Anda di halaman 1dari 10

METODE PEMBELAJARAN “PROBLEM BASED LEARNING”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN


BIOLOGI YANG DIAMPU OLEH IBU SUSANTI MURWITANINGSIH

Disusun Oleh :

Amelsa Cahyadi (1801125062)


Muhamad Farhan (18011250)
Nadhira Aulia Q (1801125017)
Nur Atikoh (18011250)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR. HAMKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Metode Pembelajaran Problem Based

Learning” untuk memenuhi tugas mata kuliahStrategi Pembelajaran Biologi .Kami sangat

berterima kasih kepada Ibu Susanti Murwitaningsih . yang telah memberikan tugas ini kepada

kami sehingga kami mendapatkan pengetahuan baru dan bisa berbagi pengetahuan ini kepada

pembaca makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta

pengetahuan pembaca mengenai Pengertian, Karakteristik. Perencanaan Pembelajaran,

Pelaksanaan, serta Keebihan dan Kekurangan dari Metode Pembelajaran “ Problem Based

Learning”. Kami menyadari di dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih

jauh dari apa yang diharapkan.

Semoga makalah ini dapat dipahami pembaca.Sekiranya makalah dapat memberi manfaat

tidak hanya bagi kami tetapi juga bagi para pembacanya.Kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan bagi pembaca.

Jakarta, September 2014


BAB I
DEFINISI, KARAKTERISTIK, PERENCANAAN, DAN TAHAPAN MODEL
PEMBELAJARAN “PROBLEM BASED LEARNING”
A. Latar Belakang
. Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam suatu kehidupan. Semua orang

berhak medapatkan pendidikan untuk kepentingan masa depannya. Dalam

penyelenggaraan pembelajaran di sekolah diperlukan pendidik dan peserta didik yang

diterapkan dengan adanya interaksi belajar mengajar sebagai proses pembelajaran.Dalam

dunia pendidikan. guru dituntut merencanakan pembelajaran yang sistematis.

Namun, pada kenyataannya proses pembelajaran masih menerapkan sistem

pembelajaran dimana guru menjadi penceramah dalam penyampaian materi. Sehingga

sistem belajar yang seperti itu belum bisa mengembangkan potensi yang dimiliki peserta

didiknya. Dan seringkali kegiatan belajar hanya sekedar transfer ilmu dan latihan soal.

Peserta didikpun dibebani dengan hafalan materi yang didapatkannya dan menjadi siswa

yang pasif

Oleh karena itu, guru perlu mengubah sistem pembelajaran dimana siswa menjadi

pusat dalam kegiatan belajar dan guru hanya memfasilitasi dan membimbing kegiatan

belajar. Sistem yang harus digunakan untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya

adalah metode pembelajaran“Problem Based Learning”


B. TUJUAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Berdasarkan latar belakang diatas makalah ini bertujuan untuk sebagai berikut :

1. Untuk mengetauhi pengertian dari metode pembelajaran “Problem Based Learning”

2. Untuk mengetauhi karakteristik dari metode pembelajaran“Problem Based

Learning”?

3. Untuk mengetauhi perencanaan dari pembelajaran “Problem Based Learning”?

4. Untuk mengetauhi tahapan-tahapan dalam model pembelajaran “Problem Based

Learning”?

5. Untuk mengetauhi kelebihan dan kekurangan model pembelajaran “Problem Based

Learning”?

C. Pembahasan

1. Pengertian metode pembelajaran “Problem Based Learning”

Problem Based Learning atau PBL atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode

pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru untuk memecahkan masalah secara

bersama-sama.Siswa mempelajari materi tersebut dan harus terampil mengatasi masalah

yang terlibat di berbagai situasi seperti di kehidupan nyata, sedangkan guru  perannya

adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan, dan mendukung

pembelajaran siswa

Menurut Hung (2008), Problem Based Learning (PBL) adalah sebuah kurikulum

yang merencanakan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan instuksional. PBL

merupakan model pembelajaran yang menginisiasi siswa dengan menghadirkan

sebuah masalah agar diselesaikan oleh siswa. Selama proses pemecahan masalah,

siswa membangun pengetahuan serta mengembangkan keterampilan pemecahan


masalah dan keterampilan self-regulated learner. Dalam proses pembelajaran PBL,

seluruh kegiatan yang disusun oleh siswa harus bersifat sistematis. Hal tersebut

diperlukan untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti

diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari– hari. Mengacu rumusan dari Kwan

(2009), bahwa “PBL merupakan Metode instruksional yang menantang peserta didik

agar belajar untuk belajar, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata”. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan

serta kemampuan analisis peserta didik dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL

mempersiapkan peserta didik untuk berfikir kritis dan analistis dan untuk mencari

serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai

(Fakhriyah, 2014). Proses pembelajaran PBL secara utuh dimulai dengan

membagi siswa kedalam grup yang berisi 5-8 siswa, kemudian mereka diberikan

masalah. Masalah tersebut harus otentik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Siswa berusaha memecahkannnya dengan pengetahuan yang mereka miliki, dan

sekaligus mencari informasi – informasi baru yang relevan untuk solusinya.

2. Karakteristik metode pembelajaran“Problem Based Learning”

2.1 Dimulai dengan satu masalah

Dalam metode pembelajaran “Problem Based Learning” suatu permasalahan

adalah unsur utama dalam kegiatan belajar.Permasalahan diberikan oleh guru atau

dari pengalaman siswa

2.2 Masalah berhubungan dengan dunia nyata


Masalah yang diberikan harus masalah yang benar-benar terjadi dalam kehidupan

nyata

2.3 Tujuan pembelajaran seputar masalah, bukan disiplin ilmu

Jadi tujuan pembelajaran dibatasi sesuai masalah yang diajukan tidak utuh sesuai materi

pembelajaran seharusnya

2.4 Memberikan tanggung jawab untuk membentuk dan menjalankan proses belajar

mereka

Proses belajar diserahkan kepada siswa untuk berkelompok dan berdiskusi untuk

menyelesaikan permasalahan, sedangkan guru hanya mendampingi dan membantu

untuk menjelaskan setelah siswa memaparkan hasil diskusinya

2.5 Pembahasan masalah dilakukan dalam diskusi kelompok

Pembahasan masalah dilakukan berkelompok supaya anak bisa bertukar pikiran dan

aktif mengemukakan pendapat serta pengetahuannya yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut

3. Perencanaan pembelajaran “Problem Based Learning”

3.1 Memutuskan sasaran dan tujuan

Salah satu cara untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti meningkatkan

keterampilan, intelektual, dan investigative, memahami peran orang dewasa, dan

membantu siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri

3.2 Merancang situasi masalah yang tepat

Kenyataannya bahwa situasi bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas akan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa, sehingga membuat mereka tertarik untuk

menyelidiki

3.3 Mengorganisasikan sumber daya dan merencanakan logistic


Dalam hal ini guru sebagai penanggungjawab meyediakan bahan-bahan dan sumber

daya lainnya yang akan digunakan oleh peserta didik

4. Langkah langkah dalam model pembelajaran “Problem Based Learning”

John Dewey seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika memaparkan 6 langkah

dalam pembelajaran berbasis masalah ini :

a. Merumuskan masalah. Guru membimbing peserta didik untuk menentukan

masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun sebenarnya

guru telah menetapkan masalah tersebut.

b. Menganalisis masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis

dari berbagai sudut pandang.

c. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik merumuskan berbagai

kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

d. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik mencari dan menggambarkan berbagai

informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

e. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik dalam merumuskan dan mengambil

kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan

f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik

menggambarkan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian

hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Fase Perilaku guru


Fase 1: Memberikan orientasi mengenai a. Membahas tujuan pembelajaran.
permasalahan kepada siswa b. Mendeskripsikan berbagai kebutuhan
penting.
c. Memotivasi siswa agar dapat terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah.
Fase 2: Mengorganisasikan siswa agar Membantu siswa mendefinisikan dan
dapat melakukan penelitian mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang
terkait dengan permasalahan yang dihadapi.
Fase 3: Membantu siswa melakukan Mendorong siswa untuk mendapatkan
investigasi secara mandiri dan informasi yang tepat, melaksanakan
kelompok eksperimen, serta mencari penjelasan dan
solusi.
Fase 4: Mengembangkan dan a. Membantu siswa dalam
mempresentasikan artefak dan exhibit. merencanakan dan menyiapkan
artefak-artefak yagn tepat seperti
laporan, rekaman video, serta model-
model.
b. Membantu siswa untuk
menyampaikannya kepada orang
lain.

Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi Membantu siswa untuk melakukan refleksi


proses-proses dalam mengatasi terhadap investigasinya serta proses-proses
masalah. yang mereka gunakan

5. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran “Problem Based Learning”


Sebagai suatu model pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah memiliki
beberapa kelebihannya diantaranya :

5.1 .Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran.
5.2 Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta
memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi peserta
didik.
5.3 .Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta
didik.
5.4 Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik bagaimana mentrasfer
pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5.5 Pemecahan masalah dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.
5.6 Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai
peserta didik.
5.7 Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
Kekurangan :
5.8 Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka
mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
5.9 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
5.10 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari

D. Evaluasi
1.
DAFTAR PUSTAKA

Atun, rizal abddurozak.2016. pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan
berfikir kreatif siswa.sumedang :jurnal pena ilmiah
Noly sofiyah. 2018. Model problem based learning dalam melatih scientific reasoning siswa.
Jurnal penelitian pendidikan ipa, vol 3, No 1ui

Anda mungkin juga menyukai