Bismillahirrahmanirrahim
Man arafa nafsahu bilfana fakad arafa rabbahu bila'ngan baqa. Artinya : Barang siapa yang mengenal
dirinya yang fana; maka ia akan mengenal TUHANNYA yang kekal :
Al. Innsanu sirrihii wa’anaa simuhu. Artinya : Manusia itu adalah Rahasiaku. Dan AKU ini adalah
rahasianya manusia.
Artinya : “Allah “ itu beserta kamu. Dimana saja kamu berada dan “Allahj, tetap melihat apa yang kamu
kerjakan.
Tatkala bumi dan langit belum ada aras dan kursi belum ada Surga dan Neraka belum ada TUHAN pun
belum dinamai : ALLAH . pada waktu itu disebut dirinya menilik dirinya disebut KUNTA, lalu ia
menyebut dirinya ZAT NUUR, kemudian disebutnya fayakun. Dan setelah itu lalu dinamai dirinya “ALLAH
TA’ ala”. Kemudian ; sifat Allah” dinamai NUR MUHAMMAD” . “NUR MUHAMAD “lalu berkata “ Kutilik
diriku. Siapakah ; TUHAN dan siapa; HAMBA?”
“ ALLAH SWT” berkata = Jika engkau adalah TUHAN” bersembunyilah dan “ AKU” akan mencarimu.
Lalu “ NUR MUHAMMAD” berdiri dan bersembunyi. Namun “ ALLAH SWT” bisa mendapatkan dirinya
NUR MUHAMMAD” lalu NUR MUHAMMAD berkata = Jika engkau adalah TUHAN bersembunyilah dan
aku pula akan mencarimu. Dan “ ALLAH TA’ALA pun bersembunyi. Dia bersembunyi didalam tubuh NUR
MUHAMMAD”. Sehingga NUR MUHAMMAD” tak mampu mendapatkanya”
Demikianlah “ NUR MUHAMMAD” mengakui ALLAH TA ‘ ALA” sebagai TUHANNYA”. Sebagaimana dalam
Al-Qur’an “ ALLAH swt” berfirman : Alastubi Rabbikum artinya Siapakah TUHANMU” = NUR
MUHAMMAD” menjawab qalu balaq. Artinya “ Ya Engkaulah TUHANKU” = kemudian ALLAH SWT”
bersaksi : Syahidallahu anhu lailaha illaa anaa, artinya : Saksi bagi Diriku tiada TUHAN selain AKU”.
“ NUR MUHAMMAD” bersaksi : Syahidallahu anhu lailaha illallah, artinya : Saksi bagi “ Diriku tiada
TUHAN selaian ALLAH”.
Maka sujudlah “ NUR MUHAMMAD” selama lima ribu tahun. Setelah bangkit lalu ia zahir disebut “
ADAM” yang berdiri mutlak seperti “ Alif ”dan kemudian dinamai “ INSAN”
jadi menurut syariat . ADAM” adalah manusia yang pertama. Hakikat adalah “ asma Allah ” ma’rifat
adalah Allah Ta’ ala . jadi untuk mengenal Allah maka ke Nalilah “ ADAM ”. Sebab didalamnya itulah
“NUR MUHAMMAD”.
* ASAL MANUSIA *
* Dada Duhur * Pusat Ashar * Kaki Magrib * Isya meliputi seluruh raga atau lahir dan batin.
Jadi kejadian diri itu adalah asalnya shalat. Tanpa adanya shalat maka diri pun tidak akan ada sebab
rukun shalat ada 13 hal tersebut sesuai kejadian diri yang ada pada kita.
manusia diciptakan TUHAN melalui bercampurnya antara Bapak dan ibu, hingga bertemu dalam rahim
Ibu “ HALQAH ” namanya. Setelah menjadi Darah “ AHMAD ” namanya. Setelah menjadi daging “
MUHAMMAD ” namanya, setelah bergerak “ INSAN ” namanya. Dan setelah lahir kedunia “ Oranglah ”
(MANUSIA) namanya. Manusia terdiri dari 4
TUBUH ( Syariat)
HATI ( Tarikat)
NYAWA ( Hakikat)
RAHASIA ( Ma’rifat)
API = ada pada bathin berhuruf “ A “ bernama “ ZAT “ menjadi rahasia darah pada kita
ANGIN = ada pada bathin berhuruf “ L “ bernama sifat menjadi “ NYAWA “ hurufnya Nafas pada kita.
