Oleh
NPM : 1914191009
Fakultas : Pertanian
Kelompok : 2 (dua)
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hidrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1. Karbohidrat dapat dibedakan menjadi:
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat
yang paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain
(Winarno, 2004).
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon. Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung
jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6
atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom
hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon (Fessenden, 2002).
Glukosa terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah,
sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Selain dari sumber
tersebut, glukosa dihasilkan pula sebagai hasil cernaan pati menjadi dekstrin,
dekstrin berubah menjadi maltose, dan akhirnya menjadi dua molekul gula
glukosa. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Dalam
proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di
dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal,
sistem syaraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi
(Poedjiadi, 2004) .
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah adalah gula paling manis.
Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6
namunstrukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot
kecapan lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terdapat dalam madu
bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga di dalam sayur.
Oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 3-10 unit monosakarida.
Contohnya ialah rafinosa trisakarida (Gal-Glc-Fuc) dan stasiosa tetrasakarida
(Gal-Gal-Glc-Fuc). Keduanya terdapat pada biji-bijian. Karena tidak dapat
dicerna pada usus halus, keduanya menyediakan substrat untuk fermentasi bakteri
di usus besar dan khususnya pembentukan gas (gas lambung) (Kuabandari, 2015)
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui perbedaan secara kualitatif antara senyawa karbohidrat
yang mengandung gugus aldehid dan keton
2. Mengidentifikasi senyawa polisakarida secara kualitatif
II. TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur utama,
yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Susunan atom-atom tersebut
dan ikatannya membedakan karbohidrat satu dengan yang lainnya, sehingga ada
karbohidrat yang masuk kelompok struktur sederhana seperti monosakarida dan
disakarida dan dengan struktur kompleks atau polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa dan hemiselulosa (Achmadi, 2003).
Karbohidrat banyak terdapat pada bahan nabati, baik berupa gula sederhana,
heksosa, pentosa, maupun karbohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti
pati, pektin,selulosa, dan lignin. Selulosa dan lignin berperan sebagai penyusun
dinding sel tanaman. Pada umumnya buah-buahan mengandung monosakarida
seperti glikosa dan fruktosa. Disakarida seperti gula tebu (sukrosa atau
sakarosa) banyak terkandung dalam batang tebu; didalam air susu terdapat
laktosa atau gula, dan susu. Beberapa oligosakarida seperti dekstrin terdapat
dalam sirup pati, banyak terdapat dalam serelia dan umbi-umbian; seluloa dan
pektin banyak terdapat dalam buah-buahan. Selama proses pematangan
(Sastrohamidjojo, 2009)
Monosakarida dan disakarida memeiliki rasa manis; oleh sebab itu golongan
ini disebut gula. Glukosa (gula anggur) dan fruktosa (gula buah) adalah conton
monosakarida yang banyak dijumpai di alam. Sukrosa ( gula tebu, gula bit) dan
laktosa (gula susu) adalah kelompok di sakarida yang juga manis. Rasa manis
dari gula-gula ini disebabkan oleh gugus hidroksilnya. Trihidroksil (gliserol)
dan polihidroksi lain juga berasa manis. Namun demikian masih banyak
senyawa lain yang strukturnya bukan polihidroksi dan tidak mirip struktur gula,
juga terasa manis. Sedangkan polisakarida tidak terasa manis karena
molekulnya sedemikian besarnya sehingga tidak dapat masuk ke dalam sel-sel
kuncup rasa (taste bud) yang terdapat dalam permukaan lidah (Kusbandari,
2015).
Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 02 april 2020. Pukul 10.00-
12.00 WIB. Tempat dilaksanakannya praktikum kali ini adalah Laboratorium
Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, gelas ukur, gekas beaker, pipet tetes, batang pengaduk/vortex
mixer,bunsen, penjepit kayu, dan pemantik api. Adapun bahanyang digunakan
dalam praktikum kali ini adalah putih telur, kuning telur, susu putih, susu murni,
pereaksi uji biuret (0,05 M CuSO4 dan 10 M NaOH), HNO3 2 M, NaOH 2 M, dan
spirtus
Disiapkan 2 tabung reaksi dan diberi label : (1) glukosa dan (2) sukrosa
Dipanaskan ketiga larutan tersebut pada suhu 100°C selama 3-5 menit
dengan penangas air sampai terjadinya perubahan warna merah
bata
Hasil
Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dari praktikum yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Uji fehling
Perubahan warna dan endapan
Sampel
Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan Hasil Uji
Glukosa Hijau botol Merah bata, ada endapan (+)
Sukrosa Biru laut Biru kehitaman (-)
4.2 Pembahasan
Pada uji fehling, glukosa menghasilkan perubahan warna menjadi merah bata dan
terbentuknya endapan. Sedangkan pada sukrosa, perubahan warna yang terjadi
hanya menjadi lebih gelap, yaitu biru kehitaman. Dimana, hal ini sesuai dengan
prinsip uji fehling, yaitu larutan yang menganadung aldehid akan dioksidasi oleh
CuSO4 dan menghasilkan endapan CU2O yang berwarna merah bata. Reaksi yang
terjadi pada monosakarida yang mengandung gugus aldehid diakibatkan oleh
atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya, sehingga aldehid mudah
teroksidasi.
Pada uji iodium, gula tidak menghasilkan perubahan warna, sedangkan nasi putih
dan tepung terigu menghasilkan perubahan warna yang lebih gelap, yaitu ungu
dan hitam. Hal ini diakibatkan karbohidrat golongan polisakarida memberikan
reaksi pada penambahan larutan iodin. Iodin membentuk kompleks koordinat
antara rantai polisakarida yang dililit heliks dan iodin yang terletak di dalam
heliks karena adsorpsi. Warna diperoleh tergantung panjang rantai linier yang
tersedia untuk pembentukan kompleks.
Pada praktikum kali ini kami mengunakan uji fehling dan uji iodium untuk
mengidentifikasi senyawa karbohidrat. Uji fehling bertujuan untuk membedakan
karbohidrat yang memiliki gugus aldehid dan keton pada bahan uji kualitatif.
Kami menggunakan 2 sampel pada uji ini, yaitu glukosa dan sukrosa. Hal yang
pertama dilakukan adalah menambahkan larutan fehling A dan larutan fehling B
masing-masing 1 ml pada 2 tabung reaksi yang berbeda. Lalu, tambahkan larutan
sampel pada masing-masing tabung reaksi. Amati warna sebelum larutan
dipanaskan. Lalu, panaskan larutan dengan suhu 100℃ selama 3-5 menit, dan
amati perubahan yang terjadi.
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O. Jumlah atom hydrogen dan oksigen
merupakan perbandingan 2:1.1 Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: karbohidrat
sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks, yang terdiri
atas oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat sederhana adalah karbohidrat
yang terdiri dari satu atau dua molekul gula. Karbohidrat kompleks adalah
karbohidrat yang struktur kimianya terdiri dari tiga molekul gula atau lebih yang
biasanya saling terikat dalam suatu rantai molekul (Respati, 2001).
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Sedangkan
oligosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 3-10 unit monosakarida.
Contohnya ialah rafinosa trisakarida (Gal-Glc-Fuc) dan stasiosa tetrasakarida
(Gal-GalGlc-Fuc). Keduanya terdapat pada biji-bijian. Karena tidak dapat dicerna
pada usus halus, keduanya menyediakan substrat untuk fermentasi bakteri di usus
besar dan khususnya pembentukan gas (gas lambung) (Sadikin, 2000).
Polisakarida ialah karbohidrat yang lebih dari sepuluh satuan monosakarida dan
dapat berantai lurus atau bercabang. Kebanyakan dari gula tersebut mengandung
beberapa ratus atau bahkan ribuan gula sederhana. Polisakarida dirombak dalam
saluran pencernaan menjadi karbohidrat yang sederhana dengan kelengkapan
tingkatan yang beragam (Rohman 2018).
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Pada praktikum kali ini senyawa yang mengandung gugus aldehid adalah
glukosa karena menghasilkan perubahan warna dan terbentuknya endapan
pada uji fehling, dan senyawa yang mengandung gugus keton adalah sukrosa.
2. Bahan yang mengandung senyawa polisakarida adalah nasi putih dan tepung
terigu karena terjadinya perubahan warna pada uji iodium
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono H.A.M. 2006. Kamus Kimia Edisi Kedua. PT. Bumi Aksara. Jakarta
7. Jelaskan prosedur kerja pada uji feheling dan hasil yang di dapat?
Siapkan 2 tabung rekasi dan masukkan 1 ml larutan fehling A dan fehling B
masing masing tabung reaksi. Lalu tambahkan 0,5 ml larutan sampel, lalu
diamati. Panaskan larutan selama 3-5 menit dengan suhu 100°C, hingga
berwarna merah bata. Sampel positif mengandung aldehid akan berubah
menjadi warna merah bata karena adanya endapan Cu20
8. Jelaskan prosedur kerja pada uji iodin dan hasil yang di dapat?
Siapkan tetes porselen, susun semua sampel, dan amati warna awal sampel.
Lalu, tambahkan 23 tetes iodin atau larutan KI 0,1 M, pada masing-masing
sampel. Amati perubahan warna yang terjadi. Sampel positif adanya
polisakarida adalah ketika warna sampel berubah menjadi biru kehitaman
10. Menurut teman teman apakah praktikum dengan metode daring seperti ini bisa
efektif, berikan kritik dan sarannya!
Menurut saya sendiri praktikum ini lumayan berjalan lancar walaupun tidak
seefektif dengan dilaksanakan praktikum di laboratorium. Dengan adanya
asisten praktikum yang tetap mampu membimbing kami melaksanakan
praktikum, kami pun merasa terbantu dalam hal menguasai materi yang
diberikan. Saran dari saya, agar lebih memperbanyak peraga materi, seperti
gambar, ataupun video. Agar para praktikan tidak mudah bosan dalam
melaksanakan praktikum