermi Berhubungan Dengan Proses Penyakit


1 Subpokok ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)
Bahasan
2 Hari/Tanggal Selasa, 17 Desember 2019
3 Waktu 09.30 – 11.10 WIB
4 Tempat DI DALAM KELAS
5 Petugas Vanesa Qusna
6 Sasaran Primer : Untuk anak-anak.
Sekunder : Anggota keluarga yang memiliki anak kecil.
7 Tujuan :
Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 15 menit,
Anak-anak dan anggota keluarga mampu mencegah
terjadinya ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN
AKUT)
Tujuan Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Anak-anak dan
Khusus: anggota keluarga mampu:
a. Menjelaskan pengertian ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
b. Menjelaskan penyebab ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
c. Menjelaskan tanda dan gejala ISPA (INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT)
d. Menjelaskan komplikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
e. Mampu mencegah ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT) pada balita
f. Menjelaskan cara penularan ISPA (INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT)
g. Menjelaskan klasifikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
h. Mampu mengetahui cara mencegahan dan
pengobatan ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
8 Materi a. Pengertian ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
b. Penyebab ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
c. Tanda dan Gejala ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
d. Komplikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
e. Pencegahan ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT) pada balita
f. Cara penularan ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
g. Klasifikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
h. Pecegahan dan pengobatan ISPA (INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT)
9 Metode Ceramah.
10 Media PPT.
11 Evaluasi:
Evaluasi a. Jelaskan pengertian ISPA (INFEKSI SALURAN
Formatif PERNAFASAN AKUT)
b. Sebutkan penyebab ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
c. Sebutkan tanda dan gejala ISPA (INFEKSI
SALURAN PERNAFASAN AKUT)
d. Sebutkan komplikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
e. Sebutkan pencegahan ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
f. Jelaskan cara penularan ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
g. Jelaskan klasifikasi ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAFASAN AKUT)
h. Jelaskan pencegahan dan pengobatan ISPA
(INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)
Evaluasi a. Berapa jumlah penderita ISPA (INFEKSI
Sumatif SALURAN PERNAFASAN AKUT)
b. Berapa mahasiswa yang datang
12 Daftar Pustaka • Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus
Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara
Pratama
• Ngastiyah,1997.Perawatan Anak
sakit.Jakarta:EGC
• Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan
Masyarakat.jakarta ;EGC
• Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila
Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah.
• Jakarta:Puspa Swara.

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)


ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada
anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut
muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).
B. PENYEBAB ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)
1. Virus dan bakteri (virus influeuza sterptococcus, shapilococcus,
haemopilus influerzae)
2. Alergen spesifik (alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara
dingin atau panas)
3. Perubahan cuaca dan lingkungan (kondisi cuaca yang tidak baik seperti
peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau
tercemar)
4. Aktifitas (kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa
memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat
menyebabkan anak-anak menderita ISPA)
5. Asupan gizi Yang kurang

C. TANDA DAN GEJALA ISPA


1. Suhu badan balita <37°C
2. Terdapat Batuk
3. Terjadi Pilek
4. Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga
hidung anak, discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang
jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.
5. Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun
pernafasannya <40x/m
6. Nafas berbunyi wheezing
7. Nyeri pada tenggorokan
8. Terkadang anak tidak mau minum

D. KOMPLIKASI ISPA
1. Asma
2. Demam kejang
3. Tuli
4. Syok

E. PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA


1. Perbaikan peningkatan gizi pada balita
2. Penyusunan atau pengaturan menu
3. Cara pengolahan makanan
4. Variasi menu
5. perbaikan dan santasi lingkungan
6. pemeliharaan Kesehatran perorangan
7. Tindakan preventif
8. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit
tertentu
9. Isolasi terhadap penderita ISPA

F. CARA PENULARAN ISPA


ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara
pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat
kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama
yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan
masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.

G. KLASIFIKASI ISPA
Klasifikasi menurut Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA)
mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
1. Pneumonia berat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan
dinding dada kedalam (chest indrawing).
2. Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
3. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa
disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas
cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.

H. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN ISPA


Pencegahan :
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
menerapkan pola hidup sehat dan PHBS sejak dini.
2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara
penularan pemberantasan serta diagnosa dini dari suatu penyakit
seperti ISPA.
3. Perbaikan status gizi individu/perorangan ataupun masyarakat
untuk membentuk daya tahan dalam tubuh yang lebih baik.
4. Pemberian ASI Ekslusif kepada bayi yang baru lahir
5. Temukan semua penderita secara dini dan aktif dengan cara
diperiksa.

Pengobatan :

1. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik


parenteral, oksigendan sebagainya.
2. Pneumonia : diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral.
3. Bukan pneumonia : tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan
perawatan dirumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
merugikan seperti kodein, dekstrometorfan dan antihistamin.

Anda mungkin juga menyukai