AIR = ada pada bathin berhuruf “ LA” bernama Asma menjadi “ HATI” hurufnya Liur pada kita.
TANAH = ada pada bathin berhuruf “ H” bernama Af al menjadi “ TUBUH “ hurufnya daging pada kita.
Yaitu :
TANAH kita duduk adalah daging pada kita Hurufnya “ D “ = Namanya Sembahyang
Yaitu :
* Orang yang mendirikan sholat tiap gerakkannya yang berhubungan dengan 13 ia akan melihat
balasannya didalam Kuburnya nanti, Yaitu :
Baca Fatheha; Dia sediakan apa yang kita inginkan dalam kubur.
Salam Kanan Kiri; Pembuka pintu surga dan tutupi pintu neraka.
Oleh karena itu namanya manusia tidak ada jalan lain untuk tidak sholat .
Dan pahami lah bahwa *
* Rahasia Muhammad = ialah kezahiran 5 sifat “ Allah ” yang berkalimat “ LAA” yaitu ; Ada – Kekal –
Dahulu- Berbeda – Berdiri Sendiri
* Nyawa Muhammad = ialah Kezahiran 6 sifat “ Allah “ yang berkalimat ; ILAHA” Yaitu; Mendengar-
Melihat- Berfirman-Sempurna-Penyayang- Berkehendak
* Hati Muhammad = ialah Kezahiran 4 sifat “ Allah” yang berkalimat “ ILLA” yaitu; Suci-Esa-Pemberi-
Penghalang.
* Tubuh Muhammad = ialah Kezahiran 5 sifat “ Allah” yang berkalimat “ ALLAH” yaitu; Hidup-Kuasa-
Mulia-Pencipta-Mengetahui.
Jadi kita yang lahir itu terbit pada bayang-bayang kita yang batin berhuruf dan berkalimat “ ALLAH”
maka untuk mengenal diri kita yang batin ialah
= Antal Mautu Kablal Mautu ( Matikan diri sebelum Mati). Jadi kalau diri kita yang batin sudah fana atau
lupa dirinya, maka nyatalah dalam diri kita yang batin itu jugalah “ MUHAMMAD” yang mempunyai “
TUBUH”-HATI-NYAWA_RAHASIA”. Min adaami illaa ujuudin-wamin ujuuding illaa adaaming. Artinya;
Dan tiada menjadi ada dari pada ada kembali menjadi tiada”.
Dan adapun MUHAMMAD itu adalah HAMBA artinya ilmunya Rahasianya oleh Allah Ta ‘ ala” karena;
ALLAH” adalah nama bagi Dzat yang wajibal ujud dan mutlak yakni batin “MUHAMMAD”.
“ MUHAMMAD” jadi batin dan Zikir “ MUHAMMAD” itulah yang bernama “ ALLAH TA’ALA
SULBIAH = Kuku-kulit-daging-darah-urat-tulang-sun-sum
MANNI = Hati-jantung-limpah-paru-paru-empedu
Dan apabila telah lenyap (pana) sifatnya HAMBA maka nyatalah sifat “Allah”. Dan apabila telah lenyap
(pana) sifat ‘ Allah” maka nyatalah “ ALLAH” inilah yang disebut Fanaa fillahi wahda nul ujuudi
laamaujuudillah. Artinya; Tiada yang kekal hanyalah “Allah” karena lenyapnya rahasia kepada yang
punya Rahasia atau lenyapnya sifat kepada Zatnya”. Maka orang yang demikian itulah sampai kepada
“Allah swt”.
Mari Renungkanlah
* KALIMAT SYAHADAT *
* Ashadu anla ilha illallah Aku bersaksi Tida Tuhan selain “ Allah” ini pengakuan “ Roh” kepada “ Allah
Swt”
* Wa asyhadu anna Muhammaddarrasulullah. Aku bersaksi Muhammad adalah rasul Allah. Ini
pengakuan Tubuh kepada “ ROH: karena Tubuh diperintah oleh “ ROH”. Nah kira-kira beginilah isi
kalimat syahadat “
* KALIMAT RAHASIA*
* ALAM GAIB *
* HARI TUJUH *
Alam Arwah
Alam Arwah berasal dari Zat Hak Ta’ala . pengertian al Arwah (Alam Roh) karena semua Arwah terjadi
dari padanya. Dimana wujudnya masih dalam bentuk kejamakan. Dan alam ini belum ada tersendiri
kehidupann bagi mahluk. Oleh karena itu segala bentuk kehidupan baik Malaikat, manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan berasal dari alam al Arwah. Di dalam sifat al Arwah yang digolongkan dalam 4
kelompok yaitu “.
Ruh Namiya adalah membentuk kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Pekerjaannya
memelihara, menumbuhkan.
Ruh Mutaharrika yang kelak bersemayam dalam diri manusia dan hewan, juga disebut sebagai Ruh
hewani sebab semua namanya hewan bergerak karenannya.
Ruh Natika yang disebut juga sebagai Ruh Insani dia adalah pencipta dan penggerak kehidupan manusia.
Ruh Natika berasal dari alam Amr tempat asalnya Ruh dan Nafsu yang merupakan pralambang Adam
dan Hawa.
Ruh Kuddus yaitu “ Faid Nur Zat Allah”. Ruh dimana merupakan penggerak bagi semua Nabi dan Rasul
yang bersifat Mu’jizat dan keramat. Mereka paham akan semua lahir maupun yang batin. Dan
kesemuanya ini dari La’thin Ruh Kuddus disebut “ Faid Nur Zat Allah”. Karena Ruh tersebut dari cahaya
pilihan. Maka manusia tersebut paham dan mengetahui berbagai hal yang tersembunyi yang bersifat
batin. Sebab jiwanya tidak terpengaruh dari hal-hal yang bersifat BATIL.
ALAM MISAL
Alam misal wujud Adam. Terjadinya alam jagad raya yang bersifat kalam. Meski pengucap dan pencium
pendengar penglihatan belum berbentuk semuanya. Calon terbentuknya cerminan mulut. Wujud mata
rasa kuping dan penciuman yang ada dalam hidung. Dalam hadis tertulis KANDIL : artinya lampu tanpa
api berupa permata yang cahayanya berkilau tergantung tanpa kaitan. Itulah keadaan “NUR MU-MD”.
Dan tempatnya semua ruh adalah hakikat angan-angan yang diakui sebagai bayangan zat, yang menjadi
bingkai atma, dan menjadi tempatnya alam mitsal. Alam mitsal dalam perencanaan tentang
perkembanan manusia, dimana tiap diri insan ada ilmu Allah didalamnya. Alam ini adalah merupakan
perbatasan antara alam arwah dan alam jasmani dan alam mitsal adalah awal wujudnya fisik manusia
dan makhluk lainnya. Walau keadaannya sudah mempunyai sifat bentuk dan warna tapi belum bisa
dikenali baik secara lahir maupun batin.
LAAILAHA ILLALLAH
Dada dinamakan khalifah karena terbitnya cahaya Islamdan jadi ia Hati karena adalah tempat iman. Dan
jadi ia kuat karena tempat terbitnya ma’rifat. Dan jadi dinamai “SIRR” karena tempat “TAJALLI”.
– API = Cahayanya merah. Keluar masuk melalui telinga. Tempatnya jantung. Nafsu Amarah.
