PENDAHULUAN
Ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial, didedikasikan untuk mempelajari
perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang tak terbatas, dengan
mengoptimalkan alternatif penggunaan sumberdaya yang langka. Kontradiksi antara
kelangkaan sumberdaya dan ketidakterbatasan kebutuhan mengharuskan manusia sebagai
Homo Economicus senantiasa bertindak dalam konteks optimalitas pilihan. Ilmu ekonomi
merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengoptimalkan
pengambilan keputusan atas alternatif pilihan terbaik pemanfaatan sumberdaya untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua cabang utama
yaitu mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi mengkaji perilaku unit ekonomi
individual. Unit-unit ini mencakup konsumen, pekerja atau buruh, para penanam modal,
pemilik lahan,perusahaan atau unit bisnis, dan setiap individu atau entitas yang memainkan
peranan dalam kinerja perekonomian. Sebaliknya makroekonomi, mengkaji perekonomian
berdasarkan unit analisis agregat, seperti tingkat dan laju pertumbuhan produksi nasional.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
BAB III
PEMBAHASAN
Ketika setiap orang dihadapkan pada pertukaran (trade off), maka dalam membuat
keputusan harus merelakan sesuatu untuk suatu tujuan. Contoh: seorang yang lebih memilih
membelikan semua uangnya untuk membeli baju, maka dia harus merelakan kesempatan
untuk membeli makanan untuk kebutuhan akan gizinya. Namun seseorang tidak boleh
mengabaikan kebutuhan akan gizinya demi sebuah penampilan (baju). Dengan demikian,
Trade off yang harus dihadapi sangatlah penting karena semua orang akan dapat mengambil
keputusan terbaik jika semua pilihan yang ada dimengerti dengan baik.
Karena semua orang mengahadapi trade off, maka untuk mengambil keputusan kita
harus membandingkan biaya dan manfaat dari setiap tindakan yang akan dilakukan.
Terkadang kita melupakan pengertian biaya atau harga yang sebenarnya dari pilihan yang
kita ambil. Konsep yang sering dilupakan adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu
kesempatan yang hilang demi menjalankan suatu pilihan. Contohnya: seorang pemain NBA,
Le Bron James, yang memutuskan untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena
menganggap biaya kesempatan kuliah terlalu tinggi, dibanding biaya kesempatan berkarier
sebagai atlet professional.
Keputusan dalam hidup jarang ada yang benar-benar hitam ataupun putih, tetapi
biasanya berada di daerah abu-abu. Contoh: Pada saat makan malam kita tidak harus
memutuskan untuk berpuasa atau makan serakus mungkin, namun kita harus memilih apakah
kita perlu menambah sesendok nasi atau tidak. Seperti pada contoh, individu dan perusahaan
dapat mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik, dengan cara berpikir pada batas-
batas. Seorang pengambil keputusan yang rasional akan bertindak, jika dan hanya jika,
keuntungan dari tindakan tersebut melebihi biaya marginalnya.
3
Orang Tanggap Terhadap Insentif
Mudah sekali kita berkesimpulan keliru ketika menganalisis kompetisi antar negara,
perdagangan bukanlah seperti pertandingan olahraga dimana satu pihak menang dan pihak
lainnya kalah. Justru sebaliknya, perdagangan antar dua negara akan menguntungkan
keduanya. Karena tidak akan lebih diuntungkan jika mengisolasikan diri dari yang lain.
Perdagangan membuat semua orang berspesialisasi dalam keahlian mereka, seperti menjahit,
memasak atau beternak. begitupun perdagangan antar negara. contohnya yaitu suatu Negara
akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah,
kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain
yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa
dihasilkan secara optimal maka Negara tersebut pun akan membeli dari Negara lain yang
4
produksinya lebih optimal. Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahawa perdagangan
menguntungkan semua orang, meskipun sedikit keuntungan tersebut.
Ada yang harus diperhatikan dari kemampuan tangan tak tampak dalam memandu
kegiatan ekonomi: Ketika pemerintah mencegah harga-harga menyesuaikan diri secara
alamiah terhadap permintaan dan penawaran, kemampuan tangan tak tampak untuk
mengkoordinasikan jutaan rumah tangga dan perusahaan yang menyusun perekonomian
menjadi lumpuh. Hal ini menjelaskan mengapa pajak berdampak buruk pada alokasi sumber-
sumber daya. Pajak merusak harga dan merusak keputusan-keputusan perusahaan dan rumah
tangga. Hal ini juga menjelaskan dampak buruk berbagai akibat kebijakan yang langsung
mengontrol harga.
