Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Heart Organisation atau WHO (2012) definisi stroke adalah suatu
kondisi penyakit yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah yang mensuplai otak
secara tiba-tiba, baik karena adanya sumbatan maupun rupturnya pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan jaringan otak yang tidak terkena aliran darah kekurangan
oksigen dan nutrisi sehingga sel otak mengalami kerusakan (Wijaya & Putri, 2013).
Setiap tahun, di Amerika Serikat sekitar 795.000 orang mengalami stroke baru (stroke
iskemik) dan berulang (stroke hemoragik). Sekitar 610.000 ( 76,73 %) di antaranya
adalah serangan pertama, dan 185.000 (23,27%) adalah serangan berulang (hemoragik)
(AHA, 2015).
Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia dalam jumlah terbanyak
penderita stroke pada tahun 2009 menurut dr. Herman Samsudi, Sp.S, seorang ahli saraf
sekaligus ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Cabang DKI Jakarta (Yayasan
Stroke Indonesia, 2012). Data dari Kementrian Kesehatan RI (2014) mencatat bahwa
jumlah penderita stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
(nakes) diperkirakan 1.236.825 orang. Setiap tahunnya di Indonesia diperkirakan 500.000
penduduk terkena serangan stroke, ada sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan
sisanya cacat ringan maupun berat (Yayasan Stroke Indonesia, 2012).
Pudiastuti (2011) menyatakan stroke dibagi menjadi dua kategori yaitu stroke
hemoragik dan stroke iskemik atau stroke non hemoragik. Stroke non hemoragik adalah
suatu gangguan peredaran darah otak akibat tersumbatnya pembuluh darah tanpa terjadi
suatu perdarahan, hampir sebagian besar pasien atau 83% mengalami stroke non
hemoragik (Harahap & Siringoringo, 2016). Stroke telah menjadi penyebab kematian
utama di hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni 14,5% Dengan populasi sekitar
250 juta jiwa, berarti terdapat sekitar 3,6 juta penderita stroke di Indonesia, stroke non
hemoragik 2,8 juta jiwa (77,8%) dan sisanya adalah stroke hemoragik (Pratama, 2016)
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan tingginya angka kejadian stroke
iskemik adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, ras, gender, genetik, dan
riwayat Transient Ischemic Attack sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi berupa
hipertensi, merokok, penyakit jantung, diabetes, obesitas, penggunaan oral kontrasepsi,
alkohol, hiperkolesterolemia. Berdasarkan peneitian di rawat inap Neurologi di RSUP
Prof. Dr. R. D. Kandou sebagian besar pasien stroke iskemik memiliki hipertensi yaitu
sebanyak 40 pasien (65,4%), prehipertensi sebanyak 13 pasien (23%), dan yang normal
sebanyak 7 pasien (11,6%) (Kabi, et al, 2015). Hipertensi memang merupakan faktor
resiko yang kuat untuk terjadinya stroke. Hal ini disebabkan oleh hipertensi dapat
menipiskan dinding pembuluh darah dan merusak bagian dalam pembuluh darah yang
mendorong terbentuknya plak aterosklerosis (Kabi, et al,2015).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu stroke ?
2. Apa penyebab dari stroke ?
3. Apa saja faktor resiko dari stroke ?
4. Bagaimana manifestasi klinis dari stroke ?
5. Bagaimana klasifikasi dari stroke ?
6. Bagaimana patofisiologi dari stroke ?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari stroke ?
8. Apa saja komplikasi dari stroke ?
9. Bagaimana asuha keperawatan pada stroke ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu stroke
2. Untuk mengetahui penyebab dari stroke
3. Untuk mengetahui apa saja faktor resiko dari stroke
4. Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis dari stroke
5. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi dari stroke
6. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari stroke
7. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari stroke
8. Untuk mengetahui apa saja komplikasi dari stroke
9. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada stroke

BAB

PENUTUP

A. Kesimpulan
Stroke iskemik adalah sebuah gangguan pada fungsi otak yang terjadi secara tiba-
tiba, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran ataupun penurunan fungsi neurologi
lainnya, yang terjadi lebih dari 24 jam dimana penyebabnya adalah gangguan sirkulasi
aliran darah ke otak. Beberapa faktor risiko yang menyebabkan tingginya angka kejadian
stroke iskemik adalah faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, ras, gender,
genetik, dan riwayat Transient Ischemic Attack sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi
berupa hipertensi, merokok, penyakit jantung, diabetes, obesitas, penggunaan oral
kontrasepsi, alkohol, hiperkolesterolemia. Serangan stroke dapat terjadi tiba-tiba dan
apabila tidak dilakukan penanganan segera maka dapat menyebabkan masalah yang lebih
serius hingga kematian.

Anda mungkin juga menyukai