Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Firda Afriliah

NIM : 18.143. AF
KELAS : NON REGULER D

1). Jelaskan tahap-tahap dispensing mulai dari penyiapan bahan


sampai ketahap pemberian informasi obat?
Jawab:
Proses Dispensing
~Menerima dan memvalidasi resep
~Mengkaji resep untuk kelengkapan
~Mengerti dan menginterpretasikan resep
~Menapis profil pengobatan penderita
~Menyiapkan, membuat, atau meracik obat
~Mendistribusikan obat kepada penderita.
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian
informasi Obat. Setelah melakukan pengkajian Resep dilakukan
hal sebagai berikut:
1. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
- menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep;
- mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
dengan memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa dan
keadaan fisik Obat.
2. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan
3. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
- warna putih untuk Obat dalam/oral;
- warna biru untuk Obat luar dan suntik;
- menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk
suspensi atau emulsi.
4. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah
untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu Obat dan
menghindari penggunaan yang salah.
Setelah penyiapan Obat dilakukan hal sebagai berikut:
1. Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada
etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah Obat
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan Resep);
2. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien;
3. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien;
4. Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi Obat;
5. Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-hal
yang terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan
dan minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping,
cara penyimpanan Obat dan lain-lain;
6. Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan
cara yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat
mungkin emosinya tidak stabil;
7. Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau
keluarganya;
8. Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf
oleh Apoteker (apabila diperlukan);
9. Menyimpan Resep pada tempatnya;
10. Apoteker membuat catatan pengobatan pasien dengan
menggunakan Formulir 5 sebagaimana terlampir.
Apoteker di Apotek juga dapat melayani Obat non Resep atau
pelayanan swamedikasi. Apoteker harus memberikan edukasi
kepada pasien yang memerlukan Obat non Resep untuk
penyakit ringan dengan memilihkan Obat bebas atau bebas
terbatas yang sesuai.
(Permenkes Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek).
2). jelaskan tahapan kegiatan konseling yang biasa anda
lakukan kepada pasien di apotek?
Jawab:
TAHAPAN KONSELING
1.Pembukaan. Pembukaan konseling yang baik antara apoteker
dan pasien dapat menciptakan hubungan yang baik, sehingga
pasien akan merasa percaya untuk memberikan informasi
kepada Apoteker. Apoteker harus memperkenalkan diri
terlebih dahulu sebelum memulai sesi konseling. Selain itu
apoteker harus mengetahui identitas pasien (terutama nama)
sehingga pasien merasa lebih dihargai.
2.Diskusi untuk mengumpulkan informasi dan identifikasi
masalah Pada sesi ini Apoteker dapat mengetahui berbagai
informasi dari pasien tentang masalah potensial yang mungkin
terjadi selama pengobatan.
3.Diskusi dengan pasien baru Jika pasien masih baru maka
Apoteker harus mengumpulkan informasi dasar tentang pasien
dan tentang sejarah pengobatan yang pernah diterima oleh
pasien tersebut.
4.Diskusi dengan pasien yang meneruskan pengobatan Pasien
yang sudah pernah mendapatkan konseling sebelumnya,
sehingga Apoteker hanya bertugas untuk memastikan bahwa
tidak ada perubahan kondisi maupun pengobatan baru yang
diterima oleh pasien baik yang diresepkan maupun yang tidak
diresepkan.
5.Mendiskusikan Resep yang baru diterima Apoteker harus
bertanya apakah pasien pernah menerima pengobatan
sebelumnya. Apoteker harus bertanya pengobatan tersebut
diterima pasien dari mana, apakah dari Apoteker juga, atau dari
psikiater dan lain sebagainya. Pada tahap ini Apoteker juga
harus melihat kecocokan dosis yang diterima oleh pasien
sehingga pengobatan menjadi lebih optimal.
6.Mendiskusikan pengulangan resep dan pengobatan Kegunaan
pengobatan, Apoteker diharapkan memberikan penjelasan
tentang guna pengobatan yang diterima oleh pasien serta
bertanya tentang kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh
pasien selama menerima pengobatan. Efektifitas pengobatan,
Apoteker harus mengetahui efektifitas dari pengobatan yang
diterima oleh pasien.Apoteker harus mengetahui dengan pasti
efek samping pengobatan dan kemungkinan terjadinya efek
samping kepada pasien tersebut.
7.Memastikan pasien telah memahami informasi yang
diperoleh..
8.Menutup diskusi Sebelum menutup diskusi sangat penting
untuk Apoteker bertanya kepada pasien apakah ada hal-hal
yang masih ingin ditanyakan maupun yang tidak dimengerti
oleh pasien. Mengulang pernyataan dan mempertegasnya
merupakan hal yang sangat penting sebelum penutupkan sesi
diskusi, pesan yang diterima lebih dari satu kali dan diberi
penekanan biasanya akan diingat oleh pasien.
9.Follow-up diskusi Fase ini agak sulit dilakukan sebab
terkadang pasien mendapatkan Apoteker yang berbeda pada
sesi konseling selanjutnya. Oleh sebab itu dokumentasi
kegiatan konseling perlu dilakukan agar perkembangan pasien
dapat terus dipantau.
TEKNIK PENYAMPAIAN KONSELING
Untuk menerapkan suatu konseling yang baik maka Apoteker
harus memiliki persiapan. Apoteker sebaiknya melihat dahulu
data rekam medik pasien. Ini penting agar apoteker dapat
mengetahui kemungkinan masalah yang terjadi seperti
interaksi obat maupun kemungkinanan alergi pada obat-obatan
tertentu. Dalam proses konseling memerlukan teknik-teknik
tertentu sehingga konseling bisa berjalanb secara efektif dan
efisien atau berdaya guna dan berhasil guna. Adapun teknik
konseling adalah :
1.Teknik rapport
2.Perilaku attending
3.Teknik structuring
4.Empati
5.Refleksi perasaan
6.Teknik eksplorasi
7.Teknik paraphrasing(menangkap pesan utama)
8.Teknik bertanya
9.Dorongan minimal (minimal encouragement)
10.Interpretasi
11.Teknik menyimpulkan sementara (summarizing)
12.Teknik-teknik memimpin
13.Teknik fokus
14.Teknik konfrontasi
15.Penjernihan (Clarifying)
16.Memudahkan (Fasilitating)
17.Diam sebagai suatu teknik
18.Teknik mengakhiri

3). Point-point apa saja dalam suatu resep yang dilakukan


skreening resep? Jelaskan dengan singkat!
Jawab:
skreening resep:
1.Nama, SIP atau Surat Ijin Praktek dan alamat dokter yang
memberikan resep
2.Resep ini juga harus memiliki tanggal yang sesuai dengan
pemeriksaan
3.Dokter harus mencantumkan tanda tangan secara jelas
4.Resep ini juga harus memiliki keterangan pasien seperti
nama, alamat, jenis kelamin, usia hingga berat badan
5.Biasanya resep ini juga memiliki informasi tambahan tentang
cara pemakaian dan dosis yang diberikan secara jelas
6.Beberapa dokter juga biasanya memberikan catatan
tambahan untuk keterangan yang dibutuhkan apoteker.
Pemeriksaan resep yang dilakukan apoteker bisa terjadi di
rumah sakit atau apotek luar rumah sakit. Biasanya hal ini juga
akan dimudahkan dengan keterangan tambahan dari apotek
yang memberi tanda “menerima resep dokter”.
Namun, beberapa apotek memang akan memberlakukan
kebijakan seperti ini untuk memudahkan pasien yang ingin
mendapatkan informasi tambahan secara rinci. Apalagi masing-
masing dari apotek juga memiliki kebijakan evaluasi terhadap
resep yang diberikan pasien.
itu, anda juga harus tahu bahwa beberapa apotek juga
memiliki kebijakan harga berbeda terhadap seluruh pilihan
jenis obat yang dibutuhkan. Bahkan, stok atau ketersediaan
obat yang dibutuhkan tidak selalu ada pada beberapa apotek
yang memiliki kebijakan seperti ini. Sehingga pasien harus
mendapatkan informasi detail lainnya tentang beberapa apotek
luar rumah sakit yang menawarkan pelayananan yang sama.

4). Jelaskan pendapat tentang KLB (Kejadian Luar Biasa) yang


sekarang terjadi khususnya diindonesia? Kira-kira menurut
anda apa hal yang paling pokok harus dilakukan agar bisa
terhindar dari penyebaran penyakit wabah COVID-19 yang saat
ini masuk dalam kategori pandemi global!
Jawab:
KLB yang sekarang terjadi khususnya di Indonesia .
Sejumlah daerah menetapkan penyebaran virus corona
(Covid-19) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).Sampai kemarin,
Minggu (15/3), Dari jumlah itu, pasien positif corona
diindonesia yang telah diumumkan pemerintah mencapai 117
orang, dari jumlah itu 8 orang dinyatakan sembuh dan 5 pasien
meninggal dunia.Penyebaran pasien positif corona mulai
meluas ke sejumlah daerah, mulai dari Jakarta, Bandung,
Tangerang, Solo, Yogyakarta, Bali, Pontianak, hingga Manado
*HAL YANG PALING POKOK HARUS DILAKUKAN AGAR BISA
TERHINDAR DARI PENYEBARAN WABAH Covid-19*
1. Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana
namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV.
Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya
selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga
bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-
sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan
tisu, handuk bersih
2. Menggunakan masker
Ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk
mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan
masker N95.masker N95 adalah jenis masker yang dirancang
khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis
masker inilah yang sebenarnya lebih direkomendasikan untuk
mencegah infeksi virus Corona
3. Menjaga daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya
berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan
daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi
makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan
makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa
lemak. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen
sesuai anjuran dokter.
Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok,
dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa
meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan
virus Corona.
4. menghindari kontak dekat
~Hindarilah kontak dekat dengan orang lain yang sedang sakit.
~Beri jarak antara Anda dan orang lain jika virus corona telah
menyebar di komunitas Anda.
~ sangat penting bagi orang-orang yang berisiko lebih tinggi
untuk sakit parah

Anda mungkin juga menyukai