Anda di halaman 1dari 2

Penjahitan Episiotomi Median

Langkah – langkah :

1. Masukkan tamponade untuk mengupayakan area yang bebas perdarahan uerus Tampon
yang paling umum adalah spons kassa vagina.
2. Identifikasi struktur berikut secara perlahan didorong dengan jari-jari, seperti :
a. Kedalaman episiotomy atau laserasi
b. Apeks vagina pada episiotomi atau laserasi
c. Cincin hymen
d. Taut mukokutaneus
e. Lapisan jaringan
f. Otot-otot
g. Sfingter rectum
h. Apeks perineum pada potongan atau laserasi
3. Jahit mukosa vagina dengan benang catgut kromik 3—0 atau bisa dengan benang vicryl
menggunakan jarum atraumatik (tersambung benang)
a. Tempatkan jahitan pertama kurang lebih 1 cm di atas (melebihi) apeks vagina dari
luka untuk menarik setiap pembuluh darah yang teretraksi dan mengupayakan
hemostasis
b. Ikat sebuah simpul setelah menyelesaikan jahitan pertama. Potong ujung pendek yang
dekat dengan simpul
c. Rencanakan jumlah jahitan yang akan diperlukan di antara jahitan pertama dan
satujahitan yang ditempatkan tepat di belakang cincin hymen
d. Tutup mukosa vagina dengan ujung benang lain menggunakan jahitan terkunci
kontinu
e. Apabila insisi cukup dalam, jangan menjahit mukosa vagina secara keseluruhan,
karena kan menyulitkan untuk mencapai area yang akan dilakukan jahitan putus-
putus dalam
f. Tutup mukosa vagina dengan taut mukokutaneus (mukosa vagina dengan kulit
perineum)
g. Jangan melakukan jahitan di cincin himen karena ini dapat menyebabkan dyspareunia
(sakit saat berhubungan seksual). Untuk menghindari penjahitan pada cincin himen
tetapi tetap melakukan penutupan mukosa vagina, lakukan hal-hal berikut :
i. Kunci jahitan segera di belakang (di dalam) cincin himen dengan memasukkan
jarum pada sisi insisi yang sama seperti keluar dari jahitan tersebut
ii. Gerakkan jarum menembus jaringan di bawah cincin himen
iii. Keluar pada sisi yang sama, tetapi di depan cincin himen
iv. Lanjutkan penutupan mukosa vagina seperti sebelumnya
4. Perbaiki otot bulbokavernosus dengan jahitan mahkota. Gunakan benang catgut kromik
2-0 dengan jarum atraumatik (jarum terpasang benang)
5. Apabila potongan cukup dalam, dapat mengawali jahitan di lapisan jahitan dalam,
kemudian lakukan :
a. Menyelesaikan penutupan mukosa vagina
b. Memperbaiki otot bulbokavernosus dengan jahitan mahkota
c. Memberi jahitan di lapisan kedua jahitan dalam.

Pada luka atau laserasi sedalam ini lapisan pertama jahitan dalam akan menutup otot
tranversus perinei profunda dan lapisan kedua jahitan dalam akan menutup otot
tranversus perinei superfisialis

6. Perbaiki otot tranversus perinei superfisialis dengan jahitan terputus –putus dalam.
Gunakan benang catgut kromik dengan jarum atraumatik (dengan swage terpasang).
Sekalai lagi, sebelum emlakuakn jahitan, recanakan jumlah jahitan yang diperlukan untuk
mempengaruhi hemostasis, ruang hampa tertutup, dan mendekatkan (aproksimasi)
jaringan. Bawa titik jarum tepat di bawah permukaan jaringan di garis tengah atau apeks
potongan setelah mengambil setengah jahitan untuk memastikan penutupan area tersebut
tanpa ada ruang sisa (dead space). Lalu lanjutkan ke sisi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai