Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL PERCOBAAN
Pembuatan Cis Dan Trans-Kaliumdiaoksalatodiakuokromat (III)
B. NAMA PRAKTIKAN DAN KELOMPOK
Muh.Awaluddin Harun
Kelompok IV
C. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans dari
garam rangkap dan garam kompleks Kaliumdiaoksalatodiakuokromat
(III).
D. KAJIAN TEORI
Isomer geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atau
gugus di dalam ruang. Isomer geometri sering juga disebut dengan isomer cis-
trans. Isomeri ini tidak tidak reddapat pada kompleks dengan strruktur linear,
trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar
segiempat dan oktahedral. Kompleks yang mempunyai isomer hanya kompleks-
komplek yang bereaksi sangat lambat dan kompleks yang inert. Ini disebabkan
karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks-kompleks
yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil (Syabatini.
2009).
Pada beberapa senyawa kompleks koordinasi, ikatan kovalen menimbulkan
kemungkinan terbentuknya senyawa-senyawa isomer, karena ligan terikat dalam
ruangan sekitar ion logam pusat. Yang dimaksud dengan senyawa isomer adalah
molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai susunan atom yang sama
sehingga bangun dan sifat-sifatnya berbeda. Ada dua keisomeran yang lazim
dijumpai pada senyawa kompleks koordinasi yaitu keisomeran cis-trans dan
keisomeran optik (Anonim,2010).
Ekstraksi logam kalium dalam sel eloktrolitik akan sangat berbahaya karna
sifatnya yang sangat reaktif. Proses ekstaraksi melibatkan reaksi logam natrium
dengan lelehan kalium florida pada temperatur 8500C. Kesetimbangan reksi
tersebut sesungguhnya menggeser kekiri pada temperature 850 0c, namun kalium
berupa gas ( titik didih kalium 7660c dan titik didih natrium 8900c ) ( Sugiyarto.
2003:4.9 ).
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga
dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam
ruangan satu relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana
ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus
yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (latin, “pada sisi yang sama”).
Gugus-gugus yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin,
“berseberangan”) (Syabatini. 2009).
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi
struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer
dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis.
Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang
bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena
kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil,
sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil (Syabatini, 2009).
Terpisah dari kemiripan dalam kromium mempunyai atau menyerupai unsur-
unsur golongan 6B dari golongan sulfur hanya dalam keasaman CrO3 dan sifat
kovalen serta kemudahan terhidrolisis dari CrOCl2. Biji yang utama ialah
kromite. FeCrO4 berbentuk sama dengan Cr3+ pada lokasi oktahidral dan Fe2+
pada tetrahedral.Ia direduksi oleh C menjadi perrokromium yang mengandung
karbon (Syabatini, 2009).
Menurut Ramlawati (2005), Isomer cis dan trans dibedakan oleh Momen
dipole. Senyawa trans [Pt(Pet3)2Cl2] akan mempunyai momen dipole yang dapat
diabaikan karena adanya penghilangan momen ikatan dari masing-masing ikatan,
tetapi isomer cis akan mempunyai momen dipole yang berarti.
Spektrokopis IR. Isomer trans memberikan spectrum lebih sederhana
daripada isomer cis karena pengurangan frekuensi stretching ikatan M-A dan M-
B dalam isomer trans.
Metode reaktivitas kimia. Dengan asumsi bahwa tidak ada perubahan
struktur dari ligan, sederetan reaksi dapat dipakai untuk membedakan antara
isomer trans dan cis.
Isomer optis adalah isomer yang disebabkan oleh perbedaan pemutaran
bidang polarisasi sinar terkutup. Dalam hal ini, isomer-isomer mempunyai sifat-
sifat sama, demikian pula harga pemutaran bidang polarisasi sinar tertukutub,
hanya arahnya berlawanan. Zat yang dapat memutar bidang polarisasi sinar
tekutup disebut juga zat optis aktif. Yang memutar ke kanan disebut dextro (d
atau +) dan yang memutar ke kiri disebut levo (l atau -). Suatu molekul atau ion
bersifat optis aktif, bila molekul atau ion tersebut tidak mempunyai bidang
simetri, artinya zat tersebut tidak mungkin dapat dibagi menjadi dua bagian yang
tepat sama (Ramlawati. 2005: 22).
Keisomeran cis-trans terjadi pada beberapa senyawa kompleks yang
mempunyai bilangan koordinasi 4, 5, dan 6. Tetapi untuk bilangan koordinasi 4,
keisomeran hanya terjadi pada bangun bidang datar, karena pada bangun bersisi
empat ligan-ligan sama jaraknya ke logam pusat. Misalnya, senyawa kompleks
platina (II), [Pt(NH3)2Cl2], mempunyai dua senyawa isomer yang bebeda
kelarutan, warna dan sifat-sifat lainnya. Rumus bangunnya seperti berikut:
Cl NH3
H 3N Cl
Pt Pt
H 3N Cl H3 N Cl
H. ANALISIS DATA
Diketahui: Massa H2C2O4 = 12 gram
Mr H2C2O4 = 126 g/mol
Massa K2Cr2O7 = 4 gram
Mr K2Cr2O7 = 294 g/mol
Mr K[Cr(C2O4) 2(H2O) 2] = 303,154 g/mol
Massa praktek kristal trans- = 7,0 gram
Massa praktek kristal cis- = 3,4 gram
Ditanyakan: a) Rendemen kristal trans- = …?
a) Rendemen kristal cis- = …?
Penyelesaian:
= x 100 %
= 84,89 %
= x 100 %
= 41,23 %
I. PEMBAHASAN
1. Pembuatan isomer trans – kalium dioksalatudiakuokromat (III)
Pada percobaan pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
(III) dapat dilakukan dengan melarutkan 12 gram H2C2O4 . 2H2O dengan setetes
H2O kemudian 4 gram K2Cr2O7 yang dilarutkan dengan beberapa setetes H2O
panas, campuran dimasukkan ke dalam gelas kimia, dan campuran bereaksi
dengan cepat membentuk larutan berwarna hitam. Karena kelarutan isomer trans
rendah, baik asam oksalat maupun kalium dikromat terlebih dahulu dilarutkan
dengan setetes air sebelum keduanya dicampur agar dapat bereaksi dengan
cepat. Reaksi berlangsung ditandai dengan berubahnya warna campuran menjadi
hitam dan mengeluarkan uap, campuran ditutup menggunakan gelas arloji agar
isomer trans tidak terkontaminasi dengan unsur-unsur lain yang dapat
mempengaruhi sifat trans dan mencegah agar kalor yang berasal dari aquades
panas tidak keluar serta mencegah berkurangnya reaktan akibar terjadinya
percikan-percikan saat reaksi berlansung . Adapun reaksi yang terjadi adalah :
K2Cr2O7 + 7H2C2O4.2H2O → 2K[trans-Cr(H2O)2(C2O4)2].3H2O+ 6CO2+ 13H2O
Proses terjadinya perubahan warna dari orange dan putih menjadi kehitaman
karena terbentuknya senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III),
dimana dalam senyawa kompleks tersebut ada dua macam ligan yaitu C 2O4 dan
H2O serta satu atom pusat Cr dari logam transisi. Selanjutnya larutan diuapkan
yang bertujuan untuk melepaskan uap air dan karbon dioksida sebagai hasil
sampingan seperti pada reaksi yang terjadi. Setelah diuapkan, larutan disaring
menggunakan Buchner kemudian endapan yang diperoleh dicuci dengan alcohol
untuk mengikat sisa air yang terkandung dalam endapan. Endapan ditimbang
menggunakan neraca analitik dan diperoleh kristal sebanyak 7,0 gram dengan
rendemen sebesar 84,89 % artinya pereaksi tidak bereaksi sempurna, sedangkan
secara teori seharusnya diperoleh kristal sebanyak 8,2457 gram . Untuk menguji
kemurnian kristal trans kalium dioksalatodiakuokromat (III) di tambahkan
larutan amonia, hasilnya endapan tidak menyebar, tidak larut, dan berwarna
hitam. Hasil pengujian dengan amonia menunjukkan kristal yang diperoleh
adalah kristal kompleks trans K[Cr(C2O4)2(H2O)2], secara teori penambahan
amonia encer pada kristal mengahasilkan warna cokelat muda tetapi hal ini tidak
diperoleh karena proses penguapan yang terlalu lama dan kristal tidak murni.
Gambar geometri molekul kompleks trans kalium dioksalatodiakuokromat(III)
2. Pembuatan isomer Cis – kalium dioksalatudiakuokromat (III)
Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan
dengan mereaksikan 12 gram asam oksalat dan 4 gram kalium dikromat dalam
cawan penguap selanjutnya ditambahkan setetes aquades dan menutup dengan
gelas arloji selama reaksi berlangsung. Penambahan setetes aquades yaitu untuk
mempercepat reaksi dan hal ini juga menandakan bahwa isomer cis sangat
mudah larut dibandingkan isomer trans. Hasil reaksi diperoleh larutan yang
berwarna kehitaman. Larutan yang diperoleh ditambahkan dengan etanol sambil
mengaduk sampai terbentuk endapan berwarna hitam. Fungsi penembahan etanol
yaitu untuk megikat air yang dihasilkan dari reaksi campuran sehingga diperoleh
kristal yang murni. Adapun reaksi yang terjadi :
K2Cr2O7 + 7H2C2O4.2H2O → 2K[cis-Cr(H2O)2(C2O4)2].2H2O+ 6CO2+ 13H2O
Setelah penambahan etanol, larutan disaring menggunakan Buchner
kemudian dicuci lagi dengan air dan etanol agar diperoleh kristal yang murni.
Berat kristal yang diperoleh sebanyak 3,4gram dengan rendemen sebesar 41,23
%. Untuk meguji kemurnian kristal yang diperoleh, maka kristal ditetesi denghan
larutan ammonia encer dan diperoleh endapan yang menyebar pada kertas saring
dan berwarna hijau tua, hal ini sesui dengan teori bahwa Isomer cis akan
membentuk padatan berwarna hijau tua yang dapat dengan cepat akan menyebar
pada kertas saring jika ditambahkan dengan amonia encer .
(1)
(2)
Gambar: Pengamatan dengan mikroskop
(1) kristal isomer trans kalium dioksalatudiakuokromat (III)
(2) kristal isomer cis kalium dioksalatudiakuokromat (III)
J. KESIMPULAN
1. Pembuatan isomer cis dan trans senyawa kompleks kalium
dioksalatudiakuokromat (III) dilakukan dengan mencampurkan Kristal
K2Cr2O7 dengan H2C2O4. 2H2O dengan bantuan sedikit aquadest.
2. Massa Kristal isomer trans yang diperoleh adalah 7,0 gram dengan randemen
84,89% dan massa Kristal isomer cis yang diperoleh adalah 3,4 gr dengan
randemen 41,23%.
3. Bentuk Kristal trans lebih stabil dari pada isomer cis.
K. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Pembuatan Cis dan Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat.
Online. http://love chemistry.weblog.com. pembuatan-cis-dan-trans-
kalium.html. diakses pada tanggal 4 April 2011.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab