Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KULIAH PAKAR DR.

AHMADI

(JIWA DALAM TERMINOLOGI AL – QURAN)

Nama : Danang Setiaji

NIM : 30101700046

SGD :1

Modul : Perilaku dan Jiwa

1. Sebutkan terminolgi dlm al-quran yg terkait dg fungsi jiwa ?


- Nafs
Para ahli tasawuf membagi perkembangan jiwa menjadi tiga tingkatan:

a. Tingkat pertama manusia cenderung untuk hanya memenuhi naluri rendahnya


yang disebut dengan jiwa hayawaniyah/ kebinatangan (nafs ammarah) berdasar
pada surat Yusuf (12) ayat 53.
b. Tingkat kedua, manusia sudah mulai untuk menyadari kesalahan dan dosanya,
ketika telah berkenalan dengan petunjuk Ilahi, di sini telah terjadi apa yang
disebutnya kebangkitan rohani dalam diri manusia. Pada waktu itu manusia telah
memasuki jiwa kemanusiaan, disebut dengan jiwa kemanusiaan (nafs lawwamah)
berdasar pada surat al-Qayimah (73) ayat 2.
c. Tingkat ketiga adalah jiwa ketuhanan yang telah masuk dalam kepribadian
manusia, disebut jiwa ketuhanan (nafs muthmainnah) berdasar pada surat al-
Infithar (89) ayat 27-30. Tingkatan jiwa ini hampir sama dengan konsep
psikoanalisanya Freud yaitu Id, Ego, dan Superego.

- Anfus
Di dalam al-Qur’an surat al-Dzuriyat ayat 21 Allah berfirman: “Dan tentang anfus
kalian, apakah kalian tidak memperhatikan (“untuk menganalisisnya”). Seruan Allah
ini mengisyaratkan bahwa betapa pentingnya menganalisis diri pribadi (anfus)
manusia. Di dalam al-Qur’an telah cukup banyak diterangkan tentang konsep
manusia. Salah satu yang diterangkan dalam al-Qur’an adalah tentang rahasia-rahasia
yang ada dalam diri manusia (anfus), sebagaimana firman Allah dalam surat Fushilat
ayat 53, yang artinya: “Kami perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami
pada seluruh ufuk dan di dalam “anfus”mu sendiri, sehingga jelas bahwasannya al-
Qur’an itu benar”.
Di dalam ayat tersebut terdapat kata anfus jama’ dari kata nafs yang banyak disebut
dalam al-Qur’an. Konsep tentang nafs dalam al-Qur’an banyak variasi maknanya. Hal
itu disebabkan karena berasal dari bervariasinya makna katakata nafs itu sendiri
dalam sumbernya, yaitu berbagai ayat dalam al-Qur’an. Quraish Shihab berpendapat,
bahwa kata nafs dalam al-Qur’an mempunyai aneka makna, sekali diartikan sebagai
totalitas manusia (QS:5;32), tetapi di tempat lain nafs menunjuk kepada apa yang
terdapat dalam diri manusia yang menghasilkan tingkah laku (QS:13;11). Namun,
secara umum dapat dikatakan bahwa nafs dalam konteks pembicaraan manusia,
menunjuk kepada sisi dalam manusia yang berpotensi baik dan buruk1. Berdasarkan
hal inilah, maka perlu dibahas suatu konsep tentang hakekat manusia yang tertera
dalam ayat-ayat al-Qur’an yang berbunyi nafs. Pembahasan tentang nafs sangat
menarik untuk dikaji, karena di dalam al-Qur’an cukup banyak menyebutnya. Hal ini
menandakan bahwa pribadi manusia atau nafs itu sangat penting untuk dibahas dan
dianalisis.

2. Nafs dalam terminologi al-Qur’an menghandung berapa makna sebutkan ?


 Istilah nafs yang dimaksud di sini adalah istilah bahasa Arab yang dipakai dalam
al-Qur’an. Secara bahasa dalam kamus al-Munjid, nafs (jama’nya nufus dan
anfus) berarti ruh (roh) dan ‘ain (diri sendiri).

 Sedangkan dalam kamus al- Munawir disebutkan bahwa kata nafs (jamaknya
anfus dan nufus) itu berarti roh dan jiwa, juga berarti al-jasad (badan, tubuh), al-
sahsh (orang), al-sahsh alinsan (diri orang), al-dzat atau al’ain (diri sendiri).

 Sedangkan menurut Dawan Raharjo dalam Ensiklopedia al-Qur’an disebutkan


bahwa dalam al-Qur’an nafs yang jama’nya anfus dan nufus diartikan jiwa
(soul), pribadi (person), diri (self atau selves), hidup (life), hati (heart), atau
pikiran (mind), di samping juga dipakai untuk beberapa arti lainnya.

 Dalam kitab Lisan al-Arab, Ibnu Manzur menjelaskan bahwa kata nafs dalam
bahasa Arab digunakan dalam dua pengertian yakni nafs dalam pengertian
nyawa, dan nafs yang mengandung makna keseluruhan dari sesuatu dan
hakikatnya menunjuk kepada diri pribadi. Setiap manusia memiliki dua nafs,
nafs akal dan nafs ruh. Hilangnya nafs akal menyebabkan manusia tidak dapat
berpikir namun ia tetap hidup, ini terlihat ketika manusia dalam keadaan tidur.
Sedangkan hilangnya nafs ruh, menyebabkan hilangnya kehidupan.

Di dalam al-Qur’an terdapat 140 ayat yang menyebutkan nafs, dalam bentuk jama’nya
nufus terdapat 2 ayat, dan dalam bentuk jama’ lainnya anfus terdapat 153 ayat. Berarti
dalam al-Qur’an kata nafs disebutkan sebanyak 295 kali. Kata ini terdapat dalam 63 surat
atau 55,26% dari seluruh jumlah surat yang terdapat dalam al-Qur’an, yang terbanyak
dimuat dalam surat al-Baqarah

(35 kali), Ali Imran (21 kali), al-Nisa’ (19 kali), al-An’am dan al-Taubah (masing-masing
17 kali, serta al-A’raf dan Yusuf (masing-masing 13 kali) yang semuanya mencakup 48
% dari frekuensinya penyebutan total.

3. Berikan contoh ayat al-Qur’an yang menjelaskan ttg fungsi jiwa/mental ?


- Nafs: sisi dlm manusia yg melahirkan tingkah laku
Al-Ra’ad 13: 11.= )11 :‫ان هللا ال يغيرما بقوم حتي يغيروا ما باءنفسهم (الرعد‬
=sesungguhnya Allah tdk akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah
keadaan mereka sendiri (ar-Ra’ad: 11)
Al-Anfal 8: 53.= )53 :‫= ذلك بان هللا لم يك مغيرا نعمة انعمها علي قوم حتي يغيروا ما بانفسهم (االنفال‬
yg demikian itu krn ssngghnya Allah tdk akan mengubah suatu nikmat yg telah
diberikan-Nya kpd suatu kaum.
- Nafs : sebagai diri seseorang
Surat Ali Imran ; 61
 mُ‫ ع‬m‫ ْد‬mmmَ‫ن‬ m‫ ا‬m‫و‬mْ mَ‫ل‬m‫ ا‬mmm‫ َع‬mَ‫ ت‬m‫ل‬mْ mmmُ‫ق‬mَ‫ ف‬m‫م‬mِ m‫ ْل‬m‫ ِع‬m‫ ْل‬m‫ ا‬m‫ن‬mَ m‫ ِم‬m‫ك‬ َ m‫ َء‬m‫ ا‬mmm‫ َج‬m‫ ا‬mmm‫ َم‬m‫ ِد‬mmْm‫ع‬mَ‫ ب‬m‫ن‬mْ m‫ ِم‬m‫ ِه‬mm‫ي‬mmِ‫ ف‬m‫ك‬ َ m‫ َّج‬m‫ ا‬m‫ َح‬m‫ن‬mْ m‫ َم‬mَ‫ف‬
m‫ ْل‬mm‫ ِه‬mَ‫ ت‬m‫ ْب‬mَ‫ ن‬m‫ َّم‬mُ‫ ث‬m‫ ْم‬m‫ ُك‬m ‫س‬m mَ mُ‫ ف‬m‫ ْن‬mَ‫ أ‬m‫ َو‬m‫ ا‬mَ‫ ن‬m ‫س‬mmَ mُ‫ ف‬m‫ ْن‬mَ‫ أ‬m‫و‬mَ m‫ ْم‬m‫ ُك‬m‫ َء‬m‫ ا‬m ‫س‬m mَ mِ‫ ن‬m‫و‬mَ m‫ ْم‬m‫ ُك‬m‫ َء‬m‫ا‬mَ‫ ن‬m‫ ْب‬mَ‫ أ‬m‫ َو‬m‫ ا‬mَ‫ ن‬m‫ َء‬m‫ا‬mَ‫ ن‬m‫ ْب‬mَ‫أ‬
mَ mِ‫ ن‬m‫و‬mَ m‫ا‬mَ‫ ن‬m‫ َء‬m‫ ا‬m ‫س‬m
m‫ َن‬m‫ ي‬mِ‫ ب‬m‫ ِذ‬m‫ ا‬m‫ َك‬m‫ ْل‬m‫ ا‬m‫ ى‬mَ‫ ل‬m‫ َع‬mِ ‫ هَّللا‬m‫ت‬ mَ mَ‫ ن‬m‫ ْع‬mَ‫ ل‬m‫ل‬mْ m‫ َع‬m‫ج‬mْ mَ‫ن‬mَ‫ف‬
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan
kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan
anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu;
kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat
Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.

- Nafs : sebagai penyempurna ciptaanNya


Surat Asy syams; 7

‫س َّو َما َس ٰ ّوٮهَا‬ ۡ


ٍ َ‫َون‬
‫ف‬
 demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,

Surat Al Fajr 27 - 28

ْ ‫ٰيَٓأَيَّتُهَا ٱلنَّ ْفسُ ْٱل ُم‬


ُ‫ط َمئِنَّة‬
Hai jiwa yang tenang.

 Adapun jiwa orang yang beriman, maka dikatakan kepadanya ketika


mati dan pada hari Kiamat, “Wahai jiwa yang tenang dengan keimanan
dan amal saleh! (Tafsir al-Mukhtashar)
 Dan dikatakan kepada jiwa yang telah mati: “Wahai jiwa yang meyakini
Allah, yang tenang karena selalu mengingatNya, dan ridha atas
takdirNya” (Tafsir al-Wajiz)
ْ ‫( ٰيٓأَيَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال ُم‬Hai jiwa yang tenang) Yakni jiwa yang yakin dengan
 ُ‫ط َمئِنَّة‬
keimanan dan yang mengesakan Allah tanpa sedikitpun keraguan.
(Zubdatut Tafsir)

- Nafs : penson sesuatu
Al-Furqon 25: 3

‫وال يملكون النفسهم ضراوالنفعا‬


‫‪Al-An’am 6:130‬‬
‫قالوا شهد نا علي انفسنا ‪ -‬و شهد نا علي انفسهم‬

Anda mungkin juga menyukai