Masalah penelitian merupakan titik pangkal (starting point) suatu penyelidikan ilmiah.
Tidak ada penelitian kalau tidak ada masalah yang akan diteliti, namun tidak semua
masalah yang ada wajar untuk diteliti. Jadi masalah adalah fokus yang akan diteliti.
Fokus yang mengambang atau tidak dapat dijabarkan secara operasional akan
membawa dampak negative kepada hasil penelitian. Terlebih lagi jika peneliti memiliki
kemampuan dan pengaaman yang terbatas dalam penelitian. Karena itu pemilihan
masalah harus dilakukan dengan benar dan teliti, sehingga memungkinan peneliti
dalam merencanakan kegiatan penelitian dengan benar. Misalnya, banjir di Jakarta
merupakan masalah terutama bagi penduduk di sekitar bantaran kali/sungai, sementara
bagi masyarakat di pegunungan banjir bukanlah suatu masalah. Sesuatu yang penting
dan berguna bagi masyarakat perkotaan belum tentu berguna bagi masyarakat
pedesaan. Apa yang dianggap masalah bagi diri sendiri belum tentu masalah bagi
kelompok lain.
Jadi dapat dikatakan masalah merupakan kesenjangan (gap) antara apa yang
seharusnya ada dan apa yang terjadi, atau antara apa yang diharapkan akan terjadi dan
apa yang menjadi kenyataan. Kesenjangan itu hendaknya dapat dimanipulasi dan
dipecahkan dengan pendekatan ilmiah. Ini bermakna tidak semua hal perlu diselidiki
dan didekati melalui peneliltian., karena sifat masalah berbeda-beda dan tidak dapat
diselesaikan secara ilmiah. Secara umum masalah penelitian harus jelas, berarti dan
dapat dikerjakan dengan baik dan mudah.
C. SUMBER MASALAH
Bagi peneliti pemula, akan mengalami kesulitan dalam mencari masalah yang akan
diteliti. Tugas utama seorang peneliti dalam mencari masalah ialah dengan
membaca literatur, jurnal, hasil penelitian. Selain itu, menjadi pengamat baik dalam
kehidupan bermasyarakat. Mengapa demikian? Karena dari sanalah sumber
masalah yang akan diteliti.
Masalah diturunkan dari teori, pengamatan, maupun intuisi atau gabungan dari
berbagai hal tersebut. Sumber utama masalah adalah itrtur professional, yang selalu
menampilkan berbagai kajian konseptual dan empiris serta kelemahan yang terjadi
dari berbagai konsep yang ada dan berbagai keterbatasan penelitian yang telah
dilakukan. Peneliti akan dapat melihat kesenjangan, jurang kajian, kelemahan, ada
situasi, kejadian yang perlu disempurnakan dan dikaji ulang. Selain itu, peneliti
setiap saat dapat menjadi pengamat yang kritis terhadap fenomena yang terjadi di
masyarakat
1. Benarkah ada ketimpangan antara apa yang seharusnya dan apa yang terjadi pada
aspek yang akan diteliti itu?
6. Dapatkah data dikumpulkan dengan mudah, cepat, dan tepat, baik ditilik dari jenis
data, sumber data, area penelitian, biaya, dan waktu yang tersedia?
7. Cukupkah dasar-dasar teori yang mendukung masalah itu sehingga kerangka teoritis
dapat disusun dengan baik?
8. Apakah masalah itu baru, aktual, dan menarik bagi peneliti?