Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PANCASILA

NAMA : MUHAMMAD IRFAN NURYANTA

NIM : 5212414014

PRODI : TEKNIK MESIN S1

Pertanyaan :

Menganalisis kebijakan tentang pemilu presiden secara langsung,berikan pendapat lebih


setuju secara langsung atau tidak langsung

Jawaban :

Pemilihan Umum atau PEMILU adalah salah satu cara yang merupakan perwujudan
dari kedulatan rakyat dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil wakil rakyat yang akan
duduk di lembaga perwakilan rakyat,serta salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga
negara di bidang politik.Pemilu dilaksanakan dengan menganut asas
langsung,umum,bebas,rahasia,jujur,dan adil. Pemilu pada awalnya ditujukan untuk memilih
anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,namun
setelah adanya amandemen keempat UUD 1945 di tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil
presiden (PILPRES), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung
oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai
bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu 2004. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga
masuk dalam pemilu.

Pemilu dibagi menjadi dua yaitu pemilu langsung dan pemilu tidak langsung.Pemilu
langsung adalah pemilu yang dilaksanakan oleh para pemilih ( yang memiliki hak pilih )
secara langsung tidak melalui lembaga perwakilan,dengan cara ini para pemilih memberikan
suara di tempat tempat pemungutan suara ( TPS ).Pemilihan langsung merupakan
implementasi dari pelaksanaan demokrasi yang nyata.Pemilu tidak langsung adalah pemilu
yang dilaksanakan oleh para anggota perwakilan di lembaga perwakilan ( parlemen ).Para
pemilih dapat memberikan suara dengan secara langsung atau melalui
musyawarah,tergantung kesepakatan bersama.

Berdasarkan sebuah artikel menyebutkan pemilu di Indonesia merupakan pemilu


termahal di dunia. Dengan melibatkan sebanyak 4,5 juta petugas pemilu, biaya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pesta demokrasi di Indonesia adalah sebesar Rp 20
triliun.Hal ini terjadi karena Pemilu Indonesia menggunakan asas secara langsung untuk kursi
DPD, DPRD, DPR RI. Indonesia sebagai negara terbesar demokrasi terbesar ketiga di dunia
setelah India dan Amerika Serikat.

Untuk Pemilu legislatif menyedot anggaran yang tidak kalah fantastis, mungkin tidak
banyak masyarakat kita yang tahu atau mengerti atau memang tidak peduli bahwa biaya
penyelenggaraan pemilu legislatif 2014 ini sebesar lebih dari Rp 16 triliun.  Kalau nolnya
ditulis, Rp. 16.000.000.000.000,-.
Mengenai biaya pemilu legislatif ini,  tentu ada pendapat beragam. Satu pihak mengatakan, 
inilah biaya yang pantas kita bayar kalau kita menginginkan sistem demokrasi. Pihak lain
mengatakan,  harus dicari cara lain agar biaya pemilu tidak setinggi itu.Bagi pihak rakyat
kecil yang di luar partai peserta pemilu dan yang merasa tidak ada keuntungan apapun  dari
kegiatan ini akhirnya tinggal rasa heran saja ,  apa sih,   memilih angggota anggota DPD,
yang entah apa kerjanya,  anggota anggota DPRD I & II ,  yang entah apa fungsinya, 
memilih anggota anggota DPR yang banyak bolos,  tidur ketika sedang sidang dan banyak
yang korupsi.Pemilu legislatif kemudian disusul pemilu presiden,  mungkin bagi sebagian
besar rakyat Indonesia hanyalah ritual  lima tahunan yang tidak ada artinya.

Selain cerita diatas,pemilu secara langsung dan tidak langsung juga menimbulkan
beberapa dampak baik dampak positif maupun dampak negatif,dampak positif dari pemilu
secara langsung yaitu kepala daerah yang terpilih (berhasil memenangi pilkada) berarti
merepresentasikan aspirasi masyarakat di daerah tersebut,sebagai perwujudan proses
demokrasi,sebagai sarana partisipasi politik.Dampak negatif dari pemilu langsung yaitu
terciptanya golongan golongan masyarakat yang mengatas namakan nama partai yang di
dukungnya dan melakukan apa saja agar golongan tersebut menang termasuk melakuakan
tindakan anarkis,membutuhkan biaya yang sangat besar untuk menyelenggarakan pemilu
secara langsung terlebih jika hasil dari pemilu tersebut tidak maksimal dana yang dikeluarkan
negara akan menjadi sia sia.

Dampak positif dari pemilu secara tidak langsung yaitu tidak memerlukan biaya yang
besar karena dilakukan oleh lembaga perwakilan,meminimalisir tindakan anarkis yang tidak
puas terhadap hasil pemilu.Dampak negatif dari pemilu tidak langsung yaitu menyalahi
pancasila dan UUD 1995,apabila kita dapat merujuk kembali kepada pancasila pastilah hal
tersebut tidak sesuai dengan sila ke-4. Selain itu jika kita membuka kembali UUD 1945 Pasal
1 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa rakyat memiliki kekuasaan (kedaulatan) yang
tertinggi, sudah dapat dipastikan pula pemilihan umum secara tidak langsung menyalahi
UUD 1945 pasal 1 ayat (2) tersebut. Pemilu secara tidak langsung sudah pasti akan
merugikan rakyat. Rakyat yang berkedudukan sebagai pemilih akan kehilangan hak pilihnya
secara langsung. Jika pemerintah berdalih bahwa pemilu secaara tidaak langsung dapat
menghemat anggaran yang akan dikeluarkan tentunya hal tersebut memang benar. Akan
tetapi kita tidak bisa hanya memandang keuntungannya saja. Bukankah banyak pula kerugian
yang akan dialami terutama oleh rakyat. Selain sosok pemimpin yang tidak akan sesuai
dengan kemauan rakyat, hilangnya suara rakyat serta kerugian lainnya dapat menghambat
jalannya pemerintahan. Hak rakyat yang dirampas secara paksa akan menimbulkan gejolak
yang berakar pada demonstrasi besar-besaran.

Jika memang saya harus memilih antara pemilu langsung dan tidak langsung,saya
akan memilih pemilu secara langsung karena seperti yang telah tertulis diatas bahwa pemilu
secara langsung lebih banyak dampak positif nya daripada dampak negatifnya,sedangkan
untuk hasil pemilu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan itu bisa terjadi karena
seorang pemilih masih belum menjadi pemilih yang benar,belum mengerti benar akan latar
belakang sosok yang akan dipilihnya,banyak hal yang harus diketahui agar kita bisa menjadi
pemilih yang benar untuk Indonesia yang lebih baik.Pemilu secara langsung harus tetap
diadakan khususnya pemilihan pimpinan tertinggi negara yaitu Presiden karena hanya dengan
pemilihan umum secara langsung hak politik kita dapat didengar dan dapat mencerminkan
demokrasi yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai