Anda di halaman 1dari 13

Pembelajaran dari negara lain:

percepatan penemuan kasus dan


memperpanjang kebijakan tinggal di rumah,
serta jaga jarak

Purwa K Sucahya
Peneliti dan pengamat kesehatan masyarakat
Depok, 23 Maret 2020.
Kontak: purwa.sucahya@gmail.com
Point pembelajaran: temukan kasus; tangani & isolasi
pasien; tidak keluar rumah dan jaga jarak
• Pemerintah China dan Korsel serius dan didukung komitmen penuh oleh
masyarakatnya, sehingga dalam waktu kurang lebih 30 hari mulai terlihat
ada penurunan kasus aktif
• Diperkirakan kasus covid akan dapat dieliminasi dalam waktu 3 bulan.
• Italia, negara yang dianggap memiliki salah satu sistem kesehatan terbaik di
dunia, namun karena telat mengantisipasi dan masyarakatnya tidak
mendukung, mengakibatkan jumlah kasus terus meningkat dalam 35 hari,
dan diprediksi akan terus meningkat di hari-hari ke depan.
• Iran, terlihat masih meningkat tetapi lambat peningkatannya, karena
negara ini sedang diembargo ekonomi oleh Amerika, sehingga diprediksi
tidak memiliki alat tes yang cukup untuk mendeteksi kasusnya.
• Diprediksi jumlah kematian akan semakin banyak

Fakta lihat grafik 1


Jumlah kasus aktif cenderung mulai menurun dalam waktu 30 hari, apabila ada
penanganan serius dari pemerintah dan keseriusan masyarakatnya (Korea dan China).
Pada respon yang terlambat, sampai saat ini masih terus meningkat (Italia dan Iran)

Grafik 1. Kecenderungan kasus aktif covid19 menurut waktu dan negara


70.000
60.000
Jumlah Kasus aktif

50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
-
0 10 20 30 40 50 60 70
Lama hari penanganan covid-19

China Korsel Italy Iran

Data sampai 22 Maret 2020; https://www.worldometers.info/coronavirus/


Respon pemerintah di Asia Tenggara: Lambat dibandingkan
pemerintah Korea Selatan
• Respon pemerintah di Asia Tenggara (Malaysia, Philipina, dan Indonesia)
relatif lambat, walaupun 2 negara telah menyatakan lockdown. Namun,
capaian kasus aktifnya relatif tidak jauh berbeda diantara ketiga negara.
• Semua negara mengindikasikan akan ada kenaikan kasus yang tajam
terutama di Malaysia. Demikian pula, Indonesia temuan kasusnya akan
lebih banyak apabila menerapkan rapid test.
• Tantangan bagi Indonesia: sebaran kasus semakin melebar ke berbagai provinsi
• Indonesia saat ini sangat agresif untuk menangani kasus covid19 sejak
terbentuknya tim satgas covid19 minggu lalu. Namun, diperlukan strategi
yang efektif terutama dalam upaya mendeteksi kasus dan mengedukasi
masyarakat untuk bersedia tinggal di rumah dan meminta dunia usaha
membuat kebijakan khusus bagi karyawannya, misalkan kerja bergantian
hari.

Fakta lihat grafik 2


Respon pemerintah di Asia Tenggara relatif lambat, cenderung
menunggu kasus banyak, dan masyarakatnya tidak patuh berimplikasi
pada makin lamanya penyelesaian kasus covid19
Grafik 2. Perbandingan kasus aktif kasus covid19 antara Korsel dan Negara di Asia
Tenggara
8.000
7.000
Jumlah kasus aktif

6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-
0 10 20 30 40 50 60
Lama Hari Penanganan Covid sejak kasus 1

Korsel Philip Malay Indo


Apakah masalah covid19 di Indonesia akan bisa selesai dalam 2
bulan ke depan?
• Melihat pembelajaran dari berbagai negara, sepertinya masalah
covid19 belum akan selesai dalam 2 bulan ke depan. Melihat trennya,
kasus covid19 di Indonesia baru akan memasuki fase percepatan
peningkatan kasus (Grafik 2).
• Apabila kasus covid19 tidak ditangani secara tepat dan efektif, serta
tidak ada pemahaman dan dukungan masyarakat, maka kejadian di
Italia (Grafik 1) kemungkian besar akan terjadi di Indonesia.
• Saat ini kesadaran masyarakat masih rendah, misalkan masih banyak yang
keluar rumah dan berdesak-desakan di transportasi umum
• Apalagi masa mudik lebaran akan terjadi 1,5 bulan lagi, meningkatkan migrasi
orang antar daerah
Apakah sumberdaya kesehatan siap dalam menghadapi
covid19?
• Ketersediaan pendanaan kesehatan di Indonesia termasuk yang paling rendah
dibandingkan negara lain.
• Dari sisi rasio tenaga kesehatan per 1000 penduduk dan rasio ketersediaan
tempat tidur per penduduk yang paling rendah dibandingkan negara lain.
• Dengan fakta tersebut, maka satgas covid19 mencoba untuk mempersiapkan
ledakan kasus dengan cara:
• Mendatangkan rapid test (1 juta) untuk mempercepat temuan kasus
• Mendatangkan obat dan logistic kesehatan (APD, masker, sanitizer, dsb).
• Mempersiapkan jumlah tempat tidur dengan mengubah hotel dan membangun 1 rumah
sakit baru
• Mengerahkan tenaga relawan, baik medis dan non-medis
• Namun, isu terbesarnya adalah ketersediaan tenaga medis siap pakai. Sebab
ketersediaan tenaga medis dan isu ketersediaan APD terbatas. Akibatnya, saat ini
ada banyak tenaga nakes terkena covid19, bahkan ada yang meninggal.

