Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGUKURAN DAN ALAT UKUR

Penulis

Nama : Qonita Putri Hafidhoh


NPM : 1917011046
P.S : Kimia

Mata Kuliah : Sains Dasar (MIP617101)


Dosen : Diky Hidayat, S.Si., M.Si.

Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Bandar Lampung
April 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pengukuran
dan Alat Ukur. Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Diky Hidayat, S.Si., M.Si.
selaku dosen pengajar Sains Dasar yang telah meluangkan waktunya dalam
mengarahkan penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan demi kesempurnaan penulisan makalah ini.

Bandar Lampung 11 April 2020

Penulis

Pengukuran dan Alat Ukur| ii


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2

1.3. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

2.1. Pengertian Pengukuran..............................................................................3

2.2. Macam-macam Alat Ukur..........................................................................3

2.2.1. Alat Ukur Panjang...............................................................................3

2.2.2. Alat Ukur Massa..................................................................................6

2.2.3. Alat Ukur Waktu..................................................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................12

3.1. Kesimpulan............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

Pengukuran dan Alat Ukur| iii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mistar...................................................................................................3

Gambar 2. Jangka sorong.....................................................................................4

Gambar 3. Mikrometer sekrup.............................................................................5

Gambar 4. Timbangan Analitik...........................................................................6

Gambar 5. Neraca ohaus.......................................................................................7

Gambar 6. Stopwatch analog................................................................................8

Pengukuran dan Alat Ukur| iv


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen,dimana eksperimen itu
sendiri terbagi dalam beberapa tahapan,diantaranya pengamatan , pengukuran,
menganalisis, dan membuat laporan hasil eksperimen. Dalam melakukan
eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan didalam
pengukuran yang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang telah diciptaka manusia baik yang tradisional
maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern.salah satu contohnya
adalah alat ukur panjang,massa,dan waktu. Sebelum memakai alat ukur
didalam eksperimen,hal pertama yang harus dipahami dalam suatu praktikum
adalah prinsip kerja serta fungsi dari komponen-komponen yang terdapat
pada alat ukur tersebut agar diperoleh data yang benar.Selain itu,untuk
memperoleh data yang benar dan akurat didalam suatu eksperimen diperlukan
juga pengukuran dan penulisan hasil pengukuran dalam satuan yang benar
serta keselamatan kerja dalam pengukuran menjadi poin yang patut
diperhitungkan sehingga berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi didalam
melakukan eksperimen tidak perlu terjadi.
Oleh sebab itu,pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting
untuk mendukung kegiatan praktikum.praktikan akan terampil dalam
praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran
sesuai prosedur,membaca hasil ukur,menuliskan hasil pengukuran sesuai
aturan yang berlaku,dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling
dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang
meliputi nama alat,fungi alat,komponen-komponen,dan prinsip kerja.

Pengukuran dan Alat Ukur| 1


1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
1.2.2. Apa saja macam-macam alat ukur?

1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian pengukuran.
1.3.2. Mengetahui macam-macam alat ukur.

Pengukuran dan Alat Ukur| 2


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengukuran


Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam
bilangan sebagai hasil membandingkannya dengan suatu besaran baku yang
diterima sebagai satuan

2.2. Macam-macam Alat Ukur


Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini
bergantung pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang
tertera pada alat ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut.
Beberapa contoh alat ukur sesuai dengan besarannya, yaitu:

2.2.1. Alat Ukur Panjang


 Mistar

Gambar 1. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1
mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus
dengan skala mistar yang di baca. Fungsi penggaris ini adalah digunakan
untuk mengukur benda-benda yang berbidang datar dan juga berdimensi
kecil misalnya gambar atau ubin.
Adapun bagian-bagian penggaris adalah:

Pengukuran dan Alat Ukur| 3


1. Skala, biasanya terdapat 2 skala dalam penggaris, satu dalam cm dan
yang lainnya dalam inci
2. Angka, yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran
3. Satuan, untuk mengingatkan tentang satuan dari penggaris
 Cara Menggunakan Mistar Penggaris:
1. Langkah pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang
sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
2. Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala
pada mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung
benda.
3. Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat
bagian tegak lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih
teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran.

 Jangka Sorong

Gambar 2. Jangka sorong


Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur
panjang, tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter
dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. 
                 
Cara Penggunaan:
1) Pengukuran dilakukan dengan menggeser-geser rahang sorong
2) Setelah memperoleh posisi yang sesuai, lalu amati angka pada skala .
utama yang  berdeketan dengan angka nol pada skala nonius

Pengukuran dan Alat Ukur| 4


3) Lalu perhatikan garis pada skala nonius yang berimpit dengan salah
satu garis pada skala utama, hasil pembacaan hasilnya = skala utama
+ skala nonius.

 Mikrometer Sekrup

Gambar 3. Mikrometer sekrup


Mikrometer sekrup merupakan alat ukur ketebalan benda yang
relatif tipis, misalnya kertas, seng, dan karbon. Mikrometer sekrup
merupakan alat pengukur panjang yang memiliki ketelitian tinggi. Pada
mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu skala tetap dan skala
putar (nonius).
a) Skala tetap (skala utama) terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala
ini terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala, yaitu skala atas
dan skala bawah.
b) Skala putar (skala nonius) Skala putar terdapat pada besi penutup laras
yang dapat berputar dan dapat bergeser ke depan atau ke belakang.
Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu
putaran pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser 0,5 mm.
Jadi, satu skala pada skala putar mempunyai ukuran: 1/50 .0,5 mm =
0,01 mm.
Cara Penggunaan:
a) Putar bidal (pemutar besar) berlawanan arah jarum jam sehingga ruang
antara rahang tetap dengan rahang geser cukup untuk menempatkan
benda yang akan diukur.
b) Letakkan benda yang akan diukur diantara rahang tetap dan rahang
geser.

Pengukuran dan Alat Ukur| 5


c) Lalu putar bidal (pemutar besar) searah jarum jam sehingga benda yang
diukur terjepit oleh rahang tetap dan rahang geser.
d) Putar pemutar kecil (roda bergerigi) searah jarum jam sehingga skala
nonius pada pemutar besar tidak bergeser lagi.
e) Lihat hasil pengukuan yang diperoleh.
Untuk mengetahui hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Tentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder
(bidal) dari rahang geser (atau skala utama yang berada tepat
didepan/berimpit dengan selubung silinder luar rahang geser)
b) Tentukan nilai skala nonius yang yang berimpit dengan garis mendatar
pada skala utama
c) Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan : Hasil = Skala
Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 mm)
·          Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01
mm)

2.2.2. Alat Ukur Massa


 Timbangan Analitik

Gambar 4. Timbangan Analitik


Timbangan analitik adalah sebuah timbangan yang digunakan
untuk mengukur masa suatu benda, sama seperti timbangan pada
umumnya. Namun timbangan analitik memiliki kemampuan yang lebih
spesifik dan dikhususkan untuk menimbang benda dengan berat yang
sangat ringan yaitu 0,1 mg.Timbangan analitik merupakan timbangan yang
diperuntukan untuk orang yang bekerja di laboratorium dantimbangan

Pengukuran dan Alat Ukur| 6


analitik juga digunakan oleh peneliti atau analis. Timbangan analitik biasa
digunakan untuk membuat komposisi sebuah zat baru dari beberapa zat
yang telah ditentukan.

 Neraca Ohaus

Gambar 5. Neraca ohaus

Neraca Ohauss ini biasanya digunakan dalam praktek di


laboratorium. Jadi sebaiknya Anda mempelajari lebih dalam mengenai
neraca jenis ini.  Neraca Ohauss memiliki batas ukur mencapai 311 gram
dengan ketelitian 0,1 gram. Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan
memuat angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka
puluhan, dan lengan paling belakang memuat angka ratusan.
Cara menimbang dengan menggunakan neraca tiga lengan adalah sebagai
berikut.
1.      Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk
pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan
pada angka nol!
2.      Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
3.      Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia
pada neraca!
4.      Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada
ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang!
5.      Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh
penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan!

Pengukuran dan Alat Ukur| 7


 Fungsi dari kelima  bagian neraca ohaus di atas adalah sebagai berikut.
■ Tombol kalibrasi, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan
untuk mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan
digunakan.
■ Tempat beban, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan
untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya.
■ Pemberat (anting), merupakan sebuah logam yang menggantung pada
lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran.Pemberat dapat
digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
■ Lengan Neraca, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan
ukuran tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung
jenisnya.Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang
berbeda.
■ Garis kesetimbangan (titik nol), digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.

2.2.3. Alat Ukur Waktu


 Stopwatch analog

Gambar 6. Stopwatch analog


Jenis stopwatch ini merupakan jenis stopwatch manual yang menggunakan
jarum penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran, jarum penunjuk tersebut
seperti pada arloji.

 Berikut ini adalah bagian-bagian stopwatch analog dan fungsinya yaitu :

Pengukuran dan Alat Ukur| 8


1.Pada tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai
pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu
(tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.
2.Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi
sebelum pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol.
Dan stopwatch analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan
kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.
3.Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan
dalam menit dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan hasil
pembacaan dalam detik.
4.Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau
selang antara detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas atau
selang antara menit dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.
 Berikut adalah prinsip kerja stopwatch analog yaitu :

1. Pada saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka
sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara
periodik. Sehingga jarum bergerak.
2. Kemudian pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta
kombinasi kerja secara mekanik. Jarum akan berhenti dan
menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak penekanan pegas pertama.
3. Dan pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua
terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali tertekan seperti semula.
Dan jarum kembali ke posisi nol.

 Stopwatch Digital

Gambar 7. Stopwatch digital

Pengukuran dan Alat Ukur| 9


Stopwatch Digital adalah jenis stopwatch yang menggunakan
layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran.Dan waktu dari hasil
pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik. Stopwatch ini dalah suatu
jenis stopwatch yang menggunakan layar atau juga monitor sebagai
penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital yang dimana perhitungan
waktu berdasarkan perhitungan elektronik. Selain itu juga, stopwatch
digital otomatis peka terhadap cahaya dan dapat di buat dengan
menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk menentukan
awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian
0,0001 sekon. Maka dengan stopwatch digital otomatis peka cahaya dapat
di lakukan suatu pengukuran waktu tempuh pelari dengan ketelitian dan
ketepatan yang dapat di andalkan.Satu hal yang perlu di ketahui oleh
pengguna bahwa stopwatch baik digital maupun analog sama-sama
mengunakan baterai tetapi ada pula yang menggunakan energy surya.
 Berikut ini adalah bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital yaitu :

1. Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil


pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.
2. Kemudian tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan
untuk mengakhiri pengukuran (tombol stop).
3. Lalu tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
4. Dan pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol
untuk mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.

 Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam


penggunaan stopwatch yaitu :

1. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


2. Memastikan bahwa keadaan stopwatch dalam keadaan nol atau telah
terkalibrasi.
3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu.
4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
5. Membaca hasil pengukuran.

Pengukuran dan Alat Ukur| 10


6. Lalu untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1
kali dan jarum akan kembali ke nol kemudian tekan tombol start lagi untuk
melakukan pengukuran kembali dan stop untuk mengakhiri.

Pengukuran dan Alat Ukur| 11


BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah “Alat Ukur” penulis menyimpulkan bahwa alat
ukur fisika, memiliki beberapa jenis dengan kegunaanya masing masing. Dan
juga, penjelasan tadi menjelaskan bagaimana seharusnya kita menggunakan
alat ukur dalam fisika.

Pengukuran dan Alat Ukur| 12


DAFTAR PUSTAKA

Azgiara.2019.” Pengertian Stopwatch, Jenis Dan Prinsipnya”.(online).


https://www.idpengertian.com/pengertian-stopwatch/. (diakses pada tnggal
11 April 2020).

Editor. 2019.” Cara Membaca Jangka Sorong, Lengkap dengan Contoh Gambar”.
(online).https://www.diedit.com/cara-membaca-jangka-sorong/.(diakses
pada tnggal 11 April 2020).

Mandiri, Andaru P. 2019.” Timbangan Analitik – Pengertian, Fungsi, Jenis,


Bagian-bagian”.(online). https://andarupm.co.id/timbangan-analitik/.
(diakses pada tnggal 11 April 2020).

Muchta, Amrie. 2018.”Cara Menggunakan Micrometer Sekrup + Cara


Membacanya”. (online). https://www.autoexpose.org/2018/02/cara-
menggunakan-micrometer.html. (diakses pada tnggal 11 April 2020).

Posted, Achmadi. 2019. “Penggaris : Pengertian, Fungsi, Macam, Dan Cara


Penggunaannya “.(online). https://www.pengelasan.net/penggaris/. (diakses
pada tnggal 11 April 2020).

Senior, Guru. 2017.”Cara Menggunakan dan Membaca Skala Neraca Ohaus


dengan Benar (Materi SMP)”.(online).
https://juniorsciences.blogspot.com/2017/11/mengukur-massa-dengan-
neraca-ohaus.html. (diakses pada tnggal 11 April 2020).

Pengukuran dan Alat Ukur| 13

Anda mungkin juga menyukai