Anda di halaman 1dari 3

Differential Diagnosis 1 (Sifilis)

Definisi : Sifilis adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Treponema pallidum,
ditularkan terutama melalui hubungan seksual. Salah satu penyakit kelamin menahun dengan
remisi dan eksaserbasi, dapat mengenai semua bagian tubuh, mempunyai masa laten dan
dapat ditularkan dari ibu ke janin

Etiologi : T.pallidum merupakan anggota genus Spirochaetas memiliki 4 spesies yang


patogen terhadap manusia dan hewan. Treponema pallidum subsp. Pallidum menyebabkan
sifilis, berbentuk spiral tipis mempunyai sel yang dibungkus trilaminar cryptoplasmi terdiri
dari lapisan peptidoglikan dan memiliki sedikit protein, menggunakan endoflagella untuk
mobilisasi.

Patogenesis :

Saat penularan T.pallidum dapat menembus membran mukosa utuh atau kulit dengan
mikroabrasi. Dalam beberapa jam petama T.pallidum memasuki jaringan limfatik dan aliran
darah yang akan menimbulkan gejala infeksi sistemik dan fokus metastatik sebelum
timbulnya lesi primer. T.pallidum membelah diri setiap 30-33 jam. Darah dari penderita
dalam masa inkubasi dan sifilis stadium awal sangat menular. Lamanya masa inkubasi
berbanding terbalik dengan jumlah inokulum treponema, semakin banyak jumlah treponema
yang terinokulasi maka semakin penek masa inkubasinya. Masa inkubasi rata-rata
berlangsung 3 minggu sejak inokulasi pertama dan jarang berlangsung sampai lebih dari 6
minggu.

Menandai stadium primer, munculnya lesi primer pada tempat inokulasi yang disebut
chancre. Chancre biasanya bertahan dalam waktu 4-6 minggu dan kemudian sembuh sendiri.
Pemeriksaan histopatologi pada chancre menemukan infiltrat masif perivaskular terutama
oleh sel limfosit CD4 dan CD8, sel plasma serta makrofag, ditemukan juga proliferasi endotel
kapiler dan obliterasi pembuluh-pembuluh darah kecil. Gejala-gejala konstitusi dan mukoutan
sifilis ekunder muncul antara 6-8 minggu setelah lesi primer sembuh. Pada beberapa
penderita pasca lesi primer, sifilis sekunder tidak ditemukan dan langsung mengalami
stadium sifilis laten. Gambaran histopatologis sifilis sekunder berupa hiperkeratosis
epidermis. Proliferasi kapiler serta pembegkakan endotel dan infiltrasi perivaskular oleh
limfosit CD4 & CD8, sel plasma dan makrofag. Treponema dapat ditemukan pada jaringan
termasuk cairan cerebrospinalis dan humor aques pada mata. Invasi treponema pada susunan
saraf pusat ditemukan pada 40% penderita sifilis sekunder.

Hepatitis dan glomerulonefritisdapat terjadi pada sifilis sekunder walaupun jarang.


Gangguan fungsi hati ditemukan pada 25% penderita primer. Pembesaran KGB generalisaa
terjadi pada 85% penderita sifilis sekunder. Lesi stadium laten hanya dapat dikenali dengan
tes serologis. Stadium laten dapat diselang-seling oleh beberapa episode kekambuhan
mukokutan pada tahun-tahun pertama. Sekitar satu dari tiga enderita sifilis yang tidak diobati
dan melewati masa laten akan memasuki stadium sifilis tersier. Pada stadium akhir ini
manifestasi yang sering ditemukan adalah gumma, sifilis kardiovaskular dan neurosifilis
lanjut. Faktor-faktor yang menyebabkan sifilis tersier hingga saat ini belum diketahui.
Kematian akibat sifilis terutama terjadi akibat sifilis tersier.

Klasifikasi Sifilis

1. Sifilis Primer

Manifestasi Klinik : Chancre timbul di tempat inokulasi pertama dan bertahan 4-6
minggu (penis,rektum,mulut,labia,serviks)

-Chancre berupa papula tunggal tidak nyeri, cepat terkikis. Dasar chancre halus, bagian
pinggir lebih tinggi dan teraba halus, tidak terdapat eksudat

-Pembesaran KGB regional (bertahan hingga beberapa bulan)

2. Sifilis Sekunder

Manifestasi Klinik : Lesi mukokutan : Makula, papula, papulaskuamosa berwarna merah


atau merah muda dan tidak gatal.

-Terdapat di seluruh tubuh termasuk telapak tangan & kaki.

-Condyloma lata

-Nyeri menelan,demam,malaise,anorexia,BB turun,nyeri kepala,alopesia

Masa inkubasi berlangsung 2-12 minggu

3. Sifilis laten

Asimtomatik dengan masa inkubasi dini ≤1 tahun dan lanjut ≥1 ahun (10-30 tahun)

4. Sifilis Tersier

Manifestasi Klinik :

a. Gumma : Lesi tunggal dengan ukuran bervariasi mulai dari mikroskopik sampai cm,
dapat ditemukan disemua bagian tubuh terutama pada kulit dan tulang. Guma pada
kulit dapat berupa lesi indolen, nodul yang berindurasi atau ulserasi yang tidak nyeri.
Pemeriksaan histopatologi menunjukkan granulomatosa dengan daerah sentral
nekrosis akibat endateritis obliterans.
b. Sifilis kardiovaskular : Terjadi 10-40 tahun setelah infeksi diakibatkan oleh
endarteritis obliterans pada vasa vasorum yang memberikan aliran darah pada
pembuluh darah besar. Keterlibatan kardiovaskular dapat berbentuk aortitis,
regurgitasi aorta, sakular aneurisma pada aorta ascendens atau stenosis arteri koroner.
c. Neurosifilis : Terdapat 3 bentuk simtomatik yaitu meningeal, menigovaskular dan
sifilis parenkimal.
- Sifilis meningeal biasanya terjadi kurang dari 1 tahun setelah infeksi. Manifestasi
berupa sakit kepala, mual, muntah, kaku kuduk, kelumpuhan saraf kranial, kejang
dan perubahan status mental.
- Sifilis menigovaskular merupakan meningitis yang disertai vaskulitis pada
pembuluh darah, bermanifestasi berupa stroke yang didahului oleh vertigo, sakit
kepala, insomnia dan gangguan psikologis yang diikuti oleh gejala vaskular yang
progresif.
- Sifilis parenkimal : kerusakan parenkim yang luas menyebabkan gejala
kelumpuhan umum dan termasuk didalamnya adalah paresis mnemonil : perilaku,
afektif, rekleks hiperaktif, mata dan sensorium penurunan kemampuan intelektual
dan berbicara.

Anda mungkin juga menyukai