Anda di halaman 1dari 2

B.

Perhitungan PPh Orang Pribadi

1. Sebutkan kriteria Orang Pribadi yang wajib membayar/melaporkan SPT Tahunan di Indonesia

disertai dasar hukumnya

Jawab:

Menurut Pasal 14 ayat (3) UU PPh, kriteria orang pribadi yang wajib membayar dan melaporkan

SPT tahunannya di Indonesia adalah

a. WPOP yang melakukan kegiatan usaha dan pekerjaan bebas,

b. Memiliki peredaran bruto dalam satu tahun kurang dari Rp4.800.000.000,

c. Menyampaikan pemberitahuan kepada Dirjen Pajak dalam jangka waktu tiga bulan pertama dari

tahun pajak yang bersangkutan.

2. Wajib Pajak Orang pribadi dapat memiliki sumber penghasilan dari (a) Usaha, (b) Pekerjaan

Bebas, (c) Pekerjaan, d)Investasi/Barang Modal, (e) Lain-lain yang insidentil. Buatkan masing-

masing satu contoh untuk perhitungan pajak penghasilan akhir tahun jika Orang Pribadi menerima

penghasilan dari sumber-sumber tersebut. Satu perhitungan untuk satu sumber penghasilan.

a. Usaha  kegiatan yang dilakukan wajib pajak dalam bentuk usaha dagang, jasa, dan lain-lain

Contohnya: Peternakan, perkebunan, dll)

Perhitungannya: dalam hal dikenakan PPh final sesuai PP No. 23 Tahun 2018 (Peredaran Bruto x

Tarif PPh Final (0,5%) dan dikenakan PPh sesuai tarif pasal 17 UU No.36 Tahun 2008

(Penghasilan Neto fiskal – PTKP) x Tarif pasal 17.

b. Pekerjaan bebas  pekerjaan yang dilakukan orang karena memiliki keahlian khusus.

Contohnya akuntan, artis, dokter, dan lain-lain.

Perhitungan untuk pekerjaan bebas yaitu: (Penghasilan Neto fiscal- PTKP) x Tarif pasal 17

c. Pekerjaan  imbalan atas kegiatan yang dilakukan oleh pemberi kerja kepada wajib pajak
Contohnya: karyawan

Perhitungannya: PPh 21 = (pendapatan bruto – iuran jabatan dan pensiun – PTKP) x Tarif

progresif pasal 17

d. Investasi/barang modal berupa harta gerak atau tak gerak.

Contohnya: Bunga, dividen, royalty, dan lain-lain

Perhitungannya:

Bunga:

tarif untuk bunga 15% untuk wajib pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap dan 20% untuk

atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak

luar negeri selain bentuk usaha tetap, dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan

Obligasi.

Dividen:

Tarif untuk dividen bagi wajib pajak orang pribadi objek pajaknya dikalikan 10% pasal 23,

untuk badan objek pajak dikalikan 15% pasal 4 ayat 2, dan untuk wajib pajak luar negeri

dikalikan 20% sesuai PPh 26.

Royalty:

Royalty termasuk PPh 23 dengan tarif 15% x penghasilan brutonya (jika memiliki NPWP)

namun jika tidak ada makan tarifnya 30%.

e. Penghasilan lain-lain  penghasilan yang asalnya bukan dari pekerjaan atau profesi.

Contohnya: Hadiah undian

Perhitungannya: objek pajaknya x 25% berdasarkan PP No. 132/2000

Anda mungkin juga menyukai