Anda di halaman 1dari 19

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT

(Laporan Praktikum Kimia Dasar II)

Oleh

Ica Kartika Cahyani


1914191009

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Uji Kualitatif Karbohidrat

Tanggal : 02 April 2020

Tempat : Laboratorium Analisis Hasil Pertanian

Nama : Ica Kartika Cahyani

NPM : 1914191009

Jurusan : Proteksi Tanaman

Fakultas : Pertanian

Kelompok : 2 (dua)

Bandar Lampung, 02 April 2020


Mengetahui,
Asisten

Ridho Wijaya Saputra


NPM.1814181022
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hidrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1. Karbohidrat dapat dibedakan menjadi:
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat
yang paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain
(Winarno, 2004).

Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6
atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon (Fessenden, 2002).

Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah,
sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Selain dari sumber
tersebut, glukosa dihasilkan pula sebagai hasil cernaan pati menjadi dekstrin,
dekstrin berubah menjadi maltose, dan akhirnya menjadi dua molekul gula
glukosa. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Dalam
proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di
dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal,
sistem syaraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi
(Poedjiadi, 2004) .
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6
namunstrukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot
kecapan lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terdapat dalam madu
bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga di dalam sayur.
Oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 3-10 unit monosakarida.
Contohnya ialah rafinosa trisakarida (Gal-Glc-Fuc) dan stasiosa tetrasakarida
(Gal-Gal-Glc-Fuc). Keduanya terdapat pada biji-bijian. Karena tidak dapat
dicerna pada usus halus, keduanya menyediakan substrat untuk fermentasi bakteri
di usus besar dan khususnya pembentukan gas (gas lambung) (Kuabandari, 2015)

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan secara kualitatif antara senyawa karbohidrat
yang mengandung gugus aldehid dan keton
2. Mengidentifikasi senyawa polisakarida secara kualitatif
II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur utama,
yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom tersebut
dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada
karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana seperti monosakarida dan
disakarida dan dengan struktur kompleks atau polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa dan hemiselulosa (Achmadi, 2003).

Analisis kualitatif karbohidrat umumnya didasarkan atas reaksi-reaksi warna


yang dipengaruhi oleh produk-produk hasil penguraian gula dalam asam-asam
kuat dengan berbagai senyawa organik, sifat mereduksi dari gugus karbonil dan
sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-asam
kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat pada karbohidrat menghasilkan
pembentukan produk terurai yang berwarna. Beberapa analisis kualitatif
karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish, uji Seliwanof, uji Antrone,
dan uji Fenol. Analisis kuantitatif karbohidrat dalam suatu bahan yaitu dengan
cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi.
Penentuan karbohidrat yangtermasuk polisakarida maupun oligosakarida
memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu dihidrolisa terlebih dahulu
sehingga diperoleh monosakarida (Fessenden, 2002).

Karbohidrat banyak terdapat pada bahan nabati, baik berupa gula sederhana,
heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti
pati, pektin,selulosa, dan lignin. Selulosa dan lignin berperan sebagai penyusun
dinding sel tanaman. Pada umumnya buah-buahan mengandung monosakarida
seperti glikosa dan fruktosa. Disakarida seperti gula tebu (sukrosa atau
sakarosa) banyak terkandung dalam batang tebu; didalam air susu terdapat
laktosa atau gula, dan susu. Beberapa oligosakarida seperti dekstrin terdapat
dalam sirup pati, banyak terdapat dalam serelia dan umbi-umbian; seluloa dan
pektin banyak terdapat dalam buah-buahan. Selama proses pematangan
(Sastrohamidjojo, 2009)

Monosakarida dan disakarida memeiliki rasa manis; oleh sebab itu golongan
ini disebut gula. Glukosa (gula anggur) dan fruktosa (gula buah) adalah conton
monosakarida yang banyak dijumpai di alam. Sukrosa ( gula tebu, gula bit) dan
laktosa (gula susu) adalah kelompok di sakarida yang juga manis. Rasa manis
dari gula-gula ini disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Trihidroksil (gliserol)
dan polihidroksi lain juga berasa manis. Namun demikian masih banyak
senyawa lain yang strukturnya bukan polihidroksi dan tidak mirip struktur gula,
juga terasa manis. Sedangkan polisakarida tidak terasa manis karena
molekulnya sedemikian besarnya sehingga tidak dapat masuk ke dalam sel-sel
kuncup rasa (taste bud) yang terdapat dalam permukaan lidah (Kusbandari,
2015).

Pati merupakan polisakarida yang ditemukan dalam butiran padi-padian dan


umbi umbian serta buah buahan seperti pisang. Pada pisang misalnya yang
menjadi manis setelah masak akibat zat pati yang terkandung terurai menjadi
gula sederhana seperti glukosa. Jika zat pati dimasak, molekulnya akan pecah
menjadi molekul yang lebih kecil semacam gula yang dinamakan dekstrin.
Kemudian dekstrin berurai lagi menjadi maltose dan kemudian menjadi glukosa.
Demikian pula dengan zat pati yang dimakan oleh manusia, karena enzim
akhirnya berubah menjadi glukosa. Kemudian masuk dalam darah dan menjadi
energi bagi sel-sel tubuh manusia (Mulyono, 2006)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 02 april 2020. Pukul 10.00-
12.00 WIB. Tempat dilaksanakannya praktikum kali ini adalah Laboratorium
Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, gelas ukur, gekas beaker, pipet tetes, batang pengaduk/vortex
mixer,bunsen, penjepit kayu, dan pemantik api. Adapun bahanyang digunakan
dalam praktikum kali ini adalah putih telur, kuning telur, susu putih, susu murni,
pereaksi uji biuret (0,05 M CuSO4 dan 10 M NaOH), HNO3 2 M, NaOH 2 M, dan
spirtus

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu :


3.3.1 Uji Fehling Untuk Mengetahui Adanya Gugus Aldehid

Disiapkan 2 tabung reaksi dan diberi label : (1) glukosa dan (2) sukrosa

Ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B pada masing-


masing tabung reaksi
Ditambahkan 0,5 ml larutan sampel ke dalam masing-masing tabung
reaksi yang telah dipersiapkan

Ditambahkan 0,5 ml larutan sampel ke dalam masing-masing tabung


reaksi yang telah dipersiapkan

Dipanaskan ketiga larutan tersebut pada suhu 100°C selama 3-5 menit
dengan penangas air sampai terjadinya perubahan warna merah
bata

Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi pada sampel tersebut


(pengamatan akhir)

Hasil

3.1.1 Uji Iodium Untuk Mengetahui Adanya Polisakarida

Disiapkan pelat tetes porselen

Disusun semua sampel uji ( sampel 1: gula; sampel 2: nasi; sampel 3:


tepung terigu) pada pelat tersebut

Diamati warna sampel (pengamatan awal)

Diamati perubahan warna sampel tersebut (pengamatan


akhir)

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

Adapun hasil dari praktikum yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Uji fehling
Perubahan warna dan endapan
Sampel
Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan Hasil Uji
Glukosa Hijau botol Merah bata, ada endapan (+)
Sukrosa Biru laut Biru kehitaman (-)

Tabel 2. Uji Iodium


Perubahan warna dan endapan
Sampel
Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan Hasil Uji
Gula Putih tulang Tetap (-)
Nasi putih Putih Ungu (+)
Tepung terigu Putih Hitam (+)

4.2 Pembahasan

Pada uji fehling, glukosa menghasilkan perubahan warna menjadi merah bata dan
terbentuknya endapan. Sedangkan pada sukrosa, perubahan warna yang terjadi
hanya menjadi lebih gelap, yaitu biru kehitaman. Dimana, hal ini sesuai dengan
prinsip uji fehling, yaitu larutan yang menganadung aldehid akan dioksidasi oleh
CuSO4 dan menghasilkan endapan CU2O yang berwarna merah bata. Reaksi yang
terjadi pada monosakarida yang mengandung gugus aldehid diakibatkan oleh
atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya, sehingga aldehid mudah
teroksidasi.
Pada uji iodium, gula tidak menghasilkan perubahan warna, sedangkan nasi putih
dan tepung terigu menghasilkan perubahan warna yang lebih gelap, yaitu ungu
dan hitam. Hal ini diakibatkan karbohidrat golongan polisakarida memberikan
reaksi pada penambahan larutan iodin. Iodin membentuk kompleks koordinat
antara rantai polisakarida yang dililit heliks dan iodin yang terletak di dalam
heliks karena adsorpsi. Warna diperoleh tergantung panjang rantai linier yang
tersedia untuk pembentukan kompleks.

Pada praktikum kali ini kami mengunakan uji fehling dan uji iodium untuk
mengidentifikasi senyawa karbohidrat. Uji fehling bertujuan untuk membedakan
karbohidrat yang memiliki gugus aldehid dan keton pada bahan uji kualitatif.
Kami menggunakan 2 sampel pada uji ini, yaitu glukosa dan sukrosa. Hal yang
pertama dilakukan adalah menambahkan larutan fehling A dan larutan fehling B
masing-masing 1 ml pada 2 tabung reaksi yang berbeda. Lalu, tambahkan larutan
sampel pada masing-masing tabung reaksi. Amati warna sebelum larutan
dipanaskan. Lalu, panaskan larutan dengan suhu 100℃ selama 3-5 menit, dan
amati perubahan yang terjadi.

Uji iodium merupakan uji untuk mendeteksi adanya karbohidrat golongan


polisakarida. Pada uji iodium, kami menggunakan 3 bahan, yaitu gula, nasi putih,
tepung terigu. Hal yang pertama dilakukan adalah menaruh ketiga bahan dalam
pelat porselen dan dilakukan pengamatan awal. Lalu, tambahkan 2-3 tetes larutan
iodin atau KI 0,1 M pada masing-masing bahan tersebut. Lalu, lakukan
pengamatan pada perubahan yang terjadi pada ketiga bahan tersebut.

Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hydrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1.1 Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: karbohidrat
sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks, yang terdiri
atas oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat
yang terdiri dari satu atau dua molekul gula. Karbohidrat kompleks adalah
karbohidrat yang struktur kimianya terdiri dari tiga molekul gula atau lebih yang
biasanya saling terikat dalam suatu rantai molekul (Respati, 2001).
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Sedangkan
oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 3-10 unit monosakarida.
Contohnya ialah rafinosa trisakarida (Gal-Glc-Fuc) dan stasiosa tetrasakarida
(Gal-GalGlc-Fuc). Keduanya terdapat pada biji-bijian. Karena tidak dapat dicerna
pada usus halus, keduanya menyediakan substrat untuk fermentasi bakteri di usus
besar dan khususnya pembentukan gas (gas lambung) (Sadikin, 2000).

Polisakarida ialah karbohidrat yang lebih dari sepuluh satuan monosakarida dan
dapat berantai lurus atau bercabang. Kebanyakan dari gula tersebut mengandung
beberapa ratus atau bahkan ribuan gula sederhana. Polisakarida dirombak dalam
saluran pencernaan menjadi karbohidrat yang sederhana dengan kelengkapan
tingkatan yang beragam (Rohman 2018).
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pada praktikum kali ini senyawa yang mengandung gugus aldehid adalah
glukosa karena menghasilkan perubahan warna dan terbentuknya endapan
pada uji fehling, dan senyawa yang mengandung gugus keton adalah sukrosa.
2. Bahan yang mengandung senyawa polisakarida adalah nasi putih dan tepung
terigu karena terjadinya perubahan warna pada uji iodium
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, S.S. 2003. Kimia Organik Edisi Kesebelas. Erlangga. Jakarta.

Fessenden, R.J. 2002. Kimia Organik. Erlangga. Jakarta

Kusbandari, A. 2015. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida dalam Tepung dan


Pati Umbi Ganyong (Canna edulis Ker.). Pharmaҫiana. Vol. 5 (1) : 35-42

Mulyono H.A.M. 2006. Kamus Kimia Edisi Kedua. PT. Bumi Aksara. Jakarta

Poedjiadi, A. 2004. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta

Respati. 2001. Pengantar Kimia Organik. Aksara Baru. Jakarta.

Rohman, A. 2018. Analisis Makanan. UGM Press. Yogyakarta.

Sadikin. 2000. Biokimia. EGC. Jakarta

Sastrohamidjojo, H. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Erlangga. Jakarta

Winarno, F.G.. (2004). Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia. Jakarta.


LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengamatan awal uji Gambar 2. Pengamatan akhir uji


iodium iodium

Gambar 3. Pengamatan awal uji Gambar 4. Pengamatan akhir uji


fehling fehling
Ica Kartika Cahyani
1914191009
Proteksi tanaman
Postest Uji Kualitatif Karbohidrat

1. Apakah karbohidrat itu?


Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun dari
atom karbon, hidrogen, dan oksigen, serta paling banyak di alam

2. Apa yang dimaksud dengan karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks?


Karbohidrat sederhana adalah suatu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi molekul yang lebih sederhana, sedangkan karbohidrat kompleks
adalah karbohidrat yang terbentuk dari 2 atau lebih monosakarida

3. Apa perbedaan dari aldehid dan keton?


Aldehid adalah senyawa organik dimana karbon gugus karbonilnya mengikat
paling sedikit 1 atom hidrogen, sedangkan keton gugus karbonilnya mengikat
2 atom karbon yang lain

4. Jelaskan yang dimaksud dengan monosakarida, polisakarida dan


oligosakarida?
Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang dapat dihidrolisis menjadi
molekul lain yang lebih sederhana. Polisakarida adalah karbohidrat kompleks
yang terdiri lebih dari 10 monosakarida. Oligosakarida adalah karbohidrat
kompleks yang terdiri dari 2-10 monosakarida

5. Bagaimana prinsip kerja dari uji feheling dan uji iodin?


Prinsip kerja uji fehling adalah larutan yang mengandung aldehid akan
dioksidasi oleh tembaga sulfat dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna
merah bata Prinsip kerja dari iodin adalah karbohidrat golongan polisakarida
akan memberikan reaksi dan memberikan warna spesifik tergantung dari jenis
karbohidratnya,
6. Jelaskan secara singkat 6 uji kualitatif karbohidrat?
Uji fehling, akan menghasilkan endapan merah bata • Uji Benedict, dengan
menggunakan larutan Benedict dan menghasilkan endapan biru kehijauan •
Uji molish, menggunakan asam sulfat pekat dan menghidrolisis glikosodik
dan menghasilkan monoskaarida • Uji barfoed, untuk mengebali adanya
monosakarida • Uji iodin, menghasilkan warna biru kehitaman • Uji
seliwanof, untuk mengidentifikasi adanya kentosa dan fruktosa, dan akan
menghasilkan larutan berwarna merah oranye

7. Jelaskan prosedur kerja pada uji feheling dan hasil yang di dapat?
Siapkan 2 tabung rekasi dan masukkan 1 ml larutan fehling A dan fehling B
masing masing tabung reaksi. Lalu tambahkan 0,5 ml larutan sampel, lalu
diamati. Panaskan larutan selama 3-5 menit dengan suhu 100°C, hingga
berwarna merah bata. Sampel positif mengandung aldehid akan berubah
menjadi warna merah bata karena adanya endapan Cu20

8. Jelaskan prosedur kerja pada uji iodin dan hasil yang di dapat?
Siapkan tetes porselen, susun semua sampel, dan amati warna awal sampel.
Lalu, tambahkan 23 tetes iodin atau larutan KI 0,1 M, pada masing-masing
sampel. Amati perubahan warna yang terjadi. Sampel positif adanya
polisakarida adalah ketika warna sampel berubah menjadi biru kehitaman

9. Kenapa semua makhluk hidup membutuhkan karbohidrat?


Karena hampir seluruh tumbuhan dan hewan mensintesis dan memetabolisme
karbohidrat, bahkan karbohidrat disintesis dalam tumbuhan melalui proses
fotosintesis

10. Menurut teman teman apakah praktikum dengan metode daring seperti ini bisa
efektif, berikan kritik dan sarannya!
Menurut saya sendiri praktikum ini lumayan berjalan lancar walaupun tidak
seefektif dengan dilaksanakan praktikum di laboratorium. Dengan adanya
asisten praktikum yang tetap mampu membimbing kami melaksanakan
praktikum, kami pun merasa terbantu dalam hal menguasai materi yang
diberikan. Saran dari saya, agar lebih memperbanyak peraga materi, seperti
gambar, ataupun video. Agar para praktikan tidak mudah bosan dalam
melaksanakan praktikum

Anda mungkin juga menyukai