KELOMPOK
PELAPORAN KORPORAT
KELAS A
APRIL 2020
PT. BANK PASAR KOSANDA
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kosanda Surabaya, semula bernama PT. BANK PASAR
KOSANDA, didirikan berdasarkan Akta Nomor 50 tanggal 30 Oktober 1971 dibuat dihadapan
Notaris Sindhunata, SH, Notaris di Surabaya, dan telah mendapat persetujuan dari Departemen
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Moneter sesuai dengan Surat Keterangan
No.S.Ket.81/DJM/III.3/2/1973 tanggal 28 Februari 1973.
Perubahan nama Bank sesuai dengan Akta Nomor : 70 tanggal 16 September 2004 yang dibuat
oleh Notaris Wahyudi Suyanto, SH, Notaris di Surabaya dengan merubah nama menjadi PT.
BANK PERKREDITAN RAKYAT KOSANDA disingkat PT. BPR KOSANDA, dan berkantor di
Jl. Coklat No.21, Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota madya Surabaya.
BPR KOSANDA telah beberapa kali merubah anggaran dasarnya dan telah menyesuaikan
dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang telah disahkan oleh
Notaris Soesilowati, SH, Akta No.95 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan
HAM Republik Indonesia Nomor : AHU-6824.AH.01.02 Tahun 2008 pada tanggal 17 September
2008. Perubahan terakhir sesuai dengan akta nomor 45 tanggal 28 Mei 2015 oleh Notaris Tri
Avianti Merpati ningsih, SH. dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM
tanggal 09 Juni 2015 dengan Surat Keputusan nomor AHU-0936846.AH.01.02.Tahun 2015.
Maksud dan tujuan bank adalah bergerak di bidang perbankan yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan tabungan dan deposito dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat atau pengusaha kecil dalam bentuk kredit.
Perijinan Usaha
1. Ijin Usaha sebagai Bank Pasar dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia
Direktoral Jenderal Moneter dengan Surat Keterangan No.S.Ket : 01/DJM/III.3/2/1973
tanggal 28 Februari 1973.
2. Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang dikeluarkan oleh Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Pemerintah Kota Surabaya pada tanggal 16 Juli 2011 dengan nomor
pendaftaran : 13.01.1.65.17648 yang berlaku sampai dengan tanggal 16 Juli 2016.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 01.108.116.3.613.000
Alamat Kantor
Berdasarkan Surat Keterangan Domisili Nomor : 510/2011/436.912.1/2018 yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Kelurahan Bongkaran Kecamatan Pabean
Cantian tanggal 6 Juni 2018, PT. BPR KOSANDA beralamat di Jalan Coklat No.21
Surabaya.
Memberikan pelayanan prima kepada nasabah yang didukung oleh sumber daya
yang profesional, tangguh dan terpercaya;
Bidang Usaha
Sebagai lembaga yang mempunyai fungsi intermediasi maka kegiatan utama PT. BPR
KOSANDA adalah :
Menempatkan dananya dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Deposito pada bank
lain.
Teknologi Informasi
Untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional Bank dan menyajikan keakuratan data,
PT. BPR KOSANDA telah menjalin kerjasama dengan PT. INTI SISTEM SARANA
SEJAHTERA yang sebelumnya dikenal dengan nama CV. Inti Computer, berkedudukan di
Jl. Dr. Soetomo No.67 Pare, Kota Kediri, sebagai penyedia jasa pengembangan teknologi
informasi yang disebut Sistem Informasi Perbankan Terpadu (SIPt) meliputi system
operasi: Kredit, Tabungan, Deposito, Akunting, Data Master Nasabah, Laporan Bulanan
BPR sesuai SAK-ETAP, dan Laporan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang tercatat dalam neraca hanya berasal dari
penyajian kredit yang diberikan. Pada saat pengakuan awal AYDA sehubungan
dengan penyelesaian kredit yang diberikan dicatat sebesar nilai wajar setelah
dikurangi dengan biaya untuk menjualnya tetapi tidak melebihi nilai tercatat kredit
yang diberikan.
Bank tidak mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset. Setelah pengakuan
awal, AYDA dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai
wajar setelah dikurangi biaya untuk menjualnya.
Selisih lebih antara nilai tercatat dengan nilai wajar AYDA setelah dikurangi biaya
untuk menjualnya diakui sebagai kerugian penurunan nilai di Laporan Laba Rugi.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan dari AYDA diakui sebagai laba atau
rugi pada saat penjualan AYDA dan diakui sebagai Pendapatan atau Beban Non
Operasional dalam Laporan Laba Rugi.
Aset Tetap dan Inventaris dinyatakan sebesar harga perolehannya (at cost) setelah
dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Penyusutan aset tetap dan inventaris dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap,
dengan prosentase sebagai berikut :
Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi
penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan
keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi tahun
bersangkutan.
j) Aset Tak Berwujud
Aset Tidak Berwujud berupa aset non moneter yang dapat diidentifikasi namun tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang / jasa yang memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan,
diantaranya berupa perangkat lunak komputer (software) dan dinyatakan sebesar
harga perolehannnya (at cost).
k) Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka dinyatakan sebesar biaya yang dikeluarkan setelah dikurangi
dengan akumulasi amortisasi.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line method.
l) Simpanan
Simpanan merupakan kewajiban kepada nasabah dalam bentuk tabungan dan deposito
berjangka.
Simpanan dari bank lain merupakan kewajiban kepada bank lain dalam bentuk
tabungan dan deposito berjangka dan dinyatkan sebesar jumlah kewajiban kepada
bank lain tersebut.
m) Imbalan Kerja
Bank mengakui Kewajiban Imbalan Kerja sebagaimana diatur dalam SAK-ETAP Bab
23 IMBALAN KERJA. Pengakuan Kewajiban Imbalan Kerja didasarkan pada
ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Jumlah iuran di bebankan pada laba (rugi) tahun berjalan, sesuai dengan Undang-
Undang No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan nilai
yang terutang kepada karyawan telah memenuhi kewajiban seperti yang diwajibkan
pada undang-undang tersebut.
Pendapatan Bunga terdiri dari Pendapatan Bunga Kontraktual, Amortisasi Provisi dan
Amortisasi Biaya Transaksi, yang terkait dengan aset produktif yang digolongkan
sebagai performing diakui secara akrual. Sedangkan pendapatan bunga atas aset
produktif yang digolongkan sebagai non performing (kurang lancar, diragukan dan
macet) diakui sebagai pendapatan pada saat diterima secara tunai (cash basis).
Pendapatan bunga atas aset produktif yang digolongkan sebagai non performing
(kurang lancar, diragukan dan macet) yang belum diterima dilaporkan sebagai
pendapatan bunga dalam penyelesaian dalam laporan komitmen dan kontinjensi.
Penerimaan setoran dari debitur untuk kredit performing digunakan terlebih dahulu
untuk melunasi tagihan bunga, dan penerimaan setoran dari debitur untuk kredit non-
performing digunakan terlebih dahulu untuk melunasi tunggakan pokok yang telah
jatuh tempo. Provisi dan Biaya Transaksi diamortisasikan selama masa kredit secara
garis lurus tanpa memperhatikan kredit yang diberikan termasuk performing atau non-
performing. Amortisasi provisi diakui sebagai penambah pendapatan bunga dan
amortisasi biaya transaksi diakui sebagai pengurang pendapatan bunga.
o) Pengakuan Beban Bunga
Beban Bunga diakui secara akrual dalam Laba (Rugi) dan dinyatakan sebesar beban
yang dikeluarkan dan dibayarkan kepada nasabah atau pihak lain yang berkaitan
dengan kegiatan penghimpunan dana dan penerimaan pinjaman.
p) Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan diterapkan dengan metode hutang pajak, dimana kewajiban pajak
penghasilan dihitung berdasarkan laba tahun berjalan sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
Terhadap pendapatan yang terkena pajak final, tidak terdapat beda waktu antara
pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang
berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersial berbeda dengan
nilai pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau
kewajiban pajak tangguhan.
Beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada laporan
keuangan tahun berjalan.
Penjelasan atas pos-pos laporan keuangan yang disusun dengan memperhatikan urutan
penyajian Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Ekuitas seperti tercamtum dalam Lampiran Catatan atas Laporan Keuangan.
a) Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Pihak
Terkait)
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa ( pihak
terkait) baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan
normal sebagaimana dilakukan oleh pihak ketiga dilakukan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dan
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Tidak terdapat perlakuan yang berbeda atas transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama berkenaan
dengan akun penempatan pada bank lain, kredit yang diberikan, dan simpanan
dalam bentuk tabungan dan deposito.
b) Perubahan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
Tidak terdapat perubahan estimasi akuntansi, kebijakan akuntansi, dan kesalahan di
Laporan Keuangan tahun 2018, sehingga tidak diperlukan pengungkapan-
pengungkapan tambahan.
Beberapa akun Laporan Keuangan Tahun 2017 telah disajikan kembali agar dapat
dikomparasikan dengan Laporan Keuangan Tahun 2018.
Tidak terdapat komitmen pemberian fasilitas kredit kepada pihak terkait yang
menimbulkan komitmen penggunaan dana dimasa yang akan datang, dan tidak
terdapat pengungkapan kontinjensi berupa perkara atau sengketa hukum yang
berpotensi menimbulkan pengeluaran biaya pada masa yang akan datang.
Surat Komentar (Management letter) Atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2018
Secara umum, kondisi usaha Bank mengalami peningkatan kinerja. Hal ini terlihat dari
aset Bank yang meningkat sebesar Rp.2.678.192 ribu atau 5,05% dari sebesar
Rp.53.010.004 ribu menjadi sebesar Rp.55.688197 ribu.
Peningkatan di sisi Aset terutama terjadi pada Kredit yang diberikan bersih, yaitu sebesar
Rp.8.810.027 ribu atau 22,05% dari sebesar Rp.39.952.704 ribu menjadi sebesar
Rp.48.762.731 ribu. Disamping itu peningkatan aset juga disebabkan oleh munculnya
Agunan yang diambil alih (AYDA) sebesar Rp1.000.000 ribu yang tidak ada pada tahun
2017. Disisi aset juga terdapat penurunan yaitu terjadi pada Penempatan pada bank lain-
bersih sebesar Rp.6.572.703 ribu atau 56,98% dari Rp.11.535.904 ribu ditahun 2017
menjadi Rp.4.963.201 ribu.
Peningkatan di sisi Kewajiban terutama terjadi pada Kewajiban Segera yaitu sebesar
Rp.20.423 atau 25,60% dari sebesar Rp.79.786 ribu menjadi sebesar Rp.100.209 ribu, dan
Utang Bunga meningkat sebesar Rp.23.602 ribu atau 14,08% dari sebesar Rp.167.648 ribu
menjadi sebesar Rp.191.250 ribu. Sedangkan Pinjaman yang diterima turun sebesar
Rp.594.797 ribu atau 100% oleh karena pelunasan Pinjaman yang diterima.
Laba setelah pajak tahun 2018 menurun sebesar Rp.279.044 ribu atau 25,17% dari sebesar
Rp.1.108.504 ribu pada tahun 2017 menjadi sebesar Rp.829.460 ribu. Faktor utama yang
menyebabkan menurunnya Laba Setelah Pajak adalah berkurangnya pendapatan
operasional bersih sebesar Rp.284.443 ribu atau 7,83% dari sebesar Rp.3.658.742 ribu
menjadi sebesar Rp.3.372.299 ribu.
Pemeriksaan
Rasio-rasio 31 Des 2018 31 Des 2017 Mutasi Keterangan
Rentabilitas:
Rasio BOPO
84,56% 81,56% 3.00% Meningkat
Likuiditas:
Cash Ratio
11,04% 24,79% 13.75% Turun
A. ASET
1 Ka s 160.425 87.964
2 Kas Dalam Valuta Asing Surat - -
3 Berharga - -
4 Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima 344.354 332.352
5 Penempatan Pada Bank Lain Penyisihan 5.214.382 11.790.818
6 Kerugian Penempatan (251.181) (254.914)
7 Kredit Yang Diberikan 48.939.182 40.105.889
Penyisihan Kerugian Kredit
8 (176.451) (153.185)
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
9 1.000.000 -
Aset Tetap dan Inventaris
10 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris Aset Tidak 830.001 1.549.978
11 Berwujud (521.272) (479.008)
12 Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud Aset 45.000 45.000
13 Antarkantor (21.563) (15.937)
14 - -
B. KEWAJIBAN
1 Kewajiban Segera Dapat Dibayar 100.209 79.786
2 Utang Bunga 191.250 167.648
3 Utang Pajak 63.300 68.693
4 Simpanan 46.306.520 43.786.166
5 Simpanan Bank Lain - 21.293
6 Pinjaman Yang Diterima - 594.797
7 Dana Setoran Modal – Kewajiban - -
8 Kewajiban Imbalan Kerja 5.100 5.100
9 Pinjaman Subordinasi - -
10 Modal Pinjaman - -
11 Kewajiban Antarkantor - -
12 Kewajiban Lain-lain 36.553 132.757
A. PENDAPATAN OPERASIONAL
1 Pendapatan Bunga
a. Bunga Kontraktual 6.703.716 6.448.117
b. Provisi 406.956 397.794
c. Biaya Transaksi Jumlah - -
Pendapatan Bunga Beban Bunga 7.110.672 6.845.911
2 Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan 3.843.856 3.630.739
Operasional Lainnya
3.266.816 3.215.172
3 JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 105.483 443.570
A MODAL DISETOR
1 Modal Disetor Awal Periode Dana 5.000.000 5.000.000
2 Setoran Modal - Ekuitas Tambahan - -
3 Modal Disetor - -
JUMLAH MODAL DISETOR 5.000.000 5.000.000
B SALDO LABA
1 Cadangan Umum 1.000.000 1.000.000
2 Laba (Rugi) Tahun-tahun lalu 2.153.765 1.045.261
3 a. Pembagian Deviden - -
4 b. Kelebihan Pembentukan Cadangan Audit 2.040 -
5 c. Perbedaan Waktu - Penyusutan Aset Tetap Laba - -
(Rugi) Tahun Berjalan
6 829.460 1.108.504
JUMLAH SALDO LABA JUMLAH
3.985.265 3.153.765
MODAL
C. 8.985.265 8.153.765
A KOMITMEN
1 Fasilitas pinjaman diterima dan belum ditarik Fasilitas - -
2 kredit kepada nasabah belum ditarik Lain – lain 365.559 388.315
3 - -
B KONTINJENSI
1 Pendapatan bunga dalam penyelesaian
a. Bunga Kredit yang diberikan 8.093 28.490
b. Bunga Penempatan pada bank lain Lain – lain 9.997 7.938
2 5.718 5.718