Anda di halaman 1dari 3

Bayu Gema Ramadhan

Firza Ahmad K
Mukhamad Kholily
Radyan Dayu D B

LAPORAN PRAKTIKUM SEL VOLTA DAN ELEKTROLISIS

LAPORAN PERCOBAAN 1
I. Judul Percobaan : Sel Volta

II. Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui berlangsung tidaknya suatu reaksi pendesakan menurut deret volta

III. TEORI PERCOBAAN

Dapat berlangsung atau tidaknya suatu reaksi pendesakan dapat diprediksi menggunakan deret volta. Unsur
yang mempunyai potensial reduksi lebih kecil dapat mendesak unsur yang potensial reduksinya lebih besar. Deret
volta yang serig dipakai :

Li K Ba Sr Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

IV. ALAT DAN BAHAN

a. Tabung Reaksi 4 buah


b. Larutan CuSO4
c. Potongan logam Cu, Zn, Sn, Ni

V. Langkah Kerja

1. Masukkan larutan CuSO4 ke dalam 4 tabung reaksi


2. Masukkan potongan logam Cu, Zn, Sn, Ni ke dalam masing-masing tabung reaksi
3. Goyangkan tabung reaksi bila perlu untuk mempercepat berlangsungnya reaksi
4. Amati perubahan yang terjadi

VI. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan sebagai berikut.

Berlangsungnya reaksi dapat dilihat dari terjadinya perubahan warna/bentuk logam pada tabung reaksi

Potongan Logam Reaksi berlangsung / tidak


Cu Tidak
Ni Ya
Sn Ya
Zn Ya

VII. Pembahasan

Dari hasil percobaan yang dilakukan kelompok kami terbukti logam Zn, Sn, Ni yang memiliki potensial reduksi lebih
kecil dari pada Cu mengalami reaksi pendesakan. Hanya logam Cu yang tidak bereaksi dengan larutan CuSO4 karena
memiliki potensial reduksi yang sama.

VIII. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan maka dapat disimpulkan bahwa deret volta, yaitu : Li K Ba Sr Ca
Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au. Dapat digunakan untuk memprediksi berlangsung atau
tidaknya suatu reaksi. . Unsur yang mempunyai potensial reduksi lebih kecil dapat mendesak unsur yang potensial
reduksinya lebih besar.
LAPORAN PERCOBAAN 2

I. Judul Percobaan : Elektrolisis

II. Tujuan Percobaan :

1. Mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis


2. Mengetahui perubahan yang terjadi pada larutan yang dielektrolisis
3. Membuktikan zat yang dihasilkan pada anoda dan katoda pada proses elektrolisis

III. Alat dan bahan

a. Statif
b. Tabung U
c. Sumber Arus (Baterai)
d. Elektroda karbon
e. Kabel
f. Larutan KI
g. Indicator PP
h. Pipet tetes
i. Larutan amilum

IV. Teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh arus listrik
searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan
yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit
(larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis
bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel elektrolisis.

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan elektroda yang
mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi
reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap
elektron sedangkan anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda
dan anoda pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi
dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda. Pada sel volta
katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif
dan anoda bermuatan positif.

V. Langkah Kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan


2. Rangkai statif dan tabung U dengan baik dan jangan sampai goyang
3. Tuangkan larutan KI ke dalam pipa U
4. Rangkai kabel dengan elektroda grafit dan baterai
5. Masukkan elektroda ke dalam pipa U
6. Tunggu elekrtrolisis berlangsung dan amati perubahan yang terjadi
7. Ambil sedikit larutan pada katoda dan uji dengan indicator PP
8. Ambil sedikit larutan pada anoda dan uji dengan indicator amilum
9. Catat perubahan yang terjadi
VI. Hasil Pengamatan

Tabel Pengamatan

Elektroda
No Perlakuan
Anode Katode

1 Sebelum elektrolisis Warna : Bening Warna : Bening

Perubahan :Terdapat sedikit gelembung


Perubahan : Terdapat gelembung-
2 Sesudah elektrolisis udara dan larutan tersebut berubah
gelembung udara
menjadi warna kuning pekat

Perubahan : Berubah menjadi


3 Ditambah PP
warna merah muda

4 Ditambah amilum Perubahan : coklat pekat

VII. Pembahasan

Larutan KI dan Elektroda C

KI K+ + I–

Katode (-) : 2H2O + 2e - H2 + 2OH –

Anode (+) : 2I - I2 + 2e -

Reaksi : 2 H2O + 2l - l2 + H2 + 2OH –

K pada katoda tidak dapat mengalami reduksi karena merupakan unsur golongan IA, sehingga yang
megalami reduksi yaitu air(H2O). Sedangkan pada anode, I merupakan anoda inert atau sulit untuk mengalami
oksidasi sehingga yang mengalami oksidasi adalah I- .

Pada larutan KI terlihat jelas bahwa adanya gelembung pada kedua elektroda. Pada kation , gelembung udara
berasal dari reduksi H2O yang menghasilkan gas H2. Pada anoda gelembung udara berasal dari oksidasi I- menjadi I-
2. Terjadinya perubahan warna indikator pada katoda menjadi warna unggu karena peningkatan konsentrasi OH-
,sedangkan pada anoda orange kecoklatan berasal dari oksidasi I-menjadi gas I2.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan di atas dapat kami ambil kesimpulan bahwa elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus
listrik searah . Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).

Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda menghasilkan gelembung,
sedangkan pada anoda terjadi perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi merah muda keungu-unguan dan
menghasilkan I2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi larutan, jenis larutan dan sifat
elektroda.

Anda mungkin juga menyukai