– ANGIN = Cahanya putih. Keluar masuk melalui hidung. Tempatnya di hati. Nafsu Mutmainnah.
– AIR = Cahayanya kuning. Keluar masuk melalui mata. Tempatnya di paru-paru. Nafsu Musawwilah.
– TANAH = Cahayanya hitam. Keluar masuk melalui mulut. Tempatnya di empedu. Nafsu Lauwamah.
“NABI MUHAMAD memiliki dua rupa. Rupa yang pertama disebut dengan Qadim, dan yang kedua
adalah Azali. Rupa Qadim adalah yang terawal dari adanya segala zat. Zat ini tak terpengaruh oleh masa.
Dia terjadi sebelum terjadinya semua yang ada. Rupanya yang qadim itulah sumber terciptanya segala
nabi-nabi dan rasul-rasul dan aulia. Cahayanya menyinari segala kehidupan. Dan tak ada cahaya yang
lebih terang daripada “Nur Muhammad”. Rupa kedua adalah bersifat Azali. Adalah rupa dari muhamad
yang berwujud sebagai manusia yang terikat oleh masa dan mengalami pemunahan.ia juga mengalami
suka duka dan kecewa dan ia juga bercita-cita serta bergaul dengan manusia lainnya. “NUR MUHAMAD”
adalah tajjali “Allah” yang kedua. Setelah Allah bertajjali dalam alam Ahadiyah. Kemudian dijadikan
“NUR MUHAMMAD”.
“Allah berfirman dalam kitabnya yang berbunyi : Tubuh manusia itu, nafas dan hatinya, nyawa dan
pendengarannya, penglihatan dan pencium tangan serta kakinya sekalian. Itu adalah bekas “DIRIKU”.
Jadi dirinya itu tiada lain “AKULAH” dari padanya. Hendaklah engkau perhatikan dan diketahui, tiap-tiap
sesuatu dari pada alam semesta ini serta “AKULAH (ALLAHLAH)” didalamnya.
Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa memperhatikan sesuatu dan tiada dilihat “ALLAH” didalamnya.
Maka penglihatannya itu adalah batal (sia-sia) sebab karena “ALLAH SWT” tiada bercerai dan tidak
terhimpun. Tiada jauh dan tiada dekat yaitu maksudnya sangat “MESRA”
Renungkalah
* Qadim = Martabat ketuhanan ada tiga macam sebutannya yakni : “AHADIYAH= WAHDAH =
WAHADYYAH”
* Bermula martabat kehambaan yang 4 macam itu dan martabat ketuhanan yang 3 macam itu juga tapi
tiada berbunyi pada orang arif ataupun dengan kata lain mengenal. Karena adalah martabat yang 4
adalah nyata bayang-bayang manrabat yang tiga itu juga, maka bayang-bayang itu tinggalnya dan
cerainya dengan bayang-bayang masih wujud. Hakikat rupa kita itulah kita kembalikan kepada yang
empunya rupa. Dan hakikat rupa kita itu pulalah yang diakui Allah SWT (rahasia). Rupa Allah itu rupa kita
dan hakikat zat rupa itulah Allah yang wujud yang Muhdiaf. Dan sebenarnya diri adalah nyawa itulah
hamba dan tuhan itulah yang kita perwujudi segala yang ada di alam semesta ini besar ataupun kecildan
sebagainya. Pandang lahir ataupun batin dan yang sebenarnya rupa itulah yang tiada bertulang dan
tiada berdaging. Dan singgih rupa itu berbagai dan berwarna. Hanya “ESA”. Juga na’rifat kita hilanglah
penglihatan yang batin juga rupa yang “ESA”. Inilah pengakuan kita yang wajib kita ketahui supaya kita
jangan menjadi orang SYIRIK ataupun orang KAFIR.
Penjelasan = Hanya AKULAH ALLAH. Allah pun AKU dan Muhammad adalah Diriku (Melihat Diriku).
Barakalloh