Anda di halaman 1dari 6

MEDAN MAGNET DALAM SOLENOIDA

(E4)

Fakhrozi Zulkarnainª, Fadhilla Monicab, Adityo Aprila Sakmab, Rifki Firdausb

ªTeknik Industri, Teknik, Senin, shift 1, Universitas Andalas


b
Laboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas

e-mail: fakhrozi.z@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163

ABSTRAK

Pada percobaan modul Medan Magnet dalam Solenoida dengan tujuan mempelajari
hubungan medan magnet dengan arus, hubungan medan magnet dengan jumlah lilitan
per satuan panjang, dan menentukan nilai konstanta permeabilitas. Pada percobaan
pertama yaitu mempelajari hubungan kuat medan magnet dengan arus, hasil yang
didapat, kuat medan magnet sebanding dengan arus, makin besar arus maka makin
besar kuat medan magnet. Percobaan kedua yaitu mempelajari pengaruh lilitan
persatuan panjang pada pada medan magnet, hasil yang didapatkan yaitu kuat medan
magnet dan panjang solenoida berbanding terbalik. Medan magnet dan jumlah lilitan
sebanding. Masih pada percobaan yang sama, dapat ditentukan nilai konstanta
permeabilitas dari gradient yang didapatkan. Untuk nilai konstanta permeabilitas ruang
hampa sendiri dinyatakan dalam nilai 4π x 10ˉ dalam satuan standar. Dari hasil
pengukuran yang dilakukan akan didapatkan nilai medan magnet, intersep, dan gradient.
Kesimpulan dari percobaan sendiri didapatkan bahwa kuat medan magnet berbanding
lurus dengan jumlah lilitan persatuan panjang, dan arus.

Kata kunci: kuat medan magnet, soleinoida, konstanta permeabilitas.

Benda magnetik selalu mencoba untuk


I. PENDAHULUAN mengarahkan diri selaras dengan
pengaruh medan magnet disekitarnya.
Makin kuat gaya megnetisme yang
Medan dalam ilmu fisika adalah dimiliki oleh suatu benda, maka makin
kehadiran besaran fisika di setiap titik luas pula cakupan medan magnetnya.
dalam ruang(atau, ruang-waktu).
Kekuatan medan biasanya berubah- Kumparan kawat berinti besi yang
ubah dalam suatu wilayah.Medan dapat dialiri listrik dapat menarik besi dan
dibagi menjadi dua macam, yaitu baja. Hal ini menunjukkan bahwa
medan vector dan medan sector. Medan kumparan kawat berarus listrik dapat
gravitasi adalah termasuk medan vector, menghasilkan medan magnet. Gejala ini
artinya sebuah benda yang berada pertama kali dikaji oleh Hans Christian
dalam pengaruh medan gravitasi maka Oersted. Melalui percobaan, ia berhasil
benda tersebut akan bekerja suatu gaya. mengungkap hubungan antara listrik
Medan vector lainnya adalah medan dan magnet. Ia berhasil membuktikan
listrik, medan magnetic, dan medan gaya bahwa penghantar yang berarus listrik
pegas.Medan magnet adalah daerah dapat menghasilkan medan magnetik.
yang ada di sekitar magnet dimana Medan magnet juga dapat ditimbulkan
objek-objek magnetik lain dapat oleh kawat penghantar lurus yang
terpengaruh oleh gaya magnetismenya. dialiri listrik. Berdasarkan hasil
percobaan tersebut terbukti bahwa arus μ∘ menunjukkan permeabilitas
listrik yang mengalir dalam kawat magnetik yang bernilai
penghantar ini menghasilkan medan
magnetik, atau disekitar kawat berarus ( 4 π ×10−7 Wb/amp. M )
.
listrik terdapat medan magnetik. Pada medan magnet terdapat garis
medan magnet yang dapat dilihat pada
Pada saat arus listrik yang mengalir gambar dibawah ini.
dalam penghantar diperbesar, ternyata
kutub utara jarum kompas menyimpang
lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar
arus listrik yang digunakan semakin
besar medan magnetik yang dihasilkan.

Solenoida merupakan kawat yang


berbahan konduktor yang disusun
sehingga membentuk kumparan (koil)
dan dapat dialiri arus listrik. Kuat
medan magnet di dalam (sumbu)
solenoida jauh lebih besar bila
dibandingkan luar solenoida. Dapat Gambar 2. Garis medan magnet yang
dilihat pada gambar dibawah ini dihasilkan arus pada solenoida

Cara membaca gambar adalah dengan


menggunakan kaidah tangan kanan,
hukum lorentz. Kaidah tangan kanan
adalah sebuah konvensi, yang berasal
dari konvensi kaidah untuk vector.

Besaran yang mempengaruhi besar


magnet dalam solenoida itu sendiri
adalah arus listrik, panjang solenoida,
jumlah lilitan dan bahan yang
Gambar 1. Medan magnet pada solenoida disisipkan kedalam bagian dalam
solenoida.
Besarnya medan magnet pada sumbu
pusat (titik O) solenoida dapat dihitung
melalui persamaan: II. METODE PENELITIAN
N
B=μ ₀ I ₀ l (1) 2.1. Alat dan Bahan
Dimana setiap lilitan pada solenoida
N buah Solenoida 50 cm, catu daya, Rheostat,
berarus I ₀ dan terdapat
sensor medan magnet, piranti antar
lilitan pada solenoida sepanjang l . muka, multimeter, kawat penghubung,
dan aplikasi Software Coach 6 Lite
Besarnya medan magnet diluar disiapkan. Solenoida 50 cm yang telah
solenoida (titik P) solenoida dapat disiapkan dililitkan ke tabung. Catu
dihitung melalui persamaan; daya yang ada digunakan sebagai
B=0 (2)
sumber listrik dengan pengontrol arus
digunakan Rheostat 2–10 Ω, 4 A. Untuk
Dimana B menyatakan medan mengetahui besarnya medan magnet
magnet, N menyatakan jumlah lilitan, digunakan sensor medan magnet,
l menyatakan panjangselonoida (m), sedangkan piranti antar muka berguna
sebagai penghubung antar rangkaian.
I menyatakan arus listrik(A), dan
Untuk mengukur arus digunakan
multimeter. Software Coach 6 Lite yang
sudah disiapkan digunakan untuk
menampilakan nilai ukur atau hasil
pembacaan.

2.2. Prosedur Percobaan

Sensor medan magnet dimasukan ke


dalam solenoida dengan ujung sensor
tepat di tengah kumparan. Kumparan di
renggangkan menjadi 50 cm agar jarak
antar lilitan sama, dan jumlah lilitan
dihitung. Catu daya dan Amperemeter
dinyalakan dan diatur arus hingga 0,4
A. Pada program Coach diklik start.
Dari grafik hasil pengukuran,
ditentukan medan magnet rata-rata saat
arus 0,4 A dan hasilnya dicatat pada
tabel. Langkah tersebut diulangi dengan Pada tabel 1 terlihat semakin besar arus
menambahkan arus hingga 2,9 A. listrik maka semakin besar medan
Sensor medan magnet dimasukan ke magnet nya,karena besar medan magnet
dalam solenoida dengan Ujung sensor berbanding lurus dengan besar arus
tepat di tengah kumparan. Jumlah lilitan listrik.
kawat solenoida dihitung dan panjang
solenoida diatur menjadi 20 cm. Catu Tabel 2. Nilai arus, arus kuadrat, kuat
daya dan multimeter dinyalakan medan, dan hasil kali arus, dan kuat medan.
dengan arus sebesar 2,9 A. Pada
program coach diklik start. Berdasarkan
grafik, ditentukan medan magnet rata-
rata yang dihasilkan saat panjang
solenoid 20 cm dan dicatat pada tabel.
Langkah tersebut diulangi dengan
menambahkan panjang solenoida 3 cm
hingga mencapai 50 cm.

III. HASIL DAN


PEMBAHASAN

3.1. Analisis Hasil Pengukuran Pada tabel 2 diperoleh hasil kali antara
arus dan medan magnet.
Berdasarkan hasil pengukuran kuat
medan magnet solenoid, dengan jumlah Tabel diatas dapat dijadikan bentuk
lilitan (N)=100,panjang kawat(L)= 0,5m grafik seperti gambar dibawah ini.
dan jumlah lilitan persatuan panjang
(n)= 200m-1.

Tabel 1. Nilai arus, kuat medan magnet


dalam mili tesla, dan kuat medan magnet
dalam tesla.
Gambar 3. Grafik hubungan antara B(T) dan
I(A).

Pada tabeldiatas dapat ditentukan nilai


a dan b dengan nilai,

a=1,1504 x 10−7
b=1,226 x 10−7
Intersep didapat melalui persamaan
y=ax+b, jadi setelah nilai dimasukan Dari pengukuran dapat dilihat bahwa
intersep menjadi y= semakin besar panjangnya semakin kecil
1,1504 x 10−7 x +1,226 x 10−7 jumlah lilitan persatuan panjang (n). Ini
Sedangkan untuk menentukan nilai dikarenakan jumlah lilitan persatuan
panjang berbanding terbalik dengan
gradient grafik menggunakan persamaan
panjangnya.
−b
m= , jika dimasukan nilai a dan b,
a Tabel 4. Nilai arus, arus kuadrat, kuat
maka didapatkan nilai gradien m=−¿ medan magnet dan hasil kali arus dan
1.1 medan magnet.

Berdasarkan hasil pengukuran medan


magnet dan arus, didapatkan nilai
konstanta permeailitas 5,75 x 10−7T
m/A.

Pengukuran medan magnet dengan


jumlah lilitan (N)=100,kuat arus (I)=0,2
A dengan panjang (L) diketahui yaitu
dari 20cm (0,2m) sampai 50cm (0,5m).
dapat diamati pada tabel dibawah :

Tabel 3. nilai panjang kawat, jumlah lilitan,


dan kuat medan dalam mili tesla dan tesla.

Dari tabel diatas diperoleh hasil kali


antara arus dan medan magnet.

Tabel diatas dapat dijadikan bentuk


grafik seperti gamar dibawah ini.
dengan besarnya arus listrik yang
dialiri.

Sebuah medan magnet juga bergantung


pada banyaknya lilitan kawat yang
dipakai, semakin banyak lilitan yang
dipakai maka medan magnet yang
dihasilkan semakin besar. Konstanta
permeabilitas didapatkan dengan
membandingkan permeabilitas dan
permeabilitas relatif ruang hampa.
Gambar 4. Grafik hubungan antar B(T) dan
I(A). V. UCAPAN TERIMA KASIH
Pada tabel diatas dapat ditentukan nilai
Alhamdulillah, puji syukur atas
a dan b dengan nilai:
kehadirat TuhanYang Maha Esa karena
atas izin-Nya Jurnal Fisika dapat kami
a=3,49 x 10−7 selesaikan. Kami ucapkan terimakasih
b=8,8458 x 10−7 kepada Bapak Ardian Putra, M.Si selaku
Kepala Labor, Rifki Firdaus selaku
Intersep didapat melalui persamaan Koordinator Umum, Adityo Aprila
y=ax+b, jadi setelah nilai dimasukan Sakma selaku Koordinator Alat, Selvi
intersep menjadi y= Anasha selaku Koordinator Jurusan,
Fadhilla Monica selaku Asisten
3,49 x 10−7 x +8,8458 x 10−7 Pendamping, dan Asisten Labor Fisika
Dasar beserta Staf Laboratorium, yang
Sedangkan untuk menentukan nilai
telah meluangkan waktu disela rutinitas
gradient grafik menggunakan persamaan
untuk memberi petunjuk, dorongan,
−b saran, dan arahan sehingga selesainya
m= , jika dimasukan nilai a dan b,
a jurnal ini.
maka didapatkan nilai gradien m=¿ -2.5

Berdasarkan hasil pengukuran medan DAFTAR PUSTAKA


magnet dan jumlah lilitan didapatkan
nilai konstanta permeailitas 1.23 x 10−8T 1. Ishaq, Mohammad. 2007. Fisika
m/A.
Dasar: Elektisitas dan
IV. KESIMPULAN Magnetisme. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Dari hasil pengukuran dan analisa hasil
2. Jati, Bambang Murdaka Eka dan
pengukuran, yang didasari dengan teori
yang dipelajari.Didapatkan kesimpulan, Tri Kuntoro Priyambodo. 2010.
Bahwa solenoida adalah sebuah jenis
Fisika Dasar: Listrik-Magnet-
kumparan yang dimana kumparan
tersebut dililitkan kawat secara rapat Optika-Fisika Modrn. CV. Andi
dan ketika dialiri oleh arus akan
Offset. Jakarta.
menimbulkan sebuah medan magnet.
Jika semakin besar arus yang dialiri 3. Jewett, Serway. 2009. Fisika
maka medan magnet yang dihasikan
Untuk Sains dan Teknik. Salemba
semakin besar, karena besar suatu
medan magnet berbanding lurus Teknika. Jakarta.
4. Young, D. Hugh. 2004. Fisika
Universitas Jilid 2. Erlangga.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai