Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHAN BAHAN PESAWAT TERBANG

Dosen :
Drs. Muhammad Chawari,MM
Disusun :
Imam Wahyudi
(181011049)

UNIVERSITAS SURYADARMA
FAKULTAS TEKNIK PENERBANGAN
2018
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang komposit dalam
badan pesawat ini.Semua istilah yang terdapat didalam makalah ini diperoleh dari acuan
resmi pada berbagai sumber yang berkaitan dengan ilmu kedirgantaraan dan ilmu tentang
pesawat terbang, baik dalam bentuk buku, artikel, ataupun berbagai sumber lainnya.
Materi dalam makalah ini disusun secara komunikatif dan integratif sehingga dapat dipahami
dengan mudah. Selain itu, bahan dalam makalah ini dapat dibaca oleh berbagai kalangan,
baik mahasiswa, dosen, ataupun masyarakat umum karena tidak hanya memuat materi
tentang bodi pesawat terbang namun terdapat juga berbagai macam gambar beserta
penjelasannya. Makalah ini berisi tentang berbagai macam bentuk bodi pesaawat terbang
serta komponen – komponen yang terdapat didalam bodi pesawat terbang.
Makalah ini diperuntukkan untuk mahasiswa – mahasiswa yang berkonsentrasi dalam ilmu
kedirgantaraan atau ilmu penerbangan. Makalah ini juga dapat bermanfaat bagi masyarakat
umum yang ingin mengenal lebih jauh tentang komponen – komponen yang terdapat di
dalam pesawat terbang.
Demikian makalah ini ditulis agar dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.

Jakarta,23 Dessember 2018

Imam Wahyudi

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………...……………..………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah …………………………….....……………………………………
5
1.3 Tujuan Penulisan ………...…………………………………………………………....
5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teori Badan Pesawat Terbang ……………..………………………………………….
6
2.2 Bagian Bagian Pesawat Terbang ………………………………………………….…
11
2.3 Komponen Bahan Pesawat Terbang …………………………………………………
13
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….… 17
3.2 Saran ………………………………………………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….
18
iii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pesawat terbang merupakan alat transportasi udara yang dirancang untuk memiliki
daya angkut yang besar, dengan umur ekonomi lebih dari 30 tahun. Pada kondisi terbang,
umumnya komponen struktur akan mengalami beban dinamis berupa tegangan yste,
tekan, bending, atau kombinasinya. Selain itu, pesawat terbang juga akan memasuki
wilayah udara dengan berbagai kondisi lingkungan seperti keasaman, kebasaan, garam,
kelembaban dan ystem ure yang bervariasi, yang akan mempercepat laju korosi.
Sehingga, interaksi antara beban dinamis suatu komponen dan kondisi lingkungan akan
mempercepat penurunan performansi komponen, yang berdampak pada umur ekonomi
suatu komponen atau bahkan konstruksi pesawat terbang itu sendiri. Pada umumnya,
kontruksi pesawat terbang dibangun dari aluminium paduan, titanium, stainless steel dan
komposit. Aluminium paduan dipilih karena ringan, memiliki rasio kekakuan dan
kekuatan terhadap berat yang tinggi dan tahan korosi. Stainless steel dipilih karena alasan
kondisi beban yang tidak dapat ditahan oleh aluminium paduan atau titanium, sedangkan
untuk komponen nonstruktural lain digantikan dengan komposit, karena adaptable
terhadap bentuk yang kompleks dan tahan korosi. Jenis aluminium paduan yang banyak
diaplikasikan pada pembuatan komponen struktur pesawat terbang berbadan kecil seperti
CN235 adalah Al 2000. Sedangkan untuk struktur pesawat terbang berbadan lebar seperti
Airbus A380, A350, A340 dan Boeing B747, B777, B737 menggunakan Al 7000. Untuk
bagian-bagian tertentu seperti pada leading edge, tube dan komponen yang kebanyakan
dirakit dengan sambungan las, digunakan Al 6000. Pembebanan tegangan yste, tekan,
bending atau kombinasinya secara berulang atau siklik ini akan menyebabkan terjadinya
kegagalan lelah atau fatik. Kegagalan fatik (fatigue failure) merupakan salah satu
kegagalan yang umumnya 2 ditemukan pada komponen pesawat terbang, otomotif dan
konstruksi mesin serta peralatan yang mengalami beban dinamis. Salah satu upaya untuk
meningkatkan fatigue life dalam rangka menanggulangi kegagalan fatik adalah dengan
cara memberi compressive residual stress (tegangan sisa tekan), yang salah satunya
dengan proses shot peening. Proses ini termasuk kedalam kategori cold working, proses
pengerjaan pada suhu ruangan, dimana bola-bola baja atau glass bead kecil ditumbukkan
dengan kecepatan terkontrol ke seluruh permukaan suatu komponen sehingga terbentuk
compressive layer, pengerasan regang dan terjadinya tegangan sisa pada compressive
layer. Adanya tegangan sisa tekan inilah yang diharapkan mampu mengkompensasi
tegangan yste yang terjadi, meningkatkan retardasi pertumbuhan retak pada permukaan
bahan akibat takikan atau goresan hasil proses permesinan. Beberapa komponen otomotif
yang umumnya telah mendapat perlakuan dengan proses shot peening antara lain
connecting rods, crankshafts, gearwheels, leaf spring.

4
Sementara untuk komponen struktur pesawat terbang diaplikasikan pada wing, ribspare,
bulhead dan fuselage. Beberapa parameter sistem dalam proses shot peening yang dapat
mempengaruhi angka compressive residual stress adalah sistem sistem (shot mass, shot
size, metalurgi fisik shot, kecepatan shot) dan densitas coverage (exposure time dan shot
flow rate), yang kemudian diukur dengan intensitas Almen (indeks yang menunjukkan
kedalaman lengkungan plat akibat paparan tembakan shot). Istilah kata shot memiliki arti
media bola baja atau glass bead yang digunakan dalam proses shot peening. Sedangkan
untuk meningkatkan ketahanan korosi, permukaan komponen yang telah diperlakukan
shot peening dilanjutkan dengan proses anodisasi yang membentuk lapisan oksida Al2O3
yang dapat menghambat proses korosi lanjutan dan sekaligus sebagai proses dasar
sebelum proses painting. Proses anodisasi ini biasanya akan menyebabkan penurunan
fatigue life performance. Meskipun demikian, kedua perlakuan proses tersebut
diharapkan secara matematik harus dapat memberikan peningkatan fatigue life terhadap
suatu komponen konstruksi pesawat terbang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa teori yang menjelaskan tentang badan pesawat terbang ?
2. Apa bagian bagian pesawat terbang ?
3. Apa saja komponen dalam pemembentukan pesawat terbang ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui teori yang menjelaskan tentang pesawat terbang
2. Mengetahui bagian bagian pesawat terbang
3. Mengetahui komponen komponen pembentukan pesawat terbang
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 teori
Pesawat terbang merupakan kendaraan dengan teknologi yang sangat tinggi pada
berbagai aspek (aerodinamika, elektronik, sistem navigasi dan lain-lain). Salah satu
teknologi tinggi yang penting pada pesawat terbang adalah teknologi struktur rangkanya,
karena desain rangka pesawat ini haruslah kuat dan kaku tetapi harus sangat ringan.
Dimana secara sederhana dapat dikatakan untuk menambah kekuatan dan kekakuan
haruslah menambah berat.

Pesawat harus kuat karena menyangkut keamanan dan keselamatan penumpang,


kemudian harus kaku karena struktur yang lentur akan merusak karakteristik kendali
terbang bahkan mengakibatkan flutter atau getaran yang berlebihan pada sayap yang
mengakibatkan sayap patah. Adapun struktur harus ringan karena untuk terbang dengan
daya seminimal mungkin, pesawat haruslah ringan. Pengurangan berat pesawat yang
sedikit dapat meningkatkan penghematan bahan bakar secara signifikan. Pada fuselage,
struktur yang biasa digunakan adalah jenis truss, monocoque dan semimonocoque seperti
gambar-gambar dibawah ini :

 Truss :
6

 monocoque :

 Semimonocoque :
7

Struktur truss biasa digunakan pada pesawat-pesawat ringan dengan cover fabric.


Struktur ini biasa dibuat dari bahan baja atau logam paduan aluminium. Kemudian
struktur monocoque mengandalkan kekuatan skin  atau lapisan luarnya untuk menahan
beban, sedangkan rangka dalamnya hanya sebagai penahan bentuk dan kekuatan pada
titik-titik tertentu. Struktur monocoque ini biasa digunakan untuk skin aluminium atau
komposit (fiberglass atau karbon fiber). Yang terakhir adalah semimonocoque, tidak jauh
berbeda dari monocoque, struktur ini dilengkapi dengan stringer untuk membantu
menahan beban dan menambah kekakuan dari kulit. Struktur semimonocoque adalah
yang paling sering digunakan karena relatif paling ringan dan kuat.

Kemudian hal yang cukup krusial untuk dipahami adalah struktur dari sayap pesawat,
karena sayap menahan beban yang paling besar dan berulang pada pesawat. Berikut ini
adalah bagian-bagian rangka sayap :
 Spar : spar adalah struktur penyokong utama dari sayap, spar menahan beban
yang paling besar serta menghubungkan sayap dengan fuselage.
 Ribs : Ribs adalah struktur bantu yang digunakan untuk membentuk airfoil pada
sayap sekaligus meningkatkan kekakuan pada beberapa titik sayap.
 Stringer : Stringer adalah struktur yang menempel pada ribs yang berfungsi untuk
meningkatkan kekakuan dan tempat menempelnya skin atau kulit lapisan luar
sayap.

Berikut ini adalah contoh desain spar dengan bahan kayu dan logam :
9

Kemudian, berikut ini adalah beberapa contoh konstruksi rib :


Terkadang, untuk pesawat yang sangat besar atau pesawat tempur yang
membutuhkan penyimpanan bahan bakar ekstra, bahan bakar terpaksa harus
disimpan disayap. Desain struktur rangka sayap dengan penyimpanan bahan bakar
ini berbeda dengan yang telah kita bahas diatas, struktur ini berupawing
box seperti gambar berikut :

Kemudian, secara umum struktur untuk ekor tidaklah jauh berbeda dari sayap
yaitu terdiri dari spar, ribdan stringer.

10
2.2 Bagian Bagian Pesawat Terbang
Hampir semua pesawat terbang mempunyai bagian-bagian seperti : Fuselage (badan
pesawat), Wing (sayap), Tail ( Bagian ekor), Landing Gear ( alat pendarat),  Control
Surfaces ( bidang-bidang kemudi) yang terpasang pada sayap dan bagian ekor.
1. Fuselage (badan Pesawat)
Fuselage adalah bagian utama cabin atau badan pesawat. Umumnya fuselage terdiri
dari cockpit dan cabin. Cabin dirancang untuk membawa penumpang, barang atau
keduanya. Fuselage juga tempat dari motor pesawt, bahan bakar, peralatan elektronik
dan lain-lainnya. Fuselage merupakan bagian terpenting dari sebuah pesawat terbang.
Fuselage harus dibuat dengan bahan yang kuat dan mampu menahan beban yang
akan diterima oleh pesawat tersebut namun fuselage juga harus ringan dan
aerodinamis.
Fuselage atau badan pesawat yang di dalamnya termasuk cockpit, passangers cabin,
cargo compartment, accessories dan equipment compartment adalah bagian utama
dari pesawat yang menyangga beban crew, passangers dan cargo juga engine (pada
pesawat single engine yang diletakan pada hidung pesawat atau nose). Untuk itu
fuselage harus kuat, handal, aerodinamis dan mempunyai berat yang seringan
mungkin. Kenapa demikian?? Hal itu karena fuselage dalah bagian terbesar dari
pesawat, yang menerima beban dan menyerap gaya yang terjadi baik akibat gesekan
dengan udara maupun gravitasi dan juga gaya-gaya lain yang bekerja akibat
pergerakan pesawat itu sendiri. Fuselage suatu pesawat terdiri dari structural
members, yaitu struktur penyusun pesawat yang berupa frame, bulkhead, former,
stringer,dll.
2. Wing (sayap)
Semua pesawat terbang memiliki sayap. Ada beberapa pesawat yang hampir
seluruhnya berupa sayap dengan cockpit kecil untuk tempat penerbang. Beberapa
malahan hanya memiliki sayap yang kecil-kecil saja, dengan fuselage yang
aerodinamis seperti pesawat angkasa luar/roket. Sebelum abad 20, sayap terbuat dari
rusuk-rusuk yang terbuat dari kayu dan bagian yang memanjang yang dibungkus kain
khusus yang disebut fabric, dijahit dan kemudian disemprot dengan bahan pengeras
agar kaku dan tegang. Bahan-bahan ini cukup ringan dan dapat dibuat cukup lebar
agar dapat menimbulkan gaya angkat yang cukup besar.Pada pesawat-pesawat yang
pertama, rata-rata memiliki dua buah sayap atau bahkan tiga sayap yang disusun dari
atas kebawah, yang diperkuat dengan cara rentangan kawat antara satu sayap dengan
lainnya.Bentuk seperti ini cukup besar menimbulkan drag, sehingga para teknisi
pesawat terbang mulai merancang pesawat terbang dengan hanya satu sayap saja
(monoplane). Setelah perang dunia pertama (1914 – 1918) , pesawat mulai dirancang
dengan menggunakan baja dan aluminium dan dengan teknik terbaru maka dapat
dihasilkan bukan hanya sayapnya saja yang terbuat dari gabungan baja dan
aluminium, juga fuselagenya, sehingga dapat dipasangi alat pendarat, bahan bakar
dan bahkan senjata.
11
3. Landing Gear (alat pendarat)
Pesawat terbang harus mempunyai alat pendarat atau landing gear. Pesawat-pesawat
modern memiliki alat pendarat atau roda pendarat yang dilengkapi dengan ban, rem
sesuai kebutuhan. Ban Pesawat harus mampu menahan beban sampai diatas 454
metric ton dan dengan kecepatan kira-kira 322 km/jam (200 mph) ketika mendarat.
Rem sering diperlengkapi dengan sistem anti skid untuk mengatasi bilamana
landasan basah atau lapisan es.
Kebanyakan pesawat sekarang landing gearnya retracable atau dapat disimpan ketika
telah tinggal landas. Hal ini mengurangi drag yang ditimbulkan aliran udara.
4. Control Surface
Pesawat terbang mempunyai gerakan-gerakan yang berporos pada tiga sumbu, yaitu
sumbu longitudinal yang memungkinkan pesawat berguling kekiri atau kekanan yang
diatur oleh kemudi yang dinamakan Aileron. Setiap bagian sayap, kiri dan kanan
mempunyai sebuah aileron yang gerakannya berlawanan. Bila aileron kiri bergerak
kebawah, aileron kanan bergerak keatas, sehingga pesawat dapat berputar pada umbu
longitudinal. Sumbu berikutnya adalah sumbu vertical yang memungkinkan pesawat
bergerak kekiri atau kekanan yang dikontrol dengan rudder. Rudder terletak pada
bidang ekor tegak/vertical stabilizer. Sumbu berikutnya adalah sumbu lateral,
sehingga pesawat dapat bergerak menukik atau menanjak, yang dikontrol oleh bidang
kemudi elevator. Kemudi-kemudi ini disebut kemudi utama (Primary Control
Surface). Pada pesawat-pesawatyang lebih modern, terdapat kemudi control
tambahan yang disebut Secondary control surfaces yang terdiri dari Flaps, Slats, trim
tab,spoiler dan speed brake. Flap dan slat digunakan selama take off dan landing
untuk mendapatkan tambahan gaya angkat/lift pada wings dengan kecepatan
rendah.Flaps dapat terletak di belakang atau didepan sayap.Leading edge slat biasa
dipasang dibagian sayap depan sayap pada kecepatan rendah untuk merubah arah
aliran udara pada sayap dan menambah lift. Flap juga sering digunakan untuk
menambah drag dan memperlambat pesawat selama pendekatan untuk mendarat.
Trim tab adalah kemudi kecil yang dipasang pada kemudi utama. Digunakan untuk
mengontrol dan menjaga agar arah pesawat tetap pada tujuan, tanpa menggerakkan
kemudi utama, atau tepatnya sebagai kemudi halus.
12
2.3 Komponen Bahan Pesawat Terbang
Seiring dengan berkembangnya desain dan teknologi pesawat terbang yang makin
canggih, kebutuhan akan material yang makin baik juga semakin meningkat. Dari awal
diciptakanya pesawat terbang berbahan kayu hingga aluminium, kemudian hingga
digunakanya titanium dan bahan dengan efisiensi tinggi memerlukan pengembangan yang
intensif dari berbagai disiplin ilmu.

Penggunaan material struktur pesawat terbang yang ringan sangatlah penting. Pada
pesawat terbang transport sub-sonic modern, payload hanya sekitar 20% dari berat total
sedangkan 80% adalah berat kosongnya dan separuhnya adalah bahan bakarnya. Dapat
dikatakan bahwa penambahan berat dapat meningkatkan penggunaan bahan bakar, yang
berhubungan secara langsung dengan meningkatnya biaya operasional.

Adapun berikut ini adalah kriteria pemilihan bahan untuk pesawat terbang :
 Efisiensi kekuatan statis (perbandingan kekuatan terhadap berat)
 Sifat fatigue (Kelelahan)
 Ketangguhan dan perambatan retak
 Sifat korosi dan penggetasan
 Kestabilan terhadap lingkungan

Kemudian, diperlukan juga kriteria yang tidak kalah pentingnya terkait produksi dan biaya
 kemudahan mendapatkannya serta mudah dikerjakan
 harga material
 karakteristik fabrikasi (pembuatan)

Berikut adalah material-material yang biasa digunakan untuk membangun konstruksi


pesawat terbang :
13
1. Alumunium Aloy (paduan)
Pada penerbangan komersial, aluminium digunakan hampir 80% dari keseluruhan
penggunaan material struktur. Material aluminium disini tentu berbeda dengan
aluminium yang kita temui pada kehidupan sehari-hari pada peralatan dapur maupun
dekorasi, aluminium untuk struktur pesawat terbang dipadu dengan beberapa bahan
campuran (seperti tembaga, magnesium, seng dan mangan) yang dapat meningkatkan
kekuatan, kekakuan serta ketangguhanya.

Adapun aluminium alloy yang sering digunakan pada pesawat terbang antara lain :
 Aluminium 2024-T3,T42,T351, T81 : Untuk tegangan tarik yang tinggi,
ketangguhan tinggi serta karakteristik perambatan retak yang baik. T42
memiliki kekuatan yang lebih rendah dari T3. Sedangkan T81 digunakan untuk
temperatur tinggi
 Aluminium 2224-T3, 2324-T3 : memiliki kekuatan 8% lebih dari 2024-T3,
ketangguhan dan ketahanan kelelahan lebih baik dari 2024-T3
 Aluminium 7075-T6, T651, T7351 : Memiliki kekuatan lebih tinggi dari 2024,
ketangguhan lebih rendah, digunakan untuk tegangan tarik yang tidak
memerlukan ketangguhan tinggi. Memiliki karakteristik korosi yang baik
 Aluminium 7079-T6 : Hampir sama dengan 7075, tetapi memiliki sifat
potongan melintang yang lebih baik (>3in)
 Aluminium 7150-T6 : 11% lebih kuat dari 7075-T6, karakteristik kelelahan dan
ketangguhan lebih baik dari 7075-T6
 Aluminium 7178-T6, T651 : Digunakan untuk beban tekan. Lebih kuat dari
7075, tapi tidak lebih tangguh.
 Aluminium-lithium : 10% lebih ringan dan kaku dari aluminium alloy
konvensional
 PM aluminium : Lebih kuat, tangguh, tahan suhu tinggi serta tahan korosi dari
aluminium alloy konvensional
2. Steel Alloy (paduan Baja)
Untuk kebutuhan tegangan tarik yang tinggi, baja paduan masih dapat digunakan
dibandingkan dengan titanium dan tentunya memiliki biaya yang lebih rendah. Berikut
adalah baja paduan yang sering digunakan pada struktur pesawat terbang :
 Martensitic stainless steel
Mengandung 12-18% kromium serta tanpa nikel dan dilakukan perlakuan
panas dengan quenching dan temper. Memiliki ketahanan korosi yang relatif
rendah.
Biasa digunakan untuk peralatan dapur, bilah turbin dll.
 Ferritic stainless steel
Mengandung 15-30% kromium, tanpa nikel dan tanpa perlakuan panas serta
memiliki kekuatan yang relatif rendah. Ketahanan korosi tinggi pada suhu
tinggi.
Biasa digunakan untuk perpipaan, bejana serta pabrik kimia.
14
 Austenitic Stainless Steel
Mengandung 18% atau lebih kromium dan 3,5 hingga 22% nikel. stainless steel
321 dan 347 mengandung titanium dan columbium sebagai paduan penstabil
terhadap korosi. Bahan ini sangat tahan terhadap korosi bahkan pada air laut.
Biasa digunakan pada industri dirgantara, pabrik kimia, perpipaan serta
penggunaan pada air laut.
 Precipitation Hardened stainless steel
Mengandung karbon yang sangat sedikit, 15-17% kromium, 4-7% nikel dan
beberapa bagian kecil logam paduan lain. Sangat tahan korosi, bahkan untuk
kebutuhan pada air laut.
Biasa digunakan pada pesawat terbang dimana kekuatan, ketahanan terhadap
korosi serta suhu tinggi dibutuhkan.
High strength low alloy steels
Bahan dengan basis besi, yang dapat dikeraskan sampai kekuatan yang sangat
tinggi. Bahan yang biasa digunakan pada kategori ini adalah 4130 dan 4340
alloy.
Biasa digunakan untuk struktur kerangka serta komponen landing gear.
3. Komposit
Material komposit saat ini telah banyak digunakan dalam dunia dirgantara karena
kekuatan serta kekakuanya terhadap beratnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan
baja dan aluminium, serta arah serat nya dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan
pembebanan sehingga penggunaanya efisien. Selain itu, material komposit dapat
dibentuk kontur yang aerodinamis dengan lebih fleksibel dibandingkan bahan lainya
karena dibentuk menggunakan cetakan.
Material komposit yang sering digunakan pada industri dirgantara adalah carbon fiber,
boron, fiberglassserta kevlar. Tidak hanya bahan dasar tersebut pada struktur pesawat
terbang untuk memperoleh paduan karakteristik yang sempurna, dapat pula dipadukan
bahan-bahan fiber tersebut dengan aluminium baik dalam bentuk lembaran
ataupun honey comb yang biasa dikenal dengan istilah sandwitch. Pada material
komposit dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina adalah satu lembar komposit
dengan satu arah serat tertentu, sedangkan laminate adalah gabungan beberapa lamina.
Laminate dibuat dengan cara memasukkan pre-preg lamina ke dalam autoclave selama
selang waktu tertentu dan dengan tekanan serta temperatur tertentu pula. Auroclave
adalah suatu alat semacam oven bertekanan untuk menggabungkan lamina.
15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesawat terbang merupakan kendaraan dengan teknologi yang sangat tinggi pada
berbagai aspek (aerodinamika, elektronik, sistem navigasi dan lain-lain). Salah satu
teknologi tinggi yang penting pada pesawat terbang adalah teknologi struktur
rangkanya, karena desain rangka pesawat ini haruslah kuat dan kaku tetapi harus
sangat ringan.Hampir semua pesawat terbang mempunyai bagian-bagian seperti :
Fuselage (badan pesawat), Wing (sayap), Tail ( Bagian ekor), Landing Gear ( alat
pendarat),  Control Surfaces ( bidang-bidang kemudi) yang terpasang pada sayap dan
bagian ekor. Seiring dengan berkembangnya desain dan teknologi pesawat terbang
yang makin canggih, kebutuhan akan material yang makin baik juga semakin
meningkat. Penggunaan material struktur pesawat terbang yang ringan sangatlah
penting. Pada pesawat terbang transport sub-sonic modern, payload hanya sekitar
20% dari berat total sedangkan 80% adalah berat kosongnya dan separuhnya adalah
bahan bakarnya. Dapat dikatakan bahwa penambahan berat dapat meningkatkan
penggunaan bahan bakar, yang berhubungan secara langsung dengan meningkatnya
biaya operasional.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan saran serta
masukan yang mendukung agar makalah ini dapat lebih berguna bagi yang membaca
serta dapat dijadikan ilmu yang bermanfaat
16
Daftar Pustaka

 https://www.mmindustri.co.id/tag/bahan-baku-untuk-pembuat-pesawat-terbang/
 http://ilmuaircraft.blogspot.com/p/dasar-pesawat-terbang.html
 http://aeroengineering.co.id/2016/11/desain-struktur-rangka-pesawat-terbang/
 http://mlingker.blogspot.com/2013/05/tugas-komponen-pesawat-terbang.html
 http://aeroengineering.co.id/2017/03/material-pada-pesawat-terbang/
18

Anda mungkin juga menyukai