Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

DASAR DASAR ORGANISASI


Dosen : IMAM ASRORI

“KONSEP DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN”

Disususun Oleh:

YISKA NATALIA

NIM:190100291312
KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
Makalah dasar dasar organisasi ini..
            Makalah ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar dasar
organisasi pada jurusan Ilmu Administrasi  dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik,Universitas Kapuas Sintang.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, serta masih terdapat kekurangan baik dari segi materi, penyusunan,
serta penyajian. Oleh karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan.
            Demikianlah makalah ini saya buat, semoga makalah ini memenuhi
harapan dan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi dosen dan
mahasiswa.

Sintang, 19 Januari 2020


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR
ISI ............................................................................................................... ii
BAB I 
 PENDAHULUAN....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Konsep Dasar
Organisasi........................................................................... 2
B.     Manajemendalam Organisasi.................................................................. 13
C.     Manajemen Secara Fungsional dan
Operasional.................................... 16
BABIII
PENUTUP ................................................................................................18
DAFTARPUSTAKA.................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

            Apabila kita berbicara tentang konsep organisasi, maka apa


sajakah yang muncul dalam persepsi kita? Apabila kita memperhatikan
kondisi sekeliling kita, maka dapatlah kita mengatakan bahwa kehidupan
kita sebagai manusia modern senantiasa dipengaruhi oleh pelbagai
macam organisasi. Organisasi-organisasi merupakan proses-proses
dinamik, yang dalam tata susunan mereka mencakup aneka macam sub
proses sub proses. Organisasi juga merupakan wadah bagi orang-orang
yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun tujuan yang sama.
            Selain membahas mengenai konsep organisasi penulis juga
membahas tentang konsep dasar manajemen baik mengenai pengertian
manajemen, peranan manajemen, fungsi manajemen, hubungan antara
manajemen dengan organisasi dan lain-lain.
            Perkembangan ilmu manajemen begitu pesat pada era sekarang
ini. Hal ini disebabkan karena ilmu manajemen tidak hanya di pelajari oleh
para akademisi, pebisnis, dan birokrat semata, namun berbagai lembaga
non profit juga telah ikut serta menjadikan dan menempatkan ilmu
manajemen sebagai bahan kajian yang harus di mengerti serta di pahami
secara maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


A.    Apa saja konsep dasar organisasi?
B.     Bagaimana peran manajemen dalam organisasi?
C.     Bagaimana sudut pandang manajemen dilihat dari segi
fungsional maupun operasional?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Organisasi


            Manusia adalah makhluk sosial (al-insanu madaniyyun bi at-thab’i
atau zoon politicon). Karenanya, setiap manusia akan saling memerlukan
dalam memenuhi kebutuhannya. Antara sesama manusia juga dituntut
untuk saling bekerja sama, saling menghargai dan menghormati untuk
mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.
Dari adanya alasan tersebut, menjadikan salah satu pendorong
bagi manusia untuk membentuk suatu perkumpulan yang biasa disebut
“organisasi”. Organisasi ini amat dibutuhkan untuk mewujudkan setiap
cita-cita yang disepakati oleh anggota organisasi secara bersama.
Organisasi menjadi elemen yang amat diperlukan dalam kehidupan
manusia. Organisasi membantu kita dalam melaksanakan hal-hal atau
kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai
induvidu. Di samping itu, dapat dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi
membantu masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan. Ia pun merupakan sumber penting aneka macam karier
dalam masyarakat.

a.      Pengertian Organisasi
Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah
memberikan definisi tentang organisai, dengan berbagai cara, tergantung
segi tinjauan ataupun pendekatannya. Pada dasarnya pengertian
organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi arti
statis dan organisasi dalam arti dinamis.
a)      Organisasi Dalam Arti Statis
      Organisasi dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu
yang tidak bergerak atau diam. Melihat organisasi sebagai sesuatu yang
tidak bergerak berarti melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam
bagan organisasi (organogram) yang beraneka ragam. Ada berbagai
macam pandangan tentang organisasi dalam arti statis, antara lain
sebagai berikut :

1.      Organisasi dipandang sebagai wadah atau sebagai alat yang berarti :


a.  Organisasi sebagai alat pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
b. Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of
people) yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana administrasi dan
manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan menajemen
itu bergerak sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manajemen.
2.      Organisasi dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat
formal seperti yang tergambar dalam suatu bagan dengan
mempergunakan kotak-kotak yang beraneka ragam. Kotak-kotak tersebut
member gambaran tentang kedudukan atau jabatan yang harus diisi oleh
orang-orang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan fungsi masing-
masing.
3.      Organisasi dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan
yang ada yang menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang,
garis komando dan garis tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa organisasi dalam arti statis merupakan wadah atau tempat
kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran
yang jelas tentang saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan
wewenang, garis komando dan tanggungjawab.
b)      Organisasi Dalam Arti Dinamis
Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi
sebagai  suatu organ yang hidup, suatu organisme yang dinamis.
Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis
berarti  memandang organisasi tidak hanya dari segi bentuk dan
wujudnya, tetapi juga melihat organisasi itu dari segi isinya. Isi daripada
organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi dalam arti
dinamis berarti menyoroti aktivitas atau kegiatan yang ada didalam
organisasi, serta segala macam aspek yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tujuan yang hendak dicapai.Dengan demikian terdapat
berbagai macam pandangan tentang organisasi dalam arti dinamis,
sebagai berikut :

1.     Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu selalu bergerak


mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan sesuai dengan sistem yang
telah ditentukan serta sesuai pula dengan lingkup daripada organisasi itu.
2.    Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi itu dari segi
isinya, yaitu sekelompok orang yang melakukan kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi dalam arti dinamis menyoroti
unsur manusia yang ada di dalamnya. Manusia merupakan unsur
terpenting dari seluruh unsur organisasi karena hanya manusialah yang
memiliki sifat kedinamisan. Organisasi dalam arti dinamis selalu
diharapkan kepada dua macam kemungkinan, yaitu :
3.     Kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi
selalu bergerak untuk tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan zaman.
Pertumbuhan dan perkembangan organisasi dapat bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Yang lebih penting adalah pertumbuhan dan perkembangan
organisasi yang bersifat kualitatif.
4.     Kemungkinan organisasi itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan
tantangan yang mau tidak mau harus dapat diatasi.

Kematian organisasi merupakan tantangan dalam arti bahwa


orang- orang yang tergabung dalam organisasi itu diharapkan dengan
berbagai masalah atau persoalan dalam tingkat atau kadar persoalan
yang berbeda- beda. Setiap masalah harus dapat diatasi, karena apabila
tidak dapat diatasi akan menjadi hambatan atas jalannya organisasi.
Kematian organisasi merupakan ancaman, yang berarti segenap aspirasi
yang ditampung dalam organisasi akan bubar berantakan. Ancaman
kematian suatu organisasi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar.
Ancaman yang datang dari dalam adalah ancaman yang datangnya dari
anggota sendiri, misalnya: para anggota bersifat statis, tidak mau
menerima perubahan (metode) baru, tidak ada rasa memiliki dari para
anggota dan lain sebagainya.
Ancaman yang datangnya dari luar adalah ancaman yang
datangnya dari berbagai organisasi lain dalam bentuk persaingan, baik
secara wajar (persaingan sehat) maupun secara tidak sehat (tidak wajar),
baik persaingan itu dilakukan secara terbuka (terang-terangan) maupun
secara tertutup (terselubung).
Dengan demikian organisasi  dalam arti  dinamis  berarti organisasi
selalu bergerak, tumbuh dan berkembang untuk  mempertahankan
eksistensinya. bergerak, tumbuh dan berkembangnya organisasi pada
dasarnya merupakan kenyataan hidup.
Dari uraian di atas kita dapat mengatakan bahwa organisasi dalam
arti dinamis merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang
tergabung dalam suatu wadah tentu untuk mencapai tujuan bersama
seperti yang telah disampaikan secara bersama pula. Proses adalah
langkah-langkah yang harus dilalui. Langkah-langkah yang harus dilalui
dalam usaha mencapai tujuan bersama dimulai dari proses perencanaan
(planning), proses pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi
(motivating), proses pengawasan (controlling) dan proses pengambilan
keputusan (decision making). Proses tersebut sering disebut sebagai
fungsi manajemen sehingga organisasi dalam arti dinamis disebut pula
organisasi sebagai fungsi, yaitu organisasi yang member kemungkinan
manajemen untuk bergerak.
Organisasi sebagai proses juga memandang organisasi dari segi
interaction antara orang-orang yang ada di dalam organisasi itu. Interaksi
yang terjadi di dalam organisasi dapat berlangsung secara formal
(hubungan-hubungan formal), dan secara informal (hubungan-hubungan
informal).
Hubungan formal adalah hubungan-hubungan yang mengikuti pola
seperti yang telah diatur dalam dasar hukum pendirian organisasi, sesuai
struktur organisasi, seperti yang telah ditetapkan secara resmi oleh
pimpinan.
Hubungan informal adalah hubungan-hubungan yang terjadi dalam
organisasi yang tidak terikat oleh dasar hukum pendirian organisasi, tidak
terikat oleh struktur organisasi, tidak terikat oleh hirarki, tidak terikat oleh
aturan-aturan yang ditetapkan secara resmi oleh pimpinan organisasi.
Oleh karn ena itu hubungan-hubungan informal tidak tampak dalam
struktur organisasi atau tidak tergambar dalam bagan organisasi.
Hubungan-hubungan informal berdasarkan kepada hubungan-
hubungan pribadi atau personal relations, dan atas dasar kesamaan
kepentingan di dalam organisasi. Interaksi yang terjadi didalam organisasi
dapat terjadi antara atasan dengan bawahan, antara bawahan dengan
atasan, bawahan dengan bawahan, atasan dan atasan. Dengan kata lain
interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat terjadi secara vertikal,
horizontal maupun secara diagonal. Baik buruknya organisasi sangat
ditentukan oleh keserasian interaksi, kemampuan dan hubungan kerja
yang terjadi didalam organisasi. Oleh karena itu organisasi dalam arti
dinamis atau dalam arti proses lebih banyak menyoroti faktor manusia
dalam organisasi.
Kesimpulan yang dapat kita ambil lebih lanjut ialah bahwa
organisasi itu tidak hanya sekedar sebagai wadah saja, tetapi juga
sebagai sistem kerja-sama, sebagai sistem tata hubungan kerja dan
sebagai proses pembagian tugas.
Organisasi sebagai sistem kerja sama dapat diartikan dengan
berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1.     Organisasi sebagai sistem kerjasama, adalah suatu sistem mengenai
pekerjaan-pekerjaan yang dirumuskan dengan baik, dan masing- masing
pekerjaan itu mengandung wewenang, tugas dan tanggungjawab tertentu
yang memungkinkan orang-orang dari suatu organisasi dapat
berkerjasama secara efektif dalam usaha mencapai tujuan bersama.
2.     Organisasi sebagai sistem kerja dalah suatu sistem penugasan
pekerjaan kepada orang-orang yang mengadakan kerjasama yang
mengkhususkan diri dalam suatu bidang tertentu dari suatu tugas
bersama.
3.      Organisasi sebagai kerjasama adalah suatu sistem daripada aktivitas-
aktivitas kerjasama dari sekelompok orang yang mengadakan kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.
4.                Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah suatu sistem yang
terencana daripada usaha kerjasama dengan memberikan peran kepada
setiap orang untuk dijalankan, wewenang, tugas dan tanggungjawab
untuk dilaksanakan.
Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja dapat diberi
pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1.     Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu sistem
tata-hubungan kerja yang sangat rumit tetapi sistematis sehingga dapat
menimbulkan suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi di antara para
anggota atau antar unit satuan kerja yang ada sebagai usaha untuk
mencapai tujuan bersama.
2.     Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu jaringan
kerja yang mewujudkan suatu bentuk kerjasama yang baik dan serasi
antara para anggota atau antar unit satuan kerja yang ada sehingga
tujuan bersama dapat dicapai dengan cepat, tepat, efisien dan efektif.
Organisasi sebagai proses pembagian tugas dapat diberi
pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1.    Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses
menetapakan dan mengelompokkan jenis pekerjaan yang akan dilakukan
serta merumuskan suatu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab yang
memungkinkan orang-orang yang diserahi tugas itu dapat bekerjasama
secara efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.     Organisasi  sebagai proses pembagian tugas, adalah proses kegiatan
menghimpun secara teratur atas bagian-bagian yang saling bergantung
satu sama lain sehingga secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang bulat, bersatu padu dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3.      Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses
pembagian tugas atau pekerjaan serta mengatur dan menentukan bagian
atau orang-orang yang diserahi untuk memikul tugas dan tanggungjawab
dari suatu bentuk usaha.
4.  Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah suatu proses kegiatan
penyusunan, pengembangan, pemeliharaan daripada pola hubungan
kerja dari bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu bentuk
usaha.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai
proses pembagian tugas mamandang organisasi dari segi sistem
distribusi tugas sehingga masing-masing pejabat atau masing-masing unit
satuan kerja memegang tugas tertentu.
       Disamping itu, terdapat beberapa definisi mengenai organisasi
yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
·         “Organisasi-organisasi merupakan entitas-entitas yang memungkinkan
masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin
dilaksanakan oleh induvidu-induvidu yang bertindak secara sendiri.”
(James L. Gibson)
·          “Organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan barang-
barang dan menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi
menciptakan kerangka (setting), yaitu banyak diantara kita yang
melaksanaka          n proses kehidupan. Sehubungan dengan itu dapat
dikatakan bahwa organisasi-organisasi menimbulkan pengaruh besar atas
perilaku kita.” (L.F. Urwick)
·         “Organization is the form of every human association for the attainment of
common purposes.” Artinya Organisasi merupakan bentuk dari setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. (James D.
Mooney)
·         “Organization is people working together, and so it takes on
characteristics of human relationships which are involved in group
detivity.” Artinya Organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama
dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul di
dalam kegiatan kelompok. (John D. Millet)
·         “Organization is the structure of authoritative and habitual personal
interrelations in an administrative systems.” Artinya Organisasi merupakan
struktur daripada hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat
tetap dalam suatu sistem administrasi. (Dwight Waldo)
·         “Organization is a system of cooperation activities of two or more persons
something intangible and impersonal, largely a matter of relationships.”
Artinya Organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua
orang atau lebih, sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi,
yang sebagia besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.
(Chester I. Barnard)
·         “Organisasi itu sebagai struktur-tata pembagian kerja dan struktur tata-
hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan
yang tertentu. (S. Prajudi Atmosudirdjo)
·         ”Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat
secara formal dalam suatu ikatan hirarki di mana selalu terdapat
hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan
dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.” (Sondand P.
Siagian)

Adapun definisi tersebut berlandaskan sejumlah fakta yang


merupakan ciri umum semua organisasi.
1.      Semua organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2.      Orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara-
maksudnya mereka semua berinteraksi
3.      Interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis
struktur tertentu
4.      Masing-masing orang didalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-
sasaran pribadi; beberapa diantaranya  merupakan alasan bagi tindakan-
tindakan yang dilakukannya. Ia
mengekspektasi bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan
membantunya mencapai sasaran-sasarannya
.
b.      Organisasi-Organisasi Yang Diklasifikasi Berdasarkan Sasaran
Pokok
Setiap organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau
saran-saran tertentu. Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai:
memuaskan kebutuhan, keinginan, atau sasaran-sasaran para
anggotanya.
Kita dapat mengklasifikasi sesuatu organisasi sesuai dengan
sasaran-sasaran khusus para anggotanya yang berusaha dipenuhi.
Sebagai contoh dapat dikemukakan adanya hal-hal berikut.
·         Organisasi pelayanan (service organizations) yang siap membantu orang-
orang tanpa menuntut pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang
menerima servis yang bersangkutan (badan-badan amal organisasi
taman-taman dan taman marga satwa di luar negeri).
·         Organisasi-organisasi ekonomi (economic organizations), yaitu
organisasi-organisasi yang menyediakan barang-barang dan jasa-jasa
sebagai imbalan untuk pembayaran dalam bentuk tertentu (korporasi-
korporasi penyewa apartemen).
·         Organisasi-organisasi religius (religious organizations), yang memenuhi
kebutuhan spiritualdari anggotanya (masjid, gereja)
·         Organisasi-organisasi perlindungan (protective organizations), yang
memberikan perlindungan kepada orang-orang dari bahaya (departemen-
departemen kepolisian-ABRI, pemadam kebakaran).
·         Organisasi-organisasi pemerintah (goverment organizations), yang
memenuhi kebutuhan akan keteraturan dan kontinuitas (Pemerintah
pusat-Pemerintah daerah).
·          Organisasi-organisasi sosial (social organizations), yaitu organisasi-
organisasi yang memenuhi kebutuhan sosial orang-orang untuk mencapai
kontak denga orang lain, kebutuhan akan identifikasi dan bantuan timbal
balik (organisasi-organisasi yang dinamakan fraternities, klub-klub, tim-tim
untuk tujuan-tujuan tertentu).

c.       Pandangan Umum tentang Organisasi-organisasi


Apabila orang-orang berinteraksi untuk mencapai sasaran-sasaran
individual maupun sasaran-sasaran bersama, maka terdapatlah suatu
organisasi. Sebuah organisasi dapat distruktur berdasarkan peranan-
hubungan-aktivitas dan sasaran-sasaran.
Ada organisasi yang sederhana, ada pula organisasi yang
kompleks. Kadang-kadang kita melihat adanya organisasi yang terdapat
interaksi antara dua orang., hingga pengelompokan raksasa yang bersifat
kompleks. Didalamnya pun terlibat ribuan orang anggota organisasi yanng
bersangkutan.
Masing-masing anggota suatu organisasi memiliki dua macam konsep,
yakni:
1.      Konsepnya sendiri tentang sasaran-sasaran pribadinya didalam
organisasi tempat ia bekerja; dan
2.      Efektivitas keorganisasian.
Kedua macam konsep itu perlu diintegrasi. Disamping itu efektivitas
keorganisasian mengharuskan adanya suatu integrasi dari semua konsep-
konsep individual, dari sasaran-sasaran organisasi yang bersangkutan
menjadi sebuah konsep bersama menyeluruh dari sasaran-sasaran
organisasi yang ada. Sasaran keorganisasian menyeluruh tersebut
memberikan pengarahan bagi aktivitas-aktivitas setiap anggota didalam
organisasi yang bersangkutan.
Elemen inti suatu organisasi adalah orang-orang (manusia) yang
berinteraksi. Interaksi demikian merupakan kondisi yang diperlukan
sekaligus kondisi cukup, guna menetapkan eksistensi organisasi yang
ada.
Disamping itu, setiap organisasi juga memiliki elemen-elemen yang
bekerja, yakni sumber-sumber daya yang mendeterminasi keefektivan
organisasi tersebut. Elemen-elemen kerja mencakup sumber-sumber
daya nonmanusia , dan kemampuan orang-orang. Kemampuan orang-
orang mencakup kemampuan untuk bertindak-kemampuan untuk
memengaruhi orang-orang lain dan kemampuan untuk mamanfaatkan
konsep-konsep:
·         Menciptakan;
·         Perencanaan;
·         Pengorganisasian;
·         Memotivasi;
·          Berkomunikasi dan penawasan.

d.      Pengorganisasian
Pihak manajemen perlu menetapkan tugas-tugas apa yang perlu
dilaksanakan-siapa yang harus melaksanakannya, dan siapa saja yang
akan mengambil keputusan-keputusan tentang tugas-tugas tersebut.
Dalam dunia nyata, banyak kondisi yang memengaruhi bagaimana
pengorganisasian akan dilaksanakan. Aktivitas manusia yang teroganisasi
timbul karena suatu:
1.      Pembagian kerja yang logis dan suatu
2.      Sistem koordinasi
Tiga macam dimensi pengorganisasian
1.      Organisasi itu sendiri memiliki suatu bentuk, suatu konfigurasi yang
melukiskan hierarki menejemen dan saluran-saluran komunikasi formal
2.      Melalui proses pengorganisasian tugas-tugas dirumuskan/ditetapkan dan
pekerjaan-pekerjaan individual distruktur
3.        Sebuah falsafah organisasi memengaruhi upaya dengan apa kooordinasi
dicapai.
Mengapa Pengorganisasian Demikian Penting (David H.Holt, 1993:
264)
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan manfaat/keuntungan
sebagai berikut.
1.      Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-
tugas yang terspesialisasi
2.      Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan
penyalahguanaan sumber-sumber daya, baik sumber-sumber daya
material maupun sumber-sumber daya manusia
3.      Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat
dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-
kelompok
4.      Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan
5.      Mekanisme-mekanisme yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya
harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka
macam kegiatan
6.      Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran
secara logis dan efisien
7.      Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran
perencaan dan pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, efektifitas manajemen berarti
melaksanakan hal-hal yang tepat (doing the right thinngs). Sementara ini
efisiensi mengandug arti: melaksanakan hal-hal tertentu secara tepat
(doing the things right). Pengorganisasian dapat mencapai kedua hal
tersebut.

e.          Proses Pengorganisasian
Menurut Louis A. Allen (1960) definisi Pengorganisasian adalah
proses mengatur dan menghubungkan pekerjaan yang harus dilakukan,
sehingga dapat diselesaikam secara efektif dan efisien oleh orang-orang
yang menjadi anggota dari organisasi tersebut.
Pengorganisasian terdiri dari 3 jenis tindakan, yaitu :
1.      Merancang struktur organisasi yang mencakup pekerjaan
mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dilakukan dan
menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok organisasi yang baik
penimbangannya.
2.      Mendefinisikan dan mendelegasikan (melimpahkan) wewenang dan
tanggung jawab. 
3.      Menetapkan hubungan-hubungan.
Samuel C. Certo mengutip Saul W. Gellerman mengemukakan
pandangan bahwa ada lima macam langkah pokok proses
pengorganisasian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud sebagai
berikut:
1.      Melaksanakan refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2.      Menetapkan tugas-tugas pokok.
3.      Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks)
4.      mengalokasikan sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk
tugas-tugas bagian tersebut
5.        Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang
diimplementasikan.

Elemen-elemen suatu Organisasi


1.      Manusia;
2.      Tujuan tertentu;
3.      Pembagian tuga-tugas;
4.      Sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas;
5.      Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada
diluarnya.
Ciri-ciri Umum suatu Organisasi
Edgar H. Schein, seorang psikolog keorganisasian terkenal
berpwndapat bahwa semua organisasi memiliki empat macam ciri atau
karakteristik sebagai berikut.
v  Koordinasi upaya
Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa dua ‘’kepala’’ lebih baik
dibandingkan satu “kepala”. Para individu yang bekerja sama dan
mengoordinasi upaya mental atau fisikal mereka dapat mencapai banyak
hal yang hebat dan yang menakjubkan. Koordinasi upaya memperbesar
kontribusi-kontribusi individual.
v  Tujuan umum bersama
Koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang telah
bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang
merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama
memberikan anggota organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak
v  Pembagian kerja
Dengan jalan membagi tugas-tugas kompleks menjadi pekerjaan-
pekerjaan yang terspesialisasi, maka sesuatu organisasi dapat
memanfaatkan sumber daya manusianya secara efisien. Pembagian kerja
memungkinkan para anggota organisasi-organisasi menjadi lebih terampil
dan mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilksanakan berulang-
ulang.
v  Hierarki otoritas
Para teoretis organisasi telah merumuskan otoritas sebagai hak untuk
mengarahkan dan memimpin kegiatan-kegiatan pihak lain. Tanpa hierarki
otoritas yang jelas, koordinasi upaya akan mengalami kesulitan, bahkan
kadang-kadang tidk mungkin dilaksanakan. Akuntabilitas juga dibantu
apabila orang-orang bekerja dalam rantai komando (the chain of comand).

B. Manajemen dalam orgaisasi


Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar , Manajemen
erat kaitannya dengan konsep organisasi . Menurut Griffin (2002),
organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur  
dan koordinasi tertentu    dalam mencapai serangkaian tertentu. Berbagai
organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda  tergantung   pada jenis
organisasinya.
·         Organisai Politik
Yaitu memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat melalui aturan
kelembagaan politik tertentu atau  bisa juga organisasi politik bertujuan
untuk meraih kursi  kekuasaan sebanyak-banyaknya agar peranya
sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat  di wujudkan secara optimal.
·         Organisasi Sosial
Organisasi ini  memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi politik. 
Organisasi social biasa tidak bertujuan untuk menyalurka aspirasi rakyat
melalui kegiatan perebutan kekuasaan.  Akan tetapi organisasi sosial bisa
jadi bertujuan untuk menjawab  aspirasi rakyat melalui pemberian
sumbangan , pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan
organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah adalah sebuah
organisasi. Di dalam nya ada sekumpulan orang-orang dari
dosen,karyawan, mahasiswa, serta ada tujuan yang ingi di capai oleh
universitas misalnya, untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetisi
tertentu sehingga dapat menjadi insane yang berguna di masyarakat.
·         Organisasi Bisnis
Organisasi Bisnis bertujuan untuk memperoleh profit , sekalipun tidak
seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit, namun profit adalah salah
satu tujuan yang ingi di capai oleh organisasi bisnis di manapun.
Organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau sekelompok orang yang
memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga
mereka   berupaya untukmewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja
saama dalam organisasi tersebut.  Selain organisasi yang berbeda,
organisasi juga terdiri dari berbagai sumber daya yang di milikinya,
misalnya ,peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin mengemukakan
bahwa paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya
impormasional (informasitional resources). Manajemen di perlukan ketika
terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki
karakteristik perbedaan ) dan sejumlah sumber daya yang harus di kelola
agar tujuan sebuah organisasi tercapai.

a.      Pengertian Manajemen
           Kata manajemen  berasal dari bahasa italia (1561) manggiare yang
berarti “mengendalikan” pengertian manajemen  menurut Mary Parker 
Follet (1997) manajemen is the  art of getting thing done through people,
manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui  orang lain.
Misalnya sesuatu di seni adalah segala sesuatu yang perlu di lakukan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Manajemen berasal dari kata
tomanage (bahasa inggris) yang berarti  mengelola atau mengurus. Jika
kita mempelajari literature manajemen, maka akan tampak istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1)       Manajemen sebagai suatu proses
2)      Manajemen sebagai kolektifitas manajemen
3)      Dan manajemen sebagai suatu seni dan ilmu
Berikut ini beberapa definisi manajemen yang di kemukakan oleh ahli-
ahli :
·         Ensiclopedia of the Social Sciences
Didalam Ensiclopedia of the Social Sciences manajemen diartikan
sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan
dan diawasi.
·         Mary Parker Follet
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.
·         Thomas H. Nelson
Menurut Thomas H. Nelson manajemen adalah ilmu dan seni memadukan
ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang unutk menghasilkan
barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
·         GR. Terry
Menurut GR. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan usaha
mencapai sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya.
·         James A.F. Stoner
Menurut James A.F. Stoner manajemen diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya
(usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·         Prof. Drs. Oei Liang Lie
Menurut Prof. Drs. Oei Liang Lie manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya
manusia unutk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
                  
 Proses penyelesaian atas sesuatu memerlukan tahapan- tahapan.
Bagi sebuiah organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan
pengendalian.  Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka di kenal
pengertian lain dari manejemen yaitu sebagai mana di kemukakan oleh
Nickless, Mchugh (1997) The Procces Used To Accomplish
Organizational Goals Throught Planning, Organizing, Directing, and
Controlling People And Other Organizational Resource. Manajemen
sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian orang-orang atau sumber daya organisasi
lainnya.

b.      Peran Manajemen dalam Organisasi Efektif dan Efisien


             Manajemen sangat di perlukan agar tujuan dari organisasi dapat
di capai secara efektif dan efisien. Menurut Pater F. Drucker adalah
“mengerjakan pekerjaan yang benar“ (Doing Righ Thing). Sedangkan
efisien menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan yang tepat“ (Doing
Right Things).

C. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional


a.      Fungsi-Fungsi Manajemen
            Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang di
jalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masung dalam
mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-
fungsi manajemen, sebagaimana dinterangkan oleh Nickels McHugh
(1997 ), terdiri dari empat fungsi, yaitu :
·        Perencanaan atau planning
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
pembantukan strategi dan teknik yang tetap untuk mewujudkan target
atau organisasi.Yaitu, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah
lingkungan , bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu
bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

·        Pengorganisasian atau Organizing
Yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan teknik yang telah
di rumuskan dalam perencanaan di desaian dalam sebuah struktur
organisasi yang cepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisabekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi.
·  

      Pengimplementasikan atau Directing
Yaitu proses implementasi program  agar bisa di jalankan oleh seluruh
pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak
tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran
dengan produktivitas yang tinggi.
·        Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling
Yaitu proses yang di lakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah di rencanakan, di organisasikan, di implementasikan
bisa berjalan sesuai dengan target yang di harapkan sekalipun sebagai
perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang terjadi.

Griffin mengemukakan fungsi manajemen adalah perencanaan


(planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling). Pendapat Griffin ini sejalan dengan James AF
Stoner yang menempatkan fungsi leading sebagai ganti dari directing.
Berikut pendapat para ahli manajemen dalam mengemukakan fungsi-
fungsi manajemen;
Beberapa pandangan mengenai fungsi-fungsi manjemen

Sekalipun para ahli menejemen tersebut memiliki perbedaan


pandangan dalam melihat fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi
esensinya tetap sama, bahwa:
·         Menejemen terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang berfungsi untuk
mencapai tujuan organisasi.
·         Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian
tujuan organisasi.

b.      Kegiatan-Kegiatan dalam Fungsi Manajemen


Fungsi Perencanaan (Planing)
·         Menetapkan tujuan dalam target bisnis
·         Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
·         Menenetukan sumber daya yang diperlukan
·          Menetapkan standar atau indicator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
·         Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapka tugas dan
prosedur yang di perlukan 
·         Menetapkan struktur ortganisasi yang menunjukan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
·         Kegiatan pengrekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan
SDM
·         Kegiatan penetapan SDM pada posisi yang paling cepat

Fungsi Pengimplementasian (Directing)
·         Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
·         Membari tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
·         Menjelaskan kebijakan yang di tetapkan

Fungsi Pengawasan (Controlling)
·         Mengevalusi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dalam target bisnis
sesuai dengan indicator yang telah di tetapkan
·         Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi penyimpangan yang mungkin
di temukan
·         Melakukan berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

c.       Fungsi Oprasional dari Manajemen


Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
Manajemen Informasi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata manjemen tampaknya
begitu sering di dengar, manajemen erat kaitannya dengan konsep
organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama
dalam struktur   dan koordinasi tertentu    dalam mencapai serangkaian
tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda 
tergantung pada jenis organisasinya. Elemen-elemen
suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-tugas,
sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang
dipatok, yang menunjukan pihak yang berada diluarnya. Setiap organisasi
dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu.
Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan,
keinginan, atau sasaran-sasaran para anggotanya.

3.2 Saran
a.       Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang kompeten di bidangnya
serta memiliki tanggung jawab sehingga proses manajerisasi dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya.
b.      Organisasi harus berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan
organisasi tersebut, karena banyak kasus dimana organisasi bertindak
sewenang-wenang dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
c.       Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang baik tentang sistem
manajemen dan organisasi sehingga dapat menjalankan tugas manajer
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.

Sule, Erni Tisnawati & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen.  Edisi


Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rini Kurniasih. https://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf.
Diakses pada 4 September 2015.

Ahmad Khoirul Badar. 2013. http://makalahkite.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dasar-


manajemen.html.  Diakses pada Sabtu, 5 September 2015.

Anda mungkin juga menyukai