Kepada Yth :
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Serang
Di
Serang
Bersama ini kami laporkan Hasil Pelaksanaan Program Induksi Bagi Guru Pemula
(PIGP) untuk atas nama :
Selanjutnya, sebagai tindak lanjut dari laporan ini kami mohon untuk diterbitkan
Sertifikat Program Induksi Guru Bagi Pemula sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan perhatiannya kami haturkan terima
kasih.
Kepala Sekolah,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting.Sehingga dapat menjadi tolak ukur bagi perkembangan suatu bangsa. Bangsa
Indonesia mempunyai dasar negara pancasila sebagai pandangan hidupnya yang di
dalamnya telah merumuskan sistem pendidikan yang tertuang dalam Undang-undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pada saat awal seorang guru pemula mulai mengajar dan mengenal lingkungan
sekolah, mereka menghadapi beberapa hambatan antara lain: pengenalan karakteristik
peserta didik, budaya sekolah, beradaptasi, dan berkomunikasi dengan warga sekolah.
Pengenalan guru pemula terhadap situasi sekolah akan menentukan karir dan
profesionalitas seorang guru selanjutnya. Salah satu program yang dapat membekali
guru pemula dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi guru pada awal mereka
bertugas adalah Program Induksi Guru Pemula (PIGP). Agar PIGP berjalan dengan
baik maka disusun buku ini yang berisi salah satu model Implementasi PIGP.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kredit;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang
Program Induksi bagi Guru Pemula; dan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
C. Tujuan
Pelaksanaan program induksi bertujuan untuk membimbing guru pemula
agar dapat:
1. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
2. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di
sekolah/madrasah
D. Sasaran
Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) memiliki sasaran yakni
dimana Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) khususnya formasi guru dapat
belajar menimba pengalaman dari Kepala Sekolah dan Guru Pembimbing
sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
PELAKSANAAN
B. Strategi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, Program Induksi Guru Pemula (PIGP) lebih
cenderung menggunakan pendekatan model pembinaan Lesson Study.
1. Pengertian
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas
belajar.Secara sederhana lesson study dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
pengkajian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh sekelompok guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Tipe Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
a. Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study
yang dilaksanakan oleh semua guru untuk semua mata pelajaran dan
kepala sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua
bidang studi yang diajarkan.
b. Lesson study berbasis MGMP/KKG (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)/Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan kegiatan lesson study
yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam satu sekolah
atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa sekolah yang
tergabung dalam organisasi profesi seperti KKG atau MGMP.
3. Tahap Pelaksanaan Lesson Study
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan
(merencanakan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang
berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara
peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continous
improVIement). Skema kegiatan Lesson Study diperlihatkan pada Skema 3
berikut ini.
PLAN
(Merencanakan)
SEE DO
(Merefleksi) (Melaksanakan)
C. Profil Sekolah
1. Profil Unit Kerja dan Tupoksi
a. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI GABUS 3
2 NPSN : 20605856
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jl. Cikande Rangkasbitung Km. 3
RT / RW : 11 / 6
Kode Pos : 42178
Kelurahan : GABUS
Kecamatan : Kec. Kopo
Kabupaten/Kota : Kab. Serang
Provinsi : Prop. Banten
Negara :
6 Posisi Geografis : -6,2308 Lintang
106,3565 Bujur
b. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
8 Tanggal SK Pendirian : 1982-04-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional :
11 Tgl SK Izin Operasional : 1910-01-01
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
13 Nomor Rekening : 16814946100
14 Nama Bank : Bjb
15 Cabang KCP/Unit : Cikande
16 Rekening Atas Nama : SD GABUS 3
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah Milik (m2) : 1659
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP :
c. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon :
21 Nomor Fax :
22 Email : yeyenmaryani1988@yahoo.co.id
23 Website :
d. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 450
29 Akses Internet : Telkomsel Flash
30 Akses Internet Alternatif :
e. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : Hj. Teti Supriyati
32 Operator Pendataan : Yeyen Maryani
33 Akreditasi :
34 Kurikulum : Kurikulum 2013
g. Data Sarpras
Jumla
No Uraian
h
1 Ruang Kelas 9
Ruang Lab
2 0
3 Ruang Perpus 0
TOTAL 9
h. Peta Lokasi Unit Kerja
SDN Pasirbuyut 1
Jl. Cikande Rangkasbitung Km. 3,
Ds Gabus, Kec. Kopo, Kab. Serang
3. Tahap Pembimbingan
Pelaksanaan pembimbingan dilakukan pada bulan kedua sampai dengan
bulan kesembilan oleh guru yang telah ditetapkan sebagai pembimbing.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap pembimbingan adalah sebagai
berikut.
a. Pembimbing
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing adalah sebagai
berikut.
1) Menyusun rencana pembimbingan, yang terdiri dari:
a) Identifikasi kompetensi pembimbing (Evaluasi diri) (Gunakan Form
PB 03);
b) Menyusun skala prioritas pembimbingan (Gunakan Form PB 04);
c) Menyusun rencana pengembangan keprofesian pembimbing
(Gunakan Form PB 05);
d) Menyusun rencana tindak pembimbingan (Gunakan Form PB 06);
e) Menyusun jadwal kegiatan pembimbingan (Gunakan Form PB 06).
2) Membimbing guru pemula dalam menyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran/satuan layanan bimbingan dan konseling. Dalam
membimbing penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
mempedomani Permen Diknas No. 41 tahun 2007 tentang standar
proses, serta panduan/juknis terkait. Khusus untuk satuan layanan
bimbingan dan konseling dapat melihat contoh pada Form PB 08.
Dalam pembimbingan penyusunan perencanaan pembelajaran (Silabus
dan RPP/Satuan Layanan), pembimbing dapat membimbing secara
langsung atau dapat pula bersama guru lain yang sejenis dalam MGMP
sekolah ataupun tingkat kabupaten/kota. Ini merupakan bagian dari
tahapan perencanaan pembelajaran (plan) dalam lesson study.
Penyusunan dokumen perencanaan pembelajaran (lesson
plan/RPP/Satuan layanan) dapat pula dilakukan secara bersama-sama
dengan beberapa guru sejenis dan dosen untuk memperkaya ide-ide.
Penyusunan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan dengan tahap-
tahap sebagai berikut.
a) Analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dapat
mengarah padapermasalahan materi pembelajaran, pedagogi, dan
fasilitas, serta permasalahan lainnya. Dengan teridentifikasinya
permasalahan diharapkan guru dapat menentukan strategi
pembelajaran efektif dan efisien.
b) Guru secara bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi yang dituangkan dalam rancangan pembelajaran atau
lesson plan, teaching materials berupa media pembelajaran, lembar
kerja siswa, dan asesmen.
3) Melakukan observasi pembelajaran secara berkala. Proses observasi
pembelajaran dan pembimbingan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu
praobservasi, observasi, dan pascaobservasi.
4. Tahap Penilaian
a. Metode Penilaian
Penilaian guru pemula merupakan penilaian kinerja. Penilaian kinerja
guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya (pasal 1 Peraturan
Menteri Pendidikan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009). Penilaian berdasarkan penerapan
kompetensi dalam melaksanakan kegiatan pokok pada tugas utama guru.
Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi guru). Kegiatan pokok guru adalah kegiatan pokok: (1)
merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan pembelajaran; (3) menilai
hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; dan (5)
melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan
pokok sesuai dengan beban kerja Guru (pasal 52 Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru). Sedangkan tugas utama guru adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (pasal 1 UU Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Penilaian dapat dilakukan melalui observasipembelajaran dan
observasipelaksanaan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja Guru.Penilaian dilakukan dalam
dua tahap. Penilaian tahap pertama yang dilakukan oleh pembimbing
bersamaan dengan proses pembimbingan pada bulan kedua samapai bulan
kesembilan (assessment for learning). Penilaian tahap kedua dilakukan
oleh kepala sekolah dan pengawas pada bulan kesepuluh dan
kesebelas.Hasil penilaian setiap sub-kompetensi dicantumkan dengan
memberikan tanda cek (√) dan deskripsinya berdasarkan observasi.
Deskripsi hasil penilaian menjadi masukan atau umpan balik untuk
perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan berikutnya.
Setiap hasil penilaian tahap pertama dan tahap kedua memuat
penjelasan mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran dan
pembimbingan oleh guru pemula yang dapat menjadi bahan masukan bagi
perbaikan guru pemula untuk memperoleh nilai kinerja baik.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian kinerja guru yang lebih fokus pada penerapan kompetensi
pedagogik dan profesional, dan instrumen/lembar observasiuntuk
mengukur penerapan kompetensi kepribadian dan sosial dalam
melaksanakan kegiatan pokok/tugas utama guru, baik guru mata pelajaran,
guru kelas, maupun guru BK/Konselor. Instrumen penilaian yang
digunakan adalah:
1) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru mata
pelajaran atau guru kelas.
2) Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk
BK/Konselor.
3) Instrumen Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula
Total Pernyataan Ya
Skor Indikator Kinerja= ×100
Total Pernyataan Ya maksimal
2. Pelaksanaan Observasi
Pembimbing mengisi lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan secara objektif pada saat seketika pelaksanaan observasi
dilakukan (Gunakan Form PB 09a/ Form PB 09b). Dalam hal pemberian nilai,
pembimbing menggunakan Form PB 10a/Form PB 10b. Dalam konteks
pendekatan lesson study, pada saat observasi pembelajaran para observer
disarankan untuk menggunakan observasi pembelajaran yang lebih bersifat
kualitatif untuk mengungkap berbagai fakta/fenomena aktivitas/proses belajar
siswa yang menarik untuk didiskusikan dalam refleksi (Gunakan Form PB
11a/Form PB 11b).
3. Pasca observasi
Kegiatan yang dilakukan pasca observasi adalah:
a. Guru pemula mengisi lembar refleksi pembelajaran dan pembimbingan
setelah selesai pelaksanaan pembelajaran dan pembimbingan (Gunakan
Form GP 02a/ Form GP 02b)
b. Pembimbing dan guru pemula mendiskusikan proses pembelajaran dan
pembimbingan yang telah dilaksanakan. Dalam tahap ini dapat
menggunakan pendekatan lesson study, dengan tata cara sebagai berikut:
1) Refleksi dipimpin oleh seorang moderator (kepala sekolah,
pembimbing, atau observer yang ditunjuk), dan didampingi oleh seorang
notulis yang bertugas untuk mencatat hal-hal penting yang didiskusikan
dalam refleksi (Gunakan Form U 01)
2) Moderator memperkenalkan diri dan membuka diskusi.
3) Moderator memberikan kesempatan pertama kepada guru pemula untuk
melakukan refleksi diri untuk menyampaikan ketercapaian target
pembelajaran yang telah dirancang, kondisi-kondisi khusus yang terjadi
pada beberapa siswa saat pembelajaran.
4) Moderator memberikan kesempatan observer untuk menyampaikan
hasil pengamatan (komentar), dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pengamat menyampaikan terima kasih kepada guru model yang telah
bersedia membuka kelas dan diobservasi.
b) Pengamat dalam menyampaikan komentar hendaknya terfokus pada:
(1) proses belajar siswa;
(2) pencapaian tujuan/kompetensi siswa, dan
(3) pelajaran berharga yang dipetik oleh observer.
c) Pengamat dalam menyampaikan komentar dengan kalimat yang
santun, halus, bijak, dan tidak berkesan menggurui, serta
menggunakan kata “pembelajaran kita” untuk mengomentari proses
pembelajaran.
d) Pengamat menganalisis hasil pengamatan serta menyampaikan
alternatif solusi.
e) Pengamat sebaiknya tidak mengulang menyampaikan hasil
pengamatan yang telah disampaikan oleh pengamat lain.
5) Moderator tidak perlu menyimpulkan karena berbagai alternatif solusi
dapat diterapkan pada pembelajaran sehari-hari oleh masing-masing
peserta refleksi.
Secara lebih lengkap tata cara melaksanakan kegiatan lesson study
dapat dilihat pada tata tertib melaksanakan lesson study (Form U 02).
c. Pembimbing memberikan salinan lembar observasi pembelajaran dan
pembimbingan kepada guru pemula yang telah ditandatangani oleh guru
pemula dan pembimbing untuk diarsipkan sebagai dokumen portofolio
penilaian proses (assessment for learning) (Gunakan Form PB 09a/Form
PB 09b).
No Pertemuan ke Nilai
1 7 80
2 8 89
3 9 84
4 10 98
Jumlah 351
Rata – Rata 87,7
Kategori Baik
BAB IV
PENUTUP