Meskipun pasar adalah tempat yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi,
pasar tidaklah sempurna. Ada dua alasan umum bagi Pemerintah untuk melakukan intervensi
di bidang ekonomi yaitu : Mendukung efisiensi dan pemerataan. Artinya, kebijakan
pemerintah bertujuan untuk memperbesar kue ekonomi atau untuk mengubah cara pembagian
kue itu. Contoh : Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang dimana banyak
perusahaan yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan
menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan produksi
sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout, atau
pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu pemerintah
tidak harus selalu melakukan hal tersebut.
5
Standar Hidup Suatu Negara Bergantung Pada Kemampuannya Menghasilkan Suatu
Barang atau Jasa
Apa yang menyebabkan inflasi? Pada hampir tiap kasus tingkat inflasi yang terus
menerus dan besar-besaran, penyebabnya biasanya adalah hal yang sama, yaitu pertumbuhan
jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai uang itu
sendiri akan turun. Contoh: inflasi gila-gilaan disebut juga hiperinflasi di Zimbabwe,
sampai-sampai terbit uang kertas bertuliskan 10 milyar. Kini, setelah mengalami 3 kali
devaluasi–penurunan nilai mata uang–sejak 2006, dolar Zimbabwe dinyatakan tidak berlaku,
alih-alih mata uang internasional lah yang berlaku di negara tersebut. Tahukah kalian apa
penyebab inflasi? Secara umum, inflasi atau kenaikan tingkat keseluruhan harga disebabkan
6
terutama oleh jumlah uang yang beredar di masyarakat.Seperti di Jerman periode awal 20an
di mana harga-harga naik 3 kali lipat tiap bulannya, jumlah uang tercatat meningkat 3 kali
tiap bulannya.
Para pembuat kebijakan dapat mengeksploitasi trade off jangka pendek antara inflasi
dengan pengangguran melalui beragam instrumen kebijakan. Dengan mengubah jumlah
anggaran pembelanjaan negara, jumlah nilai pajak bagi pemerintah, dan jumlah uang yang
dicetak, para pembuat kebijakan dapat memengaruhi dampak kombinasi inflasi dengan
pengangguran yang sedang dialami perekonomian suatu negara. Karena instrumen-instrumen
pembuat kebijakan moneter dan fiskal memiliki kekuatan potensial yang besar, maka
bagaimana instrumen-instrumen pembuat kebijakan moneter dan fiskal memiliki kekuatan
potensial yang besar, maka bagaimana instrumen-instrumen tersebut dapat digunakan oleh
para pembuat kebijakan untuk mengendalikan perekonomian selalu menjadi topik yang
mengundang perdebatan.
Pemanfaatan waktu yang tepat maksudnya menggunakan waktu yang ada sebaik mungkin
atau tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Misalnya kapan waktu belajar disekolah, kapan
waktu belajar dirumah, kapan waktu bermain, kapan waktunya beribadah, kapan waktu
membantu orang tua, kapan waktu untuk istirahat dan lain lain. Selama kita bisa
memanfatkan waktu maka peluang untuk berhasil dalam belajar akan lebih besar.
Hidup Hemat
Penerapan prinsip ekonomi dengan cara hidup hemat berarti menyesuaikan penggunaan
barang dan jasa sesuai dengan kemampuan kebutuhan dan pendapatan. Misalnya uang saku
untuk sekolah dari orang tua, kita gunakan sesuai kebutuhan seperti untuk biaya transportasi
dan makan di waktu istirahat dan diusahakan ada sisa uang saku untuk ditabung.
7
Cara Kerja yang efektif
Cara kerja yang efektif sesuai prinsip ekonomi. Sebagai pelajar simpanlah buku, alat tulis,
separu, pakaian, tas ditempat yang sudah disesiakan. Persiapkanlah buku pelajaran dan
keperluan sekolah dan lainya sesuai jadwal pelajaran supaya saat kita dalam belajar akan
berajalan dengan baik, tepat waktu dan sasaran. Cara kerja yang efektif berarti kita bekerja
sesua sasaran atau tujuan untuk mendapatkan hasil yang baik.
Skala prioritas adalah penyusunan kebutuhan atau kegiatan yang paling mendesak, penting
dan sangat dibutuhkan. Misalnya kita membeli dulu kebutuhan pokok, setelah terpenuhi
kebutuhan pokok baru kita membeli kebutuhan lainnya.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan sepuluh prinsip ekonomi yang ada kita akan lebih
memahami bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi di pasar sehingga kita dapat
menentukan keputusan yang tepat. Banyak contoh-contoh dari prinsip ekonomi yang sering
terjadi disekitar kita, sering kali kita tidak menyadari bahwa kegiatan sehari-hari kita adalah
termasuk salah satu kegiatan dari prinsip ekonomi yang ada. Untuk sebab itu perlu kita
pahami prinsip-prinsip ekonomi yang ada sehingga kita dapat menerapkannya dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari.