Anda di halaman 1dari 38

RANGKUMAN PROSES PEMESINAN

Dibuat Oleh :

Bayu Anggoro (1502617013)

Mata Kuliah Proses Permesinan (Rabu jam 08.00-10.20)

Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta


RANGKUMAN

BAB I

A. Dasar Permesinan

Proses permesinan merupakan sebuah proses pengubahan benda kerja sesuai bentuk dan ukuran
yang diinginkan dengan cara penyerutan dan sebagainya. Dalam hal ini, benda kerja yang akan
dibuat harus presisi dan akurat. Pada proses pemesinan memperlukan adanya perhitungan yang
matang dengan hal yang akan diprosesd dalam pemesinan namun juga bisa diatur dalam
pemesinan manual ataupun automatis dalam sistem controler .Operator mesin juga harus
diperhatikan kompetensi nya dalam bidang pemesinan. Biasanya operator mesin juga harus
mempunyai sertifikasi dalam profesi yang digeluti Karena tanpa pengetahuan yang cukup,
operator mesin tidak akan bisa mengerjakan benda kerja. Keahlian yang harus dimiliki oleh
seorang Operator mesin yaitu:

 Memahami gambar kerja atau struktur material yang digunakan


 Mengerti tentang petunjuk pengoperasian mesin yang digunakan
 Memahami penggunaan alat ukur dengan macam macam ketelitian
 Memahami langkah-langkah kerja sesuai dengan prosedur keselamatan
 Memahami cara pengoperasian yang sesuai K3

Perihal teknik pemotongan, terdapat gerak relatif yang dibutuhkan antara alat dan benda kerja.
Gerakan Utama yang disebut “cutting speed” lalu Gerakan Sekunder yang disebut dengan
“Feed”. Hal ini merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh operator mesin karena
setiap material mempunyai perbedaan sifat.dalam mentukan hasil produksi yang baik.

B. Proses Perencanaan

Sebelum dilakukan nya proses produksi, tahap pertama yang harus dilewati adalah konsep dari
produk tersebut. Maksud nya, produk yang akan dibuat harus direncanakan terlebih dahulu untuk
fungsi, bentuk, ukuran, material serta cara pengerjaan nya. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan
cipta produk yang bermutu, minimalisir biaya serta memudahkan operator dalam proses produksi
nya.

Fungsi dari perencanaan pada proses permesinan adalah :


1. Untuk menentukan rangkaian operasi permesinan yang baik
2. Untuk menentukan alat ukur yang presisi
3. Untuk menentukan material dan peralatan yang akan digunakan
4. Untuk menentukan bagian yang tidak sesuai dengan prosedur
5. Menentukan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi
6. Untuk menciptakan produk yang bermutu atau sesuai dengan spesifikasi

C. Operasi Permesinan

Sebelum proses produksi dapt bekerja secara optimal, operator harus memahami berbagai jenis
operasi manufaktur dan fungsinya seperti bubut, frais, sekrap, bor, gerinda. Hal ini bertujuan
agar operator dapat mengoptimalkan proses dan hasil produk yang telah dibuat..Sebagai contoh,
bila benda kerja memerlukan diameter luar dengan ukuran tertentu maka operator harus
menggunakan mesin bubut.Karena pada dasarnya fungsi dari mesin bubut ini adalah memotong
benda yang berputar. Proses pemotongan ini juga harus diperhatikan ukuran nya agar sesuai
spesifikasi atau jobsheet yang diberikan. Proses pemotongan juga terbagi menjadi dua, yaitu
proses pemotongan kasar dan pemotongan finishing. Pemotongan kasar merupakan pemotongan
bebas kedalaman pemakanan disesuaikan dengan kemampuan mesin tersebut.Sementara
pemotongan finishing adalah pemotongan yang memerlukan ketelitian tingkat tinggi serta
kehalusan permukaan benda.

Proses permesinan sangat berpengaruh terhadap Tiga hal penting yaitu :

1. Kecepatan
2. Pemakanan
3. Kedalaman Pemotongan

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu bahan dari alat potong, kondisi operator serta
kondisi mesin produksi.
RANGKUMAN

BAB II

A. Pengukuran

Pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur yang digunakan sebagai satuan.Dalam dunia industri permesinan, hal ini merupakan sebuah
dasar yang wajib dipahami oleh ahli teknik dalam pengerjaan nya. Dalam dunia permesinan,
terdapat tiga buah toleransi yaitu, 0,01 mm, 0,02 mm dan 0,05 mm. Alat ukur terdapat banyak
jenis nya, sebagian nya akan disebutkan dibawah ini.

1. Sigmat

Sigmat adalah sebuah alat ukur untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan
kedalaman yang mempunyai satuan dalam inchi atau milimeter.Jangka sorong terdapat
dua jenis, yaitu jangka sorong manual dan digital.Pada skala, jangka sorong terdapat dua
skala yaitu Skala Utama dan Skala Nonius. Dan sigmat memiliki banyak ketelitian

2. Micrometer Inside/Outside
Adapun untuk fungsi alat ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah
benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang
mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium. Ketelitian
sigmat ini lebih presisi dibandingkan alat ukur seperyi sigmat dsb
.
3. Dial Indicator
Dial indicator atau yang sering disebut dengan Dial Gauge ialah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur dan memeriksa kerataan atau kesejajaran pada permukaan
benda dengan skala pengukuran yang sangat kecil. Alat ukur ini biasa digunakan pada
benda2 yang membutuhkan kepresisian sumbu yang cukup tinggi

4. Vernier Height Gauge


Suatu alat ukur presisi yang dipergunakan untuk mengukur kerataan, ketinggian,
penanda dan mencari titik sumbu dan dalam penggunaannya height gauge digunakan
di meja perata yang terbuat dari marmer.
B. Toleransi

Dalam membuat suatu produk dengan proses permesinan, dibutuhkan batas-batas yang
diizinikan dalam suatu benda kerja. Hal ini sering disebut dengan toleransi. Dalam pembuatan
benda kerja dibutuhkan akurasi ukuran, atau dengan kata lain meminimalisir tingkat kesalahan
yang akan terjadi. Suatu benda dibuat dengan tingkat akurasi yang tinggi akan mempengaruhi
nilai jual nya, dikarenakan pemakaian mesin yang lebih bagus serta jam kerja khusus untuk
pengerjaan benda tersebut. Hal ini menyebabkan nilai jual benda yang mempunyai toleransi kecil
sangatlah tinggi. Toleransi ini ditentukan saat tahap perancangan oleh desainer, sehingga pada
gambar kerja akan ditemukan dua buah simbol plus dan minus ( + / - ).Toleransi sangat
dibutuhkan untuk operator dapat memperkirakan berapa skala yang dapat diperoleh setiap
sisinya Toleransi dalam manufaktur dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda, yaitu:

 Sistem Unilateral
 Sistem Bilateral
RANGKUMAN

BAB III

A. Mesin Bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda
kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja
yang berputar.

Prinsip Kerja Mesin Bubut


Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar
dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).
Bagian-bagian Mesin Bubut

Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:

1. Meja mesin (Bed)


2. Headstock (Kepala Utama Pemegang Benda kerja / chuck)
3. Tailstock (Kepala Lepas untuk benda yang panjang)
4. Compound slide (Tempat dudukan Tool Post)
5. Across slide (Eretan)
6. Toolpost (Tempat menaruh pahat)
7. Leadscrew
8. dan lain-lain. 
Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari
mesin bubut:
Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:

1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.  
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan
bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi
pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan
digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak
dipakai. 
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam
arah melintang atau memanjang. 
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat karena
harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide
untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas mengendalikan
gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang
landasan. 
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat. 
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur
putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Mesin bubut harus dirawat dengan baik dan benar agar awet digunakan. Perawatan mesin
bubut yang baik dan benar saya di bahas di artikel lainnya.

Dimensi dan Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat dikerjakan pada mesin tersebut.misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm
mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran
kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa
pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin
bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa
variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja. 

Gambar a. Mesin bubut manual,  Gambar b. Mesin bubut CNC

Gerakan-gerakan dalam membubut

1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakan pahat dan
dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya sejajar dengan
sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya tegak lurus
terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan gerakan melintan atau
pemotongan permukaan. 
Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut

1. Pelat cekam (pencekam)


2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut
7. dll
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut

1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh permukaan
yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or, sehingga akan
diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar
lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan untuk
membubut profil pada permukaan benda kerja.

Parameter pemotongan pada mesin bubut

1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda kerja
untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran benda
kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat potong 
menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu benda kerja.

Kecepatan potong (Cutting speed – Cs )


Kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman
menghasilkan tatal dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau feet/ menit).
Kecepatan Putaran Mesin Bubut ( Rpm)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit. Maka
dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk
setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam
proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar
untuk menghitung putaran mesin bubut adalah: 

Jenis Pahat Mesin Bubut


Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk
mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai.Gambar berikut
menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat
yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke
kiri.
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:

1. Pahat sisi kanan


2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar

B. Mesin Sekrap

Mesin sekrap (shapper machine) merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membentuk
benda kerja dengan cara menyayat benda kerja dengan menggunakan pahat yang bergerak lurus
bokak-balik.

Gbr 1. Mesin sekrap


Berbagai operasi dapat dilaksanakan pada mesin sekrap, seperti menyekrap datar, menyekrap
bidang siku, menyekrap bidang miring, menyekrap bentuk cembung, menyekrap bentuk cekung,
membuat alur pasak, menyekrap bertingkat dan lain-lain.

Gbr 2. Berbagai operasi penyekrapan

1. Bidang miring,

2. Bidang cekung,

3.Alur-V,

4.Alur dalam,

5.Bidang datar,

6.Bidang tegak,

7.Bidang bertingkat.
         Gbr 3. Penyayatan benda kerja oleh pahat sekrap

Pada pengoperasiannya benda kerja ditempatkan pada meja mesin sekrap dan dijepit dengan
menggunakan ragum atau klem.Benda kerja bersama-sama meja dapat digerakkan atau
digeserkan ke samping melintang gerakan pahat yang bergerak lurus bolak-balik (maju-mundur).
Dengan gerakan benda kerja dan pahat seperti itu, maka akan terjadi penyayatan benda kerja
oleh pahat sekrap.

Gerakan pada mesin sekrap

Pada mesin sekrap ada beberapa gerakan yang terjadi sewaktu proses penyekrapan, seperti
gerakan pemotongan, gerakan pemakanan dan gerakan pengikatan.

A. Gerakan Utama atau Gerakan Pemotongan

Gerakan pemotongan berupa gerakan lurus maju-mundur yang dilakukan oleh pahat.Selama
langkah kerja (gerak maju) pahat memotong atau menyayat benda kerja yang menghasilkan
beram ataua tatal.Dan pada langkah bebas (gerak mundur) pahat bergerak mundur tanpa
melakukan penyayatan benda kerja.

B. Gerakan Pemakanan

Gerakan ini merupakan gerakan kesamping secara mendatar dari benda kerja yang melintang
gerakan pahat yang maju-mundur.
c.Gerakan Pengikatan

Gerakan ini merupakan gerakan vertikal ke bawah atau ke atas dari pahat sehingga dihasilkan
kedalaman pemotongan yang dikehendaki.

Bagian-bagian Utama Mesin Sekrap

Bagian-bagian utama mesin sekrap terdiri dari: rangka (column) atau badan mesin, meja (table),
lengan (ram), eretan pahat (tool head), penjepit pahat (tool post), pelat ayun, tuas pengatur
kedudukan langkah (ram positioning lock), poros pengatur langkah (stroke regulator shaft),
eretan meja arah mendatar (crossfeed traverse shaft), eretan meja arah tegak (vertical traverse
shaft), tuas pengatur kecepatan dan alas (base).

Gbr 4. Bagian-bagian utama mesin sekrap

1. Rangka mesin (column)

Pada rangka atau badan mesin bagian atas terdapat lengan yang dapat bergerak lurus bolak-balik
atau maju-mundur. Di bagian dalam badan mesin terdapat mekanisme penggerak lengan, seperti
batang ayun beralur (slotted link), blok luncur dan roda gigi penggerak.
Pada bagian depan badan mesin terdapat alur tegak yang berfungsi untuk menopang meja,
sehingga meja dapat digerakkan naik-turun sepanjang alur tegak pada badan mesin tersebut.

2. Meja (table)
Meja mesin sekrap merupakan tempat untuk memegang atau menjepit benda kerja.Di mana
benda kerja tersebut dapat langsung dijepit pada meja dengan menggunakan peralatan penjepit
atau benda kerja tersebut dijepit dengan menggunakan ragum yang dipasang di atas meja.

Meja mesin dapat digerakkan naik-turun secara vertikal maupun digerakkan ke kanan ke kiri
secara mendatar. Untuk menggerakkan meja mesin naik atau turun dapat dilakukan dengan cara
pertama-tama mengendorkan mur pengikat pada penopang meja, kemudian putar eretan meja
arah tegak dengan menggunakan tuas engkol. Apabila kedudukan meja yang diinginkan telah
tercapai, maka mur pengikatnya diketatkan kembali.

                
                                    Gbr 5.Mekanisme pergerakan otomatis meja mesin

1.Poros meja,

2.Roda racet,

3.Batang pendorong,

4.Pal,

5 dan 6 Roda gigi,

7. Pin eksentris,

8. Batang penghubung

Untuk menggerakkan meja dalam arah mendatar mendekati operator, pertama-tama pal ditarik
keatas dan diputar 180° lalu pal diturunkan sehingga masuk ke dalam celah antara gigi-gigi pada
roda racet dengan posisi pal menghadap ke arah belakang. Dengan demikian gerakan batang
pendorong akan diteruskan ke roda racet melalui pal. Karena pal menghadap ke arah belakang,
maka sekarang roda racet akan berputar ke arah kanan (searah jarum jam) sehingga meja mesin
akan bergeser mendekati operator.
3. Lengan (Arm)

Lengan mesin sekrap dipasang pada bagian atas rangka mesin.Dalam operasinya lengan ini dapat
digerakkan lurus bolak-balik (maju-mundur) pada alur yang terdapat di bagian atas rangka
mesin. Lengan digerakkan oleh mekanisme penggerak lengan yang terdapat di bagian dalam
rangka mesin yang terdiri dari: batang ayun beralur (slotted link), blok luncur (sliding block) dan
roda gigi penggerak (bull gear).

                            Gbr 7. Mekanisme pergerakan lengan mesin sekrap

Bila mesin dihidupkan maka motor penggerak melalui puli akan memutarkan roda gigi
penggerak. Putaran roda gigi penggerak akan memutarkan blok luncur yang terdapat di dalam
alur dari batang ayun, sehingga batang ayun akan bergerak secara berayun. Gerakan batang ayun
ini akan membuat lengan mesin bergerak maju-mundur.

Gerakan lengan mesin akan membuat pahat yang terpasang pada rumah pahat di bagian kepala
lengan juga akan bergerak maju-mundur sesuai dengan panjang langkah lengan.
Besarnya panjang langkah dari lengan dapat diatur dengan cara memutarkan poros pengatur
langkah (stroke regulator shaft). Dengan diputarnya poros pengatur langkah ini, maka blok
luncur (sliding block) yang terdapat di dalan alur batang ayun  (slotted link) akan bergeser. Jika
blok luncur bergeser menjauhi titik pusat roda gigi penggerak (bull gear), maka langkah lengan
akan semakin panjang. Dan sebaliknya bila blok luncur digeser mendekati titik pusat roda gigi
penggerak, maka langkah lengan akan semakin pendek.

Selain mesin sekrap yang digerakkan secara mekanis seperti dijelaskan di atas, ada juga mesin
sekrap yang digerakan secara hidrolik.

4. Rumah pahat (Tool post)

Rumah pahat atau pemegang pahat merupakan tempat di mana pahat sekrap dipasang.Salah satu
ujung dari rumah pahat ini menempel pada pelat rumah pahat dan pada ujung yang lainnya yang
berbentuk tirus terdapat baut penjepit. Pemasangan pahat dapat dilakukan dengan cara
memasukkan badan atau tangkai pahat ke dalam lubang rumah pahat, kemudian baut penjepit
diketatkan sehingga pahat akan terjepit kuat di dalam rumah pahat. Untuk memudahkan dalam
pemasangan pahat, rumah pahat ini dapat diputar atau digeser ke arah kanan atau kiri.

                                      Gbr 8. Rumah pahat dan pelat rumah pahat

5. Pelat rumah pahat (Clapper block)

Seperti telah diterangkan di atas bahwa rumah pahat menempel atau bersatu dengan pelat rumah
pahat.Di mana pelat rumah pahat (clapper block) ini dipasang di dalam kotak ayun (clapper box)
dengan menggunakan engsel. Dengan pemakaian engsel ini, maka sewaktu pahat bergerak ke
belakang (mundur), sehingga pelat rumah pahat akan terangkat ke atas atau berayun. Gerakan
terangkat ke atas atau gerakan berayun dari pelat rumah pahat dimaksudkan agar sewaktu
langkah mundur pahat bebas dari benda kerja, sehingga gesekan antara ujung pahat dengan
permukaan benda kerja yang bisa merusak pahat dan permukaan benda kerja dapat dihindari.

6. Kotak ayun (Clapper box)

Kotak ayun atau rumah ayun merupakan tempat di mana pelat rumah pahat dipasang dengan
menggunakan engsel.Sementara itu, kotak ayun ini dipasang pada badan eretan pahat (tool head).
Kotak ayun juga dapat diputar atau disetel miring ke kanan atau ke kiri dengan cara
mengendorkan baut pengikatnya yang terpasang pada suatu alur tembus.

                                             Gbr 9.Kotak ayun

Memiringkan posisi kotak ayun ini biasanya dilakukan pada waktu menyekrap bidang-bidang
bersudut atau bidang-bidang tegak, dengan tujuan agar pahat tidak menggesek benda kerja.

7. Eretan pahat (Slide tool)

Eretan pahat atau sering disebut support berfungsi untuk mengatur posisi pahat dalam arah
vertikal. Di mana pada eretan pahat ini terpasang rumah ayun, pelat rumah pahat dan rumah
pahat (tool post). Dengan demikian jika eretan pahat digerakkan naik atau turun maka pahat pun
yang terpasang pada rumah pahat akan ikut bergerak naik atau turun pula mengikuti gerakan
eretan pahat.

Untuk menggerakkan eretan pahat naik atau turun ini dapat dilakukan dengan cara memutarkan
handel atau roda tangan yang terdapat di bagian atas dari eretan pahat. Jika handel eretan pahat
diputar ke kanan (searah jarum jam), maka eretan akan bergerak turun sehingga pahat pun akan
bergerak turun mendekati benda kerja yang terpasang pada meja mesin. Dan sebaliknya, bila
handel diputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam), maka eretan pahat akan bergerak naik
sehingga pahat pun akan ikut bergerak naik menjauhi benda kerja.

Di bagian bawah tuas eretan pahat terdapat piringan skala (micrometer dial) yang dapat
digunakan untuk menentukan seberapa jauh atau berapa mm pahat bergerak dari posisinya ketika
handel diputar. Eretan pahat dapat juga diputar atau disetel ke samping kiri atau ke samping
kanan sesuai dengan kemiringan yang dikehendaki.

8. Tuas kedudukan langkah lengan (Ram positioning lock)

Tuas kedudukan langkah lengan dapat digunakan untuk mengatur posisi langkah lengan di mana
dalam hal ini berar

ti mengatur posisi langkah pahat yang disesuaikan dengan panjang benda kerja yang akan
disekrap. Untuk mengatur kedudukan langkah lengan dapat dilakukan dengan cara
mengendorkan tuas pengunci lengan, kemudian baut atau roda tangan pemindah lengan diputar
sesuai dengab kedudukan awal dan akhir gerak lengan (pahat) yang diinginkan.

C. Gerinda

Pengertian Mesin Gerinda

Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan
dapat mencapai ketelitian yang tinggi.Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas
dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan
untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.Prinsip kerja mesin gerinda
adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Jenis-Jenis Gerinda

1.Gerinda Tangan
            Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda
kerja.Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras
seperti besi dan stainless steel.Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti
pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerjaseperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut,
menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

                                    

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000
rpm.Dengankecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium
oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaanlogam
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda
juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang
dikhususkan untuk memotong.

            Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong
logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan
mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca,
dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan
logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin
gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.
Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yangbukan logam, perlu
juga dipastikan agar kitamenggunakannya secara benar, karenapenggunaan mesin gerinda tangan
untuk bendakerja bukan logam umumnya memiliki resikoyang lebih besar.Untuk itu kita
perlumenggunakan peralatan keselamatan kerjaseperti pelindung mata, pelindung
hidung(masker), sarung tangan, dan juga perlumenggunakan handle tangan yang
biasanyadisediakan oleh mesin gerinda. Tidak semuamesin gerinda tangan menyediakan
handletangan, karena mesin yang tidak menyediakanhandle tangan biasanya tidak disarankan
untukdigunakan pada benda kerja non-logam.

2. Gerinda Duduk
Serupa dengan mesin gerinda tangan, hanya saja posisi mesin gerinda dipasangkan pada
dudukan.Untuk melakukan penggerindaan, benda kerjadidekatkan dan ditempelkan ke roda
gerinda yang berputar hingga permukaan benda kerja terkikis oleh roda gerinda.Roda
gerinda yang digunakan pada mesin gerinda duduk berukuran lebih tebal dibandingkan roda
gerinda pada mesin gerinda tangan.Mesin gerinda duduk banyak digunakan untuk mengasah
pahat, mengikis benda kerja maupun menghaluskan permukaan benda kerja setelah
proses pengelasan.

• Jenis-Jenis Batu Gerinda

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis
batu gerinda :
1.Flat Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink,
mata bor, dan sebagainya.

2.Cup Wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan
sebagainya.

3.Dish Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

 
4.Shaped Grinding Wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras,
seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

5.Cylindrical Grinding Wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis


produk.

6.Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan
gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini
filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.

7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi.
Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll.Sebuah melihat
menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda
pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di
pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda,  danputih hijau. 

•Spesifikasi Batu Gerinda (Grinding Wheels)

Pada saat anda melihat detail produk dari batu gerinda , anda akan melihat informasi mengenai
spesifikasi dari batu grinda (spec) dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF
dan lain sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan
kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat kekerasan materialnya dengan
mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk
menggerinda atau memotong material apa.

Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :

  Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :

o    A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)

o    WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)

o    C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)

o    GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)

  Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar,
sebaliknya semakin besar maka semakin halus.

o    Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse

o    Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium

o    Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine

o    Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine

o    Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine

  1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh
urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.

o    Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft

o    Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft

o    Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium


o    Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard

o    Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard

  1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :

o    B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin

o    BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat

o    V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair

o    S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika

Sebagai contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda tangan Nippon
Resibon, dengan kode produk kami BT045.

 A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
 Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
 S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
 BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
Dengan mengerti kode spesifikasi batu gerinda, tentunya ada akan mengetahui batu gerinda mana yang
sesuai untuk kebutuhan.

D. Mesin Bor
DEFINISI MESIN BOR

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor
hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan).Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut BOR.

JENIS-JENIS MESIN BOR


1.Mesin bor meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja.Mesin ini digunakan untuk membuat
lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin
bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya
poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan
roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
2. Mesin bor tangan (pistol)

Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya
mirip pistol.Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat
logam.Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri.Mesin bor
ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.
3. Mesin bor Radial

Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini
langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan
atau alas mesin..Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap
benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui
perputaran batang berulir.

4.Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)


Digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana proses pemakanan
dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis naik turun. Pada proses pengeboran, poros utamanya
digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 3600 , mejanya diikat bersama sumbu berulir
pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.
5.Mesin bor koordinat

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya
terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran.Mesin bor koordinat digunakan untuk
membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya
memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi.Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut
digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan
sistem optik.Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi
0,001 mm.
6.Mesin bor lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai.Mesin bor lantai disebut juga mesin bor
kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung.
Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.
7.Mesin bor berporos (mesin bor gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel.Mesin ini
digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal
terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

BAGIAN – BAGIAN UTAMA MESIN BOR


1.Base (Dudukan )

Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel
pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan
pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2.Column (Tiang)

Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses
pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja
kerja.

3.Table (Meja)

Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan
secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke
kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk
lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja.Kesemuanya itu dilengkapi pengunci
(table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan.Untuk menjepit benda kerja
agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4.Drill (Mata Bor)


Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah
bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya
yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa
mengubah diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk
garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.

5.Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.

6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt
dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.

7.Drill Feed Handle


Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan)

8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan
kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar pengatur kecepatan.

E. Mesin Sekrap

Mesin frais adalah mesin perkakas yang gerak utamanya adalah berputar.Mesin frais mampu
mengerjakan pemakanan permukaan dan sisi tegak.Pada mesin frais vertikal sumbu utama
spindelnya tegak lurus dengan meja mesin.
Komponen-Komponen Mesin Frais

Keterangan :

Ø Column (Tiang) merupakan tempat spindel terpasang, didalamnya terdapat gigi sistem


transmisi penggerak spindel.

Ø Knee diatasnya terpasang saddle, knee terpasang pada peluncur yang ada pada column.Knee
dapat digeserkan naik dan turun pada column.

Ø Saddle. Saddle terpasang pada peluncur yang ada pada knee, sehingga saddle dapat digeserkan
pada knee untuk melakukan gerakan melintang dari meja.
F. Gergaji

Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin
gergaji merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Gergaji terdiri dari alat
yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong
bahan yang lebih lunak.Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar.Gergaji dapat
digunakan dengan tangan atau didukung listrik.

Fungsi Mesin Gergaji

Fungsi utama Mesin Gergaji adalah untuk memotong benda kerja dalam jumlah yang banyak.
Di dalam penggergajian, pekerja dapat menyesuaikan bentuk daun gergaji tergantung pada
jenis Mesin Gergaji yang sedang digunakan atau yang akan digunakan

Prinsip Kerja Mesin Gergaji

Perputaran motor mesin gergaji dihubungkan oleh sebuah sabuk pada roda poros roda gigi,
pada poros keping penerus dihubungkan dengan roda gigi penghubung. Poros roda gigi
terhubung memutar keping penggerak lalu menggerakan batang penggerak sehingga
menghasilkan gerakan mundur maju pada sengkang gerak, batang penggerak ini terpasang pada
suatu alur keping penggerak dan diikat oleh sebuah baut dan mur (gerakan elektronik) dimana
alur itu mengatur panjang langkah sengkang gergaji.

Bagian-bagian Mesin Gergaji


Keterangan:

1.Pegangan (pendorong belakang)

2.Sekelar utama

3.Sungkup pelindung atas

4.Rumah-rumah motor

5.Pegangan depan

6.Pegangan paralel

7.Baut penjepit pengantar

8.Daun gergaji lingkaran

9.Sungkup pelindung bawah

10.Pelat dasar mesin

Pisau Gergaji

Pisau gergaji yang digunakan diworkshop, sering disebut sebagai gergaji daya, mirip dengan ger
gajitangan, bedanya, pada gergaji daya, jarak bagi dibuat lebih kasar, yakni berkisar antara (1,8
s/d 10)mm, lihat gambar dibawah ini.
Klasifikasi Mesin Gergaji

1. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw machine)

Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300 mm sampai 900
mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi rata-
rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan yang bolak-
balik, maka waktu yang digunakan untuk memotong adalah 50%

2. Mesin Gergaji Piringan (Circular saw)


Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan ketebalan 0,5 mm
dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50
mm. pada proses penggergajian ini selalu digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat
dicapai antara kurang lebih 0,5 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji piringan
menggunakan mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.

3. Mesin Gergaji Ukir (Jig Saw)

Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jig saw adalah sebuah alat yang
dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu) dengan bentuk apa saja
mulai dari bentuk kurva yang melengkung-lengkung hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jig
saw adalah dapat memotong dengan pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa
memotong lurus-lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jig saw bergerak naik turun saat memotong.

4. Mesin Gergaji Pita


Mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus
atau lengkung yang tidak beraturan. Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit
sampai 450 m/menit agar dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda
kerja.

5.  Mesin Gergaji Pembelah

Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji
pembelah 

digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4
pucuk 

gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.

6. Mesin Gergaji Pemotong


Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis
gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi
potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun
antara 550 mm hingga 700 mm.

Anda mungkin juga menyukai