Anda di halaman 1dari 2

NAMA: Yendri MarSandy

NIM : HOA118004

CARA MENGATASI VIRUS CORONA DI INDONESIA

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani
menjelaskan bahwa 2019-nCoV adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Bedanya dengan virus lain, ujar Diah, virus corona ini memiliki virulensi atau kemampuan
yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.

Menurut Diah, virus ini berbahaya jika telah masuk dan merusak fungsi paru-paru, atau
dikenal dengan sebutan Pneumonia, yaitu infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang
disebabkan oleh virus dan berbagai mikroorganisme lain, seperti bakteri, parasit, jamur, dan
lainnya.

"Pertukaran oksigen tidak bisa terjadi sehingga orang mengalami kegagalan pernafasan.
Itulah mengapa virus ini berat karena bukan lagi hanya menyebabkan flu atau influensa tapi
dia menyebabkan Pneumonia," kata Diah saat dihubungi BBC Indonesia.

 Virus corona 'kemungkinan berasal dari ular, dan belum ada vaksin'
 Virus corona: Korban jiwa terus meningkat, makin banyak kota di China ditutup
 Virus corona: Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Diah melanjutkan proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup
lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernafasan. Virus ini masuk melalui
saluran nafas atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. "Sebenarnya belum 100 persen.
Tapi dilihat dari sekian ratus kasus yang dipelajari, dan sifat dasar virus, maka inkubasi virus
ini dua sampai 14 hari. Itu mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu," kata Diah.
Gejala virus corona: Batuk, flu, demam hingga sesak nafas. Dokter yang tergabung dalam
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menjelaskan virus corona 2019-nCoV memiliki
gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan lainnya. Diah mengatakan gejala ringan
yaitu flu disertai batuk. Kemudian, jika memberat, akan menyebabkan demam dan infeksi
radang tenggorokan. Kemudian jika masuk ke saluran nafas, kata Diah akan menyebabkan
bronkitis. "Yang berat ketika semakin jauh infeksi ke saluran nafas bawah, itu Pneumonia
lengkap. Selain itu, bisa juga disertai gejala infeksi virus ke organ lain, yaitu diare," katanya.

Apakah virus corona bisa disembuhkan?

Dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menegaskan bahwa
semua virus corona, termasuk virus corona 2019-nCoV belum ada obatnya. Diah
menambahkan, walaupun virus ini memiliki risiko kematian, namun angkanya masih rendah
dibandingkan orang yang terjangkit dan kemudian sembuh.
"Tapi bisa (disembuhkan), terbukti yang sakit sudah ribuan tapi yang meninggal kan sedikit.
Jadi dia tetap sebuah virus yang bisa disembuhkan," katanya. Jadi, kata Diah, proses
pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan
tubuh. "Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam diberi obat anti demam,"
katanya.Diah menegaskan, beberapa korban meninggal umumnya tidak hanya semata
disebabkan oleh 2019-nCoV, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang
sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakin lain yang sudah ada.

Bagaimana penanganannya jika terkena virus corona?

Diah menjelaskan prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap virus corona
adalah dengan menempatkannya dalam ruang isolasi. Tujuannya, katanya, agar penularan ke
orang lain dapat dicegah. Jika terduga masih menunjukan gejala awal, kata Diah, maka pasien
akan mendapatkan obat demam, batuk dan flu, disertai dukungan makanan yang sehat agar
meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut. Jika, gejalanya hilang dan
hasil telah negatif, ujar Diah, pasien kemudian akan dipulangkan. Pemeriksaan pembuktian
pun kata Diah dapat dilakukan dengan cepat. "Tapi kalau pasien sudah pneumonia, dan
biasanya demam tinggi maka diinfus karena butuh cairan banyak, dan diberikan obat lainnya
tergantung derajatnya," kata Diah. "Kemudian, kalau benar-benar sembuh, batuk dan semua
gejala hilang, kita pantau, terus kita pulangkan. Tidak perlu khawatir (menular) karena berarti
badannya telah sukses melawan virus dengan sendirinya. Jadi tidak menular lagi," ujar Diah.

Cara mencegah virus corona di indonesia?

1. Mencuci tangan dengan benar

2. Menggunakan masker saat beraktivitas

3. Menjaga daya tahan tubuh

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

5. Tidak mengonsumsi hewan yang berpotensi menularkan virus corona

6. Membatasi turis asing apalagi dari china ke indonesia , karna untuk mencegah
penyebaran virus corona.

7. kita tidak perlu terlalu lama di keramaian

Apakah Indonesia memiliki fasilitas memadai?

Diah mengatakan Indonesia memiliki kemampuan dari kapasitas pencegahan dan


pengendalian, hingga diagnosis virus dan terapi penanganan. "Ada tiga RS, yaitu RS
Persahabatan, Sulianti Saroso dan RSPAD. Semua memiliki kemampuan bahkan saat pasien
mengalami kondisi pneumonia, ada alat-alat. Jadi kapasitas pelayanan kesehatan kita siap,"
katanya.Katanya, fasilitas kesehatan telah memadai untuk melakukan terapi pendukung bagi
korban terinfeksi virus corona."Dari pintu masuk penyaringan dengan thermo scanner, lalu
evakuasi jika terindikasi dan isolasi. Jadi fasilitas kesehatan di Indonesia mampu,"

Anda mungkin juga menyukai