Fakta lihat grafik 3 dan 4


Potret sistem kesehatan antar negara: kondisi Indonesia yang
paling rendah dibandingkan dengan negara lain

Grafik 3. Perbandingan Tempat tidur ICU/100 ribu Grafik 4. Pengeluaran Kesehatan per kapita pertahun
penduduk; Dokter per 1000 penduduk; Perawat & dlm USD, 2016
Bidan per 1000 penduduk di tahun 2017 pada negara 2500
terdampak Covid19
12

2000
10

8 1500

1000
4

2 500

0
TT ICU / 100ribu Dokter/1000 Bidan & Perawat/1000
0
Korsel China Malasyia Indonesia Korsel China Malasyia Indonesia
Apa yang harus dipersiapkan dalam menghadapi peningkatan
kasus covid19?
• Dari sisi pemerintah
• Membuat pembagian zona wilayah, dan mengembangkan system informasi menjadi
big-data untuk memantau kondisi dan pergerakan orang dengan sistem aplikasi.
• Sekaligus memperbaiki system manajemen pencatatan dan pelaporan data, serta standarisasi
format data antar daerah, agar semua data dapat terekam dan dijadikan sebagai proses
pembelajaran dan perbaikan layanan, serta pendokumentasian untuk ke depannya.
• Belajar dari kasus Korea dan China maka penurunan kasus diperlukan minimal 30
hari, untuk itu disarankan untuk memperpanjang masa tinggal di rumah dan
memperketat pengawasan orang bergerak (bila perlu diberikan sangsi) terutama di
wilayah zona merah.
• Dalam mengantisipasi ledakan kasus karena rapid tes, maka diperlukan protocol
standar pelaksanaan kegiatan yang sama di setiap daerah, mulai dari screening
sampai pasien sembuh, termasuk peran setiap instansi yang terkait.
• Mempercepat dan memperpendek mekanisme distribusi logistik untuk sampai
kelayanan, serta membuat perhitungan secara akurat ketersediaan dan kebutuhan
logistik kesehatan agar jangan sampai terjadi kekurangan.
• Tidak mengurangi frekuensi dan kapasitas layanan transportasi publik karena justru
terjadi penumpukan massa.
• Dari sisi swasta
• Merealokasi sebagian besar dana CSR untuk penanganan covid19
• Mengembangkan kebijakan kelonggaran bekerja bagi karyawannya, misalkan
bekerja dari rumah, atau bekerja bergantian misalkan 1 hari di rumah dan 1
hari di kantor untuk mengurang pergerakan orang keluar rumah
• Membantu pemerintah dengan sumberdaya yang dimiliki pihak swasta dalam
penanganan covid19, terutama dari sisi pendanaan ataupun pengadaan
logistik untuk layanan kesehatan.
• Meminta agar tidak melakukan PHK karyawan di tengah kondisi
perekonomian dunia yang sedang melemah
• Melakukan pengawasan dan pengecekan kesehatan karyawan secara rutin
untuk mendeteksi kasus covid19, dan melaporkannya kepada layanan
kesehatan setempat.
• Dari sisi masyarakat
• Mematuhi aturan pemerintah untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak bila terpaksa
keluar rumah
• Mengembangkan sistem penguatan dan pemberdayaan masyarakat pada tingkat
lingkungan Desa atau RW, untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat dan
melaporkan bila di duga ada kasus covid
• Menjalin kekuatan dan saling solidaritas untuk membantu sesama warga yang kurang
mampu agar bersedia tinggal di rumah, misalkan mendistribusikan makanan bagi
yang tidak mampu.
• Memetakan potensi ekonomi masyarakat di tiap wilayah, lalu menyebarkan
kontaknya, sehingga proses pemesanan barang/jasa bisa melalui telepon atau WA,
untuk mengurangi pergerakan orang.
• Membangun komunikasi yang konstruktif untuk penanganan kasus covid19 melalui
jalur komunikasi yang telah terbangun selama ini, misalkan WA grup.
• Menggalang pendanaan dari masyarakat untuk peduli dalam penanganan covid19,
jalur dan mekanismenya perlu dibuatkan oleh pemerintah agar satu pintu.
• Dari sisi organisasi profesi/akademisi
• Mengajak dan melibatkan organisasi profesi/akademisi untuk bersama-sama
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi penanganan covid19
• Meminta review secara rutin atas implementasi strategi yang telah diterapkan
oleh satgas covid, untuk upaya perbaikan program ke depannya
Terima kasih

• Tinggal di rumah merupakan bukti cinta anda terhadap negeri ini, dan
membantu warga yang kurang mampu dilingkungan sekitar
merupakan bukti kepedulian anda sesama manusia.

• Tinggal dirumah semakin mendekatkan hubungan anak dan orang


tua, serta memperkuat nilai-nilai keluarga.

• Saat ini, sayangi diri dan keluarga-mu dengan cara tinggal di rumah

• Mau Sehat? Jaga Jarak minimal 1 meter.

Anda mungkin juga menyukai